Gadis itu menepuk-nepuk rok yang dikenakannya beberapa kali. Menarik napas dan mengeluarkannya dengan keras, berusaha mengusir rasa gugup yang sejak tadi malam ia rasakan.

Kaki kanan ia langkahkan dengan mantap. Semilir angin meniup ujung rambut panjang berwarna unik miliknnya. Disinilah ia, melangkah memasuki rumah kediaman keluarga utama Uchiha.

Disclaimer

Naruto milik Masashi Kishimoto.

Saya cuma meminjam karakter. Ide cerita murni dari saya.

Don't like Don't Read.

Be a cleaver reader please.

Minatory Scholarship

Prolog

Itachi duduk di dalam sebuah pavilion kecil yang dijadikan ruangan khusus untuknya bekerja dan belajar. Ruangan sebesar delapan kali lima meter tersebut bahkan memiliki labolatorium mini.

Putra sulung keluarga Uchiha yang digadang-gadang sebagai pria jenius ini adalah seorang microbiologist paling tampan yang pernah dimiliki ilmu pengetahuan.

Ketukan dipintu membuat Itachi harus melepaskan pandangannya dari jurnal yang sebelumnya ia baca. Namun ia sama sekali tidak merasa terganggu karena sejak awal memang sudah menunggu orang itu untuk datang menemuinya.

"Kau ada didalam?" suara khas remaja yang baru memasuki usia pubertas membuat Itachi tersenyum.

"Ya, masuklah." Itachi menjawab sembari berdiri dari kursi.

Kini sepasang bola mata hitam remaja putra yang baru saja masuk menjelajah seisi ruangan milik kakak satu-satunya itu. "Kau belum keluar dari tempat ini seharian huh? Ibu mencari mu untuk makan malam bersama…" ujar Sasuke, putra bungsu Uchiha.

"Kak Itachiiiii…!" seorang remaja dengan seragam yang sama seperti Sasuke berteriak sambil berlari masuk ke dalam pavilion tersebut. Rambut pirang nya terasa menyilaukan diantara rambut gelap kakak beradik Uchiha.

Itachi memeluk Naruto, sahabat adiknya, dengan erat. "Oh putra Uzumaki, aku merindukan mu. Kenapa lama sekali? Apa Sasuke memaksamu belajar dengan giat? Malam ini makan malam dengan kami ya Naruto, aku sudah menelpon bibi Kushina dan ia mengizinkan."

Naruto tertawa nyaring. Dia selalu saja bisa membuat keluarga Uchiha menjadi orang yang banyak bicara bila didekatnya. "Baik lah, tapi lepaskan dulu pelukkan mu ini okay?" ujar Naruto.

"Menggelikan," Sasuke memutar matanya melihat adegan yang sudah jutaan kali ia lihat, "kalau saja kau tidak berpacaran dengan Izumi, mungkin orang-orang akan mengira kau adalah seorang gay yang juga pedofil." Kata Sasuke sebelum ia berbalik menuju pintu.

"Tunggu dulu Sasuke, kau mau kemana?" pria dengan rambut panjang yang diikat sebahu itu menahan adiknya untuk keluar.

Sasuke menghela napas dengan kesal. Ini lah yang tidak ia sukai dari kakak yang sebenarnya sangat ia banggakan, tidak pernah berbicara secara jelas

apa yang ia maksudkan dan inginkan.

"Tunggu disini. Ada sesuatu yang harus aku katakan kepada kalian berdua," ucap Itachi sambil memandangi Naruto dan Sasuke bergantian.

Itachi bergegas kembali ke meja tempat ia tadi membaca. Tangannya sibuk mencari sesuatu diatas meja yang terlihat berantakan sementara mulutnya bergumam pelan. Harusnya aku meletakkannya dilaci agar lebih mudah dicari, batinnya.

"Ah ini dia. Lihatlah!" Itachi menjulurkan tangannya yang berisi selembar foto dan sebuah koran. Naruto mengambil foto tersebut sedangkan Sasuke membaca koran yang disodorkan kepadanya dengan malas.

"Dengar, dia seumuran dengan kalian jadi aku ingin kalian berteman, bersahabat, terserah kalian mau menamakan hubungan diantara kalian itu apa, tetapi bersikap baik dan tolonglah dia selama dia menjadi anak asuh ku. Ku mohon. Terutama kepada mu Sasuke."

Itachi menatap mata adiknya intens. Ia tahu adiknya sulit untuk bersikap baik dengan orang baru apalagi dengan seorang gadis. Satu-satunya temannya adalah Uzumaki Naruto. Sedangkan gadis yang dapat ditolerirnya hanyalah Uchiha Izumi, kekasih dari Itachi.

"Siapa nama gadis ini kak? Apa dia akan tinggal disini di rumah keluarga Uchiha?" Naruto merespon dengan semangat. Remaja yang satu ini memang sangat suka membuat lingkaran pertemanannya meluas.

"Namanya Sakura, putri sulung dan anak tunggal keluarga Haruno di perfektur Suna. Dia akan bersekolah di Konoha International School mulai pekan depan. Dan tidak, dia tidak akan tinggal di rumah keluarga Uchiha," Itachi melihat wajah Sasuke yang tegang berubah menjadi rileks saat mendengar bahwa tidak akan ada orang asing yang tinggal di rumah nya, "tadi dia ke sini untuk menolak tinggal bersama keluarga Uchiha. Sebagai gantinya dia akan tinggal di flat di daerah kawasan sekolah."

Naruto mengangguk sambil memandangi foto ukuran 4R ditangannya. Gadis yang manis, Naruto membatin.

"Anak asuh huh? Apa yang membuat mu mau menanggung biaya sekolah dan hidup gadis ini Itachi?" Sasuke bertanya kepada kakaknya dengan mata memicing, seolah ingin melubangi kepala kakaknya itu.

Itachi mengibaskan tangannya. "Bukan kah kau sudah membacanya Sasuke?! Di koran yang kau pegang itu. Bagaimana? Gadis yang menarik bukan?"

TBC

Author's Note

Hai semua. Apa kabar? Ini pertama kalinya aku membuat fanfic. Mohon dukungannya ya. Aku sendiri tidak terlalu percaya diri huehehe. Aku bertaruh dengan diri sendiri, bila aku tidak lulus disuatu rekrutmen yang aku ikuti aku akan membuat cerita fanfic dan mempublishnya. Tadi malam aku mendapatkan pengumuman bahwa aku tidak lolos jadi yah inilah cerita pertama ku hahahaha ku harap kalian suka!