PROMISE
Disclaimer : They Belong to Themselves
Cast : all DBSK member and other character
-PROLOG-
Pria cantik dengan kulit seputih susu itu duduk menhadap pantai. Semilir angin yang kian lama terasa dingin dihiraukannya. Ia masih duduk di sana memandang matahari yang akan menghilang di ujung lautan sana.
Pria itu tersenyum, ia bahagia. Amat sangat teramat bahagia hari ini. Keadaan yang 180 derajat terbalik dengan keadaannya dulu. Ingatannya berputar saat ia mengingat kehidupannya dulu setelah kepergian orang itu.
Pernahkah kalian hidup dengan penuh kepalsuan? Penuh kebohongan? Seakan-akan hidup itu hanyalah untuk menyenangkan orang-orang yang ada disekitar kita?
Pria cantik itu pernah merasakannya, hidup dengan kepalsuan dan kepura-puraan, bersikap tegar namun rapuh. Ia seringkali terusik dengan pikirannya sendiri kala melihat teman-temannya. Mereka bisa tersenyum dengan tulus. Sedangkan dia? Meskipun ia tersenyum, itu hanyalah sebuah senyuman palsu. Bagaimana ia akan bisa tersenyum? Bagaimana ia akan bisa tertawa? Jika belahan jiwanya telah pergi meninggalkannya. Tanpa pesan, tanpa kabar. Menghilang begitu saja. Namun ia tak pernah berhenti beraharap. Ia terus menunggu. Ia yakin, bahwa kekasihnya itu akan kembali. Tapi, tetap saja dia hanyalah manusia biasa. Berapakalipun ia mencoba menyakinkan dirinya. Rasa iri itu tetap ada.
Benar, ia iri. Iri dengan kebahagian teman bahkan adiknya yang telah mendapat pasangan mereka. Lihat saja Kyuhyun dengan Sungmin, Yesung dengan Ryeowook, Kangin dengan Leetuk. Sahabat-sahabatnya. Mereka begitu bahagia dengan pasangannya masing-masing.
Terkadang ia akan marah pada tuhan karena memberikannya cobaan yang sangat berat seperti ini. Rasanya hampa tanpa belahan jiwanya itu. Meskipun ia mempunyai sahabat dan adik yang selalu setia memberikannya semangat. Tapi, tetap saja kehampaan itu selalu datang. Seperti ada sebuah lubang besar yang menganga di hatinya..
Ia pernah mencoba nya, menjalin hubungan dengan orang lain. Sayangnya hubungan itu tak bertahan lama, tiga hari dan semua kandas. Rasanya berbeda. Tak sama seperti orang itu. Dan kehampaan it uterus muncul tanpa adanya dirinya. Belahan jiwanya
Ia memutuskan bertahan. Terus bertahan. Menanti, kekasihnya itu kembali padanya.
Sebuah tepukan lembut di bahu sebelah kiri pria cantik itu membawanya kembali dari ingatan masa lalunya itu. Pria cantik itu menoleh mendapati sesosok pria yang kini resmi menjadi suaminya itu sedang tersenyum ke arahnya. Pria cantik itu menarik lengan pria yang dicintainya itu untuk duduk di sampingnya, ikut menikmati matahari yang sebentar lagi akan benar-benar menghilang.
Nafas pria cantik itu tercekat tatkala lengan pria itu melingkar di pinggangnya dan meremasnya lembut. Ia menoleh dan mendapati pria itu tengah menatapnya lembut. Pria cantik ikut tersenyum. Ia balas melingkarkan tangannya di bahu suaminya itu.
Seakan ada sebuah tarikan magnet yang sangat kuat, wajah mereka semakin maju, dan mengeliminasi jarak antara mereka berdua. Mereka berciuman, pria cantik itu memejamkan matanya. Menikmati sentuhan yang tengah diberikan oleh pria dihadapanya ini.
Mungkin jika ada orang lain yang melihat mereka dari kejauhan, orang itu hanya akan melihat siluet mereka berdua dengan latar belakang matahari yang nyaris hilang. Hmm~berbagi sebuah kecupan saat matahari terbenam, indah bukan?
NOTE :
karena cuma prolog jadinya pendek deh..
REVIEW ya!
Kalau mau tetep jadi SR juga gpp..^^
Aku udah seneng kok ada yang mau baca FF aku..
Tapi, tetep aja komen itu dibutuhkan..
Mau ngflame jg boleh kok
Ok…ok..ok…
*Sign*
-THAZT-
