1

2

3

~#Naruto The Overlord Demon King

*The Holy Prison*

Summary:

Pada zaman dahulu kala terjadilah perang yang sangat melegenda,perang itu bahkan sampai tercantum di Al-Kitab.Perang itu di lakukan oleh malaikat yang suci dan iblis yang penuh dosa.

Perang itu terjadi berabad-abad lamanya,pasukan iblis di pimpin oleh iblis yang sangat kuat,iblis itu dulunya adalah malaikat yang amat di percayai Tuhan bahkan dia di beritahu tentang rahasia langit dan bumi sampai pada saat dimana sang iblis duduk di singgasana tuhan dengan kebanggaannya,karena dia adalah seorang yang di percayai tuhan.

Malaikat yang saat itu melihat kejadian dimana sang iblis duduk di singgasana tuhan,mereka,para malaikat marah dan pada akhirnya terjadilah perang antara iblis dan malaikat.Perang itu di sebut sebagai perang tiga dunia yaitu neraka,surga,dan bumi yang biasa di sebut Perang Akbar Yang Suci.

Perang itu terjadi sampai seratus tahun dan pada akhirnya tuhan turun dari langit untuk menghentikan perang yang telah merusak alam semesta,tuhan mengurung lima raja iblis yaitu Lucifer Sang Putra Bintang Fajar, Abaddon Sang Malapetaka, Beelzebub Sang Raja Lalat, Leviathan Sang Penguasa Samudra,dan Asmodeus Sang Penguasa Hawa Nafsu .

Kelima raja iblis itu di penjara di tempat yang sangat rahasia bahkan oleh malaikat kepercayaannya yaitu Michael tidak di beritahu oleh Tuhan,kemudian ketujuh puluh dua pilar iblis terkurung didalam penjara yang hanya diketahui oleh tuhan dan malaikat-malaikat kepercayaannya saja.

CHAPTER:1

Di Suatu Tempat Penyegelan Lucifer

Di gua yang lembab dan kumuh terdapat sebuah penjara yang memancarkan kekuatan yang sangat kuat didalamnya.Di gua itu terdapat seorang Pemuda berambut hitam dan bermata hitam yang tertutup,pemuda itu bersila dengan tenang dan ditubuhnya juga dilapisi oleh aura berwarna hitam yang sangat pekat.

SYUT

Mata pemuda itu terbuka dengan perlahan-lahan dan memperlihatkan mata sekelam malam,tiba-tiba saja aura yang menyelimuti dirinya meledak dan membuat gua yang dia tempati bergetar dengan sangat hebat,burung-burung yang sedang beristirahat disana kaget lalu mulai berhamburan entah kemana.

''Seribu tahun telah terlewati...''.

Pemuda itu berdiri dari duduknya lalu mulai berjalan kearah jeruji besi yang mengurungnya,mata sekelam malamnya menatap jeruji besi itu dengan pandangan yang sulit untuk diartikan,telapak tangannya tiba-tiba saja mengeluarkan kobaran api berwarna hitam kelam.

''Mungkin ini sudah saatnya untuk terbebas dari penjara ini''.

WUSH

Iris mata berwarna hitam kelam itu hanya menatap datar kearah penjara suci yang sudah lama mengurungnya,penjara suci itu sudah mulai rapuh dan memperlihatkan tanda-tanda kehancuran yang menandakan kalau penjara suci ini sudah tidak kuat lagi menahan dirinya,dia hanya memasang seringai Iblis di bibirnya karena dia sudah tahu kalau dia akan terbebas dari penjara suci yang sudah lama menyegelnya.

"DARK FIRE."Muncullah kobaran api yang membakar jeruji besi dan membuat jeruji besi itu musnah tak tersisa sedikitpun darinya,mata hitam itu menatap keluar dengan pandangan datar lalu mulai memasang seringai yang sangat menakutkan.

'Sudah saatnya aku mengumpulkan kalian,Para pelayanku!'.

Tap

Dia keluar dari tempat tersebut dengan angkuh,lalu melirik kearah tempat yang mengurungnya tersebut dengan tatapan tajam,sepertinya dia berniat untuk menghancurkan tempat tersebut.

"Hm,entah kenapa jika aku melihat tempat ini,aku merasa sangat kesal..."telapak tangan pemuda itu memunculkan kobaran api hitam yang sangat besar,kobaran api itu menyelimuti tangannya,seringai tercipta dibibir tipisnya .

"DARK FIRE BALL."kobaran api itu membentuk sebuah bola api berwarna hitam yang berukuran seperti bola basket,dia memandang gua itu dengan pandangan datar serta memasang seringai yang sangat menjanjikan sebuah kehancuran. "Lebih baik kuhancurkan saja tempat ini"dia menembakkan bola api itu dan menyebabkan bola api yang dia ciptakan melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Blaarr

Gua yang sudah lama dia tempati itu langsung hancur menjadi serpihan kerikil yang berterbangan dilangit,dia hanya menatap serpihan kerikil itu dengan pandangan datar dan juga memasang seringai yang sangat tipis,dia memandang bintang yang berada dilangit malam yang mengeluarkan cahaya kerlap-kerlipnya.

"Kau akan mengetahuinya,jikalau aku anakmu yang sudah kau kutuk ini sekarang sudah bebas!! Dan aku akan membuatmu menyesal karena sudah meremehkanku dan juga mengurungku ditempat yang hina ini!!!"pemuda itu mengeratkan kepalan tangannya lalu mulai berjalan menjauhi tempat itu,matanya yang berkilat marah itu hanya terfokus kepada bintang yang berada dilangit,giginya terus bergelumutuk menahan kekesalan yang selama ini dia pendam.

Ħ

Pemuda itu berjalan tanpa tentu arah,dia melewati gunung maupun jalan raya tanpa mengindahkan tatapan aneh dari para warga,mata sekelam malamnya hanya mengernyit bingung ketika menatap kota London yang berbeda dari Ingatannya selama ini.

'Tempat apa ini sebenarnya? kenapa dunia ini sangat begitu damai dan juga kenapa banyak sekali aura ras rebdahab ditempat ini,serta kenapa dunia ini berbeda sekali saat perang Samawi berlangsun,membuatku ingin menghancurkannya saja'batin pemuda berambut hitam itu, dia menatap kearah seorang pria paruh baya yang berjalan sempoyongan,dia memegang alkohol ditangannya serta memegang pisau disebelah tangan lainnya.

Brukk

Tanpa sengaja pemuda berambut hitam itu menabrak pria yang sedang berjalan disampingnya,pria itu menatap kearah pemuda yang sekarang sedang berjalan melewatinya,dia mengumpat kearah pemuda berambut hitam itu tetapi pria itu sama sekali tidak mendapat respon dari pemuda yang sekarang sedang berjalan menjauh darinya,gigi pria itu bergelumutuk berusaha menahan amarah tetapi pemuda itu malah membuat emosinya meledak.

Pemuda itu sama sekali tidak perduli ketika merasakan tatapan tajam yang diberikan pria itu kepadanya,pria mabuk yang merasa dirinya diacuhkan begitu saja langsung berjalan kearah pemuda itu lalu mulai berdiri dibelakangnya,dia mulai memegangi tangan porselen pemuda itu berusaha menahannya agar tidak pergi dari tempat tersebut.

Greb

"Hei bocah! Apakah kau sama sekali tidak pernah diajari sopan santun hah! Hik kau tadi menabrakku hik,jadi cepat minta maaf kepadaku sekarang!!."teriak pria mabuk itu kepada pemuda yang sekarang hanya melirik kearah pria mabuk itu,dia menutup sebagian wajahnya dengan surai hitan panjangnya,seringai tercipta dibibirnya ketika pergelangan tangannya dicengkram erat oleh pria itu.

"Jangan menyentuhku!"balasnya datar memandang rendah pria tersebut.

"Apa maksudmu hah apa kau hik mau mati hah hik".

"Aku bilang jangan menyentuhku makhluk rendahan!"Pemuda itu hanya terdiam dan dibalik rambut ravennya itu terlihatlah mata sekelam malam yang indah itu sudah berubah menjadi pupil yang mengecil dan membentuk Vertikal berwarna merah yang sangat menakutkan.

"Hik kau benar-benar ingin mati ya rasakan ini"pria itu langsung memutar pisau ditangannya lalu mulai mengarahkan pisaunya kearah pemuda itu,pemuda itu hanya terdiam,dia sama sekali tidak takut akan pisau yang dipegang oleh pemuda itu.

Pyarr

Pria itu langsung menusuk leher pemuda itu,tetapi tiba-tiba saja pisau yang terbuat dari bahan besi berkualitas tinggi tersebut langsung hancur,ketika terkena kulit putihnya tersebut,mata pria itu langsung melebar kaget saat melihat kejadian yang diluar akan sehat Manusia.

"Hm,itulah kenapa aku sangat membenci kalian,kenapa tuhan menciptakan kalian yang notabanenya adalah membawa kerusakan dimuka bumi dan bahkan kalian menanggap diri kalian lebih tinggi dibandingkan Malaikat ataupun Iblis! Memang benar kalau tuhan menyuruh kami untuk bersujud dihadapan kalian! Tetapi apakah kalian lupa ada satu Malaikat yang sangat membenci kalian,Malaikat itu adalah..."tiba-tiba saja dari arah telapak tangan pemuda itu muncullah kobaran api,kobaran api itu memanjang dan membuat sebuah pedang yang sangat panas,dia menondongkan pedangnya itu kearah pria mabuk yang sekarang sedang tertunduk lemas dihadapannya,membuatnya menyeringai lalu tertawa sarktis.

"Yaitu adalah aku,Malaikat yang membawa cahaya kebajikan sekarang telah berubah menjadi Malaikat yang jatuh tetapi dunia akan tahu kalau aku Lucifer Sang Putra Bintang Fajar!! Akan memusnahkan Ras kalian menjadi debu!!."pria itu menelan ludahnya ketika mengetahui kalau yang berada didepannya adalah Sang Maharaja Iblis,Iblis yang ditakuti oleh Manusia dan juga Iblis yang merupakan makhluk yang berani menantang tuhan.

"Ak..aku mohon ampuni aku"Pria itu berlutut dan juga bersujud dihadapan Sang Maharaja Iblis,dia hanya tersenyum lalu mulai mengangkat pedangnya kelangit bersiap-siap untuk melepaskan nyawa dari Pria tersebut.

"Sudah terlambat!!.".

"FLAME SWORD."pedang api itu mulai membumbung kelangit dan mulai mengeluarkan cahaya yang sangat panas,pria itu hanya terduduk lemah dan sudah pasrah akan takdirnya. "Menyesalah di akhirat!."dia mulai menebas leher pria itu hingga terlepas dari tubuhnya, leher pria itu mengeluarkan darah yang sangat banyak dan menodai baju pemuda itu. Pemuda itu hanya menyeringai serta menghilangkan pedang yang di pegangnya.

Pemuda menatap datar kepala pria itu yang menggelinding kearahnya,lalu melirik kearah tubuh yang sudah terlepas dari kepalanya dengan pandangan datar. Dia membalikkan badannya lalu mulai pergi tanpa mengetahui kalau dia sudah membunuh Makhluk yang sangat diagungkan oleh Tuhan.

Ħ

Tiga bulan kemudian

Krink

Terdengarlah suara jam weker yang sangat mengusik telinga dari seorang gadis yang masih terlelap dari tidurnya,dia membuka matanya dan terlihatlah mata berwarna ungu yang sangat indah. Dia menatap malas kearah jam weker yang sudah mengusik mimpi indahnya itu.

"Iya iya,aku bangun."dia mematikan jam wekernya lalu mulai menatap jendela yang memperlihatkan matahari yang hampir terbit. "Ck,hari yang kurang indah."dia mulai membersihkan tubuhnya lalu memakai pakaian seragam sekolah yang bertuliskan sekolah elit yaitu HIGH SCHOOL WESTMASTER.

Dia mengambil roti panggangnya kemudian memakannya dengan lahap,setelah dia menghabiskan makanannya,gadis itu mulai berlari dan sesekali menatap langit biru yang cerah. "Baiklah aku siap untuk memulai kehidupanku kembali."dia tersenyum senang lalu mulai berlari kearah sekolahnya.

Ħ

Di tempat yang sangat kumuh terdapat sesosok pemuda yang memakai seragam sekolah yang bertuliskan HIGH SCHOOL WESTMASTER,dia menatap tajam kearah cermin yang memperlihatkan dirinya yang memiliki rambut berwarna hitam dengan iris mata yang sama dengan warna rambutnya.

"Waktunya aku mencari kalian The Four King Devil's."dia langsung memasang seringai yang sangat menakutkan,di bawah kakinya muncullah sebuah lingkaran sihir berwarna merah yang sangat besar.

"Bersiaplah!."lingkaran sihir itu memiliki pola Hexagram dengan corak-corak unik disekitarnya,dia langsung menghilang menjadi serpihan cahaya meninggalkan tempat yang sangat kumuh dan lembab.

Ħ

Di High School Westmaster.

Dari arah gerbang saat ingin memasuki sekolah terdapat seorang gadis yang memiliki rambut kuning pucat panjang dengan mata ungu yang sangat indah,dia berjalan dengan anggunnya bak seorang putri Kerajaan.

Di samping gadis itu terdapat seorang pemuda yang memiliki rambut hitam dengan iris mata hitam yang sangat dingin,dia memakai gelang yang memiliki ukiran yang sangat aneh dan terdapat bentuk tengkorak berwarna hitam,dilehernya terdapat kalung yang memiliki bentuk pentagram berwarna merah.Pemuda itu berjalan dengan angkuhnya melewati para gadis yang menatapnya dengan pandangan yang bersemu merah.

'Dimana mereka?'batin pemuda itu dengan sesekali melirik disekitarnya,sepertinya dia sedang mencari seseorang.

Gadis yang baru menyadari keberadaan pemuda itu langsung menatap kearah pemuda tersebut yang sekarang sedang menatap keseliling halaman sekolah seperti mencari sesuatu,gadis itu langsung bersemu merah ketika menyadari pesona dan kharisma yang ditebarkan oleh pemuda itu.

"Apakah kau anak murid baru di sekolah ini juga"tanya gadis itu,pemuda tersebut mengalihkan pandangannya kearah gadis yang sedang menatapnya dengan pandangan bersemu merah,tetapi sebaliknya pemuda itu menatapnya dengan pandangan dingin dan juga menusuk.

"Iya"jawab pemuda itu dengan nada dingin dan datar lalu melanjutkan langkah kakinya,dia sama sekali tidak berniat berbicara lama-lama oleh orang yang sama sekali tidak dia kenal dan lagi dia sama sekali tidak suka tempat yang sangat ramai. Gadis itu mengejar pemuda yang sekarang sudah hampir menjauhinya entah kenapa dia ingin berusaha akrab dengan pemuda yang sudah mengambil hatinya saat pertama kali bertemu.

"Salam kenal namaku Shion Lied dan kalau namamu siapa?"tanya Shion dengan senyum termanis miliknya,tetapi senyum itu sama sekali tidak berefek oleh pemuda yang berada di sampingnya. Pemuda tersebut memandang Shion dengan tatapan yang sama sekali tidak peduli, Shion terus bertanya kearah pemuda itu.

'Gadis ini menyebalkan'pikir pemuda itu yang lalu memberhentikan jalannya,dia memperhatikan Shion yang sekarang sedang menatap bingung kearah pemuda tersebut, seringai tercipta dengan indahnya dibibir merah pucatnya dan itu membuat Shion sedikit bergidik ngeri.

"Naruto Lucifer,itu adalah namaku"Shion yang mendengar nama pemuda itu menyerngit heran, karena nama tersebut terdengar familiar di telinga Shion dia baru menyadari kalau nama belakang Naruto merupakan salah satu nama Maharaja Iblis yang menguasai Neraka dan merupakkan perlambangan dari Kehancuran dunia.

'Lucifer bukankah itu nama salah satu dari raja iblis'pikir gadis itu yang menatap menerawang kearah Naruto,pemuda itu hanya menyeringai lalu mulai menatap wajah seindah berlian tersebut.

Dari arah samping mereka muncullah seorang gadis yang memiliki rambut blonde panjang dengan mata Emerald yang sangat memukau,dia menatap mereka berdua dengan pandangan dingin lalu mulai berjalan dengan angkuhnya.

Deg

Naruto memandang gadis itu dengan pandangan intens,mata hitamnya langsung mengecil seperti hewan buas,dia menatap disekitar tubuh gadis itu yang diselimuti aura berwarna biru yang sangat dingin. Naruto langsung menyeringai kecil ketika merasakan aura yang sangat dia kenal dari tubuh gadis itu.

'Jadi,kau berada disini ya Leviathan Khu khu khu'batinnya dengan mata yang menajam.

"Apa kau tidak apa-apa Naruto"tanya Shion dengan pandangan bingung karena dia merasakan perubahan wajah Naruto yang sangat menakutkan baginya.

"Iya"Naruto berjalan menjauhi Shion dengan pelan ke kelas serta dengan seringai tipis yang terlukis di wajah tampannya tersebut.

Ħ

Naruto berjalan mengikuti gadis yang melewatinya di sekolah, Naruto mengamati gerak gerik gadis itu dengan mata hitamnya yang bersinar dalam gelap.Maharaja Iblis itu melihat sebuah aura berwarna biru menyelimuti tubuh gadis itu walaupun hanya sedikit.

"Khu khu jadi memang dia ya"Naruto menghilang dengan lingkaran sihir berlambang pentagram,tetapi terdapat ukiran seni yang menakjubkan. Gadis yang diikuti oleh Naruto berhenti lalu menengok kebelakangnya, dia mengernyitkan dahinya,karena merasakan aura familiar dan secara bersamaan sangatlah menakutkan.

"Tadi aku merasakan aura Yang Mulia Lucifer,tetapi dimana?"gadis itu langsung mengeluarkan lingkaran sihir yang sanggup mencakup radius beberapa meter,dia berusaha mencari aura yang sebelumnya dia rasakan tetapi,hasilnya adalah nihil.Aura yang dia cari tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak.

"Hm,apakah kau mencariku Raja Laut dan Samudera,Leviathan!"jantung dari gadis tersebut berdegub dengan sangat kencang,dia langsung membalikkan badannya lalu melihat seorang pemuda yang sedang berdiri disebuah tower listrik,matanya menajam kearah Leviathan aura sihir kegelapan menyelimuti tubuhnya menciptakan kobaran api dikedua tangannya.

"Kau...".

Ħ

Di tempat yang dilapisi oleh cahaya yang berkelap-kelip serta terdapat sebuah pemandangan yang menakjubkan,terdapat seorang pemuda yang memiliki rambut berwarna kuning keemasan,dia memakai baju zirah yang melekat di tubuhnya serta memiliki manik berwarna emas yang sangat tajam dan dingin.

Nama pemuda itu adalah Ares sang Dewa Kesadisan dan Penderitaan Perang dari Gunung Olympus,Yunani,tiba-tiba saja dari arah belakang pemuda itu muncullah puluhan lingkaran sihir yang mengeluarkan puluhan pasukan khusus Dewa Zeus.Ares yang melihat puluhan pasukan tersebut hanya memasang seringainya seakan-akan yang berada dihadapannya adalah sekumpulan anak-anak yang sama sekali tidak tahu apapun.

"Apa mau kalian?"tanya Ares yang memandang puluhan pasukan elit tersebut dengan pandangan meremehkan,dia bersedekap dada dan memasang wajah bosan seakan-akan sama sekali tidak perduli dengan puluhan pasukan yang sedang menahan emosi mereka.

"Kami semua di perintahkan oleh Yang Mulia Dewa Zeus untuk membunuhmu,akibat ulahmu kau sudah melukai ribuan pasukan serta kau juga sudah membunuh ribuan jiwa Manusia yang tidak bersalah,kau adalah Seorang Dewa Perang yang tidak berguna!"ucap salah satu prajurit yang mewakili seluruh prajurit elit tersebut.Ares hanya menyeringai lalu mulai memegang gagang pedang berwarna emas, pedang itu masih didalam sabuknya,tetapi sudah memancarkan aura kegelapan yang sangat pekat.

"Apakah cuman itu saja!."seringai terpatri di wajah salah satu dewa perang utama di Olympus.Pasukan elit tersebut hanya menggertakan giginya ketika melihat posisi santai dan sama sekali tidak terpancarkan aura ketakutan ataupun kecemasan didalam diri Sang Dewa Perang.

Ares hanya menghela nafas panjang lalu mulai menarik pedang emas miliknya,dia mengayunkannya dengan santai lalu mulai melemparnya kelangit,"Ne,apakah benar kalau Zeus mengirim kalian untuk membunuhku,jika itu benar kenapa harus kalian! Kenapa tidak salah satu dewa-dewi utama misalnya adalah Arthemis ataupun Helios! Apakah dimata Zeus aku sudah serendah itu! Tetapi,aku sudah tidak perduli lagi dengan Olympus dan aku harap kalian memuaskanku sebelum aku pergi dari sini"dengan sangat cepat dan pergerakan yang tidak dapat ditangkap oleh mata biasa,dia mengambil pedangnya lalu mulai menodongkannya kearah puluhan pasukan elit tersebut.

"Majulah kalian semua!"para pasukan dari Olympus tersebut langsung melesat dengan kecepatan tinggi kearah Ares,mereka memegang pedang peraknya dengan erat seakan-akan sama sekali tidak ingin melepasnya.

Ares hanya menyeringai lalu melesat kearah mereka,dengan kecepatan tinggi pemuda itu menebas dan memenggal kepala puluhan prajurit tanpa memperdulikan teriakan kesakitan dari mereka semua.Manik emas milik Ares langsung menatap kearah sebuah pedang yang melesat dan mengincar lehernya,dia hanya menghindari pedang itu lalu mulai menebas tubuh prajurit tersebut.

Dari arah langit muncullah seorang prajurit yang memegang pedang peraknya dan mengincar punggung Ares.Dewa Peranf yang melihat prajurit tersebut langsung menendang tubuh prajurit itu dan menyebabkan dirinya terlempar lalu menabrak tanah dengan keras.

"Menyebalkan!."ungkap Ares yang mulai bosan dengan pertarungannya.

Dari arah bukit terlihatlah seorang prajurit yang membawa sebuah meriam,dia membidik Ares yang sekarang hanya terdiam karena dari sekian banyak prajurit sama sekali tidak ada yang menyerangnya,manik emasnya langsung menatap prajurit tersebut yang sudah menembakkan sebuah meriam kearah pemuda itu. Ares yang melihat meriam itu langsung mengangkat sebelah tangannya.

Duar

Prajurit itu menyeringai mengira si Dewa Perang sadis itu telah mati,tetapi dia merasakan hembusan nafas yang dingin dibelakangnya,membuatnya membelak lalu melirik kearah belakangnya.Matanya melebar,dia sama sekali tidak menyangka meriam dewa yang katanya mampu membunuh Titan hanya dalam sekali serang kini tidak mempan dihadapan kekuatan Dewa Perang tersebut.

Ares menyeringai lalu memenggal kepala prajurit tersebut dengan cepat tanpa memberikan dia mengucapkan kata-kata terakhirnya,iris emasnya melirik kearah pasukan prajurit yang masih bertahan. "Ne,selanjutnya siapa lagi?"tanyanya dengan lidah yang menjilati darah dari prajurit yang dia penggal kepalanya membuat pasukan Dewa Zeus itu meneguk ludahnya dalam-dalam.

Pasukan itu menyerang Dewa Perang secara bersamaan,tetapi dengan mudahnya Ares menebas,menghindar,dan membunuh mereka dalam hitungan detik,membuat mereka yang masih bertahan lari tunggang langgang untuk menyelamatkan diri mereka dari rasa haus perang salah satu Putra Zeus tersebut.

'Sungguh pengecut untuk prajurit khusus dari Dewa Zeus'pikir Ares,dia mengeluarkan kekuatannya untuk menciptakan ratusan tombak yang diselimuti api,seringai terpatri dibibirnya. "Untuk kalian yang lari..."mata pemuda itu menutup,dia mengarahkan telunjuknya ke seluruh pasukan prajurit yang lari dalam medan pertempuran.

"MATILAH"ratusan panah api itu menancap keseluruh prajurit yang melarikan diri dalam medan pertempuran,matanya melirik kearah satu-satunya prajurit yang masih bertahan dari serangannya selebihnya tewas.

"Uhk am..am..puni aku uhuk"ucap prajurit tersebut memuntahkan darah dari mulutnya dan mulai memohon ampunan dari Dewa Kesadisan Perang yang berdiri di hadapannya, Ares menyeringai melihat keputusasaan seorang prajurit tersebut.

"Khu khu khu baiklah aku akan melepaskanmu,tetapi dengan satu syarat..."Ares mengarahkan pedangnya yang tajam ke leher prajurit tersebut dan mulai menyentuh kulitnya hingga berdarah, Prajurit itu menutup matanya untuk tidak melihat mata emas milik Ares yang sedang menatapnya tajam.

"Katakan ini kepada Zeus kalau aku akan pergi dari Gunung Olympus dan jangan mencariku ataupun mencampuri urusanku,apa kau mengerti!!"prajurit tersebut mengangguk kemudian berdiri dengan tertatih-tatih dan berlari menjauhi tempat pertarungan yang berat sebelah itu, Ares yang melihat prajurit tersebut menghilang dari pandangan matanya langsung memasukan pedang emasnya kedalam sarungnya.

"Sampai kapan kalian menyembunyikan diri?!"ucap Ares,dia menatap tajam dua orang yang bersembunyi dibalik pohon sedari tadi.

"Mungkin kau sudah berlebihan Ares-sama" Ares yang mendengar ucapan dari kedua bawahannya tersebut mendelik tidak suka kearah dua pemuda yang memakai Armor berwarna hitam dengan pedang yang digenggamnya itu

"Kenapa kalian berada di sini Suigetsu Phobos dan Juugo Demos? Apa kalian sama sekali tidak ada urusan?"tanya Ares dengan pandangan kesal,karena melihat kedua bawahannya tersebut mengikutinya sampai keperbatasan Gunung Olympus dan juga dunia manusia.

"Apa kami tidak boleh mengikuti tuan kami"Juugo berjalan dengan tombak yang dipegangnya. Dia memakai armor berwarna hitam sama dengan sepasang iris matanya itu.

"Terserah kalian yang penting kalian jangan mengganggu rencanaku"Suigetsu dan Juugo yang mendengarnya mengangguk setuju lalu mereka menghilang dengan lingkaran sihir masing-masing

Ħ

Terlihatlah seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian bangsawan Yunani,dia duduk di singgasana dengan gagahnya dengan tangan yang memegang sebilah senjata berupa tombak petir dan sesekali senjata itu mengeluarkan percikan petir berwarna kuning, dia adalah Zeus pemimpin tertinggi Dewa-Dewi Gunung Olympus.

"Jadi itu rencananya"Zeus menyeringai setelah mendengarkan cerita dari seorang prajurit yang berhasil lolos dari maut setelah meminta ampunan dari Ares.

"Dia mengatakannya seperti itu uhk Yang Mulia Dewa Zeus"prajurit itu menunduk hormat dengan tangan yang memegang luka tusukan tombak akibat pertarungannya dengan Ares,darahnya menetes menodai lantai kehormatan Pemimpin Para Dewa Olympus tersebut.

"Turuti saja ucapannya kita sama sekali tidak memerlukan dia lagi,karena dia sudah keluar dari salah satu Dewa-Dewi Utama Olympus!"ucap Zeus dengan nada yang berwibawa dan tegas,prajurit itu masih menunduk hormat lalu menghilang dari pandangan Sang Dewa Petir yang menatap prajurit itu dengan pandangan tajam.

'Apa yang sebenarnya ingin kau lakukan di dunia manusia Ares?'.batin Zeus bertanya-tanya dengan pandangan menerawang dan mulai melihat dunia manusia dari sebuah cermin.

Ħ

"K..k..au Yang Mulia Lucifer?"kaget Ino dengan tubuh yang bergetar,sedangkan Naruto hanya memandang gadis itu dengan datar.

"Lama tidak bertemu Leviathan atau aku harus memanggilmu Ino Leviathan."Ino langsung berjalan mundur,dia langsung menunduk sujud dihadapan Naruto dengan wajah yang mengadah kebawah.

"Maafkan hamba karena tidak bisa menolong Yang Mulia, saat itu hamba sedang bertarung dengan Sandalphon dan hamba tidak bisa lari dari pertarungan,karena Sandalphon memasang strategi yang sama sekali tidak hamba duga yaitu membunuh kembaran hamba yaitu Sakura Leviathan."Naruto hanya mengangguk dan mulai mengeluarkan aura yang sangat menakutkan.

"Daripada kita bosan disini bagaimana kita memulai pertarungan yang menarik Ino."Naruto mulai memasang lingkaran pelindung yang mengelilingi 700 meter dari tempat mereka berdiri, Ino yang melihat Naruto sudah memegang pedang dan juga sudah memasang sikap bertarungnya. Gadis itu juga sudah memasang sikap bertarungnya dan juga sudah mulai memegang pedang berwarna biru langit yang di kelilingi oleh air bermotif gelombang laut.

"Sword Of King Mermaid"gumam salah satu Raja Iblis tersebut. Ino hanya terdiam dan menatap sang Raja yang sudah mengeluarkan api hitamnya.

"The Dark Fire, api yang sangat panas melebihi api surga dan juga bisa membakar apapun yang tersentuh olehnya"Naruto hanya tertawa dan menyipitkan matanya.

"Daripada itu bagaimana kau bisa mendapatkan Pedang Raja Duyung itu?"tanya Naruto dengan memastikan wajah dari bawahannya tersebut.

"Pedang Raja Duyung, pedang yang mampu membelah Samudra dan juga bisa mengendalikan laut sesuai perintah tuannya. Pedang ini dulu dimiliki oleh sang Dewa Laut Poseidon"Naruto langsung tertawa angkuh lalu mulai berlari dengan sangat cepat.

"Daripada kita terus bicara, bagaimana kalau kita selesaikan dulu pertarungan ini."Naruto melompat ke langit lalu mulai menebas langit hampa yang berada di udara.Muncullah gelombang api berbentuk horizontal yang mengarah ke Ino.

Ino langsung menghindari gelombang tersebut dengan cekatan lalu mengangkat pedangnya ke langit,muncullah gelembung-gelembung kecil yang mengelilingi tubuh Ino.

"Nuns Of Rain."gelembung tersebut berubah menjadi ratusan jarum es yang meluncur cepat kearah Naruto,Pemuda berambut raven itu mendarat sempurna di tanah langsung menatap ratusan jarum tersebut dengan pandangan merendahkan.

"Ray Of Fire."dari arah telapak tangan Naruto muncullah leser api yang mulai menghancurkan ratusan jarum tersebut dengan mudah.Manik hitamnya menatap Ino yang tiba-tiba saja menghilang dari pandangannya.

"Aku disini Yang Mulia."Naruto langsung menatap keatas, terlihatlah Ino yang sudah mulai memunculkan sayap Iblisnya yang berjumlah sepuluh dan juga pedang Raja Duyung yang diarahkan kepadanya.

"King Of Line."dari ujung pedang tersebut muncullah leser berbentuk biru yang meluncur cepat kearah Naruto,pemuda itu menahan laser tersebut dengan laser api yang berada di kedua telapak tangannya.

"Seven Of Devil."dari arah belakang Naruto muncullah tujuh monster yang memiliki bentuk berbeda-beda.

"Kalahkan dia,sebelum leser itu mengenai tubuhku!."tujuh monster tersebut hanya mengangguk lalu mulai menghilang dari tempatnya dengan cahaya kehitaman.

'Yang tadi itu apa?'.bingung Ino yang tadi melihat tujuh monster yang berada di belakang Naruto. Dari arah belakang Ino muncullah, tujuh cahaya berwarna hitam yang mengeluarkan tujuh monster yang memiliki wujud berbeda.

Ino yang merasakan firasat yang tidak enak langsung menengok ke belakang terlihatlah ke tujuh monster tersebut yang menatapnya lapar dan juga dengan nafsu membunuh yang besar, Ino langsung menghindari setiap serangan yang dilancarkan oleh Monster yang berbentuk angin puyuh api , yang terus melempar bola-bola api kearahnya.

Naruto sedang berdiri di tower listrik menyaksikan Ino yang bertarung dengan tujuh monster miliknya hanya menyeringai tipis. "Seven Of Devil bukanlah sebuah teknik,tetapi itu adalah sebuah Summoning untuk memanggil Tujuh Monster Iblis yang mewakili tujuh dosa besar."

"Pride,Envy, Wrath,Greed, Glutonny,Sloth, dan juga Lust."Naruto menatap Ino yang menghindari cakaran dan juga hantaman palu yang berukuran besar tersebut yang di arahkan kepadanya. Ino mengarahkan tebasan pedang yang berhasil mengenai Monster yang memegang palu tersebut.

"Storm Whirpool."muncullah pusaran air berukuran besar yang berhasil menghancurkan tubuh monster yang di keluarkan pemuda tersebut, tetapi pusaran air tersebut tidaklah menghilang malah menghasilkan badai dan juga kilat serta guntur. Keenam Monster itu berusaha mendekati Ino yang sudah terbang di atas langit.

"Inilah kekuatan dari Sword Of King Mermaid."Ino mengarahkan pedang biru bercahaya itu kearah ke enam Monster tersebut. "Tenggelamlah kalian didasar samudra".

"Lake Of Emptiness."Ino mengangkat tangannya serta mengacungkan pedangnya kelangit lalu mulai memutari pedang tersebut,terciptalah ombak besar yang menenggelamkan tubuh keenam Monster milik Naruto secara bersamaan.Pemuda berambut raven tersebut kagum akan kekuatan salah satu dari King Of Devil tersebut,seringai terpatri dibibir tipisnya.

Naruto mengarahkan tangannya kearah gadis tersebut. "Fire Dark:Ray Of Glow."Muncullah ratusan leser cahaya yang berwarna hitam yang meluncur secara membabi buta kearah Ino.Gadis itu menghindari setiap serangan yang diarahkan kearahnya, Raja Iblis tersebut mulai mengarahkan pedangnya kearah Naruto. "King Of Line"Muncullah leser berwarna biru yang berukuran besar meluncur cepat kearah Naruto.

Naruto mengarahkan serangannya kearah Ino secara terus menerus tanpa berhenti, Ino membelakan matanya melihat serangan leser yang melesat seperti meteor,berukuran raksasa,dia tidak habis pikir kepada Yang Mulianya tersebut,apa dia berniat untuk memusnahkannya hingga menjadi debu. 'Se..serangan apa itu, yang pasti sihirku tidak akan mempan untuk menahan sihir yang di miliki oleh Yang Mulia Lucifer, aku pasti akan tamat disini.'batinnya berkecambuk, Ino menutup matanya pasrah akan keadaan yang akan terjadi.

"Ray Of Trident Sky."dari arah langit muncullah ratusan leser berwarna hijau yang bertabrakan dengan leser milik Naruto, Dari kedua tabrakan leser terkuat tersebut tericptalah ledakan yang berskala besar.

Syut Tap

"Shadow Of Dome."Muncullah sebuah bayangan yang membungkus tubuh Ino dan juga kedua sosok remaja tersebut, Naruto yang bersembunyi di balik sosok raksasa yang di selimuti api tersebut hanya menatap kedua sosok remaja itu,lagi-lagi seringai terpatri dibibir tipisnya.

'Rupanya mereka telah berkumpul'pikir pemuda itu

"Maafkan kami Yang mulia."terdengarlah sebuah gumaman yang masih dapat terdengar oleh Naruto. "Shadow Of Darkness."tempat tersebut tiba-tiba saja di selimuti oleh bayangan yang sangat luas dan berskala besar, Naruto hanya menutup matanya dan mulai menghilangkan sosok raksasa yang di selimuti api tersebut dari tubuhnya.

"Kalian memang sangat menyebalkan ya, Asmodeus, Beelzebub."Naruto mulai membentangkan tangannya dan mulai mengeluarkan sebuah sinar yang sangat terang dan menghilangkan bayangan yang membungkus tempat tersebut.Maharaja Iblis tersebut mulai membuka matanya dan melihat ketiga raja Iblis yang sudah menghilang dari pandangannya.

"Cih."Naruto mulai menghilang dari tempatnya setelah memperbaiki kerusakan yang diperbuat olehnya saat pertarungan melawan salah satu bawahannya itu

Ħ

Di suatu tempat perbatasan bumi dan juga olympus.

"Apa kau yakin ingin pergi ke bumi Ares-sama"tanya seorang laki-laki berpakaian armor berwarna hitam dengan memegang pedang berwarna hitam dan juga memiliki rambut jabrik berwarna hitam dengan iris mata yang sehitam malam.

"Tentu saja Suigetsu hm aku merasakan aura yang sangat kuat di sekitar bumi,aku juga kurang yakin jadi aku akan memeriksanya terlebih dahulu"Ares menatap lorong antara perbatasan Olympus dan juga dunia manusia.

"Jadi itu sebabnya Ares-sama ingin keluar dari dewa-dewi Olympus aku kira Ares-sama ingin turun kebumi untuk menjadi salah satu bagian dari mereka"tanya salah satu pemuda yang memakai armor berwarna hitam dengan tombak ditangannya, Ares hanya menatap kembaran dari Suigetsu tersebut dengan tatapan membosankan.

"Mana mungkin aku ingin menjadi bagian dari makhluk hina itu Juugo, aku hanya ingin memastikan saja aura ini, karena aura ini sangatlah kuat dan aura ini sudah lama menghilang setelah ratusan tahun."Ares masih menatap lorong tersebut lalu menatap Suigetsu dan Juugo yang sedang memikirkan sesuatu.

"Ya,Kalau tidak salah aku pernah merasakannya pada saat perang Samawi dahulu,tetapi aku lupa pemilik aura ini"Suigetsu mulai membuka pembicaraan dan menatap Ares yang sudah mulai berjalan kearah lorong tersebut.

"Kita periksa saja dahulu baru kita membicarakannya"mereka bertiga mengangguk lalu melompat dari gunung olympus dan memasuki lorong tersebut, tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka.

~ Bersambung

Yoroshiku ini adalah cerita kedua yang saya bikin

dan

semoga para reader menyukai fic saya ini

bye bye

KUROGAMI RAY ON

AND

OUT

SEE YOU