disclaimer : i don't own Naruto. character only belong to Masashi Kishimoto
Fairy tail -1-
Seorang anak perempuan dengan napas terengah-terengah berlari sembari menjerit memanggil ibunya ditengah kobaran api yang terjadi dirumahnya. Tidak lama kemudian dia melihat sesosok perempuan yang terbaring disebuah ruangan, karena merasa bahwa sosok itu adalah ibunya, dirinya merasa lega dan dengan tersenyum lebar berlari secepat kilat kearah wanita tersebut.
" Ibu? . . . ." panggil anak perempuan tersebut.
Namun sayang beberapa kali dipanggil pun sosok wanita itu tidak bergerak maupun membalas panggilan anaknya. Merasa aneh, anak perempuan itu memberanikan diri menyentuh ibunya. Secara perlahan tangan mungilnya dijulurkan hingga akhirnya "Deg". Tubuh ibunya sangat dingin walaupun jelas disekeliling mereka kobaran api menimbulkan hawa sangat panas. "ada apa demgan ibuku?" pikirnya.
" Ibu, Kau kenapa? Badanmu sangat dingin? Kita harus segera keluar dari sini!" namun sayang tidak ada sahutan sama sekali dari ibunya.
Tiba-tiba, kepala sibocah terasa sangat sakit, pandangannya mulai tidak fokus dan berputar-putar, hingga akhirnya kegelapanlah yang dia lihat.
xox
"Hah hah hah" sorang gadis langsung terbangun dari mimpi buruknya. Dia nampak sedang tertegun akibat mimpi tersebut. Sehingga tidak sadar ada tangan yang meraih pundaknya.
"Aaaaaaaaaaaah"
"Maaf mengagetkanmu, Tapi reaksimu sungguh berlebihan!" ujar seorang pria yang lebih tua dari gadis itu.
"M-Maaf Kakashi-san, hanya saja tadi pikiranku sedang berada ditempat lain"
Sejenak ada keheningan, gadis itu tahu bahwa pria bernama Kakashi itu sedang memperhatikannya yang kemudian dipecah dengan sebuah pertanyaan yang terlontar dari mulut pria tersebut.
"Ada apa? Perlu kubatalkan konser nyanyimu untuk hari ini?"
"Tidak perlu Kakashi-san, saya tidak ingin mengecewakan semua orang, lagipula saya tidak apa-apa!" jawab gadis tersebut.
Sejenak kakashi terdiam, tidak percaya dengan apa yang dikatakan gadis itu, namun tidak terlalu mempermasalahkan. " Baiklah, ada jadwal yang harus dipenuhi hari ini! Segera bersiap-siap"
" HAI "
xox
" Terimakasih karena kalian sudah datang, jika kalian adalah fans berat Nana Kurosaki, tolong beli kaset atau cdnya. Mari kita beri tepuk tangan atas penampilan dari Nana Kurosaki yang menakjubkan. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, semoga sehat selalu dan jangan lupa silakan ambil souvenir dari sponsor." demikianlah suara Mc mengakhiri konser Hinata hari ini.
Jauh dari berbagai keributan, terdapatlah seorang gadis yang sedang duduk sendirian didalam ruang pribadinya. Dirinya duduk menghadap meja rias, kepalanya tertunduk dan keduanya tangannya meremas-remas sebuah tissue. Lalu tiba-tiba terdengarlah sebuah ketukan sehingga membuyarkan lamunan dan dengan suara lembut Hinata mempersilahkan masuk tamunya tersebut.
Dari balik pintu masuklah seorang pria berambut perak, mulut dan hidungnya tertutup oleh sebuah topeng. Namun sorot mata yang terlihat menunjukkan kekhawatiran.
" Hinata! jujur saya katakan penampilan tadi kurang bagus, kamu terlihat tidak fokus, dan setiap syair yang dilantunkan tidak kau resapi dengan baik!, bagaimana kau bisa menyentuh hati para penonton kalau penampilanmu setengah-setengah? " ujar Kakashi dengan iringan helaan napas.
" Jangan terlalu khawatir, para penonton tetap menyukai penampilanku kok! Buktinya bisa kita liaht sendiri khan " jawab Hinata sambil tersenyum kearah pria tersebut.
Dalam waktu beberapa detik tercipta keheningan antara dua manusia yang bergerak dalam dunia hiburan. Tetapi sebagai seorang gentlemen, seorang kakashi harus mengalah pada Hinata yang telah dianggap adiknya sendiri, walau sebenarnya posisi Kakashi adalah manajer Hinata.
Dengan kepasrahan Kakashi cuma bisa geleng-geleng sambil berkata " pertunujukkan malam ini memang sukses, namun kamu tidak bisa membodohi mata manajermu ini!"
Hinata hanya tertawa sekilas yang dengan sekejap wajahnya menunjukkan keseriusan
" Karena itu aku meminta bantuanmu, aku ingin kembali ke Osaka dan bersekolah di sana, dan tolong jangan beritahu Dia!"
" Apa ini ada kaitanya dengan perilaku anehmu dua hari ini?" tanya Kakshi yang sama-sama mengambil pose serius.
"Begitulah. Aku selalu bermimpi mengenai hari dimana kebakaran itu terjadi, melihat tubuh ibuku terkulai lemas. Ayah yang kuharapkan tidak pernah ada disisiku – sambil tertawa miris- bahkan berada disamping ibu pun beliau tidak pernah ada. Ibu tidak pernah mennagis ataupun mengeluh, malah dia memintaku untuk selalu mendo'akan ayah. -terdengar helaan napas- aku selalu bertanya kenapa ayah tidak ada disamping kami? Saat kebakaran pun ayah tidak ada disisi kami? Kenapa saat ini aku memakai nama palsu? Kenapa sekumpulan orang asing yang membesarkanku? Kenap..."
"cukup Hinata, kau tahu Dia..." ucapan kakashi terpotong saat melihat bulir-bulir air mata diwajah Hinata, dan dengan insting dia memeluk perempuan itu seraya memberikan sebuah kata penghiburan "akan kulakukan sebisa mungkin untuk membantumu"
TBC
akhirnya kuucapakan terima kasih buat para reader yang nyempetin baca, jangan lupa review .
maulaChan
