:: Selfish ::
(ONESHOOT)
.
.
"Kyu ~ apa sepulang kerja nanti kau ada waktu?"
"Hari ini aku akan pulang telat lagi .."
Namja manis itu mendengus kasar. Ini kesekian kalinya dia mendengar penolakan secara tak langsung.
Beberapa hari ini suaminya selalu sibuk, membuat dia kesepian sendiri dirumah mewah ini.
Kyuhyun menatap bayangan istrinya di cermin. Ia hentikan sejenak menyimpul dasi untuk berbalik dan mendekati namja manisnya yang diam menunduk diatas ranjang. Ia tau ia bersalah. Lagi.
"Mianhae, -cup- jangan menungguku. -cup" Ujarnya seraya mengecup sayang pelipis dan bibir tipis nan manis didepannya, lalu mengambil tas koper yang terletak disamping istrinya.
blam
Bugh ~
Ia hempaskan dengan kasar tubuh mungilnya. Entah mengapa, akhir-akhir ini ia merasa ada yang berbeda dengan suaminya. Dia merasa, waktu untuk mereka berdua berkurang belakangan ini. Mungkin .. akh ia menggelengkan kepalanya. Tidak, tidak mungkin. Ia enyahkan pikiran buruk itu jauh-jauh. Kyuhyun tidak mungkin melakukan hal itu.
Ia raih smartphone di atas meja Nakas untuk mendial seseorang.
tuutt tuutt ~
'Yeoboseo?'
"Kau ada waktu hari ini?"
:: Selfish ::
Kyuhyun mengerjakan semua berkas-berkas penting diatas meja. Menjadi direktur muda di sebuah perusahaan ternama di Asia bukanlah hal mudah baginya.
Sering ia melupakan semua ketika telah 'duduk dibalik meja kerjanya. Menjadi orang yang begitu serius hingga membuatnya jenuh dengan kehidupannya yang monoton.
drrrtt ~ drrrtt ~
keseriusannya buyar saat smartphone berdering diatas meja. Layarnya berkedip-kedip menampillan id 'Lee' pada si penelepon.
Ia raih dengan enggan benda persegi berwarna hitam itu dan mendekatkan pada telinganya. "Hm?"
"Kyunie ~ bisakah kita bertemu di café biasa kita bertemu? Aku merindukanmu ~" orang dengan nada manja itu menyahut tanpa basa basi.
"Tentu, tunggu aku siang nanti." Balasnya.
"Ne, pay pay Kyunie ~ Saranghae."
"Ne,"
:: Selfish ::
"Hahaha rasakan Siwonie!"
"Yak!"
"Kyaaaaa! Ada kuda ngamuk!"
Kebahagiaan terpancar dari mereka. Para pengunjung taman bermain yang lain pun kadang tertawa melihat tingak konyol mereka dan ada pula yang geleng-geleng kepala.
"Dapat kau!"
"Kyaaaa ampun! Ahahaha!"
Yang berbadan lebih besar menarikan jari-jari panjangnya dipinggang yang lebih mungil sebagai hukuman karena telah menempelkan saus tomat pada pipinya.
Mereka tertawa berdua, seolah-olah tidak ada beban berarti bagi mereka. Bersenang-senang melewati sepanjang harinya dengan manis.
Eits, jangan berpikir mereka adalah sepasang kekasih. Nyatanya mereka hanya dua sahabat yang tak terpisahkan. Dua sahabat saling mengerti dan saling mendukung.
"Hahaha yak hentikan kuda bodoh!" Si manis berteriak ketika air mata sudah mengalir disudut matanya karena tak tahan merasa geli dipinggangnya.
"MWO? Kau mengataiku bodoh? Kau mau dihukum lebih dari ini?" Matanya membulat aneh membuat yang lebih manis kembali tertawa. "Apa yang kau tertawakan?"
"Ah, ampun Siwonie yang tampan ~ bagaimana kita lanjutkan bermain saja." onyx sabitnya berbinar lucu. Menampilkan mata anak anjingnya saat namja yang ia panggil Siwon itu telah bersiap dengan tangannya diudara.
"Hhh ~ baiklah kali ini aku mengampunimu .." ujarnya seraya menyedekapkan tangannya didepan dada, berlagak seperti Big Boss dengan mata yang ia sipitkan membuahkan kekehan geli dari namja manis didepannya.
"Berhenti bertingkah konyol Siwon-ah, orang-orang memperhatikan kita." Tangan mungilnya memukul pelan lengan kekar Siwon.
"Biarkan saja, itu karena wajahku terlalu tampan sampai mereka terus memperhatikan."
"Cih, narsis."
"Aku memang tampan, bahkan suami tengikmu saja kalah."
"Yak! Siapa yang kau sebut tengik kuda!"
"Tentu suami setanmu itu."
"YAK NEO!"
bugh
"Akh"
"Rasakan!"
Yesung - namja manis- melenggang dengan dagu terangkat setelah melayangkan kepalan tangan kecilnya pada perut berotot Siwon.
"Yak! Yesung-ah aku'kan hanya bercanda! Mengapa kau menganggapnya serius?! -auh YAK!"
:: Selfish ::
"menunggu lama?" namja pemilik bibir M -shape itu menoleh saat suara bass tertuju padanya. Ia tersenyum lebar.
" Aniyo Kyunie, aku baru saja sampai 5 menit yang lalu. Jja, duduklah .."
namja dengan surai dark brown itu merunduk.
Cup ~
Dan memberikan kecupan singkat sebagai ucapan maafnya karena telah membuat namja manis itu menunggu. Lalu ia menududukan dirinya tepat didepan namja manis itu yang hanya tersenyum dengan perlakuan manis pria yang dicintainya ini.
"Apa kau sudah memesan makanan ming?" Tanya pria bertubuh jangkung itu, tak membiarkan suasana hening menghinggapi.
"Engh? Ah, belum .." jawabnya tanpa menghilangkan senyum manisnya.
"Baiklah, biar aku yang pesan." Tangan Kyuhyun terangkat bernaksud memanggil pelayan.
"Permisi tuan-tuan, silahkan." Pelayan itu menyerahkan buku menu pada mereka.
"Aku pesan mocca cake dan ice moccachino." Pelayan itu segera mencatat pesanan dari Sungmin.
" Cappucino saja."
"Eh kau tak makan Kyu? Ini sudah jam makan siang loh ~" nada manja itu masih ia gunakan sedari tadi.
" Ani, aku tidak lapar."
" Geurae .. baiklah itu saja" pelayan tadi menangguk dan pergi memesankannya.
"Kyu ~"
"Hm?"
"Aish, bisakah kau hilangkan nada dinginmu itu?" Akhirnya kesal juga. Hey, siapa yang tidak kesal dengan sikap dingin seorang Kyuhyun. Meskipun wajahnya tampan tapi itu tetap saja menyebalkan.
" Mianhae Ming," tak begitu menyesal Kyuhyun mengungkapkannya. Dia hanya merasa itu adalah sifatnya, dan sulit untuk merubah sifat dari pada sikap.
"Hhh ~ sudahlah. Kyu ~ tujuanku datang kesini untuk membicarakan hal serius." Ia menyerah, lelah mungkin menasehati Kyuhyun tentang sifat yang menyebalkannya itu.
Kyuhyun menegapkan tubuhnya. Menatap dalam mata foxy didepannya. Ini dia, serius, itu'lah dirinya. "Katakanlah."
Sungmin menarik nafas dalam dan menghembuskannya kasar. "Ini tentang hubungan kita."
Alis Kyuhyun terangkat sebelah.
Sungmin menatap wajah datar Kyuhyun. Tak ada ekspresi berarti disana. Bahkan ia tak bisa mengartikannya. "Sampai kapan kita seperti ini? Ini sudah 1 tahun lamanya, dan aku tidak mau terus sepertu ini." Ia mencoba menyelami iris hazzel itu.
Kali ini Kyuhyun yang mendengus kasar. Pada akhirnya namja manis ini menuntut kejelasan dari hubungan mereka. Walau sudah jelas hubungan mereka adalah kesalahan, dimana peran dia adalah berselingkuh dan Sungmin berperan sebagai selingkuhannya. Tapi sang namja manis tentu tidak betah dengan statusnya itu.
Ia raih tangan yang tergeletak diatas meja lalu ia kecup dengan lembut. "Ming, bersabarlah .. kita tidak bisa gegabah, aku tak ingin Yesung tersakiti." Nadanya bahkan tidak terdengar memelas. Datar.
"Tapi sampai kapan Kyu? Ini sudah 1 tahun dan kau selalu mengatakan hal yang sama .."
Kyuhyun memejamkan matanya. "Kau hanya perlu bersabar Ming,"
Sungmin geram dengan jawaban yang tak memuaskan hatinya itu. Ia hendak membuka mulutnya namun pelayan tadi datang lagi dengan membawa pesanan mereka, lalu pergi setelah menaruhnya diatas meja.
"Cih, baiklah kali ini aku mengalah lagi asal kau menepati ucapanmu itu Cho Kyuhyun."
"Ne,"
Dan mereka memilih untuk menikmati hidangan mereka. Melupakan sejenak percekcokan mereka tadi dengan bersikap manis. Meskipun harus rusak karena Cho Kyuhyun yang selalu bersikap menyebalkan -datar-.
Hingga Kyuhyun terdiam menatap nyalang keluar kaca jendela café . Wajahnya tegang seketika melihat pemandangan diluar.
"Dan kau tau Kyu? Aku mendapatkan gelang berbandul kelinci itu ... Kyu? Kyuhyun?!" Sungmin menatap Kyuhyun yang tak menanggapi celotehannya. Ia melihat raut tegang Kyuhyun melihat keluar kaca jendela. Ia ikuti arah pandang Kyuhyun. Tiba-tiba ia terbelalak lalu tersenyum misterius.
Di luar café yang kini mereka tempati ada dua anak adam sedang tertawa lepas seakan dunia hanya milik mereka berdua.
"Oh ya, Kyuhyunie .. apa kau tau dulu sewaktu SMA ku dengar Yesung berpacaran dengan salah seorang temanku. Namanya Siwon, Choi Siwon .. dia terkenal sebagai namja yang sempurna dan Yesung disebut-sebut namja yang beruntung."
Sungmin tersenyum menang.
"Ku rasa Yesung tidak akan mungkin melupakan cinta pertamanya itu. Dan andai mereka bertemu kembali kurasa itu akan mempermudah jalan kita Kyu ~" Sungmin menerawang. Dia berpikir andai Kyuhyun termakan omongannya itu berarti akan sangat mudah bagi Kyuhyun menggugat istrinya cerai sebagai dalih bahwa Yesunglah melakukan penghianatan.
"Choi Siwon .." gumam Kyuhyun lirih tanpa sadar tangannya meremas cangkirnya erat
:: Selfish ::
"Bwahahaha! Kau ada-ada saja Siwonnie .."
"Yak! Aku serius Sungie-ah! Clien ku itu cerewet sekali. Wajahnya yang keriputan itu semakin jelek saat mengomel." Imbuh Siwon dengan melebih-lebihkan ekspresinya membuat tawa Yesung semakin menggelegar tak mempedulikan tatapan risih dari orang lain. Kini mereka tengah duduk dibawah pohon yang cukup rindang.
"Hahaha .." tawa lepas dari sepasang bibir tipis itu membuat mata sipitnya tenggelam. Pipi chubbynya bahkan sampai memerah karena terlalu keras tertawa.
lelah karena tertawa terus kini Yesung menampilkan wajah anak anjingnya lagi.
"Yak! Hentikan wajah anehmu itu JongHoon!" Telapak tangan besarnya itu meraup wajah manis Yesung dan mendorongnya menjauh.
Namun bukannya berhenti Yesung malah semakin gencar (?) Melakukan aksinya.
"Aish, katakan apa maumu Kim!"
Yesung malah merengut. "Yak! Apa kau lupa margaku sudah berubah menjadi Cho?"
Siwon memutar bola matanya malas. "Ya ya baiklah 'nyonya Cho', katakan apa mau mu?"
"Ish kau ini, aku namja bodoh!" Ia cubit perut Siwon gemas. Sepertinya jari-jari mungil itu senang sekali menganiaya tubuh kekar namja Choi ini.
"Aw, yak! Itu sakit!" Siwon mengerang keras. Hey, jangan kira tangan dengan jari-jari imut itu lemah. Bisa-bisa dia babak belur jika terus menggoda namja berparas manis ini.
"Rasakan! Siapa suruh menggodaku terus." Bibirnya mengrucut imut sambil memalingkan wajahnya tanda ia kesal.
"Hhh ~ baiklah Cho Yesung yang baik, katakan padaku apa maumu dan aku berjanji akan mengabulkannya." Tangannya ia tangkupkan didada seperti berdoa serta wajahnya yang memelas.
Yesung menoleh. "Pffftt, bwahahaha wajahmu idiot Siwon hahaha!"
Siwon melengos sebal, tapi ia senang sahabat manisnya ini tertawa lepas seperti itu. Wajahnya berkali-kali lipat lebih manis.
"Hhh ~" Yesung membuang nafasnya setelah selesai menertawakan wajah tampan sahabatnya. "Siwonnie ~ aku lapar ~"
Siwon terkekeh geli. Benarkah orang disebelahnya ini sahabatnya dan berusia sepantaran dengannya? Terkadang dia merasa tengah berhadapan dengan bocah TK.
"Aigoo ~ Yesung yang manis ini ternyata sedang lapar eoh? Pantasan galak!"
"Yak! Jangan mulai lagi Choi!"
"Kkk ~ baiklah-baiklah maafkan aku, jja, kita cari tempat makan .." Siwon menarik tangan mungil Yesung untuk mengikuti langkahnya.
"Aku mau Samgyeopsal ~"
"tentu sweety, apapun untuk my princess .."
"Siwon!"
bugh ~
"Yak! Aku hanya bercanda! Ck, serius sekali."
"Hmph! Kau menyebalkan!"
:: Selfish ::
Waktu terus bergulir. Tak terasa hari telah beranjak malam.
Sebuah mobil lexus berwarna hitam mengkilap memasuki pekarangan rumah dengan arsitektur mewah. Dan berhenti pada tempat basement dimana koleksi-koleksi mobil mewahnya juga terpakir rapi.
Ia keluar dari mobil. Tampang angkuh seolah enggan sirna dari wajah tampannya ditambah dengan kondisinya yang lelah saat ini. Sepasang kaki jenjangnya melangkah memasuki rumah mewah itu.
:: Selfish ::
matanya sekilas menatap Yesung yang tengah bermain dengan handphone nya dan sesekali tertawa lucu, sampai tak menyadari ia yang sudah pulang. Terlintas kembali kejadian tadi siang serta cerita Sungmin hinggap dibenaknya.
"Kau tadi kemana?" Tanyanya membuka percakapan seraya melepas dasinya yang terasa melilit lehernya.
Yesung tersentak kecil menyadari suaminya sudah pulang. Kenapa ia tak menyadarinya?
"Emm, tadi aku hanya jalan-jalan dengan temanku ketaman hiburan." Jawabnya lalu kembali memfokuskan pada handphone nya lagi.
Kyuhyun berbalik badan. Kini kemeja putihnya telah terbuka 3 kancing teratas. Dia terlihat handsome dan sexy disaat yang bersamaan."Teman? Kau yakin?"
"Ne,"
Kyuhyun menggeram tertahan. Ia sedang serius namun namja manis ini menganggapnya sepele. Dan tentu ia tidak suka.
Ia mendekati istrinya yang tengah bersandar pada kepala ranjang. Lalu dengan gesit ia tarik handphone dari si pemilik menimbulkan kerutan protes.
Ia lihat berbagai percakapan di layar handpone. alisnya berkerut. "Siwonnie? Manis sekali." Bahkan ia tak mendapatkan panggilan semanis itu dari istrinya sendiri. Mengapa ia merasa dikesampingkan oleh istrinya.
"Kyu ~ kau ini kenapa?" Saat hendak meraih handphone nya kembali Kyuhyun sudah mengangkat tangannya tinggi.
"Jangan berhubungan lagi dengannya!" Kyuhyun mengotak-atik handphone tersebut.
Yesung berusaha meraihnya namun lagi-lagi Kyuhyun menghindar. "Wae? Kenapa kau mengaturku?"
Kyuhyun menghentikan aksinya. Ditatapnya Yesung dengan tajam dan itu membuat yang lebih kecil menatapnya takut. "Kau tanya kenapa?" Ia cengkram dagu Yesung agar menatap matanya yang berkilat amarah. "Itu karena aku suamimu, 'paham'?!" Ia lempar handphone tadi yang beruntung Yesung segera menangkapnya.
Ia melangkah menuju kamar mandi terletak dikamarnya. Ia banting cukup keras pintunya membuat Yesung berjengit kaget.
"D-dia kenapa?" Sudah jelas anak lugu sepertinya belum memahami kondisi.
:: Selfish ::
Yesung bergumul diatas ranjang. Sudah beberapa waktu lalu ia melakukan itu
bosan,
Ia sedang dilanda kebosanan. Suaminya sudah pergi kekantor dari tadi meninggalkannya dalam keadaan bosan.
Ia bukanlah sesorang yang menyukai ketenangan, ia akan melakukan sesuatu yang pastinya jauh dari kata berdiam diri.
Mau menghubungi Siwon tapi semua kontaknya telah dihapus Kyuhyun semalam. Mungkin suaminya itu dalam keadaan lelah jadi melakukan hal itu.
"Huft ~ bosaaaann ~" ia singkap selimut yang dari tadi membungkus tubuh mungilnya. Tiba-tiba wajahnya berubah sumringah. "Lebih baik aku pergi shopping. " Matanya berbinar terang usai mengatakannya. Segera ia beranjak dari ranjang king size nya dan berlari kecil kekamar mandi.
:: Selfish ::
Tangannya sibuk memilah pakain yang tergantuk dietalase. Tak memperdulikan kantong-kantong blanjaan disamping kakinya. Ck, dia memang akan menjadi maniak jika sudah dihadapkan dengan yang namanya 'shopping'.
"Yesung hyung? "
Ia menoleh saat mendengar namanya disebut. Mata sipitnya terbelalak lucu mengetahui si pemanggil.
"Yunho? Omo ~" tubuh kecilnya sontak saja menerjang tubuh kekar dari orang yang ia sebut Yunho.
Yunho tentu saja menerimanya dengan senang hati serta tertawa geli melihat kelakuan namja didekapannya ini. Manis.
"Yak! Kapan kau kembali ke Korea eoh? Mengapa aku tak tahu?" Ia lepaskan pelukan eratnya dan beralih menatap orang yang hanya nyengir aneh.
"Aku hanya ingin membuat kejutan unukmu hyung, "
"Dan selamat kau hampir membuatku salto."
Yunho, adalah sepupu dari Yesung yang memilih menetap di negeri paman Sam.
Keduanya telah lama tak bertemu semenjak Yunho memilih melanjutkan study di negara yang jauh dari Korea.
Mereka terlarut dalam obrolan sampai tak menyadari sosok pria ber hoodie tengah menatap mereka dengan seringai misterius. Tangannya tak berhenti mengambil pose-pose mereka yang terlihat cukup dekat dengan kamera digital.
"Setelah ini ku harap dapat berakhir dengan cepat." Ia melenggang pergi begitu 'incaran'nya juga akan beranjak ke kasir.
:: Selfish ::
Brak!
Kyuhyun menggebrak meja dan menghambur segala isinya sampai berhamburan dilantai.
Otaknya sudah panas lalu ditambah dengan hatinya. Menimbulkan emosi labil didalam dirinya. Mungkin satu kesalahan saja bisa merubahnya menjadi iblis (?).
Matanya menatap tajam pada lembaran foto yang tadi didapatnya dalam sebuah amplop coklat yang diberikan oleh sekretarisnya.
Tidak ada nama pengirim di amplopnya. Hanya tulisan namanya disudut amplop.
Tangannya mengepal hingga membuat buku-buku jarinya memutih. Rahangnya mengeras sampai urat dilehernya timbul.
"Cho. Yesung." Ucapnya dengan menekan nadanya.
Sudut bibirnya berkedut membuat seringai mengerikan. Matanya menatap nyalang pada lebaran foto itu.
Ia raih salah satu fotonya. "Kau, ingin bermain-main denganku eoh?" Ia remas foto itu sampai tak berbentuk.
:: Selfish ::
" Gomawo Yunho-ah,"
" Cheonma hyung."
Saat Yesung akan keluar Yunho menahan tangannya.
" Wae?" Yesung menoleh menemukan Yunho yang tersenyum dibelakang kemudi.
"Aku hampir lupa hyung."
Yesung lagi-lagi melebar lucu. Sepertinya sepupunya ini senang sekali membuatnya terkejut. Ia menerima sebuah kartu berwarna merah, dan ia tak cukup bodoh untuk tidak mengetahuinya.
Sebuah undangan.
Undangan pernikahan
pletak
"Yak!" Yunho mengelus kepalanya yang baru saja terkena nista dari tangan kecil sepupu manisnya itu.
"Kau .. kenapa senang sekali membuatku serangan jantung eoh?"
Yunho hanya nyengir. Ia tau sepupu kesayangannya ini pasti sangat terkejut. Bayangkan saja ia baru pulang ke negeri kelahirannya tiba-tiba memberikan surat undangan pernikahannya yang akan digelar seminggu lagi.
"Yak hyung, harusnya kau turut bahagia melihat sepupumu yang tampan ini menikah, bukannya menyiksa ku seperti ini."
"Dasar narsis. Terserahlah aku pergi dulu .. sampai jumpa." Kali ini ia benar-benar pergi menjauh dari mobil sport Yunho.
" Ne, sampai jumpa dipernikahanku nanti hyung! Dandanlah yang cantik!" Ia terkekeh sepupunya hanya mengangkat tangan kirinya ke udara tanpa menoleh padanya.
Setelahnya ia beranjak pergi menjauhi permukiman elite yang pastinya hanya orang-orang dari kalangan atas yang bisa menempatinya.
:: Selfish ::
Kyuhyun memakirkan mobil mewahnya di basement dan keluar dengan terburu-buru. Langkahnya terlihat gusar bahkan beberapa maid yang ia lewati seakan melihay kobaran api dibelakang tubuhnya.
Kaki jenjangnya menapaki anak tangga dengan terburu. Menghiraukan image nya yang terkenal angkuh dan tenang. Dibenaknya kini hanya nama istrinya. Ia tak bisa berpikir tenang untuk saat ini.
'Yesung, Yesung ..'
Brak!
Pintu kamar yang ia tempati dengan istri manisnya terhempas dengan kasar. Matanya menyusuri setiap sudut. Ia menemukan istrinya memandangnya kaget dan bingung.
Dapat ia lihat pula beberapa kantong belanjaan berserakan diatas ranjang. Seketika darahnya mendidih.
"Kau pulang cepat Kyu?"
Emosi Kyuhyun makin tidak stabil saat Yesung bertanya dengan santainya seolah ia tak melakukan kesalahan apapun.
Ia memejamkan matanya sejenak lalu ia buka lagi. Sebuah smirk menyeramkan terpatri dibibir tebalnya.
Ia melangkah gusar mendekati Yesung yang masih belum mengetahui situasi.
Sret ~
Yesung berjengit kaget ketika Kyuhyun menarik kantong belanjaannya dan membuat isinya hingha berhamburan dilantai.
"Darimana kau menemukan barang-barang ini?" Tanyanya sarkratis tanpa mengalihkan tatapan tajamnya pada mata bening Yesung.
"A-apa maksudmu Kyu? Tentu saja aku membelinya dengan uang yang kau berikan padaku."
Kyuhyun terkekeh pelan. "Jangan menbohongiku sayang. Aku tau kau berkencan dengan pria lain untuk mendapatkan ini semua!"
"A-apa? T-tidak Kyu! Aku tidak melakukannya."
Bibir Kyuhyun menipis menahan emosi yang meluap-luap. Ia merasa istrinya tengah membohonginya. Dan ia membencinya.
"KATAKAN PADAKU! BERAPA BANYAK UANG YANG KAU INGINKAN HAH ?! APA UANG KU BERIKAN KURANG UNTUKMU ?! CEPAT KATAKAN BERAPA YANG KAU INGINKAN ?!"
"Ahk" Yesung menjerit saat rambut belakang kepalanya ditarik kuat. Wajahnya tepat berhadapan dengan Kyuhyun membuatnya dapat merasakan hembusan nafas yang memburu menerpa wajahnya.
Matanya memanas. Sungguh dia sangat takut dengan situasi seperti ini. Ia belum pernah melihat Kyuhyun semarah ini selama hampir dua tahun pernikahan mereka.
Tangannya mencengkram pelan lengan Kyuhyun.
"KENAPA KAU MENANGIS ?! CEPAT JAWAB!" Cengkraman tangannya pada rambut sang istri bertambah kuat. Amarahnya semakin bertambah melihat keterdiaman Yesung. Hanya isakan lirih dari sepasang bibir kissablenya
"Kau benar-benar berhasil membuatku marah Cho Yesung!" Ia hempaskan tubuh ringkih istrinya kasar di atas ranjang, lalu tanpa basa-basi lagi ia menindih tubuh dibawahnya.
Bibir tebalnya meraup bibir tipis itu. Menyesapnya kasar.
"Enngh ~ .. emh Kyumph .. kau kenapah emhh ~" susah payah Yesung mencoba menyingkirkan tubuh yang lebih besar darinya. Walau ia tahu perbandingan tenaganya jelas ia akan kalah.
"Akh ~" ia meringis, bibir bawahnya terasa perih setelah Kyuhyun menggigitnya keras. Bahkan dapat ia rasakan anyir dari penyatuan bibir mereka.
Lidah Kyuhyun masuk ke dalam rongga mulutnya. Mengecap semua tanpa tertinggal sehingga entah saliva milik siapa tumpah didagunya bahkan mengalir dipipinya.
Tangan yang tadi berusaha mendorong tubuh Kyuhyun kini hanya meremas jas yang Kyuhyun kenakan menyadaru bahwa yang ia lakukan hanya sia-sia.
Kyuhyun sendiri masih enggan melepaskan tautan bibir mereka walau tak mendapat balasan dari si manis.
Alisnya mengernyit ketika rasa manis terus ia rasakan membuatnya semakin menyesap dalam bibir kissable itu. Rasa manis yang malah semakin bertambah ketika semakin ia sesap.
Kyuhyun memang tidak munafik akan itu. Rasa manis dari bibir istrinya mengalahkan wine termahal sekalipun. Dan bibir itu bagai candu baginya. Membuatnya tak bosan-bosan untuk mengecap rasa manis itu.
Yah, manis. Istrinya memang manis. Semua yang ada pada diri istrinya begitu manis, membuatnya kepayangan merasakannya.
Namun itulah permasalahannya. Yesung yang manis, membuatnya menjadi incaran pria-pria diluar sana. Tidak, tidak akan ia biarkan istrinya direbut siapapun. Bahkan Tuhan tak dijadikan pengecualian.
Ia lepaskan tautan sepihak itu walau tak rela. Dilihatnya istrinya terengah-engah, meraup oksigen secara rakus.
Ia sapukan ibu jarinya pada bibir bawah Yesung.
"Milikku .."
Yesung membuka matanya perlahan. Wajah tampan suaminya masih berjarak beberapa senti dari wajahnya. Ia tak dapat membaca dari pancaran iris hazzel itu.
"Kau 'milikku'." Tanpa membiarkan Yesung bernafas lega saat bibirnya mendarat di leher jenjang istrinya. Melukiskan tanda kepemilikan pada kanvas putih itu. Tangannya pun tak tinggal diam. Ia grayangi seluruh tubuh istrinya.
"Ahh ~"
:: Selfish ::
Matahari mulai menyingsing. Cahaya hangatnya mulai mengintip dari celah gorden.
Tubuh mungilnya menggeliat serta meringis pelan saat rasa perih dibagian selatannya terasa mengganggu.
Ia kerjapkan sepasang netra sabitnya. Hal yang pertama di lihat adalah wajah tampan suaminya.
Ia rasakan pelukan posesif pada pinggang rampingnya. Ia tersenyum lembut.
Teringat kembali kejadian kemarin. Ia tak tau mengapa suaminya pulang dalam keadaan marah besar. Ia tak ingat melakukan kesalahan yang membuat sang suami begitu marah.
Lalu apa?
" Good Morning, baby .." Yesung menoleh mendengar suara bass menyapanya. Ia berikan senyuman terbaiknya untuk membalas sapaan Kyuhyun untuknya.
Kyuhyun terdiam. Ia perhatikan dengan intens wajah dihadapannya. Indah. Sangat. Sungguh sayang ciptaan Tuhan ini bila disia-siakan. Sungguh baik Tuhan memberikan malaikat untuk iblis sepertinya. Sebuah karya Tuhan yang harus ia jaga dan pertahankan. Tak ingin membagi Yesungnya ini. Bahkan hanya sebuah senyuman.
Yesung istrinya. Apa yang ada didiri Yesung kini menjadi miliknya.
Egois. Itulah dirinya.
"Kyu ~ cepatlah bangun .. ku rasa sebentar lagi kau akan telat." Ia tak sadar kapan Yesung terlepas dari pelukannya dan berdiri dengan susah payah. Kemejanya yang dikenakan Yesung menggambarkan kesan imut dan sexy secara bersamaan.
sret ~
"Kyaaa ~" Yesunh terkejut saat tubuhnya ditarik menyebabkan dirinya jatuh dipelukan sang suami tampannya.
cup ~
Yesung terbelalak namun membiarkan Kyuhyun menguasai permainan bibir ini.
'Manis'. Yah, Kyuhyun akui Yesung itu hebat mampu membuatnya terjatuh lagi dan lagi.
deg
Kyuhyun seolah melupakan sesuatu. Ya, dia mengingatnya sekarang. Ia jatuh cinta pada Yesung. Bahkan tak ada habisnya ia takluk pada sang istri.
"Eungh ~ Kyu geumanhae ~ .mmh nanti kau bisa terlambat ke kantor .." Yesung mencoba menyingkikan lengan Kyuhyun ditubuhnya.
Kyuhyun melepaskan tautannya dengan enggan.
" Baby."
" Ne? Wae Kyu?" Yesung beranjak dari atas tubuh Kyuhyun dengan susah payah.
"Bisakah kau memanggil 'Kyuhyunnie'? Atau lebih baik sayang." Yesung mengernyit. Ia tatap Kyuhyun dengan pandangan bingung.
"Baiklah Kyunie ~ sekarang pergilah mandi, aku akan membereskan ini semua." Dan yah, Yesung memilih menuruti kemauan Kyuhyun. Lagi pula itu tak sulit'kan?
Kyuhyun berdiri dan menjauh dari Yesung, menjalankan perintah istrinya dan melakukan aktivitas sebagai direktur teladan.
Wajah Yesung memanas melihat Kyuhyun yang santainya berjalan ke kamar mandi tanpa sehalai benang ditubuhnya. Yesung menggeleng pelan dan mulai membereskan kekacauan yang mereka ciptakan semalam.
:: Selfish ::
Seperti biasanya Kyuhyun melakukan aktivitas monoton lagi.
Hari-harinya sebagai pemuda sukses membuatnya harus berkecimpungan dengan berkas-berkas penting diatas meja.
Ia jenuh dengan kondisi seperti sekarang ini. Mencari jalan diluar sana untuk melampiaskan kejenuhannya.
drrrrtt ~ drrrtt ~
Kyuhyun tersenyum menbaca id si penelepon di layar smartphone nya. "My Angel"
tanpa menunggu lama ia mengangkat telfonnya. " Wae baby? "
"Kyunie ~ makan siang nanti aku ke kantormu ne?"
"Tentu sayang, aku akan menunggumu .."
click
Kyuhyun tersenyum cerah seolah mendapatkan pasokan energi hanya dengan mendengar suara istrinya yang memanggil namanya dengan manis.
Ia kembali menyebukkan diri pada kertas-kertas penting di atas meja kerjanya. Tapi kembali buyar saat
drrrtt ~ drrrtt ~
Smartphone nya kembali bergetar. Tanpa sadar senyum cerahnya luntur seketika berganti dengan tampang datar yang menjadi khas dirinya.
Kyuhyun mengangkat telfonnya meski enggan. "Hm." Datar dan dingin, sangat kontras saat menjawab telfon dari istrinya.
"Kyunieee ~ bisakah kita makan siang bersama?"
"Tidak bisa Ming, aku sudah lebih dulu berjanji pada istriku .." jawabnya.
"..." orang di sebrang sana terdiam. "Ah, bagaimana kalau nanti malam saja?"
Kyuhyun tampak menimang cukup lama. "Baiklah."
click
Ia putuskan secara sepihak sambungan teleponnya.
Kyuhyun memejamkan mata, jari-jarinya memijat pelipisnya. Begitu penat ia rasa.
Ia merasa hina dengan kelakuannya ini. Menyakiti dua hati sekaligus.
:: Selfish ::
Yesung bersandar pada dada Kyuhyun setelah menghabiskan makan siangnya.
Tak mempedulikan bahwa kini mereka berada disalah satu sudut restoran mewah yang tentunya bukan hanya ada mereka berdua.
Kyuhyun sendiri mengelus lembut surai hitam legam nan halus milik Yesung. Menghirup aroma menyegarkan yang menguar begitu saja dalam diri Yesung.
Entah mengapa Kyuhyun merasa begitu tenang dalam posisi ini. Seakan beban dipundaknya sirna begitu saja.
Yesung, dan segala keindahannya itu semua miliknya.
"Kyunie ~"
"Hm?"
"Nanti malam aku ingin berbelanja. Bisakah kau menemaniku?"
"Tentu sayang, apapun untukmu."
"Gomawo Kyunie .." Yesung merasa bahagia karena akhirnya Kyuhyun bisa meluangkan waktunya untuk dirinya lagi. Benar'kan? Apa yang pernah ia takutkan sebelumnya itu tidak nyata. Mungkin Kyuhyun memang benar-benar sibuk hingga tak punya waktu untuknya. Tapi tak apa asal Kyuhyun tidak berpaling darinya.
Yesung. Dengan pemikiran naifnya.
:: Selfish ::
Terlihat seorang namja manis duduk dekat kaca jendela sebuah café . Ia memangku dagunya dengan sebelah tangan.
Empat buah cangkir yang isinya telah tandas nampak memenuhi mejanya.
Ia lirik jam dilengan kirinya. Kira-kira sudah satu jam lebih ia duduk ditemani rasa bosan yang melanda.
Tangannya merogoh saku tas ranselnya. Mengambil sebuah benda persegi dengan bandul kelinci lucu.
Jarinya bergerak lihai diatasnya lalu ia tempelkan pada salah satu telinganya.
tuuutt ~ tuuutt ~
'Hm.' akhirnya orang yang ia hubungi mengangkat panggilannya.
"Kyunie ~ kau dimana? Kau tidak lupakan dengan janji tadi pagi?" Nadanya terkesan manja.
' Aku ada urusan. Maaf tak menghubungimu dari tadi. ' wajahnya berubah sendu. Tak biasanya Kyuhyun mengabaikan janjinya seperti ini.
" Geurae , aku mengerti. Saranghae."
click
Kyuhyun memang orang yang sangat sibuk Jadi ia dapat memahaminya. Ia tak mungkin melupakan gelar direktur muda dari kekasihnya. Tepatnya kekasihnya dari suami orang.
Biar ku jelaskan hubungan antara Kyuhyun dan Sungmin.
Mereka dulunya sepasang kekasih saat kuliah dulu. Mereka menjalin kasih dari awal semester sampai hampir mendekati kelulusan mereka. Sungmin mengharapkan hubungan normal seperti pasangan lainnya, Namun sifat Kyuhyun yang datar dan dingin membuatnya jengah sehingga memilih untuk mengakhiri hubungannya.
Ia mengharapkan Kyuhyun akan bersikeras mempertahankan hubungan mereka namun malah Kyuhyun menerimanya tanpa berpikir panjang.
Hingga sebuah kabar mengejutkannya setelah mereka menyelesaikan masa kuliahnya. Kyuhyun menikah dengan pilihan orang tuanya dan entah seorang Cho Kyuhyun terbuat dari robot atau apa sampai tak perlu repot-repot melakukan penolakan terhadap perjodohan itu.
Sungmin menghadiri acara sakral mereka. Sungmin tak habis pikir tentang dunia yang ternyata begitu sempit. Istri Kyuhyun ternyata temannya sewaktu SMA. Mereka tak begitu akrab tapi bukan berarti mereka bermusuhan. Hanya teman sekelas tanpa embel-embel yang menyertainya.
Hati Sungmin begitu sakit. Ia melihatnya, bagaimana Kyuhyun menatap Yesung, bagaimana Kyuhyun memperlakukannya. Walau Kyuhyun menampangkan wajah datar namun ia tau apa arti tatapan itu. Tatapan yang tak pernah Kyuhyun berikan padanya dengan mudah Yesung dapatkan. Tatapan penuh cinta.
Sungmin masih menyimpan perasaannya sangat dalam. Perasaan cinta pada sosok pria berhati es. Orang yang tak mempedulikan sekitarnya selain dirinya sendiri.
Hingga ia datang kembali ke kehidupan Kyuhyun setelah ia menjalin pernikahan selama tujuh bulan. Ia tau Kyuhyun sedang jenuh dengan aktivitas kesehariannya. Ia menawarkan diri sebagai teman Kyuhyun. Dan ia coba merajut kembali asmaranya. Dan lagi-lagi Kyuhyun hanya mengiyakan.
Ia tersenyum miris. Sekeras apapun ia ingin menghancurkan tembok diantara mereka tetap saja tidak akan berhasil. Dengan adanya Yesung disisi Kyuhyun membuat pria itu memperkokoh tembok yang ia bangun, membuat dia sulit untuk mencapai hati pria angkuh itu.
tes
ia hapus setetes air mata yang mengalir dipipinya. Ia tau semuanya pasti akan berakhir sia-sia.
Ia merasa, ia adalah sosok yang jahat disini. Mempertahankan ambisinya untuk memiliki Kyuhyun seutuhnya.
Yesung orang yang beruntung. Dia memiliki apa yang tak ia miliki.
:: Selfish ::
Kyuhyun terkekeh melihat Yesung sibuk memilah-milah benda aneh -menurutnya- dengan ekspresi lucu.
Bagaimana tidak pipi Tembamnya yang ia gembungkan lucu, bibirnya ter pout sempurna serta mata sipitnya semakin ia sipitkan (?)
"Jika kau bingung kau bisa membeli semuanya baby," ucapnya. Lelah juga menunggu si manis menyelesaikan belanjanya. Dan lagi ia yang harus membawa semua kantong belanjaan istrinya.
Tak elak mereka menjadi perhatian pengunjung lain. Bagaimana tidak, Kyuhyun yang masih mengenakan jas yang melekat sempurna di tubuhnya kini mengangkut semua belanjaan istrinya serta mengikutinya kemanapun. Ia lebih terlihat seperti bodyguard dari pada suami yang pengertian pada istrinya -_- "
"Ish Kyunie diamlah ~ kau itu tak mengerti fashion pria zaman sekarang."
Iya, Kyuhyun memang tak mengerti fashion pria seperti apa yang dimaksud istri manisnya ini. Pria apa yang memakai banyak aksesoris blink-blink menyakitkan mata itu?
Kyuhyun hanya menghela napas ketika istrinya beranjak keluar dari toko aksesoris setelah sebelumnya membayarkan belanjaan istrinya.
Kyuhyun yakin, bahwa ini tak'kan berakhir dalam waktu yang cepat.
:: Selfish ::
Kyuhyun merebahkan tubuh letihnya diatas kasur yang nyaman membiarkan istrinya sibuk dengan semua kantong belanjanya.
Ia tak pernah mengeluh dengan hobi Yesung ini. Ia maklum dengan itu. Baginya semua hartanya tak setara dengan senyuman manis istrinya.
"Kyunie ~ aku akan menyiapkan air hangat untukmu.
Ia melihat Yesung tengah berlari kecil menuju pintu lain ruang ini.
:: Selfish ::
"Ming, aku ingin bicara denganmu. Temui aku di café biasa nanti siang." Tanpa menunggu jawaban dari line sebrang ia putuskan sambungan telfonnya secara sepihak.
Ia usapkan telapak tangan lebarnya pada wajah dengan pahatan tampan miliknya.
"Ku harap ini benar." Gumamnya pada diri sendiri mengingat tak ada siapapun diruangan ini selain dirinya.
:: Selfish ::
Sungmin memasuki ' KONA BEANS'. Café dimana biasa ia bertemu dengan 'kekasihnya'.
Sungmin berjalan menyusuri tiap bangku menuju dimana biasa ia duduk.
Matanya sontak terbelalak kaget mengetahui kursi yang ia tuju sekarang sudah berpenghuni.
Kyuhyun adalah sosok penghuni itu. Ditemani cangkir cappucino yang masih mengepulkan asap menandakan pria itu tidak lama disana.
Tidak, bukan itu maksudnya. Tapi ini pertama kalinya Kyuhyun yang lebih dulu datang. Tidak seperti biasanya dimana selalu dia yang menunggu.
Ia langkahkan kakinya cepat dan mendaratkan dirinya pada kursi yang berhadapan dengan Kyuhyun.
"Hai Kyu, apa aku telat."
Kyuhyun memandang Sungmin dengan datar. Sungmin hanya tersenyum, sudah biasa.
"Aku ingin menyudahi hubungan kita sampai disini Ming." Ujar Kyuhyun lancar tanpa perlu berbasa basi dulu.
Sungmin tertegun namun ia mencoba tersenyum. "Ah, aku lapar. Aku akan memesan makanan dulu ne. "
Tangan Sungmin akan terangkat memanggil pelayan namun Kyuhyun lebih dulu menahannya.
Ia genggam telapak tangan Sungmin. "Ming, mianhae."
Mata foxy Sungmin memanas. Menatap Kyuhyun seolah memohon. "Tapi kenapa?"
"Aku mencintainya Ming, aku tidak bisa jika harus menyakitinya. Dia lebih dari berlian yang berharga untukku."
Sungmin merunduk. Ia tau dengan sangat jelas posisinya sangat berbeda dengan istri Kyuhyun. Yesung.
Ia sudah berkali-kali berusaha merebut cinta Kyuhyun dari Yesung. Sungmin begitu sadar, hanya Yesunglah yang dapat mencairkan hati beku seorang Kyuhyun.
"Sudah sejauh ini, apa tak ada sedikitpun cintamu untukku?" Ia melayangkan tatapan memohonnya. Berharap Kyuhyun akan luluh. Namun sekali lagi dia berbeda dengan Yesung. Entah apa yang membuatnya berbeda. Apa yang dimiliki Yesung yang tak ia miliki? Mengapa Kyuhyun begitu bersikeras mempertahankan Yesung.
"mian," Kyuhyun melepas genggamannya.
Sungmin semakin nerunduk dalam. Terisak lebih keras.
Kyuhyun adalah manusia biasa walau orang-orang menilainya angkuh dan datar, ia tetaplah punya hati. Buktinya ia bisa mencintai Yesung dengan hatinya.
Ia raih dagu Sungmin dan dapat ia lihat rinai air mata membasahi wajah manisnya.
"Kau pantas menemukan orang yang lebih dari aku Ming."
"Tapi aku hanya menginginkanmu Kyu ~"
" Mian," perlahan ia majukan wajahnya mendekati Sungmin.
cup ~
Ia lumat perlahanbibir bawah Sungmin. Sungmin memang namja yang manis. Sama seperti Yesung, namun ia tak merasakan manis seperti bibir Yesung pada bibir Sungmin. Ia tak merasakan detakan pacu jantungnya yang menyenangkan seperti saat ia dekat dengan Yesung. Dan ia tak merasak ribuan kupu-kupu yang mengglitik perutnya seperti saat ia bersama Yesung.
Ciuman tanpa nafsu. Hanya didasari sebagai perminta maafnya dan juga sebagai berakhirnya hubungan yang tak seharusnya ada ini.
Mereka berbeda. Sungmin manis, Yesung juga. namun Yesunglah yang berhasil menguasai seluruh hatinya.
prank ~
tautan bibir mereka terlepas mendengar benda pecah tak jauh dari mereka.
"M-maaf mengganggu."
Kyuhyun terbelalak kaget. Ia hendak menyusul sosok itu pergi.
"Kyu ~ ku mohon .. tetaplah disini" Kyuhyun tersenyum tipis dan melepaskan tangan Sungmin dilengannya. Ia berlari dengan cepat, ia yakin sosok itu belum jauh.
Sungmin tertunduk, senyum pahit terpatri di bibir M ' shape nya.
Kali ini, ia mengakui kekalahannya.
Lagi.
:: Selfish ::
"Yesung! BERHENTI!" Entah mengapa ia bisa tertinggal dari namja yang lebih kecil darinya.
Ia masih setia mengejar Yesung yang seperti mendapat stamina lebih. Biasanya ia akan menangkap tubuh itu dengan mudah.
hazzel nya hampir terjeblak keluar saat si manis akan melewati sebuah penyebrangan yang dengan jelas lampu untuk pejalan kaki masih berwarna merah.
Tak peduli dengan nafasnya yang kian memburu. Ia menambahkan kecepatan kakinya.
srett ~
"APA YANG KAU LAKUKAN BODOH ?! KAU MAU MATI HAH ?!" beruntung ia tepat waktu. Ia rengkuh dengan erat tubuh yang begitu pas didekapannya.
"Apa pedulimu ?! Hiks hiks lepaskan aku pengkhianat hiks .." Yesung memberontak dalam pelukan Kyuhyun. Namun lagi-lagi kita tau siapa yang terkuat disini.
"Baby ~ dengarkan aku, aku punya penjelasan untuk itu .."
"Andwe! Andwe! Kau bohong! KAU PEMBOHONG KYU!" Yesung menutup kedua telinganya. Tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun dari namja yang merangkap menjadi suaminya.
" Baby ~ ku mohon dengarkan aku .." Kyuhyun mencoba menyingkarkan tangan Yesung ditelinganya. Namun Yesung masih bersikeras menahannya. Tapi Kyuhyun tidak menyerah. Ia tidak bisa membiarkan kesalah pahaman ini terjadi.
Cukup lama mereka seperti itu sampai akhirnya dia yang mengalah. Yesung terlalu tau siapa Kyuhyun. Orang yang tidak akan menyerah sebelum apa yang di ingininya tercapai.
" Baby ~ dengarkan aku." Ujar Kyuhyun meminta perhatian karena Yesung tak menatapnya malah memandang ke arah lain dengan bersedekap tangan. "Hhh ~ aku akan jujur padamu .." ia meraih kedua bahu sempit Yesung. "Aku dan Sungmin memang berselingkuh dibelakangmu .."
jderr
Hati Yesung hancur berantakan. Seharusnya ia tidak berhenti begitu saja. Lebih baik tadi ia terus berlari. Dan seharusnya Kyuhyun tak menahannya hanya untuk memberikan kenyataan pahit untuknya.
"Kami sudah menjalin hubungan selama satu tahun."
Jantungnya berdetak menyakitkan.
Selama itukah? Jadi, Kyuhyun yang beralasan sibuk ternyata tengah bermain api dibelakangnya?
"Kau ..-" bahkan merangkai kalimatpun tak sanggup ia ucapkan.
Mengapa Kyuhyun begitu jahat padanya? Memangnya dosa apa yang telah ia perbuat?
"Tapi aku mengakhirinya karenamu baby .." Yesung menggeleng. Ia tak ingin termakan omongan Kyuhyun.
"Aku melakukan ini karena aku begitu jenuh dengan aktivitas monoton ini .. aku mencoba menjalin hubungan dengan Sungmin berharap ia bisa menghiburku. Tapi aku bodoh, aku tidak menyadari bahwa yang mampu menghiburku hanyalah istriku seorang. Hanya kau Yesung." Kyuhyun mendalami onyx sabit yang tak berhenti mengalirkan air mata yang oh demi Tuhan, Kyuhyun begitu membencinya.
"Aku mencintaimu Cho Yesung, sangat." Kyuhyun menarik kembali tubuh itu kedalam pelukannya.
"Hiks hiks kau .. hiks kau bohong .." Kyuhyun melepas pelukannya. Ia tangkup kedua pipi Yesung dengan telapak tangannya, membuat manik hazzel itubertabrakan denga onyx bening itu.
"Tatap mataku, apa kau menemukan kebohongan itu?"
Yesung menyelami dua bola mata yang sangat disukainya itu. Ia tak bisa menemukan kebohongan disana.
cup ~
Kyuhyun kecup dan lumat sebentar sepasang bibir sewarna sakura yang sedang bermekaran itu. Hanya sebentar, setelahnya ia tempelkan keningnya dengan si pujaan hatinya.
"Saranghae ~"
"Hiks hiks .."
"Jawab aku nyonya Cho .."
"Dasar Pemaksa hiks"
"Biar saja."
"Aku juga mencintaimu Kyu ~"
cup ~
"Kyu ~"
"Hm?"
"Bisakah kita pergi dari sini? Orang-orang memperhatikan kita .."
"Mereka hanya iri baby ."
"Tapi aku malu ~"
"Kkkk ~ jja, kita pulang saja .."
"Eh, kau tak kekantor?"
" Ani, aku ingin menjaga istriku dirumah .."
"Yak! Kau pikir aku anak kecil?"
"Kau baby ku .."
"Kalau begitu berhenti memanggilku baby "
"Enng ~ tidak mau. Baby baby baby ~"
"Yak! Kau menyebalkan!"
"Hahaha!"
:: Selfish ::
keegoisannya membuat ia tersadar, bahwa cinta didekatnya adalah apa yang selama ini ia inginkan. Tidak ada yang bisa menggantikan kebahagiaan dari orang yang selama ini berada disisinya.
Penyesalan tidak selalu berakhir tragis jika kita mampu memperbaikinya.
-CappuchinoLatte49-
.
.
.
.
.
.
and
END
NO Sequel
kkk~ niatnya mau bikin hurt tapi saya payah XD
mohon maaf ya atas segala kekurangan ff ini. Saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan #plak
Yosh, jangan lupa coret-coret di kolom review dibawah ini ya? Biar saya lebih semangat lagi / modus
DILARANG CUMA KOMEN NEXT / LANJUT (re: muncrat woy!)
Oke, see you pay pay #muach (re: #muntah)
.
.
.
.
Owari
"Kyu ~ hentikan!" Yesung mendorong kepala Kyuhyun yang menyusup diperpotongan lehernya.
"Aku mau lagi sayang ~" Kyuhyun semakin gencar menggrayangi tubuh polos istrinya.
"Andwe! Aku lelah .."
"Sekali lagi saja ~"
pletak!
"Awh ~"
"Dari tadi kau bilangnya sekali tapi ini sudah empat kali!" Yesung menggeram. Ia tak habis pikir Kyuhyun mendapat energi dari mana? Dia saja sudah terkulai lemas hanya dengan satu ronde.
Kyuhyun melayangkan mata anak anjing yang sering Yesung lakukan yang malah membuatnya terlihat aneh. " Please baby ~ "
Yesung menghela nafas. Menangani Kyuhyun yang diatas ranjang memang sulit. Ia akan berubah 'buas' jika sudah melalukan ' making love'.
Ia mengelus pipi Kyuhyun sayang. "Kyunie ~ kau melupakan ini hm?" Tanyanya seraya mengelus perutnya yang membesar dari ukuran sebelumnya.
Kali ini Kyuhyun yang menghela nafas. "Baiklah, kali ini aku mengalah."
Yesung terkikik geli. Jarang sekali Kyuhyun yang mengalah. Biasanya'kan Kyuhyun akan selalu memaksa.
Dapat ia rasakan elusan lembut diperutnya. Ia melihat Kyuhyun juga menempelkan telinganya.
" Baby ~ kau dengar daddy? Mommy mu tidak mau daddy ajak untuk berolahraga, padahalkan ini untuk membuatmu sehat juga, tapi mommy mu ini malas sekali."
Yesung tertawa keras mendengar Kyuhyun mengadu pada anak mereka yang masih didalam perut. Dimana tampang angkuh, dingin dan datar ciri khas seorang Cho Kyuhyun. Ia rasa orang-orang yang melihatnya akan bertampang horor memandangnya.
"Teruslah tertawa babe, dan setelah ini aku akan membuatmu terus mengandung sampai sepuluh kali."
Yesung melotot, apa-apaan Kyuhyun ini? Ancamannya angker sekali.
"Kau menyebalkan Cho!"
"Kau juga Cho, nyonya .."
"Aish ~"
END END!
