Oh Sehun x Kim Jongin Drable ? T
Tenang... pertarungan kecil ini hanya karena kekesalan Kim Jongin!
.
.
.
"Sialan!" Sehun berdecak keras tatkala dirasanya sudut bibir terasa kebas. Bau anyir hinggap pada pembauannya serta rasa amis dirasakan oleh lidahnya.
"Jadi hanya ini kemampuanmu?" Sedang si tan? Hah, dia berdecak bangga. Lelaki tangguh yang selama ini dielu - elukan masyarakat kampus sudah terkapar karena tonjokannya. Banci sekali.
"Aku tak ingin membuatmu menyesal, Kim!" Sehun mendesis, sedangkan para penggemarnya yang sudah berkumpul membentuk sebuah barisan menyebalkan disekitar koridor tampak saling bersahutan menyoraki Oh Sehun. Apanya yang hebat coba dari kalimat memuakkan pria pucat didepannya ini? Tak penting sekali.
Jongin memutar bola matanya malas. Apa hebatnya seorang Oh yang kini sudah berdiri dihadapannya dengan tatapan tajam mendo- Tidak! Tak akan ada yang bisa mendominasi seorang keturunan Kim, termasuk Kim Jongin. Hei dia pria tangguh. Seorang petarung sejati yang terkadang bertindak gegabah. Menyelesaikan masalah dengan otot, bukan otak. Idiot plus bodoh. Haha!
"Sudahlah! Meladenimu sama halnya menanggapi anak kecil yang merengek minta optimus prime pada orang tuanya!" Dan kemudian pergi. Lelaki Oh itu pergi meninggalkannya! Tapi anehnya semua penonton malah memberi tepuk tangan riuh menjengkelkan. Apa? Apa Jongin baru saja dipermalukan? Tak bisa dibiarkan!
"Bilang saja kau takut padaku, Oh Sehun!"
TAP
Sehun menghentikan langkahnya. Yasshh! Berhasil! Sepertinya kau berhasil memancing amarahnya, Jong!
"Kau takut padaku kan? mengaku sajalah!" Sehun masih setia memunggunginya, berhenti pada tempatnya tanpa berbalik untuk sekedar menatap sang penantang.
"Dasar banci!" Dan masih tetap sama, tak ada respon apapun selain hembusan nafas kasar terlihat samar oleh Jongin.
Suasana sedikit tegang. Suara - suara yang semula riuh, kini sedikit hening. Hanya ada bisik - bisik tetangga yang mengisi keheningan. Jongin jadi sedikit tak- Tidak! Tidak! Tak ada kata takut dalam kamus besar seorang Kim Jongin! Ingat itu! Jongin adalah seorang pria tangguh! Seorang petarung sejati.
Srak-
Sehun membalik tubuhnya cepat. Ketegangan mendominasi, termasuk Jongin yang sedikit gemetar dibuatnya. Oke - oke, Jongin adalah orang yang jujur, jadi ia akan jujur kali ini jika ia tengah gemetar karena tatapan menyebalkan Oh Sehun.
Sret-
"Kau selalu ceroboh, Kim!" Sehun berlutut dihadapan Jongin, mendongak menatap mata sayu si penantang yang katanya petarung sejati. Sehun mengabaikan tatapan mengintimidasi dari Jongin, ia justru tersenyum lalu menunduk dan mencoba membenarkan tali sepatu Jongin yang lepas. Oh Astaga! Memalukan sekali.
"Ap-"
Chup~
Dan keadaan semakin mencengangkan tatkala bibir tebal Jongin begitu saja dibungkam oleh bibir Sehun seenak jidatnya. Jalanan koridor yang semula riuh karena pertarungan, kini riuh karena adegan tak terduga terjadi selanjutnya.
Sehun mencium Jongin ringan, sedang si tan, ia membelalak tak percaya. Sialan! Oh Sehun benar - benar seorang sialan!
"Kendalikan emosimu, sayang! Aku pergi! Selamat belajar!" Dan kembali mencium singkat bibir Jongin yang masih membeku ditempatnya sebelum Sehun menyudahinya dan berjalan menjauh meninggalkan keramaian yang dibuat mereka, em... lebih tepatnya Jongin lima belas menit lalu.
"Brengsek kau Oh Sehun!" Teriak Jongin frustasi. Ia dipermalukan!
"Aku juga mencintaimu, sayang!" Balas Sehun idiot. Ia melambaikan tangannya pada Jongin seraya mengedipkan sebelah matanya menggoda. Melihat Jongin yang tengah merona itu adalah satu kesenangan dan kebahagiaan tersendiri untuk Sehun. Tak terkecuali semburat rona merah karena marah. Jongin sungguh menggemaskan.
"Hebat, bung! Kau menjadikan koridor sebagai tempat pertarungan dadakan kemudian menjadi tempat aksi romantismu yang gagal!" Chanyeol dan Kris menghampiri Sehun setelah pria alabaster itu berbelok di persimpangan koridor.
"Dia begitu menggemaskan!" Tanggap Sehun sambil lalu.
"Kau cari mati? Kupastikan Jongin akan mencincangmu begitu sampai rumah!" Kata Kris sembari menyeringai puas. Membayangkan Sehun teraniaya itu adalah hal yang menyenangkan.
"Jangan khawatir, sahabatku! Semenjak hamil, Jongin jadi suka mencium ketiakku! Ia akan menempeliku kemanapun. Yang tadi itu hanya mood swing ibu hamil."
Sehun berbelok memasuki kelasnya. Sedang Chanyeol dan Kris, mereka menganga idiot bersama.
"Yaaakk Oh Sehun! Bukankah perjanjian kalian sebelumnya, setelah menikah kau tak akan menghamili Jongin sebelum kalian lulus?" Teriak Chanyeol yang justru dihadiahi geplakan dari Kris dikepala belakangnya.
"Entahlah! Jongin terlalu seksi untuk dilewatkan!" Sehun mengendikkan bahunya, kemudian berlalu meninggalkan dua temannya yang masih mematung didepan pintu kelas. Sialan, Oh Sehun menang banyak.
~fin~
Baiklah - baiklah... Aku rasa ini cerita gagal.
Aku mencoba menulis lagi setelah beberapa bulan berhenti.
Ya Tuhaannn... 200 file cerita yang sudah kau tulis dengan apik serta merta posternya yang menawan, tiba - tiba suatu ketika dihapus begitu saja oleh adikmu... Haha, konyol sekali, dan aku menangis karenanya.
Haaahh, aku tahu ini cerita gagal, tapi aku hanya mencoba 'lagi' untuk menyalurkan hobi lamaku, itu saja
Oh iya, sampai lupa... Mari berkenalan
Kalian bisa memanggilku Caesar (bacanya mudah, sesar) setidaknya itu nama pemberian orang tua karena aku terlahir normal
Aku tak berharap banyak, mari berteman
(Kuharap banyak menemukan saudara - saudaraku, para biji kopi, anak hunkai)
Huahuahua...
Salam kenal semuanyaaaa...
~best regard... Caesarinnn~
(psssttt... aku baru saja mempublish cerita ini di wattpad juga, hihihi)
