Goodbye

©Kitsune Diaz isHizuka

Disclaimer: all casts are belong to their self and God

Rated: T

Genre: Angst

Pairing: Donghae x Sungmin, slight Kyuhyun x Sungmin

Warning: Boys Love, Shortfic, OOC, Typo(s), etc

Don't Like, Don't Read!

And please Don't be Silent Reader!

.

.

.


"Hae! Andwae!" Seorang namja manis menangis sambil melihat dongsaengnya berdiri di atap gedung dorm. Sahabat-sahabatnya yang lain pun turut berada di sana, kecuali Eunhyuk, yang berdiri di belakang Donghae-nya.

"Jangan lakukan itu…" Air mata mulai jatuh dari matanya.

"Hyukkie-ah." Donghae memanggil nama pemuda berambut pirang di belakangnya dengan lirih. "Aku ingin berbicara dengan Sungmin hyung…"

Eunhyuk tertegun, kemudian mengangguk. "Oke, aku akan memberitahunya. Jangan lakukan apapun!" ancamnya. Eunhyuk berlari ke yang lain secepat mungkin.

Eunhyuk sampai dengan nafas tersenggal. "Hae ingin berbicara dengan Sungmin hyung!" ujarnya sambil menarik Sungmin—namja manis tadi.

Tangan Sungmin gemetar. Seluruh tubuhnya pun bergetar. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Ia tetap berjalan, walau tubuhnya terasa lemas. Saat sampai di atap, segera ia berlari ke belakang Donghae. Dia tidak tahu harus berkata apa. Mulutnya terbuka dan mengatup kembali. Terus seperti itu.

"Berikan alasan, mengapa aku tidak boleh melompat?" Donghae bersuara. Sungmin membuka mulutnya, tapi tetap tidak bisa berkata apa-apa. Air mata telah berkumpul di pelupuk matanya.

"Jika hyung tidak mau memberitahu, aku akan melompat…"

"HAE TIDAK!" teriak Sungmin. Air mata telah membasahi pipinya. "Tolong jangan lakukan itu!"

"Wae?" Donghae masih tidak menolehkan kepala untuk melihat Sungmin.

"Ka-kau tidak bisa—"

"Kenapa? Aku tidak punya apa-apa. Untuk apa aku hidup!" Donghae mulai berteriak.

"Apa maksudmu? Kau punya banyak sekali orang yang menyayangimu. Hyungmu, Sahabatmu, ELF. Apa yang kau tidak punya?" namja bermata foxy itu pun jatuh berlutut.

"Hyung… Kyuhyun… Apa kau membutuhkanku?"

"Apa? Tentu saja aku butuh kau! Berhentilah bersikap seperti itu!"

"Sungmin hyung… Mengapa kau tidak mengerti?" Donghae mendesah.

"—Mengerti apa?"

Donghae tersenyum paksa. "Hal yang aku inginkan dan butuhkan adalah kau, hyung." Dia berbalik untuk menatap Sungmin. Senyum paksa masih terpatri di wajahnya. "Tapi, hyung memiliki Kyuhyun…"

"A-apa?" Sungmin berdiri.

"Masih tidak mengerti, ya?" Dia tertawa. Miris. Matanya menerawang. "Aku ingin memiliki kenangan khusus denganmu, memegang tanganmu selama hidup. Aku ingin tidur di sampingmu dan memelukmu ketika dingin. Aku ingin memberikan ciuman selamat malam tanpa ada orang yang melihat. Seperti yang sering kau lakukan dengan Kyu—"

"Mengapa kita tidak bisa?" Sungmin menyela.

"Karena ada Kyuhyun! Ada Kyuhyun, ada Kyuhyun, dan akan selalu ada Kyuhyun!" teriak Donghae. Matanya mulai meneteskan air mata.

"Donghae-ah, dengarkan aku!" Sungmin mulai terisak lagi. Ia merasa seperti akan mati. Panas tubuhnya benar-benar menyakitkan.

"Cukup!" bentaknya. "Aku sudah terlalu menderita saat melihatmu dengan maknae itu."

"…"

"Tolong… jangan buat aku lebih menderita lagi, hyung…" Ia mundur perlahan. "Bye…"

BRUK.

Teriakan Sungmin. Kemudian, semuanya gelap.

FIN

.

.

.


A/N:

Hai hai~ Saya kembali dengan fic abal lainnya.

Mianhae, saya menghilang dalam waktu yang tak sebentar. m(_ _)m

Dan mungkin dengan fic ini saya kembali melanggar peraturan FFn. /sigh

Saya masih punya 1 hutang fic yang belum tamat. Apakah lanjutan fic Paint My Love harus saya publish disini? Mohon pendapatnya.

Oke, last word.

Review? ^^