Inazuma Eleven: Book Of Poem

.

.

.

.

Warning: Jika Fic ini menyebabkan sakit perut berkelanjutan, rahang pegel, dan penyakit tertawa lainnya, maka itu diluar tanggung jawab saya

.

.

.

Disclaimer: Saya, Crystal Nyrent tidak memiliki Inazuma Eleven dan saudara - saudaranya

.

.

.

Poem #1

Love On The Hill

Normal POV

Di sebuah wilayah yang tak bernama dan bertuan. Hiduplah seorang cowok yang ganteng, cantik, ( katanya ) ketje badai dan cetar membahana tapi rambutnya cuy kayak cewek mao ke kondangan (?). Cowok ini dikenal sebagai Shindou Takuto. Shindou juga dikenal sebagai anak paling puitis di seluruh dunia dan akhirat (?). Jika Shindou melewati sebuah lorong yang penuh dengan manusia maka hasilnya, cowok bakal klepek - klepek kayak ikan yang kehabisan nafas karena dikirain cewek *plakk dan cewek bakal pingsan gara - gara iri sama rambutnya.

Di suatu hari yang cerah untuk jiwa yang sepi (?), Shindou yang kebosanan di rumahnya yang sekecil istana (?) Memutuskan untuk pergi ke hutan kematian (?) Dia berjalan dan berjalan dan berjalan dan berjalan dan berjalan da... ( Iya iya udah tau lanjutannya ) sampai akhirnya dia menemukan sebuah bukit nan indah, cantik, baik hati (?), tidak sombong (?) Dan rajin menabung (?)

Shindou's POV

Aku berjalan ke puncak bukit tersebut dan menemukan sesuatu yang lebih cetar membahana yaitu...trio rumus fisika.

"Halo Shindou !" Ucap Beta dengan senang.

"STOPPP !" Ucap Author yang sudah tidak tahan lagi.

"Kau mencuri hatiku~ hatiku~" Gamma malah melanjutkan kata - kata Author menjadi nyanyian.

Karena si kakek Gamma telah bernyanyi, si trio rumus fisika pun berjoget - joget ria. Amarah Author pun naik ke atas genteng ( kenapa genteng ? Jawabannya tentu saja karena ubun - ubun sudah terlalu mainstream ). Dengan kekuatan yang Author pinjem dari gue, Author menendang mereka kembali ke alamnya. Setelah trio itu terbang layaknya tim roket, Author pun menghilang

Ok balik to cerita

Aku berjalan ke atas bukit itu dan melihat sesuatu yang lebih cetar membahana yaitu...seorang wanita cantik dengan rambut pink imutnya. Wajahnya yang cantik bagaikan malaikat kematian (?) Diterpa oleh sinar mentari sore yang oren seoren boneka kepiting Author (?) Karena terlalu terpesona maka gue tanpa sadar jalan kearahnya sambil memasang senyum paling ketjeh.

"Halo, manis" Ucapku dengan ( sok ) kull.

Bukannya klepek - klepek tuh cewek malah lemparin sepatu kanannya ke gue. Alhasil, gue sama sepatunya yang senasib ama gue itu guling - gulingan sambil nurunin bukit. Kami terus berguling sampai di masuk ke kamarku di rumahku dan kepentok kaki ranjang.

Setelah bangkit gue langsung menangis sambil mengatakan sumpah serapah dengan bonus kuah gratis (?) Ke sepatu tersebut. Lalu, di sepatu itu gue melihat sebuah tulisan...

Bagi yang menemukan, harap kembalikan ke Kirino Ranmaru di Jl Neraka no 13 blok asdfg nomor pikir sendiri..

Setelah melihat tulisan itu, gue yang awalnya mencaci maki (?) Ntu sepatu langsung memeluknya layaknya wandaba (?). Bahkan Sutiyem, pembantu gue yang masuk buat beresin kamar langsung keluar lagi karena dikirain gue udah gila.

Dengan cepat, gue mengambil senjata - senjata (?) gue yaitu pensil, penghapus and serutan. Gue duduk di meja belajar buat bikin puisi tercintah buat anak cewek cantik yang ( kayaknya ) bernama Kirino Ranmaru itu. 7 hari 7 malam pun berlalu, gue akhirnya selesai membuat masterchef eh salah maksudnya masterpiece gue.

Dengan cepat gue berlari ke atas bukit yang terletak di hutan kematian itu. Saking cepetnya, ibu - ibu yang gue lewatin langsung kabur karena dia kira gue itu setan. Akhirnya gue sampai juga di bukit itu dan anak cewek manis itu lagi ngaso (?) di tempat yang waktu itu. Gue berdehem dua kali dan mengeluarkan kertas berisi resep jatuh cinta buat dia alias masterpiece gue.

Kirino Ranmaru

Buatan: Shindou Takuto yang paling ketjeh badai

.

Kirino Ranmaru, kau bagai sebuah kabut di malam hari yang membuatku nabrak pohon.

Tapi itu semua rela aku lalui demi selalu bersama kamu (SFX: Cieee, cieeee)

7 Hari 7 malam kulalui tanpa tidur karena aku selalu minum kopi malam malam

Taukah kau ? Aku minum kopi karena tidak sabar ingin melihat wajahmu yang bagaikan Selendang Gemez ( baca: S*l*n* G*m*z )

Hari ini, aku Shindou Takuto yang paling ketjeh dan cetar mambahana ini ingin menjadikanmu sebagai pacarku yang unyu. Maukah kau, Kirino Ranmaru menerima panah dari cupid (?)

Akhirnya puisi indah ( baca: nista ) itu sukses kubacakan di depannya. Dia tampaknya terpesona dengan puisiku. Pipinya yang memerah unyu bangetzzzz keliatannya. Dia menghampiriku dan...

Normal POV

"WOI LO ! UDAH MALINGIN SEPATU GUE NGEGOMBALIN GUE LAGI ! BALIKIN SEPATU GUE GAK ?!" Teriaknya dengan kejam, ternyata pipinya memerah karena amarah.

"E-eh...tapi..." Ucap Shindou dengan takut sambil memberikan sepatunya.

"GAK ADA TAPI TAPIAN. DENGER YE, GUE ITU COWOK TULEN, NGERTI KAGAK LO ?! SEKARANG JUGA LO PERGI DARI HADAPAN GUE !" Teriaknya.

"HUUUWWWAAAAA...EMAK !" Shindou pun menangis tersedu - sedu sambil pulang kerumah.

Yah, itulah akhir dari cerita gaje ini. Dari sini kita bisa mengambil moralnya yaitu...Kalau mau ngegombal liat liat dulu

Tamat

Crystal: Yosh ! Satu chapter selese...

Shindou: *pundung di pojokan*

Kirino: Shin, sorry itu kan suruhan Author. Maapin gue lha...kita kan prens

Tsurugi: Tanggung jawab tuh Thor.

Crystal: Thar Thor Thar Thor, kamu kira aku dewa petir. Tapi, Shindou maapin aku ya...abis ini paling kamu gak jadi pemeran utama lagi.

Shindou: *masih pundung + ngambek

Tenma: Crystal ! Mau nanya, orang yang ngebaca ni fic boleh request gak ?

Crystal: Boleh dong, tinggal tulis aja di review. Oh iya, satu lagi ini fic gak bakal pernah complete sampe pemberitahuan selanjutnya.

Yukimura: Waduh ! Ficnya bisa ada banyak chapter dong...

Crystal: Iya, tapi Yukimura kok bisa disini ?

Yukimura: Oh itu aku terbang ke sini naek pesawat terbang trus masuk ke sini lewat pintu yang itu

Gedubrak !

Crystal: Ya sudah lah, oh iya lupa bilang, request boleh berupa Inazuma Eleven / Go / Galaxy / Chrono Stone. Jaaa~