CherRyeowook

Presents

.

.

.

One-Shoot

1st of Screenplays and 1st of Super Junior + 1st of KyuMin

.

Together Warmth in Winter

#1 – #4

.

.

.

Disclaimer of KyuMin is their Family, God or the Lord, SM Entertainment, Super Junior

.

.

.

Happy reading^^

.

Thank you^^

oOoOo

Warning : Sejenis Friendship, tapi ada Romance-nya.

Warning (2) : Terinspirasi dari fakta KyuMin.

oOoOo

#1

Cemburu

.

Dorm lantai 11 yang sepi menandakan sang—beberapa—pemilik belum kembali dari aktivitas jadwal mereka, terkecuali namja yang imut ini. Kini dia hanya sendiri di dorm ini. Sungmin—namja imut itu—juga baru saja menginjak lantai di dorm lantai 11 ini. Dia menggunakan pakaian yang serba hangat, yaitu topi rajut berwarna merah, sweater rajut—yang hangat—berwarna biru, dan celana panjang berwarna hitam. Hidung Sungmin nampak memerah karena kedinginan. Cuaca di luar sana luar biasa dingin. Kali ini cuaca melebihi tahun lalu.

Sungmin memutuskan untuk pergi ke kamarnya langsung tanpa melihat-lihat dapur—apa yang bisa dimakan di dapur—dengan langkah yang gontai. Entah karena apa. Ah, pipi chubby Sungmin tampak memerah. Dengan langkah yang cepat, Sungmin berhasil sampai ke kamarnya tanpa jatuh atau bahkan pingsan…? Aish… Membayangkannya saja sudah membuat Sungmin khawatir.

Direbahkannya badannya di ranjang miliknya. Mencoba menutup mata dengan menaruh lengannya di kedua matanya. Sungmin menghela nafas. Dia dapat merasakan nafasnya yang panas. Jangan bilang jika dia demam…? Aigoo~, haruskah dia menelpon hyungdeul-nya? Aaa… Dia rasa tidak, mereka malah akan semakin menambah sakitnya Sungmin dan beban Sungmin hanya karena dia.

"Hyung, baik-baik saja?" tanya sebuah suara yang merdu. Sungmin terlonjak dan refleks membuka kelopak matanya yang akan tidur tadi. "Apa yang hyung pikirkan? Aku tidak akan memakai bahasa formal," tanya dan jelas (?) sebuah suara tadi.

"Kyu…" Sungmin hanya memanggil dengan lirih. Sungmin masih bisa merasakannya. Perasaan cemburu dan kesal yang menghiasi hatinya karena sebuah suara itu. Sungmin terdiam sejenak, setelah itu dia membalikkan badannya—menghindari Kyuhyun, orang menanyainya.

Kyuhyun hanya diam memandangi hyung-nya yang lagi marah padanya karena suatu hal. Sungmin hanya bisa menahan isak tangisnya yang memang dari tadi di tahannya saat fanservice itu. Kyuhyun tersenyum miris pada punggung hyung-nya itu. Tidak dapat berbuat apa-apa lagi. "Hyung, mianhaeJeongmal mianhae,"

Dengan cepat Sungmin langsung duduk di ranjang dan berbalik menghadap Kyuhyun dan memukul dada bidang Kyuhyun dengan kuat. Tidak ada suara yang keluar, kecuali isak tangis yang keluar dari bibir shape 'M' milik Sungmin. Kyuhyun tidak berusaha menahan pukulan kuat yang dilakukan Sungmin, karena dia tahu bagaimana perasaan Sungmin sekarang. Namun, Kyuhyun—dengan sedikit kuat—menarik salah satu lengan Sungmin agar Sungmin dapat dipeluk olehnya.

Sungmin masih memukul Kyuhyun. Dia cemburu dan kesal. Hatinya kini terasa sakit yang luar biasa karena ulah Kyuhyun di konser SM Town. "Minimi… Saranghae, saranghae, saranghae…" Itulah ungkapan kata 'mianhae' dari Kyuhyun. Dia tidak tahu lagi bagaimana menanggapi tangisan hyung yang dia sayangi ini. Hyung sudah sering menangis—dalam diam maupun tidak—karena dirinya.

"Ulji ma, Minimi… Ulji ma," ucap Kyuhyun dengan lirih menahan sesak di hatinya karena Sungmin yang menangis. Dengan erat dan hangat, Kyuhyun memeluk Sungmin yang masih menangis. "Ulji maSaranghae, Minimi," ucap lirih Kyuhyun yang menjadi penutup malam mereka.

oOoOo

#2

Coklat Hangat

.

Malam ini dorm tidak sepi, tidak seperti biasanya. Hari ini semua anggota Super Junior berkumpul di dorm lantai 11 karena merasa lapar. Seperti biasa meminta dimasakkan oleh Ryeowook—angel of voice di Super Junior. Sungmin baru saja selesai mandi dan langsung menuju dapur—tentu saja, setelah mengenakan pakaiannya—untuk membantu Ryeowook. Walaupun dia berniat membantu Ryeowook, tapi kini dia hanya duduk di kursi ruang makan—yang bercampur dengan dapur—sambil memperhatikan Ryeowook.

"Ryeowook, apa ada coklat?" tanya Sungmin sambil mendekati Ryeowook yang lagi mengaduk sebuah panci yang berisi dengan air dan bumbu-bumbu yang lainnya.

Ryeowook terdiam sejenak, lalu kemudian berkata, "Mungkin ada di lemari atas, hyung… Coba dilihat dulu, kalau nggak ada di kulkas." Sungmin berjalan menuju lemari yang ada di atas. "Hati-hati, hyung…" peringat Ryeowook. Ryeowook yang mulai asyik dengan mencoba bumbu, tidak terlalu memperhatikan Sungmin.

"Boleh aku coba?" tanya Sungmin, terlihat tangannya yang sudah memegang sebuah kemasan yang berisi coklat. Entah apa yang akan dibuatnya dengan coklat itu. Ryeowook mengambil sendok—yang baru saja digunakannya tadi—dan mencelupkannya ke dalam panci dan kemudian meniupkannya untuk Sungmin dan memasukkan ke dalam mulut Sungmin.

"Bagaimana?" tanya Ryeowook hati-hati.

"Kenapa? Bukannya masakkanmu selalu enak, Wook?" senyum manis Sungmin membuat Ryeowook terlihat senang. "Ada apa? Apa ini resep baru?" tanya Sungmin sambil melempar-melempar kemasan ke arah atas. Ryeowook menganggukkan kepala dengan senyum yang tertera di wajah manisnya. Ryeowook yang teringat kembali dengan pekerjaannya, kembali memasak.

Sungmin yang merasa sudah puas dengan resep baru Ryeowook—maksudnya mencobanya—berjalan menuju sisi lain dari dapur untuk mengambil pisau dan blender. Ah, apa yang akan dia coba dilakukannya dengan benda-benda itu? Eits, setidaknya Sungmin masih bisa masak dibandingkan dengan Kyuhyun dan Eunhyuk. Sungmin rasa, sepertinya Ryeowook sedang ingin memasak banyak. Seharusnya, dari tadi masakkan Ryeowook sudah selesai, tapi ini tidak. Masih terdengar suara pisau dari Ryeowook. Ah, Sungmin juga menyiapkan sebuah cangkir.

Tadaaa!

Sebuah cangkir itu sudah terisi coklat panas yang terasa manis. Sungmin hanya tersenyum puas akan hasil kerjanya. Sungmin dengan santai berjalan menuju ruang TV, yang dimana di sana terdapat semua anggota Super Junior—kecuali Leeteuk, Heechul karena wamil dan Hankyung karena berhenti, dan satu lagi, Kibum karena sibuk dengan syuting drama-nya—sedang duduk manis. Ada yang sedang bermain PSP—kalian tahu itu siapa—, ada yang sedang tiduran di karpet, dan ada yang menonton TV dengan serius atau sesekali bercanda.

Sungmin berjalan menuju Kyuhyun yang sedang bermain PSP di sofa. Sungmin tahu, dia akan diacuhkan ketika Kyuhyun sedang bermain PSP. Akan tetapi, tetap saja itu membuatnya kesal setengah mati—berlebihan. Sungmin pun hanya memilih diam dan menonton TV walaupun dia masih duduk di dekat Kyuhyun. Didekatkannya cangkir itu ke mulutnya dan diminumnya coklat hangat yang dibuatnya tadi di dapur. Di bibir indah Sungmin terlihat jejak coklat sehabis meminum coklat hangat itu.

"Minum apa?" tanya Kyuhyun sambil merangkul pundak Sungmin. "Kok, aku diacuhkan?" tanya Kyuhyun lagi dengan nada yang dibuat kesal.

"Kamu sedang bermain, daripada aku berbicara diacuhkan, mending aku nonton TV," jelas Sungmin. "Coklat hangat, mau?" tawar Sungmin. Kyuhyun hanya langsung mengambil cangkir Sungmin dan meminum coklat hangat itu.

"Manis, seperti yang membuatnya," goda Kyuhyun yang sukses membuat Sungmin tersenyum malu. Mereka tidak menyadari telah menjadi target pandangan dari anggota Super Junior yang lain.

"YA! Jangan mengubar kemesraan di depan kami!" teriak Kangin yang sukses membuat Ryeowook membalas teriakkannya dengan sebuah lemparan spatula dari arah dapur walaupun tidak mengenai Kangin.

"Jangan ribut, hyung!"

oOoOo

#3

Benda yang sama

.

Di Jepang pun sedang mengalami musim dingin yang sangat dingin. Sehingga, menimbulkan semburat kemerahan di hidung Sungmin. Mereka baru saja melakukan SM Town di Hokkaido. Ah, Hokkaido memang tempatnya cuaca dingin—saat musim dingin atau gugur—dan sejuk—saat musim panas atau semi. Sekarang Sungmin sedang berdiri di sebuah toko. Dengan pakaian yang cukup tebal tetap membuat Sungmin merasakan dingin yang luar biasa. Anggota yang lain sedang berada di café—di seberang jalan toko musik ini—dan mungkin sedang menunggu makanan yang mereka pesan.

Sungmin masuk ke dalam toko itu dan memandang takjub ruangan yang sangat indah karena dominan berwarna merah muda—warna kesukaannya—dan biru muda sebagai dindingnya dan ada sebuah pohon tanpa daun dan bunga. Entah apa, tapi seperti menggambarkan sebuah musim dingin, gugur, dan semi. Musim dingin pada biru muda. Musim gugur pada pohon tanpa daun dan bunga. Musim semi pada merah muda. Tentu saja, Sungmin menyamar dengan menggunakan kacamata hitam, topi rajut warna merah muda, dan syal warna biru tua. Kombinasi yang indah dan bagus. Oh, jangan lupa dengan baju berwarna merah muda ditambah dengan jaket biru tua dan celana jeans panjang hitam.

Tanpa Sungmin sadari jika dia sedang diikuti oleh Kyuhyun. Mungkin saja karena terlalu asyik dengan barang yang bernuansa musik dan kaset-kaset. Perlahan sebuah lagu terdengar dari ruangan ini. Sungmin mengenal lagu ini. Ini lagu Super Junior KRY, Loving You. Ah, betapa menyenangkannya mendengar lagu mereka. Sungmin berjalan menuju aksesoris, terdapat cincin dan kalung di sana. Ingin Sungmin beli cincin dan kemudian dijadikan sebuah bandul atau kalung.

Dua buah tangan menghalangi pandangan Sungmin dalam sekejap. Sungmin sedikit bingung dengan keadaan ini. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Haruskah dia memukul orang yang melakukannya? Ah, tapi bagaimana jika itu adalah hyung-nya atau dongsaeng-nya? Dongsaeng? Apa mungkin Kyuhyun? Aish, bagaimana jika dia salah menebak? Ini membingungkan.

Sungmin merasakan deru nafas dan gerak tubuh orang yang dibelakangnya sedikit mendekat ke arahnya. Dia ingat aroma tubuh ini dan deru nafas orang yang selalu membuatnya hangat. Kyuhyun. Dia yakin itu. "Kyu, hentikan… Aku ingin membeli ini," kata Sungmin dengan pelan agar tidak ada yang mendengar siapa yang dia panggil.

"Kau tahu?" tangan itu telah terangkat. Mata Sungmin kini dapat melihat siapa yang menutupnya tadi. Kyuhyun berpindah ke samping dan melihat apa yang Sungmin tunjuk dengan jari telunjuknya. "Kau ingin itu?" tanya Kyuhyun dengan lembut. Tentu saja, Kyuhyun melakukan penyamaran dengan kacamata hitam, topi hitam, baju warna merah muda ditambah jas berwarna abu-abu dan celana jeans panjang biru kehitaman.

"Tapi, aku ingin dijadikan bandul atau kalung," jelas Sungmin. Dia ingin Kyuhyun menuruti keinginannya. Mungkin ini sedikit kekanak-kanakkan.

"Tuan, bisakah cincin ini dijadikan kalung? Dan tuliskan inisial nama kami?" tanya Kyuhyun pada penjual yang ada di depan mereka sekarang—dalam bahasa Jepang. Penjual Jepang itu hanya menganggukkan kepalanya. Dia juga yang memilihkan rantai kalung yang akan menghiasi leher mereka nanti.

Selagi menunggu sang penjual yang sedang membuat inisial nama mereka, Sungmin dan Kyuhyun berjalan menuju ke bagian yang menjual headphone. Sungmin langsung tertarik ketika melihat headphone berwarna merah muda dan sedikit putih. Sungmin tersenyum, tidak berniat membelinya walaupun tertarik. "Kenapa tidak diambil?" tanya Kyuhyun yang aneh dengan gerak-gerik hyung-nya ini.

Sungmin hanya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku hanya ingin cincin kalung itu dan aku ingin kita menukarnya. Kamu menggunakan inisial namaku dan aku menggunakan inisial namamu, arra?"

"YeArraseo," kata Kyuhyun mengerti dan kemudian tersenyum lembut.

oOoOo

#4

Keluarga Kyuhyun

.

Di cuaca yang dingin Super Junior tetap melakukan konser di Seoul. Bahkan, keluarga Kyuhyun menyempatkan untuk menonton konser Super Junior. Terutama Appa Kyuhyun yang notabene adalah orang yang sibuk dengan usaha bisnisnya. Terlihat Sungmin yang berada di depan panggung sambil melambaikan tangannya ke arah fans-nya. Mata indah Sungmin tidak sengaja melihat tempat duduk keluarga Kyuhyun. Sungmin berjalan lebih dekat menuju kursi yang diduduki oleh keluarga Kyuhyun dan kemudian membungkukkan badannya ke arah mereka.

Appa Kyuhyun hanya tersenyum melihat tingkah Sungmin. Sungmin mengangkat kepalanya untuk melihat reaksi keluarga Sungmin. Mereka tersenyum kecil. Sungmin hanya dapat tersenyum malu. Tangan Appa Kyuhyun terangkat dan menyuruh Sungmin untuk pergi sebelum di lihat oleh kamera. Sungmin dengan sigap langsung mengikuti perintah Appa Kyuhyun. Tidak jauh dari sana, Kyuhyun memperhatikan Sungmin. "Dasar, Minimi! Dia masih sempat menyalami keluargaku dengan membungkuk," Kyuhyun tersenyum. Lihat. Betapa baiknya seorang Sungmin dan betapa lembutnya dia pada keluarga Kyuhyun.

Sungmin berlari menuju anggota yang lain, lebih tepatnya menuju ke tempat Ryeowook. Kyuhyun rasa, dia berniat menghindarinya karena malu dan tidak ingin melakukan fanservice. Kyuhyun hanya tersenyum evil—biarlah ada yang memotret senyum evil ini dan melihat adegan KyuMin di panggung. Kyuhyun berjalan menuju Sungmin dan langsung memeluk Sungmin dari belakang. Sungmin hanya mampu membelalakkan matanya karena kaget.

"Nyanyi'lah, hyung," ujar Kyuhyun masih dengan tangan kanan yang memeluk perut Sungmin. Sungmin mem-pout bibirnya yang ber-shape 'M'. Kyuhyun tahu arti dari reaksi Sungmin. Kyuhyun tahu, Sungmin tidak suka ketika mereka melakukan fanservice di atas panggung. Dan Kyuhyun juga tahu, kalau keluarganya—Appa, Eomma, dan Ahra-Nuna Kyuhyun—melihat adegan ini. Karena Kyuhyun sudah mengatakan hal yang sebenarnya pada keluarganya.

.

.

.

Kyuhyun menatap Sungmin yang asyik berguling-guling di ranjangnya. Kyuhyun tahu, semua anggota merasakan lelah yang luar biasa. Tapi, entah kenapa saat melihat Sungmin seperti anak kecil, dia merasakan lelahnya menghilang—telah menguap entah kemana. Sungmin berhenti berguling dan menatap Kyuhyun yang asyik melamun dan belum berebah di ranjangnya sendiri. "Kyu, Ahjussi tadi mengirimkan pesan padaku," aku Sungmin dan segera mengambil handphone-nya yang ada di meja kecil di samping ranjangnya.

"Wae?"

"Ahjussi bertanya, kapan Kyuhyun pulang ke rumah? Sebentar lagi natal akan datang. Terus Ahjussi juga menulis, semangat Sungmin! Apa kalian akan libur saat natal? Itu yang ditanyakan Ahjussi," jelas Sungmin. Kyuhyun berjalan mendekati ranjang Sungmin dan kemudian ikut berebah di ranjang itu namun, dengan posisi berebah di perut Sungmin.

Kyuhyun hanya tersenyum ketika kepala naik-turun di perut Sungmin dan ketika Sungmin membacakan isi pesan Appa-nya. "Hyung, harus menjadi anggota keluarga Cho. Kurasa Appa ingin hyung merayakan natal bersama keluarga kami. Geulaeseo mwo (Jadi bagaimana)?" jelas dan tanya Kyuhyun yang sukses membuat Sungmin memerah karena perkataan pertamanya.

"Aish, kau ini!" gerutu Sungmin.

"Hyung sudah pakai kalung cincin itu?" tanya Kyuhyun berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Ne…"

Kyuhyun bangkit dari tidurnya dan duduk di tepi ranjang Sungmin. Sungmin pun bersiap untuk tidur. Kyuhyun menundukkan badannya dan mencium kedua kelopak mata Sungmin. "Annyeonghaseyo, Minimi…"

oOoOo

No Comment.

Please…

Give me a review. I need your review for my next fanfiction in the Screenplays…

See you in 'Together Warmth in Winter #5 – #8', ok?