Eiiiiiiiiiiiiiiiiiiii! Hallo all!
Ketemu lagi…. Bikin cerita lagi… cerita lagi….
Tapi mau apalagi, daripada kangen sama fanfic (lebaaay) gara-gara mau ujian, lebih baik sekarang aja bikinnya ( jangan mencontoh sikap yang gak bener ini ya….). Kini aku membuat cerita tentang Hitsugaya bersama seorang gadis bernama Hinagiku Fujisaki plus adik kembarnya, Shiro Fujisaki. Enjoy ya….
WARNING: mungkin yang awal-awal kurang seru, namanya juga AWAL. Jadi jangan protes dulu ya… karena ini masih AWAL. This story is OOC.
Disclaimer: BLEACH bukan punya saya, tapi punya Kubo Tite sensei!
RnR
Chapter 1
First Time We Meet
TAP
TAP
Seorang cowok bermata hijau zamrud dan berambut putih agak jabrik berjalan memakai shihakushou hitam. Dia adalah Toushiro Hitsugaya, calon shinigami. Ia membawa pedang yang ia ikatkan dengan kain berwarna hijau dan disandangkan dipunggungnya. Ia berjalan disebuah distrik di Rukon'gai. Ia terus berjalan kearah Seireitei. Tak lama kemudian, Hitsugaya sampai di distrik asing yang terdapat beberapa rumah kayu yang bertingkat. Seperti Seireitei, tapi bukan Seireitei.
'Sepertinya ini distrik kelima', pikir Hitsugaya.
Ia melihat sekitarnya. Agak sepi suasanya, kalaupun ada orang, pasti mereka memakai baju kimono yang lebih bagus dan rapih disbanding distrik tempat Hitsugaya dan teman kecilnya, Hinamori tinggal bersama nenek mereka. Namun ada seseorang yang membuatnya tertarik untuk melihat. Seorang gadis cantik yang bermata lemon dan rambut ungu diikat dengan pita merah yang ujung pitanya terdapat hiasan berbentuk bunga sakura. Rambutnya panjang dan lurus sepaha. Berpakaian kimono bercorak sakura dengan perpaduan warna pink-merah-orange yang panjang bagian roknya hanya sampai sebetis. Cantik sekali.
Seperti orang yang bisa merasakan kehadiran reiatsu kuat didekatnya, gadis itu menoleh pada Hitsugaya dan bertanya," Kau shinigami, ya?"
"… Baru calon.", jawab Hitsugaya. Gadis itu mengangguk tanda ia mengerti.
" Ooh… Kau jenius, ya?", Tanya gadis itu lagi.
Hitsugay mengernyitkan dahi, tanda ia bingung dengan pertanyaan gadis itu. Gadis itu paham dengan reaksi Hitsugaya, ia pun tersenyum manis, membuat Hitsugaya menipitkan matanya ( silau sama senyuman tuh cewek).
"Kau jenius, ya? Masih semuda dan sependek ini tapi sudah jadi shinigami! Aku iri deh…"
"Jangan sebut aku pendek dan aku tidak mau dibilang pendek oleh orang yang sedikit lebih tinggi dariku!", Hitsugaya memejamkan matanya tanda ia sebal dengan kata-kata gadis itu.
"Hahahahahaha… Maaf…", Gadis itu tertawa.
"…"
Mereka berdua terdiam. Hitsugaya awalnya berniat untuk jalan lagi ke Seireitei, namun ada 1 hal yang membuatnya ingin sedikit lebih lama lagi ditempat itu. Ia merasakan sesuatu yang berbeda dari aura gadis itu. Aura yang jarang terasa dari konpaku biasa.
"Hei, kenapa kau tetap bertahan ditempat ini? Kenapa tidak jadi shinigami saja?", Tanya Hitsugaya pada gadis itu.
Gadis itu terdiam. Seperti kebingungan mencari jawaban. Tapi bukan Hitsugaya namanya jika tidak kesal kalau pertanyaannya tidak dijawab, "Hei! Aku bertanya padamu!"
'Apaan sih, ini gadis ditanya malah diem!', pikir Hitsugaya.
"… Aku hanya mau menjadi shinigami bersama adik kembarku. Dia akan dibawa kemari (Rukon'gai) oleh seorang shinigami.", jawab gadis itu. Kini giliran Hitsugaya yang mengangguk paham.
"Itu artinya…. Kemarin-kemarin dia meninggal didunia nyata?", Tanya Hitsugaya lagi.
Gadis itu mengangguk sambil tersenyum, " …Ya."
"….." Hitsugaya terdiam sebentar, "Hei, namamu?"
Gadis itu mengangkat kepalanya, "Eh?"
"Bukan 'eh'! Tapi namamu! Namamu siapa?", Tanya Hitsugaya dengan nada agak tinggi (Tenang… gadis itu gak bolot kok…).
"Aku… Hinagiku Fujisaki." Jawabnya, " Dan namamu?"
"….. Toushiro Hitsugaya", jawab Hitsugaya sambil memejamkan mata dengan cool-nya (Author tepar!).
Gadis itu menatap Hitsugaya, lalu duduk disalah satu tempat duduk diteras rumahnya. Hitsugaya melihat hal itu merasa bingung.
"Baik, kalau begitu silahkan pergi, toushiro. Aku tidak bermaksud mengusir. Tapi kau mau terlambat ikut upacara penerimaan shinigami?", Tanya gadis itu, Hinagiku sambil menunduk tanda Hitsugaya diperbolehkannya pergi.
"Ah! Ya! Baiklah, Hinagiku!" Sahut Hitsugaya kaget, "…. Sampai jumpa. Aku pasti akan menyambutmu di Seireitei kalu kau sudah shinigami.", ucapnya lagi.
Sekilas Hitsugaya melirik Hinagiku dan gadis itu tersenyum senang. Pertanda ia ingin lebih akrab dengan Hitsugaya.
"Ya… terima kasih, Toushiro. Tunggulah aku disana bersama adikku. Senang berkenalan denganmu.", Hinagiku tersenyum lagi. Sepertinya dia adalah jenis orang yang selalu tersenyum (bukan berarti gak waras). Tapi justru itulah yang membuat Hitsugaya mencoba berteman dengan Hinagiku.
Hinagiku melihat Hitsugaya yang terus berjalan tanpa menjawab kalimatnya. Tapi ia tahu kalau Hitsugaya sedang tersenyum. Tak sampai 20 menit, Hitsugaya sudah hilangan dari pandangannya. Hinagiku sendiri berdiri sejenak.
"Semoga kita bisa bertemu lagi, Toushiro…"
Di lain pihak, HItsugaya yang sudah masuk di Seireitei memjamkan mata dan berharap.
'Semoga ditempat ini kita bisa berjumpa lagi, Hinagiku…'
8 tahun kemudian ….
Shiro, adik Hinagiku sampai ke distrik kelima. Wajahnya sama dengan Hinagiku ( iyalah… namanya juga kembar), namun berambut pendek sebahu berwarna ungu, bermata kuning. Ia memakai kimono sebetis bergambar kupu-kupu merah dengan warna dasar hitam.
"Kakak!", Teriak Shiro memanggil Hinagiku. Hinagiku menoleh, membelalakan mata. Ia tak percaya bahawa yang baru saja memanggilnya adalah Shiro, adiknya sendiri.
"Shiro!", Hinagiku langsung menghampiri Shiro dan mereka berpelukan erat.
Setelah bercerita banyak hal dan bernostalgia, Hinagiku merasa adiknya juga mempunyai reiatsu yang cukup untuk menjadi shinigami. Ia tersenyum smirk, membuat Shiro bingung.
"Ada apa, Kak?", tanyanya. Hinagiku menoleh, dan tersenyum.
"Shiro, besok kita akan pergi dari distrik ini.", ucapan Hinagiku praktis membuat Shiro laangsung terkejut. Hinagiku tertawa geli melihat reaksi lucu adik semata wayangnya itu.
"E-Eeeh? Langsung pergi lagi? Padahal aku baru sampai disini hari ini!
"Ya…. Kita ke Seireitei.", ucap Hinagiku tenang.
"Seirei…tei? Tempat Shinigami tinggal? Jangan-jangan, kakak mau kita berdua…", Shiro menyadari maksud dari kakaknya yang tersenyum seperti mengiyakan hal yang disadari Shiro.
"Benar. Ayo kita jadi shinigami, Shiro. Aku punya kenalan disana.", Hinagiku mengatakannya dengan mantap. Terlihat keren, itu menurut Shiro. Shiro tersenyum, dan mengangguk.
" Baiklah… kalau kakak mengatakannya, aku yakin semua pasti baik-baik saja. Aku akan terus mengikuti kakak. Karena aku mengagumi kakak!", Shiro berterus terang.
Hinagiku senang mendengar adiknya member respon positif. Adiknya memang selalu manja dan terus mengikutinya dimana pun, kapan pun, sampai kapan pun, akan terus ikut dan itu selalu.
Hinagiku mengelus-elus kepala Shiro ( kayak kucing aja dielus. Meoong dong, jadinya)," Terima kasih, Shiro…".
Hinagiku pun mendongak ke langit. Ia tersenyum dan bergumam dalam hati.
'Toushiro. Besok kami akan menyusulmu. Semoga saja kau masih mengingatku. Kalau sudah lupa sama saja sia-sia kami menyusulmu. Aku hanya ingin lebih akrab denganmu, lho…'
Setelah bergumam, Hinagiku lalu bernalik arah kepada Shiro dan langsung mengajaknya masuk kerumah. Dan hari itu pun…. Berakhir.
To Be Continued
!
Bisa-bisa Hitsugaya lovers marah nih, gara-gara aku bikin Hitsugaya bakalan deket sama seorang cewek
(Mana ceweknya manis pula! Padahal Hinagiku itu tokoh buatanku sendiri!). Bisa dikeroyok, nih!
Yah… tapi beginilah, ceritaku dengan pairing yang nggak bakal ada di BLEACH tapi ada diduniaku, HitsuGiku (HITSUgaya-HinaGIKU). Aku nggak tahu seru apa nggak karena sekali lagi kubilang ini baru CHAPTER AWAL! Walau kata teman-temanku seru, entah kenapa aku masih belum percaya untuk bilang cerita ini seru.
Nah… buat para senpai juga reader BLEACH bagian tokoh Hitsugaya, tolong baca dan review yaaa! Karena Review kalian semua sangat berarti buatku! XO
