MY HOPE
CAST : KIM JONG IN, EXO
GENRE : HURT, ANGST, FRIENDSHIP
RATED : PG
DISCLAIMER : CERITA INI MILIK JIHYUN, KECUALI PARA CAST
NOTE : ff ini terinspirasi dari beberapa ff tentang Kai yang tersakiti.
Kali ini Hyunnie berusaha membuat ff Hurt, Angst tanpa ada kisah Romance.
Ff ini murni bergenre friendship, bukan Romance.
Disini, anggap bulan Januari singgle Growl sudah keluar
WARNING : MISS TYPO, GAJE, NO SAD
.
.
.
PROLOG
'aku tak kuat, sungguh tak kuat.
Perasaan lelah menghampiri, setelah sekian lama kupendam.
Rasa sakit itu perlahan menumpuk,
hingga terasa seperti memberontak keluar untuk dilampiaskan.
Aku tidak sanggup,
rasa ingin membalas semua perbuatan mereka perlahan muncul ke permukaan.
Apa aku tidak diinginkan?
Apa, aku tidak berguna hingga tidak diperdulikan?
Kesabaranku sudah diunjung tombak,
aku tidak yakin bisa menahannya lebih lama.
Aku menyayangi kalian,
aku bahkan memiliki harapan semu yaitu kalian bisa menjadi keluarga kedua bagiku.
Tapi, apakah kalian menyayangiku?
Bahkan kalian saja tidak menganggapku ada... Hyung, Sehunnie'-Kai
.
.
.
CHAPTER 1
"KIM JONGIN" seorang namja berparas cantik sekaligus tampan meneriaki sebuah nama, membuat sang pemiliki nama sekarang sedang berdiri dihadapan namja yang memanggilnya.
"ada apa Luhan gege?" tanya namja berparas manis berkulit tan menatap salah satu member tertua di grupnya.
"ck... apa kau mau berusaha pamer lagi?" ujar sinis namja keturunan Cina bernama Luhan.
"ne? Maksud gege apa?" tanya Jongin atau lebih dikenal dengan nama Kai berujar polos membuat orang disekitarnya muak.
"jangan bersikap sok polos, aku muak melihat wajahmu seperti itu" kali ini ucapan pedas kembali terlontar oleh magnae real mereka, Oh Sehun.
"Se-Sehunnie? Sungguh, a-aku tidak..."
"tidak tau? Baiklah, karena aku baik akan kuberitau. Jangan sok sokan ngedance saat dipanggung. Apa lagi tadi, meski gerakan kecil kau mau pamer kalau kau adalah Dancing Machine?" kali ini namja keturunan Changsa bernama Zhang YiXing atau lebih akrab dipanggil Lay yang biasanya terkenal dengan kepolosan berujar seperti itu.
"bu-bukan seperti itu ge... a-aku..."
"sudahlah hyung, telinga ku berdengung mendengar ucapannya" kini suara yang terkenal dengan ciri khasnya, membuka suara –Byun BaekHyun-
"asal kau tau, Lay lebih pantas menjadi Dancing Machine dibandingkan penari ballet sepertimu" ucap Suho dingin lalu meninggalkan Kai yang hanya menundukkan kepalanya.
Member yang bersama Kai tadi meninggalkan namja itu sendirian di ruang makan. Setetes air mata mengalir diwajahnya. Mendengar cacian dari teman se-Grup terasa menyakitkan bukan? Itulah yang dialami namja bermarga Kim. Dan kejadian ini ia alami tidak baru-baru ini, tapi sejak mereka debut. Bisa kalian bayangkan berapa kali ucapan dan perlakuan menyakitkan yang ia terima? Terlalu banyak hingga jumlahnya tidak terhitung.
Kini, Kai hanya bisa menggigit bibirnya keras saat suara yang berasal dari ruang tamu terdengar. Suara kebahagian seakan beberapa menit lalu tidak ada kejadian apa-apa.
"kita bermain Truth or Dare hyung..." suara semangat dari Baekhyun terdengar.
"setuju..." kali ini suara kompak terdengar kembali.
"shirreo, aku tidak mau. Nanti hukumannya aneh-aneh, gege aku tidak ikutan ya?" rayu Sehun yang kai yakini sekarang namja bermarga Oh tengah beraegyo agar permintaanya terpenuhi.
Candaan yag berasal dari ruang tamu memenuhi pendengarannya, ia merasa iri tapi ia ia rasa ia tidak boleh iri pada keluarga sendiri. Keluarga? Ia menganggap semua member adalah keluarganya, tapi... kalau soal mereka ia tidak yakin dianggap apa. Sungguh, ia mengasihani dirinya sendiri. Dijauhi oleh teman dan keluarga karena suatu hal yang ia tidak tau. Suatu hal yang membuat para member merasa iri padanya. Sesuatu... yang ingin ia tukarkan, demi bisa kembali bercanda tawa bersama mereka sama seperti waktu trainee.
"Kim Jongin, kau namja. Kau tidak boleh lemah, kau harus kuat. Ya... Kuat" gumam lirih Kai meyemangati dirinya sendiri lalu menghapus kasar airmata yang mengalir di pelupuk matanya.
"eomma... do'ain Jongin supaya kuat ne?" ucap Kai pada sebuah kalung berbandu malaikat yang sangat cantik.
Kai masih mendengar suara rengekkan dari Sehun, kecurangan Chanyeol dan Baekhyun, kemarahan Chen dan masih banyak lagi. Ia tau semua hal itu, setiap inci tidak ada yang terlewatkan olehnya. Kai berjalan perlahan melewati ruang tamu, ia berharap para member melihat kehadirannya. Tapi nihil, ia seakan udara yang tidak dapat dilihat namun dirasakan.
Ditutupnya perlahan pintu kamar yang ditempatinya sendiri. Chen dan Suho yang seharusnya menjadi roomatenya memilih tidur terpisah dengan dirinya sehingga ia sendirian di kamar ini. Didudukkan dirinya di sebuah bangku lalu menyalakan lampu meja belajar dan cahaya satu-satunya dikamar ini hanya berasal dari lampu kecil itu. Sebuah buku berwarna putih dengan corak bunga berwarna hitam dibuka ke halaman pertama.
Putih.
Bersih.
Tanpa ada noda sedikitpun di kertas putih itu.
Diraihnya pena yang tergelat di meja, lalu mulai menggoreskan tinta pada kertas tersebut.
~13 Januari 2013~
Selalu seperti ini, apa salahku?
Tuhan, apa salahku hingga mereka menjauhi dan membenciku seperti ini?
Aku menyayangi mereka sepenuh hati, aku bahkan memiliki sebuah harapan...
Harapan untuk merasakan rasa kasih sayang sebuah keluarga
Aku sendiri, kesepian dan aku merasa terasingi di tempat ini
Dulu aku yakin, suatu hari mereka akan membuatku tidak kesepian dan sendiri
Tapi kapan?
Bisakah kau membocorkan rahasia-Mu padaku?
Rahasia dimana mereka membuka pintu hatinya untukku
Aku tidak yakin, apa aku sanggup harus mengalami kejadian ini berulang-ulang?
Apa aku bisa bertahan demi sebuah harapan yang aku sendiri tidak yakin akan terkabul?
Apa masalah yang ku sebabkan?
Aku tidak tau apa-apa, bahkan saat sebuah kecelakaan menimpa mereka, mereka masih bersikap dingin padaku
Mereka tidak menyayangiku, menganggapku ada saja tidak pernah
Kecuali didepan kamera, sifat dan tingkah laku mereka
berubah 180 derajat dengan apa yang terjadi kini
Namun, bila tidak ada kamera menyorot,
mereka kembali seperti biasa, memarahiku, memakiku, membullyku
Apa salahku, Tuhan?
Sebegitu bencikah mereka padaku?
Sebegitu tidak berharganya kah hidupku?
Untuk apa aku dilahirkan jika terus hidup sendiri?
"hahahaha... Lihat rupamu Kyungie hyung, kau hahaha... aneh menari seperti itu hahaha..."
Samar-samar, Kai mendengar gelak tawa dari Tao dan Sehun.
"ish... kalau begitu tidak ada jatah makan bagi yang menertawakanku" kini terdengar ucapan D.o terkesan marah.
"ANDWAEE, maafkan kami D.o-a"
Lalu yang ia tidak terlalu dengar karena suara para member tumpang-tindih. Yang bisa ia dengar hanyalah kebahagiaan disela-sela ucapan mereka. Kai berlari menuju tempat tidurnya, menutup wajahnya dengan bantal dan masuk kedalam selimut. Berusaha meredam suara yang membuat hatinya tambah sakit.
Seperti yang ditulis Kai, para member tidak ada akrab satu pun dengannya. Akrab? Bicara saja tidak pernah, kalaupun mereka saling berbicara hanya ucapan sinis dan kejam yang terlontar jika tidak saling berteriak. Ia berulang kali mengakrabkan diri dengan kepada para member. Tapi, yang didapat Kai? Hanya rasa sakit yang semakin numpuk di hulu hatinya.
Sikap member Exo ditentukan dengan ada dan tidaknya kamera. Seperti yang ditulis, member Exo akan berubah 180 derajat kepadanya. Disaat itulah, moment yang ia tunggu. Ia bisa, merasakan perasaan memiliki sebuah keluarga sesuai yang ia harapkan. Kai berharap kamera akan mengikuti mereka selama 24 jam penuh tapi itu mustahil. Ia hanya bisa berharap, sebuah harapan semu. Harapan seakan jarum yang berada di tumpukkan jerami. Tapi selama ia kuat, ia akan terus berharap.
"Hyung, gege Sehun ngantuk" suara samar-sama terdengar di telinganya.
"kau ngantuk? Kajja kita semua tidur" suara lembut Suho tedengar membalas ucapan sang magnae.
"aku mau tidur sama Baek hyung dan Lulu hyung ne?"
"tentu saja Sehunnie, apa yang tidak buat magnae kita tersayang" ucap Luhan dengan suara lembutnya.
"Tao juga mau"
"kalau begitu kajja kita tidur"
"huwaa... "
"awas Tao, kau hampir jatuh" suara berat Kris terdengar ditelinganya
"kalau jalan hati-hati Tao, kau bisa terluka" ucap Xiumin perhatian.
Air mata menggenang dipelupuk mata Kai. Sebagai member termuda kedua, ia juga ingin bermanja-manja dan merasakan kasih sayang seorang hyung. Diperhatikan Xiumin dan Suho. Dijaga Kris. Bercanda dengan Chanyeol dann Baekhyun. Disayang Lay dan D.o. Bermain dengan Luhan, Chen dan Tao. Dihormati sebagai hyung oleh Sehun. Namun sebanyak apapun ia berharap, memohon pada bintang jatuh dan jika ada kesampatan ia ke gereja untuk berdo'a, hal itu tak kunjung datang.
Kai hanya bisa menangis dalam diam dan kesendiriannya.
'Tuhan, jika aku harus hidup sendiri. Tolong, pertemukan aku dengan eomma aku merindukannya. Itu adalah harapan terakhirku' Do'a Kai sebelum bunga tidur menghampiri dirinya.
TBC or END(?)
