Disclaimer : Shingeki no Kyojin cr Isayama Hajime

Warning : AU. Levi!Physco-Yandere. OOC. Gore later. Typo(s).

[ A / N ] : Multi-chap SNK!AU untuk Safina Amirach. Sebuah tantangan untuk gue karena gue pernah curhat pengen bikin Physco Oneshot. Dan ia merequest gue untuk membuat ini.


Chapter One : Fate.


"Dr. Eren Jeager." seseorang menyebut namanya dengan lantang. Dokter Jeager yang sedang duduk termenung di ruang kerjanya terbangun dari lamunanya. "Pasien baru, Dokter," ucap suster itu, bola matanya mendapati berkas-berkas data sang pasien baru.

"Dia baru dipindah dari kota sebelah. Saya berharap anda segera bertemu dengannya." Dokter Jeager menganggukkan kepalanya dan jari jemari panjangnya meraih berkas data sang pasien baru.

"Mengapa ia dipindahkan ?" Suara Dokter Jeager dengan nada tenang dan berwibawa. Ia melirik ke arah sang suster yang masih berdiri di depan mejanya. Sang suster hanya terdiam dan menggelengkan kepalanya.

"Kasus kriminal berat ?" Tanya Dokter Jeager kembali.

"Piskopat, Dokter," ucap suster. "Konsultan Kriminal. "

"Saya tidak pernah mendengar pekerjaan itu," ia kembali membaca kasus-kasus kriminal sang pasien baru. "Apakah ia membantu para kriminal ?"

"Iya, Dokter."

"Baiklah, saya akan bertemu dengannya sesegera mungkin. Terima kasih, Suster." Sang suster menghilang dari pandangan Dokter Jeager. Dokter Jeager menghela nafas berat dan menaruh dengan sembarangan berkas berkas sang Pasien baru itu. Ia menggelengkan kepalanya, mempersiapkan mental untuk bertemu dengan sang pasien baru ini.


Dokter Jeager berdiri di depan kamar sang Pasien baru, memperhatikan setiap gerak gerik sang Pasien Baru melalui kaca kecil berbentuk lingkaran di pintu.

"Suster," Dokter Jeager memanggil salah satu suster yang berjalan melewatinya. "Mengapa pasien kita ini di rantai ?" Tanyanya.

"Saya kurang tahu soal itu, Dokter," Dokter Jeager mengangguk dan mempersihlakan untuk sang Suster kembali bekerja.

"Saya permisi dulu, Dokter." Ujar sang Suster dengan sopan. Dokter Jeager menanggukkan kepalanya. Kedua bola matanya sekarang tertuju kembali ke pasien baru yang diikat dengan rantai di seluruh tubuhnya dan inti dari pembuka rantai itu berada di leher. Ini sungguh kejam pikirnya, ia memang sudah menangani beberapa kasus piskopat seperti ini.

Namun, ia baru pertama kali melihat piskopat diperlakukan seperti itu. Ia mengetuk pintu besi itu dan sang Pasien dari dalam melihat ke arah pintu masuknya. Tangannya merogoh ke saku jas dokternya, mengambil kartu ID untuk dapat masuk ke dalam sel tahanan sang pasien baru ini.


Sang Pasien baru, atau lebih tepatnya Konsultan Criminal, menatap Dokter Jeager dengan mata tajam dan gigi yang saling bergelutuk. Tanda bahwa Sang Piskopat tidak senang dengan keberadaan Dokter Jeager yang baru saja mengambil beberapa langkah untuk mendekatinya.

"Siapa kamu ?" Tanyanya mendekati tubuh Dokter Jeager yang berdiri dengan tegak di depannya, memperhatikan dan mengamati betapa tercelanya Sang Konsultan Kriminal.

"Aku adalah Doktermu," Dokter Jeager berjongkok dan Sang Konsultan Kriminal mendekati dirinya, namun rantai membatasi jaraknya dengan orang itu. "Aku disini untuk membantumu." Bunyi rantai saling beradu, Sang Konsultan Kriminal tetap ingin mendekati Dokter Jeager, namun ia tidak bisa.

"Hpmh, percuma," ucap Sang Konsultan Kriminal. "Aku tidak butuh Dokter."

Dokter Jeager memperhatikan bola mata sang Konsultan Kriminal yang tertutup dengan poni panjang rambut hitamnya. Bola mata yang begitu tajam dan penuh dengan dendam dan haus darah. Ia sering melihat tatapan itu, namun, ia tidak pernah merasakan lonjakan ketakutan.

"Mengapa kau bepikir seperti itu ?" Tanya Dokter Jeager.

"Karena aku tidak memerlukan Dokter." Jawab singkat Sang Konsultan Kriminal.

Terjadi keheningan sementara di antara mereka berdua. Sang Konsultan Kriminal menjauh dari Sang Dokter dan menyeret rantai dan kakinya menuju kepojokan ruangan yang luas dan hanya berisi Dokter, dirinya dan rantai.

"Tentu kau memerlukan Dokter, Tuan Rivaille." Ucap Dokter Jeager mengusap rambutnya.

"LANCE COPRAL RIVAILLE !" Teriaknya dan kembali mendekati Dokter Jeager yang terkejut dengan respon sang Konsultan Kriminal.

"Dokter Eren Jeager," Dokter Jeager menyebutkan namanya. "Senang bertemu denganmu, tuan."

Sang Konsultan Kriminal memberikan pandangan bingung.

"Kau tidak takut denganku ?" Lirih Sang Konsultan Kriminal.

"Tentu saja aku merasa takut, namun, saya adalah Doktermu. Saya harus menghilangkan rasa ketakutanku akan dirimu." Sang Konsultan Kriminal menganggukkan kepalanya.

"Kau dokter keempatku," ujar Sang Konsultan Kriminal. "Selamat."

"Saya senang mendengarkannya, Lance Copral."


[ A/N ] : AHHH FINALLY PUBLISH INI FIC AHAHAHAHAHA... saya masih menggalau karena saya bingung mau nulis karakter Levi menjadi seperti apa.

NAMUN MINNA-SAN, SAYA PUNYA NIAT DAN HARAPAN YANG TINGGI MENGENAI FIC INI, DOAKAN SAJA INI BERLANJUT AMIEN.

Saya pengen bikin ini seperti Levi menjadi Erik Lehnsherr /ketahuan galauin erik ;;/

Levi is totally badass /nein

SAFINA MY ES FRIEND HOPE U LIKE IT AND SOON I'LL POST THE NEXT CHAPTER, WISH ME LUCK..

Minna-san, sebuah review sangat berarti untuk saya, semoga direview :"""))/nein

Maaf kalau terlalu pendek, saya usahakan chapter selanjutnya panjang amin

Yours sincerely,

Amelia Hamish