langsung ke ceritanya
"Woy, pencopet!"
Kuroro bergegas lari sekuat tenaga. Kecepatan larinya yang cetar membahana tak akan sanggup dikalahkan korbannya. Terlihat beberapa orang termasuk korbannya sendiri berusaha mengejar Kuroro.
"Cepat sekali," keluh korbannya. Beberapa orang yang membantunya juga mengeluhkan hal yang sama. Ada yang berkata seperti ini...
"Maaf, kami tak mampu!"
"Maaf, pencopetnya lolos!"
"Saya kehilangan jejaknya."
Sang korban pencopetan hanya bisa tertunduk di tengah trotoar. Air mata kehilangan dompet telah tumpah. Orang-orang yang iba berusaha menghiburnya.
"Sabar, selalu ada sesuatu di balik semua ini."
"Lapor polisi?"
Lapor polisi? Percuma. Sang korban sudah merelakan kepergian dompet tercintanya. Lagipula isi dompetnya kosong.
Lalu, dia merogoh saku celananya. Jemarinya dengan cekatan mengetik ponsel.
lll
Drrt... drrt... drrt...
Kuroro segera mengambil ponsel dari saku celananya. Ada pesan ternyata. Isinya, "Itu bukan dompet berisi. Silakan diperiksa kalau tidak percaya."
"Apa?" Kuroro lekas memeriksa isi dompet. Agak penasaran juga mengapa Shizuku tahu dia habis mencopet. Betapa terkejutnya, di dalam dompet itu hanya ada suatu kertas kecil. Lebih tepatnya bon pembelian.
"Sialan, dompet baru Shizuku!"
~The End~
Hunter x Hunter © Yoshihiro Togashi
Bila ada kesalahan, mohon maaf! ^_^
Terima kasih sudah membaca!
