Disclaimer: FAIRY TAIL belongs to HIRO MASHIMA

Setting: AU(Alternate Universe)

Warning: PUEBI belum sesuai, diksi kata kacau, Islamic content.

1. Alif

.

.

.

"Alif?"

Dahi Lucy berkerut mendengar penuturan Nashi. Anak berumur enam tahun itu baru saja pulang dari rumah Ultear-sensei. Ia mendapat pekerjaan rumah, yaitu mencari alasan mengapa huruf alif tidak dibaca seperti huruf-huruf hijaiyah lainnya.

"Mama tahu tidak?" Lihat ekspresi menggemaskan anak itu. Lucy sungguh tak tega untuk menghancurkannya.

Ibu dua anak ini mencoba berpikir keras. Tumpukan pakaian di hadapannya ia singkirkan terlebih dahulu.

"Alif ada dua. Yang pertama adalah alif yang menerima harokat, atau kita mengenalnya sebagai hamzah." Suara almarhumah sang ibu tiba-tiba terngiang di pikiran wanita bermanik coklat ini. "Yang kedua adalah alif yang tidak menerima harokat."

"Kenapa ada alif tidak menerima harokat, Ma? Apakah dia kaya sehingga tidak membutuhkan harokat lagi?"

Lucy mengingatnya. Percakapan ini terjadi sewaktu ia masih kecil, kurang lebih seumur dengan Nashi.

Kekehan geli keluar dari Layla. "Tentu tidak, sayang. Alif yang satu ini punya tugas istimewa. Yaitu …."

"Nashi, mama ingat!" pekik Lucy. "Alif yang kamu bilang itu menandakan bahwa huruf lain yang melekat padanya dibaca sepanjang dua harokat."

Nashi memiringkan kepalanya. "Dibaca panjang?"

Lucy tersenyum sambil mengelus kepala sang anak. "Contohnya, innahu kāna tawwabā. Nah, untuk menerangkan jika huruf pada kalimat kāna dan huruf pada kata tawwabā dibaca panjang digunakanlah alif, Nashi."

Nashi mengangguk paham. "Jadi, fungsi alif ini untuk mengetahui jika suatu huruf dibaca panjang atau tidak. Benar begitu, Ma?"

Lucy mengacungkan dua jempol. "Betul sekali. Dan Nashi, apa kamu tahu huruf alif juga mengajarkan suatu hal kepada kita."

"Apa itu?"

"Kita harus saling tolong-menolong dalam kebaikan," timbrung Natsu, "agar manfaat kebaikan itu kembali pada semua orang."

"Selain itu ...," Lucy menimpali, "sebagai saudara seiman kita harus saling menguatkan satu sama lain. Nabi Muhammad—shalla Allahu 'alaihi wasallam—bersabda yang artinya: Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan; sebagian menguatkan sebagian yang lain."

"Satu lagi dari papa, Nashi." Natsu memamerkan cengirannya. "Alif yang satu ini memang punya kekurangan. Akan tetapi, dia punya kelebihan. Sama halnya dengan manusia. Kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, kita harus bersikap seimbang. Tidak boleh merasa rendah diri dan tidak boleh merasa sombong."

"Jazakumullah khairan, Papa, Mama!" Nashi merangkul kedua orang tuanya. "Nashi sayang Papa dan Mama!"

"Wa iyyakum, Nashi .…"

Nashi kini mengerti. Jangan pernah menilai sesuatu hanya dari luarnya saja. Kita harus melihat apa yang ada di dalamnya juga. Dan jangan pernah meremehkan sesuatu atau seseorang karena segala hal di dunia ini memiliki kelebihan.

.

.

.

Owari.

.

Drabble ini untuk memenuhi #CMCGL

Moga feel-nya dapat dan pesan ini bisa tersampaikan kepada pembaca.

Sampai jumpa di karya kami yang berikutnya!

.

.

.

~Sincerely,

Zahid Akbar