Thursday Night
Chapter 1: First
BTS Fanfiction
Romance, Humor, BoyxBoy
Main!KookV (Top!Kook Bot!V),
Slight!Namjin, Yoonmin, Single Hoseok
Rating: M
Warn! Explicit Content in future chapter.
.
.
Happy Reading!
.
.
"Wah wah, kenapa wajah diva cantik kita kusut seperti struk minimarket yang baru saja dibuang eoh?"
Kata-kata bernada sindiran itu mengundang gelak tawa dari empat pria yang lain, sementara yang disindir tampak meneguk Dry Martininya tak peduli.
"Hati-hati Hoseok-ah, auranya sedang jelek. Bisa-bisa kau pulang tanpa Hobi junior nanti." Timpal pria bersurai merah muda yang kemudian disambut kekehan oleh Hoseok.
"But seriously Tae, tak biasanya kau murung saat kita berkumpul di club. Ada apa?" Hoseok melemparkan tatapan penasaran pada pria bersurai hitam di depannya.
Taehyung masih tidak merespon pertanyaan yang kembali dilontarkan Hoseok padanya. Ia benar-benar tidak mood untuk meladeni sahabat mataharinya yang terkenal cerewet dan banyak tanya itu.
"Taehyung sedang direpotkan oleh pasangan nighstandnya yang kemarin. Siapa namanya, Minji? Minjye?"
"Minjae, hyung, dan jangan sebut lagi namanya, aku mual."
Taehyung menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa sambil melirik malas pada Seokjin yang tengah bersiap untuk membocorkan curhatannya lebih jauh.
Harusnya aku tidak cerita pada Seokjin, dasar tukang gosip.
"Jadi, si Minjae itu terus-terusan menghubungi Taehyung dan mengajaknya untuk kencan. Padahal sejak awal Taehyung sudah menekankan padanya jika dia tidak tertarik dengan hubungan selain one night stand." Jelas Seokjin.
Keempat pria lain yang menghuni meja tampak menganggukkan kepalanya paham. Taehyung atau V–sebutan populernya di club–memang dikenal tak pernah mau tidur lebih dari satu kali dengan orang yang sama. Alasannya sederhana, ia tidak ingin partner satu malamnya sampai jatuh hati padanya begitu pula sebaliknya.
Ia sudah cukup repot dengan pekerjaannya sebagai pemilik agensi model serta fotografer profesional dan tidak mau menambah beban pikirannya dengan urusan cinta-cintaan menggelikan itu.
"Kenapa kau tak coba terima saja ajakannya Tae? Wajahnya terlihat seperti anak baik-baik."
Namjoon menyesap Gin and Tonic miliknya yang tinggal setengah. Di sebelahnya, Seokjin tampak menganggukkan kepalanya setuju.
"Memang kau tahu wajahnya darimana? Bertemu saja tidak pernah." Jawab Taehyung acuh.
"Seokjin memberitahu akun Instagramnya padaku."
Taehyung menatap horror pada Seokjin yang tengah asik bersandar manja pada Namjoon tanpa ada rasa bersalah sama sekali.
Keparat.
"Aish Jin-hyung! Kenapa hanya Namjoon-hyung yang kau beritahu? Aku kan juga ingin lihat wajahnya!"
Jimin merengek di kursinya dengan bibir yang sengaja dimajukan beberapa senti. Ekspresi khas seorang Park Jimin jika sedang kesal, merajuk, atau ingin segera dituruti keinginannya.
"Aku tak mau jadi bulan-bulanan pacar batumu karena berani menunjukkan foto lelaki lain padamu Chim." Seokjin melirik ke arah pria pucat yang tengah merangkul Jimin posesif.
"Aku bukan batu." Sahutnya singkat.
"Shut up you grumpy old man. Aku tidak sedang minta pendapatmu."
Yoongi hanya mengacungkan jari tengahnya pada Seokjin lalu kembali fokus pada bibir plushy sang kekasih. Terlalu malas untuk membalas omongan tidak penting itu dengan kata-kata.
"Taehyung, kurasa kau harus memikirkan ulang ajakan pria ini. Dia– yak! Aku belum selesai bicara!"
Taehyung tak mempedulikan ucapan Hoseok dan terus melangkah menjauhi meja. Emosinya sudah hampir sampai ke ubun-ubun, karena itulah ia memilih untuk pergi dari sana sebelum benar-benar meledak. Dia tidak suka orang lain mencampuri urusannya, terutama jika mereka mulai menyuruhnya untuk melakukan hal-hal yang sama sekali tidak ia inginkan.
Sungguh, setelah ini dia tidak akan pernah lagi menceritakan masalahnya pada orang-orang itu. Bukannya mendapat rasa lega, mereka malah membuat hatinya semakin kesal.
"Hai seksi, apa yang bisa kuhidangkan untukmu?" Sapa pria berkemeja putih di belakang meja bar.
Taehyung mendudukkan diri di bar stool yang kosong, mengabaikan sapaan bernada genit yang sengaja dilontarkan sang bartender kepadanya.
"Satu Margarita dan hentikan kedipan menjijikanmu itu Park, aku tak tertarik."
Chanyeol tampak terkekeh seraya menyiapkan pesanan Taehyung. Sudah jadi kebiasannya untuk menggoda Taehyung jika pria itu datang ke club. Sebatas godaan main-main saja untuk mencairkan suasana, tidak sungguhan.
"Sendirian? Biasanya kau datang dengan teman-temanmu."
"Mereka di meja VIP. Aku sedang tidak mood berada satu meja dengan mereka." Taehyung menopang wajah dengan sebelah tangan.
"Pertengkaran antar teman eoh?"
Chanyeol menyunggingkan senyum lebar seraya menyodorkan segelas Margarita pesanan Taehyung.
"Bukan urusanmu." Jawab Taehyung acuh.
"Hahaha... baik baik. Nikmati minumanmu V, aku akan layani tuan putriku dulu." Chanyeol tampak merapikan rambutnya kemudian menghampiri seorang pria cantik bersurai silver yang duduk di ujung meja bar.
"Menggelikan."
Pemilik senyum kotak itu menyesap minumannya perlahan. Kelopak matanya tampak menutup ketika rasa pahit mulai memenuhi indera perasanya. Sepertinya ia akan sendirian saja malam ini, moodnya untuk berburu pria tampan dan seksi di club mendadak hilang karena hyung-hyungnya tadi. Harusnya ia bisa menikmati kamis malamnya seperti kamis-kamis yang lalu, melepas penat di club milik Yoongi, menyesap beberapa gelas alkohol, kemudian mengakhiri malam di hotel dengan pasangan one night standnya.
"Haah–"
Taehyung menolehkan kepalanya ke sebelah kiri dengan ekspresi terkejut. Matanya terfokus pada sosok tinggi bersurai dark brown yang tengah menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Pria itu baru saja menghela napas bersamaan dengan Taehyung, itulah yang membuat dirinya menoleh ke arah si pria.
Tanpa disadari iris gelap Taehyung-yang tertutup dengan softlens abu-abu-mulai menelusuri sosok tampan tersebut. Kemeja oversize berwarna krem yang digulung sampai siku, memperlihatkan sepasang tangan kekar dengan urat-urat yang menonjol samar. Matanya juga bisa menangkap siluet dada bidang si pria lewat kaos hitam polos yang sengaja dimasukkan ke dalam celana ripped jeansnya.
God, dia benar-benar seksi.
Taehyung menggigit bibirnya tertarik. Tatapannya masih belum lepas dari pria serupa dewa yunani itu.
Aku harus mendapatkannya di ranjangku malam ini.
Taehyung segera meraih gelas Margaritanya kemudian beranjak ke tempat duduk si pria yang hanya berjarak dua kursi dari tempatnya. Sosok bersurai dark brown tampak tak menyadari kehadiran Taehyung yang sudah mengisi kursi kosong di sebelahnya. Dia masih setia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan sambil menggumamkan kalimat-kalimat random.
"Sendirian?"
Pria itu reflek menoleh ke arah Taehyung, sedikit kaget dengan suara berat yang tiba-tiba menyapa telinganya. Ekspresi kagetnya mendadak berubah ketika netra gelapnya menangkap wajah taehyung yang tengah tersenyum padanya.
Ia jadi sedikit– gugup?
"Um– ya– seperti yang kau lihat." Jawabnya seraya melemparkan senyum canggung.
"Keberatan jika aku duduk di sini?"
"Ah, tidak. Silahkan saja."
Sudut bibir Taehyung terangkat membentuk seringai tipis yang tidak diketahui oleh sosok tinggi di sebelahnya. Ia menyesap minumannya perlahan seraya kembali menelusuri lekuk tubuh pria incarannya dengan lebih leluasa.
"Sedang ada masalah?"
Helaan napas berat kembali meluncur dari bibir pria itu. Ia tampak diam selama beberapa saat, bingung antara akan menjawab pertanyaan Taehyung atau tidak. Pasalnya ia baru saja bertemu dengan pria ini, jadi wajar saja kan jika ia merasa ragu. Bisa saja dia orang jahat yang sengaja memanfaatkan keadaan untuk melakukan hal-hal bersifat kriminal.
Ya meskipun dari segi penampilan terlihat tidak mungkin, tapi tetap saja dia harus hati-hati. Lagipula ini klub malam, orang jahat bisa dengan mudah menyamar tanpa diketahui orang lain.
"Hey, you okay?" Pria itu tampak terkesiap ketika Taehyung mengusap lembut pahanya.
"A– aku tak apa." Jawabnya gugup.
Taehyung tersenyum kecil. Ini pertama kalinya ia menemukan pria menggemaskan sekaligus seksi di saat yang bersamaan.
Sungguh pria yang menarik.
"Jika memang ada masalah, kau bisa cerita padaku. Tak perlu takut rahasiamu bocor kemana-mana, aku hanya berniat meringankan bebanmu saja."
Taehyung berusaha meyakinkan pia bersurai dark brown yang kembali diam di kursinya. Selama beberapa detik tak ada satupun dari mereka yang bersuara, Taehyung sibuk dengan minumannya dan pria di sebelahnya sibuk memandangi meja bar di depannya.
"Um– apa kau sering berurusan dengan hal-hal seprti itu?"
Taehyung sontak menoleh dengan alis terangkat.
"Maksudmu?"
Pria itu berdehem kemudian mengecilkan suaranya.
"Sex."
Bibir Taehyung seketika membentuk huruf 'o' karena terkejut. Sedikit tak menyangka jika sosok yang terlihat polos ini ternyata cukup blak-blakan.
Pria ini benar-benar tak tertebak.
Taehyung mulai memainkan jarinya di punggung tangan si pria. Jika pernyataan yang baru saja terlontar itu merupakan sebuah kode untuk one night stand, tentu saja dia akan dengan senang hati mengabulkannya. Dia yakin jika pria bertubuh tegap ini tidak akan mengecewakannya di ranjang.
Seratus persen.
"Apakah pernyataanmu barusan adalah sebuah undangan?"
"U– undangan? Undangan apa?"
Taehyung menaikkan alisnya heran.
"Untuk one night stand tentu saja."
Pria itu batal meneguk minuman dari gelasnya begitu mendengar ucapan Taeyung.
"Aku tidak sedang mengajakmu untuk melakukan itu eoh."
Eh?
"Aku baru saja ditinggal oleh kekasihku karena aku menolak untuk melakukan seks dengannya . Karena kau tampak seperti orang yang sudah berpengalaman jadi aku menanyakannya padamu."
"Hm? Memang kenapa kau menolak? Apa dia tidak bisa membuatmu bernafsu? Ah! Atau jangan-jangan kau impoten?"
Pemilik surai dark brown sontak mendelik tajam ke arah Taehyung.
"Aku–tidak–impoten."
"Lalu?"
Pria itu menghela napas pelan.
"Aku sama sekali belum pernah melakukan seks, jadi aku takut menyakiti pasanganku."
Rahang Taehyung mendadak jatuh ke lantai setelah mendengar penjelasan pria bersurai ash brown itu.
V– virgin?!
Sungguh Taehyung benar-benar tak menyangka di jaman seperti ini masih ada pria yang bisa mempertahankan status perjakanya sampai umur yang cukup matang. Ia sangat yakin jika pria ini sudah berada di rentang usia dua puluhan, terlihat dari postur tubuh serta kontur wajahnya yang tegas khas pria dewasa.
Dia benar-benar speechless.
"Aku tahu kau pasti akan menganggapku pria yang aneh setelah ini. Tapi karena tadi kau sudah janji untuk mendengarkan curhatanku, kau tidak boleh tertawa ataupun mengejekku."
Pria itu menatap Taehyung tepat di mata, membuat si pemilik senyum kotak mengalihkan pandangannya ke gelas berisi Margarita yang tinggal sedikit.
"Aku hanya kaget pria tampan sepertimu belum pernah melakukan seks sama sekali." Ujar Taehyung seraya meneguk sisa minumannya.
"Orang-orang juga bilang begitu, tapi aku benar-benar tak bisa memaksa diriku sendiri. Sekeras apapun aku mencoba untuk yakin, hasilnya sama saja."
Taehyung tampak terdiam seraya memandangi gelasnya yang sudah kosong. Sibuk memikirkan hal apa yang harus dia lakukan setelah ini. Dia tak pernah meladeni pria yang masih virgin atau tak punya pengalaman sebelumnya, tapi mengingat tubuh si pria yang tampak menggiurkan, dia rasa tak masalah untuk mencoba.
Toh Taehyung adalah tipe bottom yang suka memimpin ketika di ranjang.
"Terimakasih sudah mau mendengarkanku tadi , maaf jika-"
"Aku bisa mengajarimu." Potong Taehyung.
"Kau– apa?"
Pria itu menatap kaget pada Taehyung yang kini tengah mendekatkan wajah ke telinganya, kemudian membisikkan kata-kata dengan suara rendah yang terdengar sensual.
"Akan kuberitahu segalanya tentang seks padamu, secara cuma-cuma."
Bibir Taehyung membentuk sebuah seringai tipis ketika ekor matanya menangkap raut wajah si pria yang menegang setelah mendengar suaranya.
"K– kau benar akan mengajariku?"
"Yup, jadi apa jawabanmu?"
Pria itu tampak menimbang-nimbang sejenak sebelum akhirnya kembali bicara.
"Baiklah, aku terima tawaranmu."
"Good boy." Taehyung kembali menunjukkan seringainya seraya membelai pipi si pria.
"Kau bisa panggil aku V, siapa namamu tampan?"
GULP–
"J– Jungkook."
.
.
TBC
.
.
KookV everybody?
Maaf aku bikin ff baru lagi, gatahan buat nulis ini habis baca manga karya Yuugi yang judulnya Kainarasu Hazuga Aegasarete Komattemasu. Habis baca itu imajinasi hamba langsung melayang kepada mereka berdua.
Ff ini terinspirasi dari manga di atas ya readernimm, tapi beberapa adegan memang ada yang sengaja aku ubah biar sesuai dengan imajinasi yang melayang-layang di kepala *halah*.
Sebenernya ff ini cuma mau dijadiin satu chapter alias oneshot, tapi jatuhnya panjang banget, jadi terpaksa harus dipecah ke beberapa part. Khusus ff ini updatenya mungkin gak akan lama karena udah selesai 90% dan setelah ini selesai, aku bakal update ff yang lainnya.
Thankyou so much buat yang udah setia menunggu dan baca ff ini.
Sekali lagi maafkan hamba yang lelet ini readernimm *bow*
See you next time!
