Vampire or Dog?
Genre : Fantasy, Romance
Rate : T
Author : Kim Jong Soo 1214
Typo (s), abal, Tidak suka,jangan dibaca! GS for Kyungie
Disclamer : EXO itu milik Tuhan, Orang tua, dan SM Entertaiment, saya hanya meminjam nama untuk kepentingan cerita. Tidak ada maksud menjelekkan siapapun sebagai cast dari fic saya. Cerita ini dibuat murni untuk hiburan semata.
...
...
Summary :
Namanya Kyungie. Dengan jenis Golden Retriever. Bertubuh gembil, berbulu coklat, penurut, dan juga manis. Namun ada yang aneh dengannya. Matanya yang berwarna hijau, sangat berbeda dengan anjing sejenisnya. Suatu malam, Kyungie berubah menjadi sosok manusia dengan sifat dan insting yang berbeda. Bagaimana nasib Jongin saat mengetahui bahwa anjing peliharaannya adalah seorang vampir?
...
...
"Umma~ Jongin mau yang itu"
Telunjuk mungil bocah berusia lima tahun itu terus saja mengarah kesebuah kandang besi bercat pink didepannya. Sang Umma yang tengah asik berkonsultasi dengan si penjualpun terpaksa menolehkan pandangannya kebawah –kearah bocah kecilnya.
"Ada apa, Jongin-ah?" tanya wanita cantik yang dipanggil Umma itu.
"Jongin mau yang itu, Umma~" rengeknya sambil terus menunjuk kandang berisi seekor anak anjing lucu.
"Jongin mau memelihara anjing?" suara lembut dari sang Umma kembali terdengar.
Bocah bernama Jongin itu mengangguk semangat, matanya berbinar dan senyumnya mengembang. Sang Umma yang melihat betapa antusias bocah kecilnya itu lalu mengerut.
"Tadi katanya Jongin mau memelihara kelinci. Kenapa berubah pikiran?" sang Umma berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan putra semata wayangnya itu.
"Tapi Jongin mau anjing, Umma. Dia lucu" ucapnya memelas. Sang Umma terkekeh sebentar sebelum akhirnya mengelus puncak kepala Jongin.
"Baiklah. Tapi Jongin mau berjanji memeliharanya dengan baik kan?" tanya sang Umma sambil menunjukkan jari kelingkingnya.
"Jongin beljanji, Umma" kelingking mungil Jongin meraih kelingking sang Umma dengan semangat.
Setelah beberapa waktu dihabiskan untuk proses jual beli dan juga bertanya tentang apa saja yang harus dilakukan ketika merawat anjing, akhirnya pasangan Ibu dan anak itu mendapatkan anjing kecil berwarna coklat yang diinginkan Jongin untuk dibawa pulang.
Sambil duduk di kursi belakang mobil, sang bocah kecil terus saja memegangi anak anjing barunya selama diperjalanan pulang. Ia terlampau senang. Baru pertama kali Ia dibolehkan memelihara binatang dan Ia langsung menemukan anak anjing lucu ini. Entah suatu keberuntungan atau apa, sang anjing kecil seolah mengerti jika Tuan yang sedang memangkunya ini adalah manusia yang baik karena ia terus saja mendusel dan menjilat wajah sang Tuan kecil hingga membuatnya terkikik geli.
Sesampainya dirumah, Jongin buru-buru menggendong anjing kecilnya memasuki kamar. Menghiraukan teriakan Umma nya yang tengah kerepotan mengeluarkan kandang dari bagasi mobil.
"Untuk apa membeli kandang jika Jongin membawa anak anjing itu kekamarnya?" kekehan lembut keluar dari bibir tipis sang Umma.
Sementara didalam kamar, Jongin langsung meletakkan anjing kecilnya dikasur empuk miliknya. Ia terus saja tersenyum sambil mengelus-elus bulu coklat halus itu.
"Sekalang ini adalah kamal kita beldua" riangnya.
Sang bocah menatap mata hijau anjing mungil itu hingga membuat sang anjing duduk terdiam diranjang empuknya.
"Kata Appa jika memelihala hewan halus dibeli nama supaya gampang saat memanggil. Jadi Jongin akan membelimu nama" tangan bocah kecil itu tak hentinya mengelus helaian bulu halus anjingnya. Matanya terus saja menatap mata kehijauan milik sang anjing yang berbinar cantik. Ia tampak bahagia karena mendapat anjing dengan warna mata yang indah.
Jongin terdiam sesaat, keningnya mengerut, seperti seorang dewasa yang tengah memikirkan pekerjaan menumpuk yang tak kunjung selesai. Beberapa saat berlalu hingga senyumnya mengembang lebar saat sekelebat nama manis tercetus dari kepala mungilnya.
"Bagaimana kalau Kyungie? Kau suka nama itu, kan?" tanya Jongin sambil mendekatkan anjing kecilnya kewajahnya.
Sang anjing hanya mengerjap-ngerjap lucu seolah mengerti dan menyetujui usulan Tuan barunya ini.
"Baiklah, Jongin anggap kau menyetujuinya. Jadi sekalang namamu adalah Kyungie. Oke, Kyungie?" Jongin tertawa kecil sebelum mencium kepala sang anjing. Dia terlampau senang karena mendapat mainan baru. Paling tidak Ia tidak akan kesepian lagi saat tidur karena ada Kyungie yang akan selalu menemaninya.
...
...
Beberapa hari berlalu sejak Kyungie hadir ditengah keluarga Kim. Suasana rumah menjadi lebih hidup dan semakin ramai karena Jongin yang tak henti bermain dan juga berlarian bersama Kyungie. Jongin akan tertawa lepas saat Kyungie menjilati seluruh wajahnya. Ya, anjing kecil itu sangat aktif. Dia tak hentinya menggoda dan mengikuti Jongin kemanapun. Makan, mandi, belajar, bahkan saat didalam toiletpun Kyungie akan menggoda dan mengikutinya.
Bukannya risih, Jongin justru merasa senang akan sifat Kyungie yang sangat penurut dan manis. Jongin sangat sayang pada Kyungie karena hanya Kyungie-lah teman bermain satu-satunya saat Appa dan Ummanya sibuk bekerja. Bahkan saking sayangnya pada Kyungie, Jongin rela mengajak Kyungie kemanapun dia pergi. Kesekolah, berbelanja, jalan-jalan, semuanya yang Ia lakukan harus ada Kyungie.
Malam ini suasana tak seperti biasa. Udara yang kelewat dingin bahkan bukan dimusim salju, angin berhembus sedikit kencang, dan juga awan yang bergerombol seolah membawa hawa aneh pada langit Seoul. Disana, disebuah ranjang berukuran mini, tengah terlelap sosok mungil sambil memeluk seduktif anjing peliharaannya. Matanya yang terpejam rapat menandakan jika sang bocah telah berada dialam mimpinya yang indah.
Angin semakin kencang berhembus hingga menggerakkan helaian kelambu yang menutupi jendela. Kilatan cahaya dari langit terlihat terang menandakan jika langit akan menjatuhkan lelehan-lelehan kristalnya.
Bunyi halilintar pertama sedikit kencang hingga membangunkan sosok kecil yang tengah berada dalam pelukan seorang bocah. Matanya yang kehijauan melebar menampakkan raut yang sulit ditebak. Ia merasakan hembusan nafas halus disisi kirinya. Ia menoleh dan menemukan jika Tuan kecilnya tengah tertidur lelap. Dengkuran halus yang keluar bersamaan dengan deru nafasnya menandakan jika sang Tuan kecil kelelahan akibat bermain seharian.
Gelagarrrrr...
Suara halilintar kali ini terdengar lebih kencang. Angin yang berhembuspun semakin terasa dingin. Kyungie, sang anjing kecil itu bangkit dari posisi tidurnya. Kedua telinganya bergerak-gerak menandakan jika Ia mendengar sesuatu diantara halilintar itu. Matanya yang kehijauan terlihat bersinar. Sepertinya Ia merasakan sesuatu yang aneh disekitar rumah sang Tuan.
Perlahan kaki mungilnya Ia gerakkan untuk melangkah mendekati jendela. Ia berancang-ancang untuk melompat kesisi jendela yang tak tertutup itu. Lagi, mata bulatnya menelusuri halaman luas yang terlihat jelas dari sana. Mencari sosok yang mungkin saja muncul secara tiba-tiba.
Wuushh...
Angin berhembus mengiringi derasnya untaian kristal langit yang berjatuhan. Bahkan angin yang berhembus ini mampu menerbangkan dedaunan kering yang masih bertengger didahan-dahan pohon. Suara gemerasak yang ditimbulkannya menandakan jika titik kristal berjatuhan semakin rapat.
Mata hijau itu menerawang jauh, disana dibalik pohon maple Ia melihat sesosok bertubuh besar, bermata merah dengan jubuah hitam menjuntai ketanah. Kyungie menajamkan penglihatan, pendengaran dan istingnya. Melihat siapakah sosok yang membawa aura gelap disekitar rumah Tuannya. Kaki mungilnya hendak melangkah menuruni jendela saat tiba-tiba sosok hitam itu menghilang. Nalurinya berkata jika Ia harus mengikuti sosok itu hingga Ia menemukan sesuatu yang mungkin Ia cari selama ini. Namun niatnya Ia urungkan saat telinganya mendengar lenguhan halus dari bocah yang tengah bergerak gelisah diatas ranjang.
Dengan sigap Kyungie menuruni jendela untuk kemudian berjalan kearah Jongin melupakan tujuan awalnya mengikuti makluk besar itu. Kaki mungil dan pendeknya Ia pacu untuk mendekati wajah sang Tuan kecil yang terlihat gelisah dalam tidurnya. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Jongin, menjilat pipinya lembut agar sang Tuan kecil merasa lebih tenang. Melihat Jongin yang telah kembali terlelap, Kyungie pun segera memposisikan dirinya kembali tidur disebelah ketiak Jongin. Mata hijaunya sedikit mengedar, bulunya yang tebal merasakan jika angin yang berhembus memasuki kamar itu sedikit mengganggu sang Tuan kecil. Tanpa diperintah mata bulat kehijauannya tergerak menatap jendela.
Ceklek
Hanya dengan satu kedipan jendela yang semula terbuka perlahan menutup dan terkunci. Paling tidak, Tuannya akan merasa lebih hangat sekarang.
.
.
Hari-hari berlalu begitu cepat dan hari ini adalah hari pertama Jongin mulai memasuki sekolah dasar. Dimeja makan, Ia tak hentinya mengulas senyum cerahnya. Seragam bermotif kotak dengan warna biru muda begitu pas melekat ditubuhnya. Jongin, telah tumbuh menjadi bocah pintar sekarang.
"Aigoo...jagoan Appa terlihat tampan dengan seragam baru" pria bertubuh tegap itu segera menggendong tubuh mungil Jongin saat melihat putranya telah duduk manis dikursi makan.
"Appa turunkan Jongin. Jongin sudah besar, tau!" sungutan darinya membuat sang Appa terkekeh.
"Benarkah? Waah...benar juga, Jongin menjadi lebih berat sekarang" goda Appanya
Guk!
"Hahaha...benar kan, Kyungie. Tuan kecil mu sudah bertambah berat sekarang"
Guk! Guk!
Si anjing berbulu coklat itu menggonggong semangat.
"Yak! Kyungie, kau nakal!" Jongin melorot dari gendongan Appanya untuk kemudian mengusak helaian bulu halus milik Kyungie. Sementara Kyungie sangat menikmati usakan yang terasa seperti gelitikan lembut disekujur tubuhnya. Layaknya seekor anjing manis, Kyungie mulai memutar tubuhnya dilantai dan berguling membuat Jongin gemas.
"Kau manis sekali, Kyungie. Jongin sayang Kyungie" dan bocah yang telah rapi dengan seragamnya itu mengikuti gerakan Kyungie yang berguling diatas karpet berbulu. Appa dan Ummanya yang melihat adegan itu hanya bisa menggelengkan kepala. Itu adalah kebiasaan Jongin dan Kyungie jika sedang bersama.
"Jongin-ah, kau harus segera sarapan, nanti kau terlambat. Biar Kyungie makan didapur, ne?" sang Umma mendekati putra kesayangannya, hendak menggiring Kyungie menuju dapur untuk makan.
"Andweee! Kyungie makan bersama Jongin disini" bocah kecil itu mengerucutkan bibirnya.
Guk!
Satu gonggongan lepas dari mulut Kyungie, dan itu membuat Jongin tertawa lebar.
"Benar kan Umma, Kyungie hanya mau makan jika bersama-sama" ucapnya sambil mengelus kepala Kyungie sayang.
"Hmm baiklah, Kyungie makan bersama kita" dan memang Ummanya lah yang harus mengalah.
"Yeeaayy!"
Guk Guk!
...
...
Disekolah, Jongin hanya terus bermain bersama Kyungie. Siapa yang akan melarang putra dari pemilik sekolah untuk membawa anjing peliharaan meskipun dilingkungan sekolah? Jawabannya tidak ada. Mereka tahu jika putra Tuan Kim ini memiliki sifat yang keras kepala dan manja disaat yang bersamaan, jadi apapun yang Ia inginkan harus dituruti.
"Waah...anjing milik Jongin sangat manis" kata salah satu temannya yang bermata panda
"Namanya Kyungie" riang Jongin membanggakan anjing manis yang tengah bergelayut dikaki mungilnya.
"Kau menamainya Kyungie? Woah, sangat cocok dengan badannya yang gembul" bocah bermata rusa itu kini berjongkok untuk mengelus anjing manis itu.
"Aku juga memiliki seekor anjing dirumah" sahut bocah yang memiliki tubuh tinggi diantara mereka.
"Bukannya anjingmu sudah mati?" perkataan polos itu keluar dari bibir tipis bocah berkulit seputih susu.
"Aish, kalian ini hanya membicarakan anjing, dirumahku ada naga!" bangga seorang bocah paling tinggi diantara semuanya.
"Yak! Mana ada naga yang dipelihara dirumah?" celetuk Baekhyun bocah bermata sipit sambil mengerucutkan bibirnya lucu.
"Ada, buktinya dirumahku ada naga" bela Kris, bocah paling tinggi itu.
"Iya, naga-nagaan!" Sehun-namja berkulit seputih susu itu berkata dengan raut wajah datar membuat semua teman-temannya tertawa lebar.
"Gege, jangan memelihara naga, pelihara panda saja. Itu jauh lebih lucu" satu lagi kalimat konyol yang keluar dari bibir bocah bermata panda-Tao.
"Andwe! Memelihara rusa lebih menyenangkan" Luhan, bocah bermata rusa itu memberi saran.
"Aish, kenapa kalian ribut, eoh? Memelihara anjing lebih menyenangkan. Benar kan, Kyungie?" Jongin mengelus lembut kepala anjing manisnya
Guk!
Seolah mengerti perkataan Tuan kecilnya, Kyungie pun menggonggong tanda mengiyakan.
"Tuh kan benar" Jongin kembali membanggakan diri karena mendapat pembelaan dari Kyungie manisnya.
Haahh...masa kanak-kanaknya sangat menyenangkan jika dilewati bersama Kyungie.
...
...
TBC/END
...
...
...
Hai Hai...JongSoo Comeback sama fic genre Fantasy (lagi).
FF GS pertama yang mungkin akan sedikit aneh(?) karena baru belajar buat.
Ini masih prolog ya, JongSoo akan lanjut setelah melihat respon readers.
Kalau banyak yang suka, akan segera dilanjut.
Maka dari itulah Kritik dan saran sangat dibutuhkan.
Silahkan tempel coretan kalian pada kolom riview.
Gomawo~
Kim Jong Soo 1214
