Naruto ©Masashi Kishimoto

(.*) Love in School (.*)

Chapter 1

Happy reading

.

SasuSaku, NaruHina, GaaMatsu, ShikaTema, SaIno, NejiTen, KibaFuu

Dengan pair utama SasuSaku dan NaruHina

.

Di dalam sebuah ruangan terjadi perbincangan yang sangat serius sejak tiga jam yang lalu. Pemimpin dari Konohagakure, Kirigakure, Iwagakure, Sunagakure, Umogakure berbincang mengenai murid yang akan dikirim ke 'Love High School'.

LHS merupakan sebuah sekolah yang dibangun berdasarkan kesepakatan lima negara setelah terjadinya perang dingin antar kelima negara tersebut. Setiap perang pasti merugikan negara terutama warga negara itu sendiri. Tidak tahan dengan dampak yang terjadi akhirnya kelima negara itu sepakat untuk menyudahi perang dingin dan membangun sebuah sekolah.

LHS bukanlah sembarang sekolah karena sekolah itu dipenuhi dengan fasilitas yang paling elit di seluruh negara dan kedisiplinan yang sangat ketat. Sekolah yang didirikan sebagai tanda perdamaian kelima negara dan sekolah yang bertujuan 'mempererat' kelima negara. Bukan hanya 'mempererat' saja tapi 'memungkinkan terjadinya perjodohan' bagi murid-murid tersebut.

Sudah sembilan tahun sekolah itu berdiri SANGAT SEDIKIT murid yang berjodoh dengan murid dari negara lain. Mereka akan lebih memilih dengan murid dari negara masing-masing. Belum lagi kekacauan terus saja terjadi dari perkelahian, pencurian, fitnah dan penindasan. Namun tidak jauh berbeda dengan para pemimpin negara mereka, yang masih bersifat tidak bersahabat. Mengganggap negara lain sebagai musuh dan mengirim murid-murid yang tidak baik, aneh dan bahkan mereka mengirimkan mata-mata untuk mengawasi kemampuan murid dari negara lain.

Untuk menentukan murid yang berhak masuk ke sekolah itu, selalu menggunakan penilaian berdasarkan ujian yang dilakukan bersamaan. Saat ujian diadakan para murid selalu mencari alasan agar tidak mengikuti test atau memilih ikut tapi tidak mengisi lembar.

Semua murid beranggapan sekolah itu adalah pengekangan kebebasan dengan aturan-aturannya. Dilain pihak, para orang tua sangat menginginkan anak mereka terpilih sebagai murid LHS. Sekolah yang berkualitas dengan biaya yang sedikit, fasilitas lengkap, pembelajaran internasional, pekerjaan yang lebih baik setelah lulus, dan kemungkinan mendapatkan pasangan dari negara lain.

Untuk tahun ini para pemimpin ingin mengubah aturan pemilihan murid. Maka karena itu pemimpin lima negara berkumpul dan berdiskusi mengenai pemilihan murid LHS.

"Bagaimana ini Tsunade-sama, jika terus begini LHS lebih baik ditutup.'' Kata Mizukage -pemimpin Kirigakure.

Menanggapi perkataan itu Tsunase –kage Konoha (Hokage)- diam dan melipat tangannya sambil berfikir.

"Tutup saja sekolah itu, ini sama sekali tidak membantu. Lebih baik mereka belajar di negara sendiri." Kata kage Kumogakure (Raikage).

"Lebih baik kamu diam saja Raikage, kita semua sedang memikirkan jalan keluar yang lebih baik." Kata Oonoiki -pemimpin Iwagakure (Tsuchikage).

"Apa kamu bilang!" Suara Raikage mulai meninggi.

"Kamu diam saja. Bukannya kamu yang banyak menciptakan kekacauan dengan mengirim murid-murid aneh bahkan mata-mata." Sindir Tsuchikage yang malah membuat suasana semakin tegang.

"Sudahlah Tsuchikage." Kata pemimpin Sunagakure (Kazekage).

"Tolong diam!" Hokage berteriak sambil membanting meja dengan tangan kanannya. Seketika suasana menjadi hening, "kita ganti cara pemilihannya."

"Eh?" Kata para kage minus Raikage yang memilih diam.

"Kita ganti cara pemilihannya." Ulang Tsunade.

"Caranya?" Tanya Mizukage.

"Setiap kage yang memutuskan murid mana yang akan dikirimkan melalui rangkaian test. Tapi tidak seperti tahun sebelumnya." Kata Hokage.

"Itu bisa saja dilakukan tapi test seperti apa yang dilakukan?" Tanya kazekage.

"Setiap sekolah akan menilai keseharian para murid. Kita berikan point-point penilaiannya dan para sensei yang menilai tapi mereka juga tidak boleh tahu tujuan penilaian itu. Setelah nilai terkumpulkan maka selanjutnya kita yang memilih siapa yang pantas." Terang Hokage.

"Tapi orang seperti apa yang pantas?" Tanya Tsuchikage.

"Kita pilih orang yang memiliki sifat baik, jujur, pintar, berbakat, mudah bergaul, pekerja keras dan selalu berusaha." Jawab Hokage.

"Sulit mencari murid yang mempunyai semua karakter itu." Kata Mizukage dan disetujui semua kage.

"Tidak harus memiliki semua aspek, mereka punya tiga aspek saja maka mereka yang terpilih." Kata Hokage tersenyum.

"Bagaimana kalau mereka menolak?" Tanya Raikage sinis yang sejak tadi hanya mendengar percakapan tersebut.

"Maka diberikan sanksi." Jawab Tsuchikage.

"Sanksi seperti apa yang patut diberikan?" Tanya Kazekage.

"Biarkan mereka pindah ke negara lain bersama orang tuanya." Ucap Mizukage penuh penekanan.

"Bukankah itu berarti kita mengusir mereka!?" Raikage marah.

"Ya. Bukannya sama saja dengan mereka tidak peduli terhadap negara?" kata Tsuchikage.

Mendengar penuturan Tsuchikage tidak ada lagi yang berkomentar. Semua pun mengangguk setuju dan segera bersiap untuk melaksanakan seleksi dalam dua minggu. Para sensei melakukan apa yang sudah direncakan.

Seluruh warga belum mengetahui bahwa ujian LHS telah dilaksanakan, hari-hari penuh penilaian pun mulai dijalankan. Saat semua orang menganggap ujian LHS akan diadakan dua minggu lagi, ternyata nama murid baru sudah ditentukan.

(0.0)/

Semakin hari semakin banyak pembicaraan mengenai ujian LSH, yang jelas-jelas tidak akan diadakan. Di Konoh para orang tua memaksa anak-anak mereka untuk mengikuti dan berusaha dalam ujian. Tapi tak semua anak peduli dengan perkataan orang tua mereka.

Konoha sendiri memiliki 5 sekolah terbaik yang akan mengikuti test tersebut. Hal itu sudah menjadi ketetapan. Sekolah itu adalah...

1. Uzumaki High School bentukan dari Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Sekolah yang dibentuk bagi dua klan tersebut.

2. Uchiha High School khusus bagi klan Uchiha dan orang-orang bukan uchiha namun yang dianggap pantas oleh tetua uchiha.

3. Hyuuga High School khusus keturunan klan Hyuuga. Untuk hal ini klan Hyuuga selalu merasa paling hebat dari semua klan.

4. Nara High School bagi siswa yang mempunyai IQ di atas rata-rata. Setiap murid yang masuk haruslah melewati test tertulis yang sangat sulit.

5. Star High School bagi mereka yang tidak masuk dalam 4 klan besar namun berprestasi. Sekolah yang didirikan oleh hokage -tsunade-sama- orang tua dari Uzumaki Minato. Di sini murid-murid berusaha keras bukan karena kaya ataupun garis keturunan.

Dan hanya lima sekolah ini yang dapat mengirimkan murid LHS.

Di Suna hanya terdapat dua sekolah terbaik yang diperbolehkan mengirim murid ke LHS yaitu Men High School dan Women High School. Berbeda dari Konoha yang berdasarkan klan, Suna dibedakan atas genre.

Sedangkan di tiga negara lainnya, tidak ada sekolah khusus. Semua sekolah memiliki tingkat yang sama. Bagi murid yang ingin mengikuti LHS harus mengikuti ujian yang diadakan di pusat pendidikan mereka. Namun karena hal itulah sering sekali mereka hanya mengirim sepuluh murid dari enam puluh murid.

(0.0)/

Jika hampir di seluruh Konoha para murif tidak ingin terpilih, berbeda dengan sekolah yang satu ini. Di sekolah ke lima banyak murid yang berharap bisa terpilih, termasuk tiga gadis cantik yang berjalan di lorong sekolah.

"Sakura, bagaimana pembelajaran hari ini?" Tanya Tenten.

"Tenten, itu pertanyaan yang sia-sia. Dia akan menyatakan menyenangkan. Kamu lupa, kalau Sakura adalah murid penggila buku." Kata Ino dengan serius dan disetuju oleh Tenten.

"Apa-apaan sih kamu ini Ino. Aku tidak penggila buku, hanya suka baca." Gerutu Sakura.

"Sudahlah... Apa kalian sudah mempersiapkan diri untuk ujian LHS?" Kata Sakura.

"Sebenarnya aku malas pig. Tapi orang tuaku terus saja menyuruhku mengikuti ujian." kata Ino malas.

"Aku juga sama Ino-chan." Kata Tenten.

"Aku ingin sekali terpilih." Guman Sakura yang jelas didengar oleh kedua sahabatnya itu. "Kamu tahukan bagi murid yang terpilih akan dibiayai oleh sekolah dan masa depannya lebih baik."

Sakura merupakan murid kelas satu yang sangat pintar, namun yang sangat miskin pula. Maka karena itu dia belajar dengan sangat giat.

"Baiklah! Sudah ditetapkan. Kita bertiga akan belajar bersama selama seminggu di perpustakaan. Dan sama-sama terpilih di LHS." Kata Tenten semangat.

Sakura memandang senang dan kemudian menatap Ino yang pasti tidak akan mudah menyetujui pernyataan Tenten. Merasa dirinya dipandang oleh Tenten dan Sakura akhirnya ia menghela napas malas dan berkata "Baiklah..."

(0.0)/

Sudah tiba bagi semua murid untuk mengetahui penilaian yang telah dilakukan secara rahasia. Dan pagi ini adalah harinya setiap siswa mengetahuinya, melalui pengumuman di mading sekolah. Mengetahui nama mereka terpilih, mereka bereaksi berbeda. Ada yang menangis, tertawa, marah, bahkan sampai jatuh pingsan. Hendak protes namun belum sempat mereka menemui kepala sekolah untuk menyatakan keberatan, sudah terdengar pengumuman melalui microfon sekolah.

"Selamat pagi murid-murid, saya Tsunade kage dari Konoha. Hari ini kami kage kelima negara telah memilih murid yang akan dikirim ke LHS. Namun tidak seperti tahun sebelumnya yang melalui ujian tertulis, kami melakukan penilaian rahasia berdasarkan keseharian kalian. Jadi kami ucapkan selamat bagi yang terpilih dan akan berangkat seminggu setelah hari ini." Penjelasan terdengar di semua sekolah di lima negara -Konoha, Kiri, Iwa, Suna, Kumo.

Mendengar hal itu banyak murid yang protes histeris tidak akan pergi ke LHS. Dan hal itu sudah diperkirakan oleh para kage.

Kemudian terdengar lagi suara, "Bagi para murid yang terpilih dan menolak, akan pindah keluar negara bersama orangtua mereka. Pengumuman hari ini cukup sampai di sini saja. Sekian dan terimakasih." Kata hokage.

Mereka histeris tidak sanggup untuk menerima kenyataan yang diucapkan hokage. Menolak sama saja dengan mereka diusir dari negara mereka. Hal itu membuat kekacauan di setiap sekolah, namun dimaklumi oleh para guru yang juga syok dengan penuturan hokage. Karena mereka juga tidak mengetahui bahwa penilaian yang mereka lakukan adalah penilaian untuk memilih murid LHS.

(0.0)/

Hari keberangkatan siswa-siswi sudah tiba, siap-tidak siap semua yang telah terpilih harus pergi ke Love High School. Mereka dikirim dari sekolah masing-masing menggunakan bus yang telah disediakan oleh pihak sekolah.

Walau mereka masih saja tidak menerima untuk bersekolah di sana, namun hukuman yang dikatakan Hokage sangat menakutkan. Jika sampai diusir dari negara sendiri, pasti mereka sudah di cap sebagai warga yang 'tidak baik'.

Di dalam bus setiap orang hanya diam saja terkecuali pada salah satu bus yang bertuliskan SHS. Bangku belakang terdapat tiga orang yang berbisik-bisik. Tak disangka usaha mereka selama seminggu ternyata jadi bahan pertimbangan guru-guru untuk memberikan nilai yang cukup tinggi. Itu terbukti dari skor yang mereka dapatkan sebagai urutan tiga teratas dari seluruh murid Star High School.

"Ino-chan bagaimana sekolah baru kita ya?" Tanya Sakura pelan.

"Aku tidak tahu Sakura. Apa aku terlihat seperti seseorang yang sudah pernah melihatnya?" Tanya Ino dan Sakura hanya menggelengkan kepalanya.

Benar. Tak sembarang orang yang dapat masuk ke LHS dikarenakan pengawasan yang sangat ketat. Ini dilakukan untuk melindungi murid-murid dari musuh-musuh ke lima Negara.

Di sekolah itu banyak sekali murid-murid yang merupakan orang terkenal maupun seorang penerus keturunan besar seperti klan Hyuuga. Maka tidak heran jika ada seseorang yang tidak tahu tentang keadaan LHS, kecuali para orang tua murid yang berkunjung tiga bulan sekali dan para alumni LHS.

"Aku pernah dengar bahwa sekolah itu sangat besar dan mewah. Namun aku juga tidak tahu sebesar apa dan seluas apa sebenarnya lokasi LHS."

Jawaban Tenten membuat mereka membayangkan tempat seperti apa yang akan mereka tempati selama tiga tahun nantinya.

(0.0)/

Akhirnya mereka tiba di sekolah baru mereka dan dibawa ke sebuah aula yang menurut mereka sangatlah luas. Tenyata sudah banyak murid yang berkumpul, diperkirakan sekitar tiga ratus orang siswa dan guru yang mengajar sekitar seratus orang lebih –jumlah terbanyak dalam sejarah siswa LHS.

Mereka dipandu menuju tempat berkumpulnya murid-murid Konoha. Bisa mereka rasakan perasaan yang tidak bersahabat saat melewati sekumpul murid yang bukan dari negara asal mereka.

"Sakura sepertinya kita datang paling akhir." Kata Tenten yang berdiri di samping kanan Sakura.

Sedangkan Ino hanya memandang sekitar menikmati pemandangan yang jarang dilihatnya, "Sakura, Tenten lihat! Banyak sekali murid tahun ini dan beberapa juga tampan.'' Kata Ino penuh semangat. Sakura dan Tenten hanya tersenyum maklum pada sifat sahabat mereka itu.

"Anak-anak karena bus terakhir dari konoha sudah sampai. Sensei akan membagi buku peraturan sekolah. Dan untuk hari ini dan besok semua murid akan tidur di aula ini sampai guru-guru menentukan penempatan kamar kalian di dalam asrama.'' Selesai memberi penjelasan Kurenai kembali bertanya "Apa ada yang kurang jelas?"

"Sensei, a-apakah te-tempat tidur tak akan dipisah?" Seorang gadis mengangkat tangan dan bertanya. Gadis itu sangat cantik dengan mata berwarna ungu pudar tanpa pupil dan rambut indigo yang tergerai lurus. Wajahnya tampak memerah saat mengajukan pertanyaan. Dan jelas saja itu membuat kaum adam terkagum-kagum dengan kecantikan gadis itu.

"Tidak. Saat akan tidur pria dan wanita akan dipisah." Kata Kurenai.

"Seorang Hyuuga." Kata Tenten berbisik kepada Ino dan Sakura. "Dia maniskan?" Tanya Tenten lagi dan disetujui oleh Ino dan Sakura.

"Sensei. Tadi menyatakan untuk sementara kami tidur di ruangan yang disediakan berarti asrama kami tidak di dalam sekolahkan? Dimana asrama yang akan kami tempati nanti? Dan fasilitas apa yang akan kami gunakan untuk ke sekolah?" Tanya seorang laki-laki berambut coklat dengan bentuk nanas sambil menguap.

"Benar. Asrama kalian di luar sekolah. Kalian dapat menuju sekolah memakai sepeda atau bus yang telah disediakan." Selesai mendengar penjelasan, semua murid hanya menggangguk. "Apakah kamu dari sekolah Nara high school?" Tanya kurenai yang merasa tabjuk dengan pertanyaan itu.

"Ya" Jawab pria itu singkat sambil menguap.

Setelah mengetahui asal sekolahnya, ada beberapa orang yang menatap sinis dan ada juga yang tersenyum melihatnya, jelas itu hanya para gadis.

"Ino, Tenten bukankah itu sekolah yang muridnya paling berprestasi di konoha?" Tanya Sakura.

"Ya." Jawab keduanya serempak.

'Bagaimana ini, jika aku tak bisa mendapatkan peringkat di sekolah ini.' Pikir Sakura dengan wajah khawatir.

Kedua sahabat Sakura itu tahu apa yang menjadi kekhawatiran Sakura. Sambil merangkul Sakura, Tenten dan Ino berkata, "Kamu pasti bisa Sakura. Kamukan kebanggaan Star High School dan Tsunade-sama." Perkataan itu dibalas senyuman oleh Sakura.

Setelahnya mereka diperbolehkan untuk berkeliling dan kembali satu jam lagi.

(0.0)/

Terdapat dua orang pria berambut coklat berbentuk nanas dan seorang lagi berambut kuning yang asyik duduk melihat kerumunan orang-orang yang sedang berlalu-lalang.

"Shikamaru. Kamu tahu siapa anak yang bertanya sebelummu?" Pria berambut kuning yang seperti durian bertanya, tapi pria yang ditanya hanya membaringkan badannya bersandar dan mencari posisi nyaman untuk tertidur.

"Ayolah Shikamaru jawab pertanyaanku, setelah itu kamu boleh tidur." Kata yang berambut kuning sambil menggoyang badan Shikamaru.

"Hah… Aku tidak tau siapa namanya Naruto. Tapi setahuku dia dari klan Hyuuga. Kamu kan bisa tahu dari mata mereka." Mendengar itu Naruto malah semakin penasaran dan ingin bertanya lagi tapi Shikamaru sudah tidur. Naruto pun memutuskan untuk pergi berkeliling.

Naruto berjalan dan tidak memperhatikan orang yang berjalan di depannya, akhirnya menghasilkan tabrakan yang cukup keras. Hingga orang yang ditabraknya jatuh terduduk.

BRUKK..

"Ittai…" Suara yang sangat pelan namun masih terdengar jelas oleh Naruto dan itu suara gadis.

"Maaf. Aku tak memperhatikan dengan baik saat berjalan." Katanya sambil membungkuk dan kemudian mengulurkan tangan dengan senyum khas seorang Uzumaki Naruto.

Gadis itu menerima uluran tangan Naruto dan berdiri, saat itulah Naruto tahu siapa yang ditabraknya.

'Ya ampun… gadis ini cantik sekali dari dekat. Kami-sama terima kasih karena aku dapat menabraknya.' Kemudian suara yang sangat lembut membangunkan lamunan Naruto.

"I-iya. A-aku juga salah karna tidak memperhatikan senpai." Kata gadis itu sambil menunduk.

Naruto hanya bisa terdiam sambil menatap gadis yang sekarang menunduk di depannya. Saling terdiam hingga terdengar suara yang memanggil.

"Hinata." Gadis itu menoleh ke arah suara.

"Segera kemari." Kata seorang laki-laki yang tak jauh dari mereka dan dengan jelas terlihat mata yang sama dengan gadis di depan Naruto. Gadis itu mengangguk dan segera pergi meninggalkan Naruto yang tetap terdiam.

"Hyuuga Hinata ya… Nama yang cantik." Guman Naruto pelan dan kembali ke tempatnya lagi. "Akan kuceritakan pada Shikamaru"

(0.0)/

Shikamaru sedang tertidur dengan pulas sambil bersandar pada tembok, tiba-tiba tak sengaja ada kaki yang menyenggol kakinya keras. Merasa terganggu dengan orang yang menyenggol atau lebih tepatnya menendang kakinya membuatnya terpaksa terbangun.

"Hei!" Kata seorang gadis bercebol empat.

"Eh?" Kata Shikamaru bingung.

"Hei! Bangun." Katanya lagi dan menendang kaki Shikamaru dengan keras.

"Menyebalkan. Apa mau mu?" Tanya Shikamaru.

"Segera pindah ke tempat lain. Kamu mengganggu banyak orang yang berlalu lalang." Kata gadis itu.

"Dasar menyebalkan. Tempat seluas ini, haruskah melewati tempatku, yang jelas-jelas ini adalah tempat murid Konoha." Ucap Shikamaru malas.

"Apa!" Terlihat empat siku di kepalanya.

"Sudahlah temari biarkan saja dia seperti itu. Lagian ini memang tempat untuk Konoha." Kata salah satu temannya.

"Karna dia tidur di sini, aku hampir terjatuh Matsuri." Katanya menahan amarah.

"Lebih baik kau pergi segera dari sini dan dengarkan temanmu itu. Dasar menyebalkan." Shikamaru kembali menutup matanya, tak memperhatikan perkataan gadis yang hampir jatuh karena ulahnya yang tidur di sembarang tempat.

Amarah gadis bercebol empat yang ternyata bernama Temari itu, sudah sampai ke ubun-ubun. Namun dia tidak lagi dapat membalas perkataan laki-laki di hadapannya karena temannya terus saja menarik tangannya. Akhirnya untuk meredakan amarahnya Temari pun menginjak kaki Shikamaru sekuat tenaga, hingga terdengar suara kesakitan dari Shikamaru.

"Rasakan itu!" Kata Temari begitu saja tanpa mendengar kata-kata yang dilontarkan Shikamaru.

Kemudian datang Naruto dengan wajah berseri-seri namun berubah bingung melihat raut wajah Shikamaru.

"Ada apa denganmu?" Tanya Naruto.

"Menyebalkan" Hanya kata itu yang keluar dari Shikamaru, yang malah membuatnya semakin bingung.

"Eh?"

"Sudahlah" Kata Shikamaru dan kembali tidur.

Naruto yang awalnya ingin menceritakan pertemuannya dengan gadis yang kini menjadi pujaannya. Tapi ketika melihat Shikamaru yang kembali tidur membuatnya mengurungkan niatnya.

.

TBC

.

Ini adalah cerita perbaikan dari cerita Love Senior High School

Cerita itu akan saya discontinue dan digantikan dengan cerita ini.

Namun ide cerita masih tetap sama.

Maaf jika ada yang tidak senang.

.

Terima kasih semuanya…

Jangan lupa Follow, Favorite dan Riview ya...

6 Mei 2016