Halo, dan sekali lagi, Soni kembali!
maaf jika saya menghadapi hiatus yang cukup lama, tapi saya usahakan akan terus menulis untuk hibur kalian. Berikut adalah kumpulan drabble crossover pertama saya.
Disclaimer:
Ben 10 franchise belongs to Man of Action
Granblue Fantasy characters belongs to Cygames
Summary: Hex kembali dari kegelapan dan mengutuk Omnitrix milik Ben. Jam tangan itu tak hancur, tapi alien di dalamnya berganti menjadi bangsa kuno bernama bangsa "Primal". Bagaimana Ben dkk akan beradaptasi dengan makhluk-makhluk astral tersebut?
[insert Ben 10 Omniverse Theme song here]
If Ben's Aliens were Primals of the Skies
"Animus Codex...akhirnya ada di tanganku. Dengan ini, aku bisa memakai kekuatan makhluk astral dari langit untuk menghancurkanmu dan menguasai dunia!" seorang lelaki berjubah merah dengan tubuh yang digambar dengan dandanan tengkorak memegang buku berwarna biru dengan aksen keperakan dan bergambar bintang yang bersinar. Ia membuka lembar demi lembar buku tersebut dan merapal mantra demi mantra.
Beb terkulai lemas di tengah panasnya aspal jalan seiring langit berubah mendung dan megeluarkan cahaya petir putih yang akan mendekati penyihir tersebut.
"Takkan kubiarkan kau memilikinya, Hex!"
Dengan jam tangan masih menyala merah—tanda Omnitrix kehabisan tenaga, Ben yang sudah bukan anak kecil lagi berlari ke arah cahaya tersebut. Ia mendorong Hex dengan tiba-tiba hingga keduanya jatuh ke tanah, kemudian Ben mencoba merampas buku mantra itu dari tangannya.
CTAAAAAR! BLAAAAR! BZZZZT!
Ben mencoba melindungi dirinya dengan tangan kirinya, membuat Omnitrix tersetrum dan konslet hingga berubah warna tak terkendali sembari Ben akhirnya merebut buku tersebut, lalu lari tunggang-langgang sementara sebuah truk berwarna oranye sedang melaju menghampirinya namun lelaki berkaus hijau itu malah berbelok karena panik.
"Ben, tumpangannya ada disini!" sahut sesosok alien dengan wajah putih dan seragam biru memanggil bocah 16 tahun itu sembari mencoba menyusul dengan truknya.
Ben terus berlari, berlari dan berlari seraya memukul-mukul jam tangan putih kehijauan yang terpasang di yangan kirinya namun tak ada yang terjadi—membuatnya tak melihat jalan dan jatuh terpeleset.
"Takkan kubiarkan anak kecil dengan jam tangan ajaibnya menghalangi rencan—"
BRAK!
Belum selesai Hex berbicara, sebuah truk oranye menabraknya dari samping. Membuat penyihir itu terhempas jatuh dan tak bisa bangun lagi sampai terguling-guling dan tenggelam dalam lautan luka dalam karena menabrak 10 gedung.
"Serangan kejutan. Kau berutang sebungkus kentang ulir padaku." kata sang alien di dalam truk tersebut.
Ben berdiri dengan angkuh, berjalan menghampiri truk itu dan berkata, "Kau hanya beruntung, Rook. Kau hanya beruntung..."
"Sepertinya ada yang tak beres dengan Omnitrix setelah kejadian tadi." kata pria alien yang dipanggil Rook itu. "Kau yakin akan baik-baik saja?"
"Aku menampar jam tangan ini bolak-balik dan kondisinya tetap akan mulus seperti baru. Jangan khawatir, Kawan." balas Ben santai sambil mengepalkan tangan kirinya, menunjukkan Omnitrix yang yang menurutnya luar biasa itu hingga Ia menyadari penampakan layar jam tangannya menjadi berbeda—sosok siluet yang ditampilkan jam tangan itu tak seperti bentuk alien yang akrab di matanya.
'Aku tak mengenal semua alien ini. Kurasa aku akan mencoba keberuntunganku lagi...' pikirnya.
