Disclaimer:
Naruto: Masashi Kishimoto
High School DxD: Ichiei Ishibumi
.
.
.
S.W.A.B (Shinobi Want to Break)
Author: Aku Bukan Siapa-Siapa
Genre: Adventure, Supranatural, Comedy
Rating: M
Summary: Kelompok yang selalu dikucilkan, dipandang rendah, dan diremehkan. Tiba saatnya mereka 'Mematahkan' semua itu.
.
.
.
WARNING: Terdapat bahasa kasar ala Amerika. Harap jangan ditiru ya!
.
.
.
Chapter 1. Issei vs Boruto
.
.
.
Kuoh Academy adalah sebuah akademi yang dikhususkan untuk para makhluk yang ingin menjadi seorang pahlawan (layaknya di film Sky High). Berbagai macam makhluk dari ras manapun diterima di sini, entah itu iblis, malaikat, malaikat jatuh, manusia, youkai, juga yang half-blood. Di sekolah ini yang paling dihormati adalah mereka yang mempunyai kekuatan yang hebat, sementara yang mempunyai otak jenius ada di bawahnya, lalu yang ketiga adalah mereka yang tak berbakat ada di paling bawah, ya seperti hukum rimba.
Pembagian divisi di sini pun didasarkan pada jenis ras. Jika salah satu siswa dari ras iblis, dia bisa masuk ke divisi khusus iblis seperti Devil Knight, Devil Warrior, Devil Wizard, dan lainnya. Demikian pula dengan ras yang lain. Divisi Human Knight, Human Wizard, dan seterusnya. Namun ada satu divisi yang hanya berisi para manusia biasa, yaitu Divisi Shinobi. Divisi yang mengandalkan kemampuan 'Stealth Kill'. Mirip dengan Assasin yang bergerak dalam bayangan dan menyelinap tanpa ketahuan, sejauh ini hanya itu kemampuan Shinobi yang diketahui oleh mereka. Tapi mereka tidak pernah menunjukkannya, dan selalu kalah dalam latihan maupun turnamen resmi. Itu karena pemimpin dari seluruh Shinobi saat ini, Uzumaki Naruto, menyuruh para shinobi untuk menyembunyikan kekuatannya hingga saat yang tepat. Itu bermaksud apakah penghuni dunia yang mereka datangi ini hanya menilai sesuatu dari luarnya saja, ya seperti kebanyakan film superhero, yang mana di kehidupan biasa mereka seperti tikus kecil, tapi ketika beraksi mereka ibarat singa yang marah akibat tidurnya diganggu. Untuk itu mereka para Shinobi dipandang rendah di sini.
Para shinobi muncul sejak 2 tahun yang lalu akibat kerusakan distorsi ruang dan waktu di dunia mereka. Mengakibatkan hampir seluruh wilayah mereka terhisap oleh lubang dimensi, satu-satunya wilayah yang selamat di dunia mereka adalah Hutan Kematian, tapi tak lama kemudian hutan itu juga terhisap bersama para Shinobi yang ada di sana. Hutan Kematian kini berada di perhutanan Kuoh, kota tempat Hero Academy berada. Agak rumit menjelaskannya, tapi ini garis waktu yang membingungkan. McAvoy atau Stewart? Kurasa keduanya.
.
.
.
Suasana di Kuoh Academy pagi ini tampak seperti biasa, ramai oleh para siswa yang berlalu lalang di halaman sekolah bergaya Eropa ini. Di depan gerbang sekolah terlihat seorang siswa berambut pirang ahoge dengan dua whisker di pipi berjalan masuk ke gerbang bersama siswa yang seumuran dirinya, pemuda berambut hitam nanas dengan mata malas yang lebar.
"Lagi-lagi seperti biasanya, benarkan Shikadai?" tanya si rambut pirang tengah memakan Yakisoba pada si rambut nanas yang bernama Shikadai.
"Kau benar Boruto. Mendokusei~"
"Kau siap untuk yang berikutnya?" tanya Shikamaru menyambung jawabannya yang tadi.
"Kapanpun, aku bertaruh jika kau bisa mengerjai mereka, aku akan membiarkan Rias Gremory menghisap kemaluanku," Jawab Boruto dengan aksen ala gangster Amerika.
"Kata-katamu penuh dengan hal-hal sialan, Boruto."
Terdengarlah komentar-komentar orang-orang yang ada di halaman depan Akademi tersebut.
"Hei, lihat itu anggota Divisi Shinobi yang lemah itu!"
"Divisi mereka memang lemah, jadi buat apa kau mengatakannya lagi?"
"Aku 'kan hanya berkata. Apa tidak boleh?"
"Pssst... Jangan keras-keras nanti mereka mendengarnya."
"Kembali seperti biasa. Shikadai, your turn," ujar Boruto kala mendengar bisikan-bisikan dari para siswa yang menyindir mereka.
"Mendokusei na~" bayangan Shikadai bergerak memanjang menuju bagian belakang bayangan salah satu siswa yang tadi membicarakan mereka. Tangan siswa tersebut yang memegang es krim tiba-tiba bergerak menumpahkannya ke seragam temannya. Lantas siswa yang menumpahkan es krim tadi terkejut, sementara yang menjadi korban menjadi marah akibat perbuatan temannya.
"Apa yang kau lakukan, baka?! Seragamku jadi kotor!"
"Ma-maaf. Ti-tiba-tiba tanganku bergerak sendiri."
"Persetan dengan itu. Holy Sword!"
"Uaaaah...!"
KRIIING...
Bel masuk kelas berdering. Tiba waktunya para murid akademi untuk memulai pembelajaran mereka. Tampak berbagai macam ekspresi tercetak di wajah mereka kala mendengar bel tadi, ada yang semangat, tak bergairah hidup ibarat tak pernah bercinta selama 102 tahun, oh angka 102? Ya, itu adalah angka Detroit City, Amerika Serikat, dan ekspesi biasa saja.
Di kelas Boruto dan Shikadai kini banyak murid yang mulai menduduki bangku masing-masing, membully lewat surat, atau membicarakan malam minggu mereka yang akan pergi ke tempat diskotik yang penuh dengan seksi-seksi. Ya, hal yang wajar sembari menunggu sensei datang.
"Ohayou Boruto, Shikadai!" sapa seorang pemuda berkulit pucat dengan mata aquamarine dengan rambut pirang keputihan.
"Ohayou, Inojin!" balas mereka berdua pada pemuda pucat tadi yang bernama Inojin.
Setelah itu, Boru-Shika menduduki bangku mereka yang berdekatan dengan bangku Inojin. Inojin adalah sahabat dari Boruto dan Shikadai, dia juga seorang shinobi, kemampuan spesial Inojin adalah menggambar sesuatu yang dapat menjadi kenyataan. Namun Inojin dipandang rendah karena hanya mampu menggambar sesuatu yang kecil, seperti tikus atau ular, tetapi sebenarnya Inojin mampu lebih dari itu.
Tentang Boruto dan Shikadai, mereka juga seorang shinobi, Uzumaki Boruto adalah anak dari shinobi terkuat di dunia, Uzumaki Naruto dan putri Byakugan klan Hyuuga, Hyuuga Hinata, kemampuan spesialnya adalah mata Tenseigan di sebelah kanan kekuatan senjutsu, serta partnernya yang juga merupakan partner ayahnya. Kurama, tapi hanya setengah dari kekuatan aslinya, setengahnya lagi ada pada Naruto.
Sementara untuk Nara Shikadai, ia adalah anak dari Shinobi tercerdas di dunia, Nara Shikamaru, dan Kunoichi dari Sunagakure, Temari. Kemampuannya adalah otak yang jenius dan mengendalikan bayangan.
Sebenarnya ada juga shinobi-shinobi yang lainnya, seperti teman perempuan Boruto, Uchiha Sarada, pemilik mata Sharingan, Hacker yang ahli genjutsu, Denki. Hybrid manusia-ular, Mitsuki. Serta seorang master taijutsu bernama Metal Lee dan masih banyak lagi.
BRAK!
"Hei, Uzumaki. Aku sedang ingin menendang bokong seseorang. Aku menantangmu!" tiba-tiba meja Boruto digebrak oleh seorang siswa berambut cokelat ala Captain Tsubasa, seluruh perhatian kelas terarah pada asal suara, dia adalah Hyoudou Issei, iblis pemegang Sacred Gear Longinus, Boosted Gear yang berisi jiwa Naga Surgawi, Sekiryuutei Ddraig serta mempunyai libido yang tinggi. Karena kekuatannya, banyak siswa-siswi yang menghormatinya.
Dia iblis di bawah naungan klan iblis Gremory. Dia menjadi iblis karena dengan mudahnya ia tergoda akan tawaran dari pewaris klan Gremory, yaitu tawaran mendirikan Harem jika berhasil menjadi iblis kelas atas. Tawaran yang menggiurkan bagi pemilik libido yang tak biasa.
"Aku sedang tidak ingin bertarung Issei. Pergilah!" balas Boruto dengan malas.
Wajah Shikadai dan Metal mengeras dan hanya mendecih mendengar tantangan Issei.
"Heh? Apa kau takut pada Sekiryuutei ini? Sehingga membuatmu enggan bertarung," ucap Issei dengan pandangan sinis dan meremehkan seraya menaikkan kakinya di meja.
Shikadai mengepal tangannya. Sarada langsung maju menghadang Issei.
"Sekiryuutei-sama, kuperintahkan kau untuk kembali ke tempatmu sekarang!" perintah Sarada selaku ketua kelas sembari mengatur kacamatanya.
Issei tertawa ringan mendengarnya, pandangan remehnya beralih pada Sarada yang menatapnya dengan datar.
"Sebaiknya kau menyingkir dari pandanganku atau aku akan menidurimu, jalang!"
Shikadai, Boruto, Metal, Denki, Mitsuki, dan Inojin mengeras. Boruto tiba-tiba berdiri kemudian menghadang Issei.
"Dengar ini, libido tingkat dewa. Kau boleh menghinaku, tapi jika kau menghina teman-temanku. Saat itulah aku marah!" mata Boruto larut dalam amarah kala mengancam Issei.
Yang diancam hanya tertawa lebar menanggapi ancaman Boruto.
"Kau mengancamku, Uzumaki? Kau pikir siapa dirimu? Kalian shinobi hanyalah Divisi rendahan di sekolah ini. Kalian semua lemah!"
"Denki, kau tahu apa yang harus kau lakukan?" tak menjawab perkataan Issei, Boruto meminta pemuda berambut hitam dikuncir kedepan dan berkacamata di belakangnya.
Denki kemudian mengotak-atik laptopnya. Sesaat kemudian, pintu otomatis kelas tertutup sendiri, CCTV pun mengeluarkan percikan listrik.
"Selesai!"
"Yosh. Arigatou, Denki!"
"Kalian menepilah. Jangan sampai kalian kena pukul!" perintah Metal pada murid-murid yang lain. Setelah itu, Boruto berdiri berhadapan dengan sang Sekiryuutei. Sebelum bertarung, mereka saling melempar ejekan.
"Menyerahlah, Uzumaki! Kau tidak akan sanggup menghadapi ketangguhan dari Sekiryuutei ini!" Issei dengan rasa bangga tingginya menunjuk dirinya.
KRTEK!
KRTEK!
"Apa kau pernah menonton 127 Hours? Awas spoiler!" balas Boruto sambil meregangkan tulang-tulangnya.
"Cih, kau akan kuhabisi di sini Uzumaki. Rasakan ini!" Issei melesat dengan tinju terarah ke kepala Boruto.
Boruto memasang kuda-kuda taijutsu Hyuuga. Menggunakan sikunya untuk mematahkan serangan Issei sekaligus sebagai pengalih perhatian (Itu lho, yang Naruto pertama kali lakukan pada Pain yang bisa menyerap jutsu),
sementara tangan lainnya bersiap menotok titik vital di leher. Fokus Issei lebih terarah pada siku Boruto yang telah mengelabuinya tanpa mengetahui bahaya datang dari arah kiri.
"Issei sudah selesai!" komentar Shikadai kala melihat aksi di depannya.
"Apa maksudmu?" tanya salah seorang murid di dekat Shikadai.
Shinobi malas dan cerdas itu hanya memandang malas murid yang memberikan pertanyaan tadi.
"Apa kau tidak lihat? Jika jari Boruto mengenai leher Issei, maka pertarungan berakhir," timpal Inojin.
WUSH!
TAP!
"Nani?!" Boruto melebarkan matanya kala menangkap pemandangan Issei menahan totokannya.
Issei hanya memasang senyum meremehkan.
"Jujur saja. Itu tadi membuat fokusku terpecah. Aku baru menyadarinya saat tangan kananmu hanya melewati wajahku. Dari situ kuketahui bahwa seranganmu sebenarnya dari arah kiri," jelas Issei dengan bangga diri yang amat tinggi.
Boruto hanya mendecak kesal.
"Giliranku!" Issei merangsek maju dengan uppercut. Boruto memundurkan tubuhnya sedikit untuk menghindar dan membalas dengan tendangan rendah ke kaki kiri Issei. Inang dari Ddraig itu mengangkat kakinya untuk menghindar. Kemudian dibalas dengan tendangan ke kepala Shinobi pirang di depannya.
CLING!
Sudut mata Boruto memancarkan setitik cahaya, dengan tenang ia mengangkat tangan kirinya di samping kepala yang menjadi target tendangan dari Issei.
TAP!
"Kheh, boleh juga kau, Uzumaki. Tapi kuberitahu kau, sekeras apapun kau berusaha, kau tidak akan bisa mengalahkanku, karena a-"
BRAKK!
Puji diri Issei terpotong karena Boruto telah menghantam perutnya dengan bogem chakra. Boruto berpikir bahwa Issei hanyalah seorang bocah yang berlindung di belakang nama terkenal. Yang mengandalkan kalimat "Aku adalah Sekiryuutei, jadi hormatlah padaku" atau "Kau tidak akan bisa mengalahkanku, karena aku adalah Sekiryuutei" dan lainnya. Jadi jika Boruto berhasil mengalahkan libido abnormal ini, mungkin dia akan merubah kalimat di atas menjadi "Kau adalah Sekiryuutei, jadi Hormatlah padaku", dan "Aku bisa mengalahkanmu, karena kau adalah Sekiryuutei."
Ya, bentuk penghinaan secara halus pada Issei si Sekiryuutei, yang mesum, bodoh, lemah, tak berpengalaman di ranjang, lebih buruk dari itu, buah zakarnya tak berbentuk.
'Kau bahkan jauh lebih kuat dari kadal merah itu, Kurama. Meski kau hanya setengah,' rubah orange ekor sembilan itu hanya menyeringai dalam tidur kala mendengar ucapan batin anak partner sejatinya.
"Boruto-kun, Azazel-sensei mengarah kemari!" peringat Denki kala melihat di monitor laptopnya yang menampilkan tayangan cctv di koridor kelas, seorang pria paruh baya dengan rambut hitam namun memiliki poni pirang di sisi depan dengan wajah yang setengah serius dan setengah mesum kala melewati siswi-siswi yang bertubuh bohai.
"Cih, lain kali kau akan kubalas Uzumaki! Jika aku mengalahkanmu, kau akan menjadi budakku! Ingat itu!"
"Heeeh...! Aku tidak mau! Aku tidak mau jadi korbanmu. Hoi, teman-teman! Issei berubah menjadi homo!"
"Benarkah?!" tanya Mitsuki dengan pura-pura mendukung proklamasi Boruto.
"Gara-gara gagal mendapatkan gadis. Dia beralih jalur," timpal Inojin seraya menggambar Issei berciuman dengan casanova kelas sebelah, Yuuto Kiba.
Setelah gambarnya selesai, Inojin menerbangkan sketsa itu ke hadapan Issei. Semua murid di dalam kelas tertawa ngakak menikmati karya dari Inojin Yamanaka.
"Hmm, Jika aku mengalahkanmu, aku akan membiarkan King-mu itu untuk menghisap kemaluanku," lanjut Boruto dengan pose berfikir ala meletakkan tangan di dagu. Issei memerah menahan malu sekaligus amarah mendengar ucapan Boruto tadi. Tidak! Mulut Buchou hanya untuk kemaluanku! Itulah isi benaknya.
"Apa yang kau katakan barusan Uzumaki-san!?" orang yang dilihat Denki di laptop muncul di pintu kelas.
Dia adalah Azazel. Gubernur dari Ras Da-Tenshi, dia adalah Guru Besar di Academy dalam pelajaran sparring. Juga ia adalah pelatih salah satu kelompok terkuat di Academy ini, Tim Gremory.
Ya, Tim Gremory adalah kumpulan iblis, mengapa pelatih mereka adalah malaikat jatuh? Gubernurnya lagi. Tebaklah, efek keluarga bangsawan? Hampir benar, efek jabatan keluarga yang tinggi? Tepat sekali.
Sirzech Lucifer, salah satu dari 4 Maou yang meminta Azazel untuk melatih adiknya, Rias Gremory dan timnya. Penyewaan jasa? Tentu ada imbalannya. Harta? Bukan, Tahta, uh, no no. Wait- Itu sudah pasti kawan.
Orang seperti Azazel pasti menginginkan hal itu. Tentu bukan hanya wanita, ada alasan lain.
Azazel dan Sirzech adalah sahabat, sahabat bukan dalam artian susah, senang bersama, tapi dalam artian latihan, babak belur bersama, lalu mengintip, ketahuan, babak belur bersama.
(Ok, kembali ke cerita. Action! Hei, kenapa tidak lanjut! Oh, aku lupa menekan tombol play).
"Apa kau tahu, yang kau ucapkan tadi adalah penghinaan kepada keluarga Gremory. Aku akan melaporkanmu ke Sirzech atas penghinaan ini!" Azazel berniat berbalik keluar kelas, tapi si Libido tingkat dewa menginterupsi.
"Tunggu, Azazel-sensei! Tidak perlu dilapor ke Sirzech-sama."
"Apa maksudmu Issei?" Azazel tak paham perkataan anak didiknya ini.
"Tak perlu. Tim Gremory akan menantang mereka untuk bertarung dalam sparring resmi. Jika mereka kalah, mereka akan jadi tukang bersih gedung Tim Gremory selamanya. Jika kami kalah, mereka boleh mengambil posisi kami di peringkat 2 klasemen Turnamen Will of Hero Kuoh Academy."
"...!"
Seluruh yang ada di dalam kelas terkejut mendengar tantangan langsung dari Issei, kecuali Boruto cs, Sarada yang masih dengan raut datar, Shikadai yang tertidur, Inojin sedang menggambar, Denki yang sibuk dengan laptop, Metal yang sedang push up, Mitsuki yang bermain dengan ular, dan Boruto yang hanya menyeringai sedetik dan digantikan dengan senyum ala ayahnya.
"Baiklah. Aku menerimanya!" terima Boruto masih dengan senyum warisan Naruto.
"Baiklah. Kedua kubu masing-masing kuberi waktu 7 hari untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi Sparring dalam Turnamen Will of Hero. Sekarang duduk ke tempat kalian masing-masing," Azazel mulai menduduki bangku guru di depan murid-muridnya.
Pelajaran yang membosankan pun dimulai.
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
A/N:
Fic baru dari Author yang bernama "Aku Bukan Siapa-Siapa."
Masih ingatkan dengan fic "Four Kingdom Online yang ditulisnya?
Oke, inilah fic kedua yang ditulis langsung sama dia. Saya hanya bertugas mengedit fic ini, tidak terlibat langsung dalam penulisannya.
Maaf, jika ada kesalahan kata dalam fic ini. Sehingga saya beri tulisan warning di atasnya.
Dan silahkan beri review kalian atas pendapat kalian tentang fic ini.
Terima kasih banyak.
Aku Bukan Siapa-Siapa
Hikasya
Undur diri dulu.
Bye.
