Regret, Sorry, And Chance

Disclaimer : Bleach by Tite Kubo

Rated : T

Genre : Angst/Romance

Pair : Grimmjow x Ulquiorra

Summary : Semua ini terjadi karena kesalahannya. Ulquiorra jadi seperti ini karena keegoisannya. Dapatkah grimmjow mengembalikan ulquiorra seperti semula ?

Semua ini karena keegoisannya. Semua ini karena sikapnya yang bodoh, yang terlalu tidak peduli. Seorang remaja 17 tahun berambut biru duduk dengan kepala tertunduk sambil memegang tangan remaja lelaki lain berambut hitam dan berkulit pucat yang terbaring lemah di atas tempat tidur dengan berbagai alat untuk memonitor keadaannya, ulquiorra nama anak lelaki yang terbaring lemah itu. Grimmjow, remaja berambut biru itu menunduk, mencium tangan ulquiorra berkali – kali " maafkan aku ulqui, kumohon. Maafkan aku. Jangan hukum aku seperti ini. Bangunlah, kumohon. "

Ulquiorra aizen telah terbaring lemah seperti itu selama 2 bulan. Tidak ada kemajuan sedikitpun. Tidak ada tanda-tanda bahwa iya akan bangun. Ulquiorra sendiri merupakan remaja berusia 15 tahun, putra bungsu dari sousuke aizen yang merupakan pemilik perusahaan las noches, dan juga adik dari kaien aizen. Kulitnya yang memang pucat itu semakin pucat, semenjak dia koma.

Grimmjow tak henti-hentinya meminta maaf setiap kali ia datang. Setiap hari ia pasti akan datang menjenguk ulquiorra. Menceritakan setiap kejadian yang terjadi di sekolah. Terkadang mengancam jika ulqui tak segera bangun ia akan menggoda para gadis. Memang itu kebiasaan mereka disekolah, grimmjow akan menggoda para gadis, yang tujuannya sebenarnya hanya untuk menggoda kekasih manisnya ulquiorra.

Sebenarnya hal ini terjadi akibat keegoisannya sendiri. Akibat sifatnya yang masa bodoh.

Flashback

2 bulan lalu

Drrt… drrrt… drrrtt..

Suara getar ponsel dari grimmjow, menandakan ada pesan masuk. Grimmjow yang sedang asik berleha-leha diatas kasur sambil menunggu kawan-kawannya yang rencananya akan menginap, membuka ponselnya dan melihat ternyata pesan itu dari kekasihnya.

To : Baka Neko

From : Little Bat

Grimm, bisakah kau mengantarkanku ke sekolah sekarang ? buku paketku tertinggal di kelas dan aku membutuhkannya untuk mengerjakan tugasku.

Grimmjow hanya membacanya kemudian meletakkannya kembali, tanpa membalas pesan tersebut. Dia malas jika harus berganti baju lagi, menjemput ulqui kerumahnya dan pergi kesekolah. Hingga beberapa kali ponselnya bergetar kembali

To : Baka Neko

From : Little Bat

Grimm, bisa tidak ?

To : Baka Neko

From : Little Bat

Hey, bisakah setidaknya kau balas pesanku

To : Baka Neko

From : Little Bat

Haah, baiklah aku pergi sendiri saja.

Grimmjow membaca semua pesannya namun tak satupun yang ia balas. Menurutnya tak masalah sesekali tidak mengantarkannya. Toh, ulqui juga laki – laki. Juara karate pula, sekalinya ada sesuatu yang mengancam dia rasa ulqui pasti bisa menjaga dirinya sendiri. Meskipun perasaannya agak sedikit tidak enak. Seperti akan ada sesuatu yang tidak mengenakkan terjadi.

Sementara itu di rumah ulquiorra (jam 6.00 sore)

Rumah ini terlihat mewah. Wajar saja, pemiliknya merupakan salah satu pengusaha besar bernama Sousuke Aizen, pemilik perusahaan Las Noches. Salah satu perusahaan property yang telah mendunia. Dia seorang duda, beranak dua. Si sulung Kaien Aizen berusia 19 tahun. Sedangkan si bungsu bernama Ulquiorra Aizen berusia 15 tahun.

Ulquiorra merupakan anak yang sangat cerdas. Bahkan dia sudah kelas 3 SMA meskipun usianya baru 15 tahun. Dia teman satu sekolah sekaligus kekasih dari Grimmjow. Mereka sama-sama kelas 3 di Karakura Highschool, tapi berbeda kelas.

"onii-chan,, aku pergi ke sekolah dulu. Ada bukuku yang tertinggal di sekolah. " kata ulquiorra meminta izin kepada kakaknya.

"ini sudah jam 6 sore, biar ku antar. "

" tidak usah nii, sebentar lagi kan ayah pulang. Aku bisa sendiri. lagipula aku ini kan laki – laki. "

" haha, iya ulqui-chan. Ya sudah hati – hati dijalan. Kalau ada apa-apa hubungi aku. Okee " kata kaien sambil mengusap kepala ulqui.

" iya – iya onii chan. Berhenti memperlakukanku seperti anak kecil. "

Ulqui pun pergi menuju sekolahnya dengan berjalan kaki. Jarak dari rumah ke sekolahnya sebenarnya lumayan jauh sekitar 30 menit dengan berjalan kaki. Namun, dia sekalian ingin berjalan – jalan juga. Saat di jalan dia berpapasan dengan ichigo dan ishida yang sedang dalam perjalanan ke rumah grimmjow.

" yoo ulqui,, sendirian saja. Mau kemana ? "

" kesekolah, mengambil bukuku yang tertinggal. "

" tidak diantar grimmy ? "

"tidak."

"ohh, tidak takut, ini sudah mau gelap looh. "

" tidak, aku ini laki-laki. Jadi berhenti memperlakukanku seperti perempuan"

"hahaha. Ya sudah kalau begitu, hati – hati dijalan."

"hn, kau juga."

Disekolah (6.45 sore)

Ulqui sedang berjalan menuju kelasnya. Ketika sampai dikelas dia langsung menuju bangkunya dan melihat ke lorong mejanya mencari buku yang dicarinya.

" naah, ketemu juga. Tumben sekali aku ceroboh begini. Huufh, sudah gelap. Gara – gara grimm aku jadi kesorean berangkatnya. Seandainya dia langsung balas kalau tidak mau mengantar. Kan setidaknya aku bisa berangkat lebih awal" gerutu ulqui sambil berjalan menyusuri lorong sekolah.

" wah wah wah,, sedang apa si manis ini sendirian di sekolah ? mana kucing penjagamu itu hmm ? " ucap seseorang diantara 9 orang gerombolan anak – anak yang sepertinya baru selesai latihan kendo.

" bukan urusanmu ! dan siapa yang kau sebut kucing penjaga ?" hardik ulqui

" woo, galaknyaaa. Anak manis seharusnya bertingkah manis juga. " ucapnya sambil memegang dagu ulqui dan mendekatkan wajahnya.

" apa maumu nnoitra ?! " marah ulqui sambil menepis tangan nnoitra.

" melawan rupanya,, anak – anak kalian tau yang harus kalian lakukan ? " Tanya nnoitra pada teman-temannya dengan seringainya. Teman-temannya pun maju mendekati ulquiorra dengan seringai terpampang jelas diwajahnya. Sekuat apapun ulquiorra, jika melawan 8 orang dengan badan yang lebih besar dibanding dirinya, tetap saja dia kalah. Ulquiorra pun di bekap dan di bawa kesalah satu kelas. Nnoitra mengunci kelas tersebut dari dalam, entah dia dapat darimana kunci kelas tersebut.

Di rumah grimmjow (ichigo dan ishida sudah sampai di rumah grimmjow dan sedang berada dikamarnya) (jam 7.30 malam)

"hei grimm, aku tadi berpapasan dengan ulqui dijalan. Katanya dia mau kesekolah mengambil bukunya yang tertinggal" Tanya ichigo

"ya aku tau" jawab grimm

"lalu kenapa kau tidak mengantarnya ?" sahut ishida

"aku sedang malas saja."

"tega sekaliii" jawab ichigo

" heii, aku kan hanya sedang malas, lagipula kalian tau ulqui itu juara karate nasional, dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri." Sergah grimm tidak mau disalahkan.

" haah tetap saja, perasaanku tidak enak sejak melihatnya tadi. Entah kenapa aku juga tidak mengerti. " ucap ishida sedikit khawatir.

" aku juga.. kita sehati yaa ishida-koiii " rayu ichigo tidak melihat situasi

" Baka ! lihat situasi kalau mau bertingkah lebay seperti itu. Dasar Baka-Mikan ! " ishida memarahi ichigo sambil menjitak kepalanya.

"lain kali aku akan melarangmu terlalu dekat dengan si Asano itu. Dia membawa efek buruk untukmu " lanjut ishida

"sebenarnya aku juga merasakan perasaan yang sama tak enaknya. " grimmjow mulai khawatir.

"aku baru ingat hari ini klub kendo kan sedang latihan jelang pertandingan. Biasanya mereka latihan lebih lama. "

"memangnya apa hubungannya Berry ?! "

"kau ini segitu tidak pekanya, apa pikun, apa bodoh ?"

" heii. Sudah jelaskan saja ! "

"nnoitra gilga, dia kapten klub kendo. Terobsesi dengan ulquiorra. Berani melakukan apa saja demi mendapatkannya. Dia bisa saja main keroyokan untuk menaklukkan ulqui "

" kenapa kau tak bilang dari tadi dasar baka ! " marah ishida

"sudah sebaiknya kita kesekolah sekarang !"

Drrtt Drrtt Drrtt

Suara ponsel grimmjow menandakan ada telepon masuk ( hpnya di silent jadi mau sms mau telpon bunyinya sama. Getar – getar juga ).

"JAEGERJAQUES ! " teriak seseorang di seberang sana dengan panic.

" ya, aizen-san ada apa ? " jawab grimmjow. Ternyata yang menelepon adalah ayah dari ulqui, Sousuke Aizen.

"ulqui sedang bersamamu tidak ?!"

"tidak, ada apa ?" grimjow terdengar tenang. Namun sebenarnya dia smakin khawatir mengenai kekasihnya.

" sejak tadi sore dia belum pulang padahal hanya mengambil buku yang tertinggal disekolah. "

"aku juga akan kesekolah mencari ulqui, aku akan kabari lagi nanti."

"Hn, baiklah kalau begitu. Tapi kalau sampai terjadi apa-apa kau yang kusalahkan. Karena menolak menemaninya. "

'darimana dia tau ?!' pikir grimmjow.

"dia meninggalkan ponselnya dan aku melihat pesannya yang memintamu mengantarnya, JA-GER-JAQUES !" kata aizen seolah membaca pikiran grimmjow

"baiklah aku pergi dulu" Klik. Grimmjow mematikan ponselnya.

Di sekolah (8.30 malam)

Grimmjow, ishida, ichigo, renji, dan hisagi (mereka bertemu renji dan hishagi dijalan, kemudian mereka pun ikut) berjalan dengan terburu-buru menjelajahi lorong sekolah mencari tanda-tanda keberadaan ulquiorra. Hingga mereka berada dilorong kelas 2. Mereka mndengar suara –suara aneh dari salah satu kelas. Seperti suara desahan dan tawa dari beberapa orang.(author ::ga bisa bikin suara desahannya kaya apa). Suara itu berasal dari kelas 2-C, grimmjow langsung berusaha membuka pintu kelas tersebut dengan brutal dan mendobraknya. Ketika pintu terbuka grimmjow mendapati hal yang sangat menyayat hatinya dan membakar amarahnya. Dilihatnya ulquiorra dalam keadaan tak sadar dikelilingi oleh 9 orang yang sedang menikmati tubuhnya. Dengan pakaian yang sobek sana sini, dan beberapa lebam.

Tanpa basa basi ichigo, renji, dan grimmjow menyerang kesembilan orang itu dengan membabi buta. Tidak terima terhadap apa yang mereka lakukan terhadap sahabat (bagi ichigo dan renji) dan kekasih (bagi grimmjow) mereka. Sedangkan ishida dan hishagi mengamankan ulqui. Hisagi memakaikan pakaian olahraga yang kebetulan dia bawa pada ulqui. Namun tiba-tiba hishagi menyadari sesuatu, nyaris tidak percaya

" tidak mungkin, dia tidak bernafas.." panic hishagi

" apa maksudmu hishagi " Tanya ishida, sambil mengecek nafas kemudian detak jantungnya. "tidak ada,," lirih ishida. "detak jantungnya tidak ada" ucap ishida tak kuasa menahan air matanya.

mendengar itu ketiga lelaki lain yang sibuk memberi pelajaran pada gerombolan nnoitra yang telah tak bisa bergerak itu langsung berlari kearah mereka.

"ishida jangan bercanda ! " bentak grimmjow

"aku tidak bercada, benar-benar tidak ada, aku sudah mengeceknya. " ucapnya masih terisak.

Grimmjow kemudian mengeceknya sendiri. Mengecek nafasnya berkali-kali. Mengecek detak jantungnya di tangannya, di lehernya, hingga menempelkan telinganya kedada ulqui. Dia tetap tidak mendengar apapun.

"ULQUI ! JANGAN BERCANDA ! JANGAN SEPERTI INI ! KALAU KAU MAU MEMBERIKU PELAJARAN JANGAN SEPERTI INI ! " teriak grimmjow sambil menekan dada ulqui dan memberinya nafas buatan berusaha mendapatkannya kembali.

"AYOLAH ULQUI ! JANGAN TINGGALAKAN AKU ! " grimmjow masih terus berusaha. Dia yakin pasti bisa membuat ulqui bernafas kembali, pasti belum terlambat. Sedangkan renji dan hishagi menghubungi ambulans, polisi, serta keluarga ulqui.

Dia terus memompa dada ulqui dan memberinya nafas buatan sambil terus bergumam "pasti bisa. Ayolah ! pasti belum terlambat ! kumohon ulqui, kau bisa menghukumku seperti apapun yang kau inginkan, tapi jangan seperti ini "

"belum terlambat,, iyakan ? aku belum terlambat kan? Aku pasti masih memiliki kesempatan kan ?"

Kemudian terdengar tarikan nafas ulqui. Dia kembali, namun tetap tak membuka matanya. " oh tuhaan ! syukurlah ! "

kemudian datang polisi juga ambulans. Nnoitra dan teman-temannya ditahan oleh kepolisian dan ulqui di bawa ke rumah sakit.

Sousuke (gak disebut aizen karena kaien dan ulqui marganya juga sama) dan kaien tiba di rumah sakit. Kaien menghajar grimmjow, dan kemudian ditahan oleh teman-teman grimmjow.

"KAU ! KALAU KAU MENEMANINYA ADIKKU TIDAK MUNGKIN BERAKHIR SEPERTI INI ! ATAU SETIDAKNYA KAU MEMBALAS PESANNYA KURASA DIA TIDAK AKAN PERGI SEMALAM ITU !" teriak kaien. Grimmjow hanya bisa diam, karena memang itu salahnnya. Jika teman-temannya tidak menahan kaien, grimmjow pun hanya akan menerima. Dihajar hingga matipun ia terima. Ini salahnya. Semua salahnya

Sedangkan sousuke hanya menatap putra bungsunya dari luar ruang ICU. Tidak mengatakan apapun. Matanya sendu,tidak lepas dari wajah putranya. Dia baru pulang dari paris, berharap mendapatkan sambutan hangat dari putra sulungnya dan pelukan manja dari putra bungsunya. Namun, ketika ia datang dia hanya disambut oleh putra sulungnya, yang disusul dengan kabar buruk mengenai putra bungsunya.

"Ulqui,,," hanya itu yang dapat ia katakan.

End Of Flash Back

Hari ini seperti biasa grimmjow datang menjenguk ulqui. Berusaha tetap terlihat semangat. Baginya jika dia mengunjungi ulqui dengan semangat dia bisa menyalurkan semangat hidupnya kepada ulqui.

" ulqui, kapan kau bangun ? kau ketinggalan banyak hal, anime kesukaanmu sudah mengeluarkan episode terbaru, kau tidak mau ketinggalankan. Dasar otaku." Grimmjow menatap ulqui dengan tatapan sendu.

" mau sampai kapan kau menghukumku begini ulqui ? tak maukah kau memberiku kesempatan ? aku tau aku menyebabkan hal ini terjadi padamu. "

Matanya mulai meneteskan airmata.

" kau tau, aku sangat menyesal mengabaikan pesan – pesanmu hari itu. "

Ucap grimmjow. Kemudian iya mengecup kening ulqui lalu punggung tangannya

" aku menyayangimu kau tau. Aku seperti mati saat kau tak ada. Aku merindukanmu. Semua yang ada pada dirimmu. Sindiran pedasmu, matamu yang berkilat setiap kali merasa tertantang. "

Grimmjow mengusap lembut kepala ulqui.

" kumohon bangunlah,, "

"Eeengh" terdengar erangan dari ulqui. Grimmjow kaget, segera memanggil suster.

" suster ! ulqui ! dia sadar ! cepatlah ! " panik grimmjow.

Kemudian beberapa suster dan seorang dokter jaga datang untuk memeriksa ulqui.Grimmjow benar – benar merasa senang. Hingga . . .

" PERGI KAU ! JANGAN MENYENTUHKU ! PERGI ! JANGAN SENTUH ! " ulqui tiba – tiba saja histeris dia melempar apa saja yang ada didekatnya. Benda terakhir yang ia lempar adalah vas bunga.

" AAARGGHHH,, PERGIIII ! " ulqui masih saja berteriak meskipun keadaannya sedang sendirian. Setelah berteriak – teriak kemudian dia meringkuk dan tubuhnya gemetar. Dia terlihat ketakutan.

" kumohon hentikan, berhenti, kumohon jangan, kumohon lepaskan aku,, " gumam ulqui.

Masih dalam keadaan meringkuk, ulqui memegangi lututnya. Tubuhnya semakin gemetar hingga tiba-tiba dia terdiam tidak bergerak. Para perawat yang masih diluar memberanikan diri untuk masuk. Kemudian mengecek keadaannya.

Keesokkan harinya, Sousuke dan kaien yang mendapat kabar bahwa ulqui sempat sadar kemarin langsung bergegas ke rumah sakit. Berdasarkan keterangan dokter, melihat dari reaksi ulqui kemaren. Ulqui dinyatakan mengalami depresi berat. Bahkan ulqui harus di ikat untuk mengamankannya dari tindakan melukai diri sendiri. Jika dalam sebulan ini ulqui tidak mengalami perkembangan berarti maka ulqui harus dimasukkan ke rumah sakit jiwa.

" sudah puas ? " Tanya kaien yang saat ini sedang berbicara dengan grimmjow di luar ruangan ulqui. Sementara sousuke didalam ruangan menyuapi ulqui. Ulqui sudah bisa mengenali ayahnya.

" apa maksudmu ? " Tanya grimmjow sungguh – sungguh tak mengerti maksud kaien.

" ulqui, jika dalam sebulan tidak mengalami kemajuan, dia harus dimasukkan ke rumah sakit jiwa. "

Grimmjow tak bisa berkata-kata lagi. Tubuhnya gemetar, pikirannya kalut.

" ulqui maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, ini salah ku. Salah egoku. Maafkan aku. " lirih grimmjow.

Sudah seminggu setelah pemberitahuan itu, ulqui hanya bisa mengenali grimmjow sebagai temannya. Dia sama sekali tidak ingat mengenai hubungan mereka.

"Creamy,, namamu lucu. Haahhaahhaahha "

"Grimmjow namaku grimmjow bukan creamy. "

" tapi ichigo kun memanggilmu creamy "

" si berry itu, menyebutku grimmy bukan creamy "

" ahahhahhahha. Kalian punya panggilan lucu. Berry, creamy, aku juga mau. "

Ulqui mengeluarkan puppy eyesnya hal yang tak mungkin dilakukannya saat dia normal.

" kau punya panggilan khusus dari ku, Little Bat "

" Tidak seperti panggilan kalian. Aku ingin yang seperti milik kalian "

" haah ya sudah makan dulu. "

" hmm. Aaaa "

Begitulah keseharian mereka, jika ulqui sedang tenang dia bertingkah seperti anak 5 tahun. Tapi kadang – kadang dia akan berteriak – teriak jika teringat kejadian itu lagi.

"creamyyyy "

" apa ulqui chan ? "

" aku ingin keluar, aku bosan, kakiku sakit diikat seperti ini. Aku bukan monyet yang kakinya harus selalu diikat. "

" nanti aku akan minta ijin dokter untuk mengajakmu keluar hmm. "

" asyiiiik. Terima kasih creamyyyy "

" sekarang waktunya kau tidur. "

" baiklaaah. Oyasumi creamy "

" oyasumi "

Saat yakin ulqui sudah tertidur, mata grimmjow kembali memandang ulqui sendu. Sambil mengusap kepala ulqui, grimm bertanya " sampai kapan kau mau menghukumku ? "