" jika kalian tidak bisa akur. Aku tidak segan-segan untuk mengeluarkan kalian "
" ta.. tapi saem… "
" tidak ada tapi-tapian jongin. Aku tidak main-main dengan ucapanku "
Kepala sekolah bertubuh tambun tengah marah bahkan dasi, kemeja dan rambutnya berantakan. Siapa lagi yang akan membuat ulah jika bukan mereka berdua
" ini peringatan terkahir. Menyuruh orang tua kalian datang kemaripun sudah tidak ada guna. Memberi hukuman atau skors juga tidak mempan. Jadi, pulang dan renungkan. Kalian masih ingin menjadi siswa di sini atau tidak "
Jongin memberengut kesal. Tentu saja, bertengkar dengan Wu Sehun itu sebuah kewajiban dan apa, dia akan dikeluarkan jika masih saja bertengkar. Keadaan Jongin dan Sehun juga tidak jauh dari Shindong saem, rambut Jongin sudah acak adul dengan lebam di tulang pipi serta baju seragam yang sobek. Serta sehun, diujung bibirnya sobek dan berdarah, rambut hitam yang saat berangkat sekolah tertata rapi juga sudah sobek dibagian lengan.
" pulang dan jangan kembali untuk 3 hari ke depan "
" tapi saem _ "
" tidak ada bantahan wu sehun. PULANG "
Keduanya mengangguk bersama dan membungkuk kecil. Mereka akan pulang dan sudah dipastikan akan berakhir dengan ocehan sepanjang masa para ibu.
Jongin dan Sehun ooh ya Tuhan, entahlah bagaimana caranya bisa membuat keduanya akur. Sehun itu datar tapi jahilnya tidak tertolong serta Jongin yang tomboynya seperti anak laki-laki. Tiap hari bertengkar padahal masalah hal sepele. Dan sehun suka sekali menjahili jongin. Dan jika Baekhyun bilang kalau mereka akan menjadi jodoh, keduanya menolak dengan keras. Jongin sudah membenahi penampilannya, tapi tidak dengan lebam di tulang pipinya. Sakit sekali by the way
" dasar brengsek, beraninya dengan wanita ciiihhh akan aku buat dia tidak bisa berjalan nanti "
" kau mengumpatku ?"
Jongin cepat cepat menoleh dan mendapati Sehun tepat dibelakangnya. Menatap tajam nan datar
" dasar telinga gajah "
" kau pikir aku dobby?"
" yes sure "
" kau ingin berakhir dengan luka lebam di pipimu lagi huh ?"
" dan kau akan tidak bisa berjalan selamanya wu sehuuunn "
Duuaaagghh
" aarggghhh "
Jongin berlari kencang setelah menendang masa depan Sehun dengan keras. Lihat saja Sehun langsung memegang masa depannya dan mengadu kesakitan.
" PARK JONGIIIIINNNNNNNN "
X
X
X
X
Jongdae Cuma bisa geleng-geleng kepala. Ini masih jam 11 siang dan dia melihat putri sulungnya pulang. Pasti berkelahi lagi.
" ak_ "
" park jongin "
Jongin membeku ditempat. Dia sangat takut dengan ibunya.
" i…ibu "
" kau berkelahi lagi ? dengan wu sehun ?"
Gleek
'angguklemah'
Jongdae menutup mata dan menghela nafas sambil mengusap dada. Tidak bisa berkata-kata lagi. Ini sudah seperti hal biasa di keluarga mereka
" berapa hari? "
" 3 hari "
" bagus, dan jadilah anak baik dirumah nenek "
Ooh tidak ini alarm. Maksud dari anak baik ini sangat konotatif. Berbanding terbalik
" ta… tapi bu "
" aa aa "
Jongdae menggerakan jari telunjuk ke kanan dan ke kiri
" tidak ada bantahan, jadi anak baik selama 3 hari atau ayah dan ibu akan mengurungmu"
Jongin kesal dia menghentak-hentakan kaki ketika dia naik ke atas menuju kamar.
" ya tuhan, anak itu. Tidak bisakah bersikap manis "
Ucap Jongdae dengan mengelus dada.
Tidak jauh beda dengan kelaurga Park. Atau lebih tepatnya kelaurga Wu. Wu Joonmyeon, ibu dari Wu Luhan dan Wu Sehun, dia menaruh cangkir teh dan menggeleng ke arah putra keduanya. Dia sudah hafal bahkan diluar kepala dengan hal ini.
" bisakah kau untuk tidak berkelahi dengan anak keluarga park, wu sehun "
" dia sangat kurang ajar bu "
" oke oke, kali in kurang ajar bagaimana ? apa dia memukulmu karena kau menyembunyikan rok sekolahnya pada jam olahraga ? apa kau menggunting rambutnya lagi? Atau kau menguncinya di kamar ganti ?"
" tidak, itu sudah berlalu tapi ini beda "
" lantas ?"
Joonmyeon menaikkan sebelah alisnya menatap sehun
" dia menghancurkan masa depanku "
" huh ?"
Sehun hanya melirik di bagian selatan tubuh yang dia tutupi. Joonmyeon sedikit mendelik dan menutup matanya
" masuk ke kamar dan akan ibu fikirkan hukuman apa yang pantas untukmu "
" ibu,,,, "
" masuklah wu sehun "
Sehun akan menjadi anak baik jika dihadapan ibunya. Dia tidak berani membentak atau menyakiti ibunya, dia terlalu sayang dengan sang ibu jadi dia akan menjadi anak penurut hanya dengan ibunya. Dengan malas dia berjalan naik kearah kamamrnya.
X
X
X
X
X
Keluarga Park tengah makan malam, dan makan malam disini tidak pernah lepas dari keributan si kembar yang masih berusia 3 tahun. Seolla dan Daeul. Adik kembar non identic Jongin. Sebenarnya Jongin kasihan dengan sang ibu, bagaimana tidak kedua adiknya itu sangaaaat manja dengan sang ibu. Tidak pernah lepas istilahnya, bahkan sang ayah hanya sebagai pendamping saja.
" ibu ibu aaaaa "
" ibuuuuu "
Lihat saja, bahkan sudah berusia 3 tahun si kembar tidak mau makan sendiri. Seolla dan Daeul saling menarik lengan sang ibu.
" seolla mengalah sebentar dengan adikmu okay ?"
" tidak mau, kemalin daeul cudah dicuapi ibu. Cekalang gililan seolla. Ibuuuu "
" unnie suapin okay "
" NO "
Jongin cemberut dia mengkrucutkan bbirnya dan melahap potongan daging ke dalam mulut. Chanyeol tertawa pelan dan sedikit berdehem.
" ayah dengar kau di skors lagi. "
" yaa seperti yang ayah katakan "
" 3 hari ?"
" bisa lebih "
Chanyeol geleng-geleng dia tetap melahap makanan dihadapannya
" kali ini apa lagi ?"
" sehun mengejekku karena aku jatuh dari panggung ketika menari "
" hanya itu ?"
" yap "
" dan kau marah ?"
" yap "
" ya tuhaan "
Jongin menatap ayahnya dan kembali menguyah makanan
" hanya masalah sepele jongin dan kau menghajar sehun "
" ayah, ini tentang harga diri. Enak saja dia mencemohku, bahkan tariannya tidak lebih dari seperti albino swan "
" tapi kau ini gadis sayang "
" ibu bilang aku gadis rasa lelaki "
Chanyeol melirik ke sang istri yang sudah tersenyum manis dengan 2 jari di samping pipinya
" jangan dengarkan kata ibumu. Berhenti berkelahi dan jalani hukumanmu "
" bisakah hanya sehari saja yah "
" tidak jongin, ini sesuai dengan masa skorsmu "
" huuufth, lebih baik aku dikurung dirumah "
Dengus jongin dengan menusuk daging kecil dengan salah satu sumpitnya
" jadi kau memilih dikurung dikamar tanpa ponsel, tv dan internet? Baiklah "
" tidak tidak, lebih baik di rumah nenek "
Jongin tertawa terpaksa. Menunjukkan deretan giginya yang putih namun tak seputih kulitnya. Ngeri juga kalau dia tidak memegang gadget sama sekali. Seperti dulu, dia lebih memililh dikurung di dalam kamar tanpa gadget dan keluar rumah. Membosankan, itu yang membuat Jongin tidak mau mengambil alih dikurung di dalam kamar. Bisa lumutan dia
" siapkan perlengkapanmu besok ayah akan mengantarmu ke nenek "
" ak…. "
" tidak ada bantahan "
" daeul ikut yah "
" seolla juga "
Chanyeol tersenyum dan mencubit sebelah pipi Seolla
" baik, besok kita ke rumah nenek okay "
Dan si kembar tersenyum senang. Sedang Jongin tidak, neneknya itu akan berbeda perlakuan jika ada sang adik. Jongin akan dimarahi dan disuruh sana sini, beda lagi dengan si kembar. Semua keinginan si kembar akan di berikan.
X
X
X
X
X
Tak jauh beda dengan keluarga Wu. Luhan tertawa kencang mendengar adiknya di skors lagi. Bahkan dia menceritakan hal yang membuat Sehun di skors
" ini sudah berapa kali sehun, kau mengejek putri park. Bisa bisa kau jatuh cinta dengannya "
" tidak mungkin baba. Dia itu musuh terbesarku "
" jangan berkata seperti itu, kau tidak lupa dengan kakakmu ?"
Sindir sang ibu melirik Luhan yang langsung tersedak buah apel kupasan sang ibu. Sehun melirik kakak 2 tahunnya
" itu beda bu, lagipula darimana rusa ini tahu aku berkelahi dengan hitam "
" kau lupa dengan sohee ?"
Sehun mengeryit tanda berfikir, tak lama dia menepuk keningnya sendiri. Bagaimana dia bisa lupa kalau Sohee yang notabene adik dari calon kakak iparnya ini teman sekelasnya? Tentu saja Sohee menceritakannya dengan sang kakak dan berakhir dengan Minseok bercerita kepada Luhan. Duuhh Soheeeeeee….. Yifan menggeleng sambil tertawa
" kau akan jatuh cinta dengan jongin jika kau seperti ini terus sehun. Bahkan kau dan luhan sama-sama bermusuhan dari bangku junior high school dan lihat, ketika kakakmu kuliah dia malah bersama minseok. Mungkin saja kau akan mengikuti jejak sang kakak "
" jangan percaya dengan hal itu bu, bisa saja hanya mitos dan kebetulan rusa ini yang kena kutukan mitos "
" jangan mengada-ada. Kutukan itu memang ada sehun. Dan juga bu, mengapa tidak jujur saja dengan sehun kalau ibu dan baba juga seperti kita ?"
Gluk uhuk
Yifan tersedak kopi panasnya. Lidahnya hampir terbakar, ya Tuhan.
" ba.. baga…. "
" bagaimana aku tahu ? Tanya saja dari sohee imo. Imo menceritakan semuanya tentang baba dan ibu. Berarti kutukan itu berlaku juga untukmu adikku sayang. "
Luhan menepuk pundak Sehun dan si adik mendengus kesal
" tak mungkin dan tak akan "
Buugghh
" yaaaa "
Teriak Luhan ketika Sehun melempar bantal sofa ke amukan sang kakak. Joonmyeon danYifan salah tingkah mendengar ucapan Luhan, itu kanmasa lalu mereka. Lagipula mengapa Sohee sampai menceritakan kepada keponakannya? Ya tuhaaannn . Luhan melirik baba dan ibunya yang membuat gesture aneh.
" ada apa? Mengapa kalian begitu ?"
" begitu bagaimana lu "
" yaaa gugup dan salah tingkah "
" tidak "
Jawab Yifan singkat dan meraih majalah di sampingnya
" bahkan baba tidak bisa berbohong. Apa baba sekarang menjadi luna lovegood? Membaca dengan posisi terbalik ?"
Sindir Luhan dengan memainkan ponsel menghubungi sang kekasih tercinta. Yifan melotot dan melihat majalah yang dipegangnya. Dia berdehem menahan rasa malunya tapi tidak dengan Luhan, anak sulungnya tertawa cekikikan melihat salah tingkah sang baba
" lain kali jangan bergosip dengan imo mu luhan "
" kenapa? Baba takut sohee imo membocorkan lagi rahasia kalian ?"
" LUHAAANNNN "
X
X
X
X
Baru saja tidur selama 9 jam dan adik kembarnya sudah membuat gempa mini di dalam kamarnya. Bagaimana tidak, Seolla dan Daeul melompat-lompat di atas ranjang dan otomatis Jongin membuka matanya.
" nunaa/unnie/nunaa/unniieee "
" ya tuhan, daeul seolla berhentilah "
" tidak, campai unnie bangun "
Daeul dan Seolla masih melompat-lompat. Jongin menutupi telinganya dengan bantal, sunguh dia butuh tidur, tapi dia sudah tidur lama dan masih menganggap kurang tidur?
" nunaaaa "
" iya iya nunaa bangun daeul. Dan berhenti berteriak, cepat keluar nunaa akan mandi "
" janji untuk tidak tidul di bak mandi "
Jongin mendelik dan dibalas dengan tatapan polos adik-adiknya
" iya iya "
Si kembar segera turun dari ranjang sang kakak dan berlari ke pintu depan. Jongin meregangkan tubuhnya dna segera mandi. Dia tidak akan lupa untuk mengunci pintu karena Daeul si jahil akan masuk dan memotret dirinya yang tidur di bak mandi lagi seperti dulu. Hmmmb tidak tidak
Semua sudah siap, keluarga Park akan pergi ke rumah Kim halmoeni. Jongin sebenaranya sangat sangat malas, tapi ini lebih baik ok. Perjalanan tidak sampai 2 jam untuk sampai di desa asri. Turun dari mobil dan lihatlah halmoeni lampirnya sudah merentangkan tangan menerima pelukan dari sang cucu. Bahkan Jongin bisa lihat jika sebuah smirk andalan halmoeni ditujukan untuknya.
" huwaaaaa ibuuuuuuuuuuuuu "
X
X
X
X
3 hari kemudian
Baekhyun terkejut melihat kulit jongin yang sedikit hmmmb hitam. Lihat saja jongin memakai baju seragamnya berlebihan. Sarung tangan, syal, masker, kacamata dan topi. Bahkan jongin memakai celana training ke sekolah. Baekhyun mengira jika jongin ini anak baru ternyata setelah sahabat tingginya membukan topi dan kacamata, baekhyun baru tahu.
" kenapa kau… ya tuhan jongin "
" diam kau "
" tapi kau… belang "
Cicit baekhyun di akhir kalimat. Jongin melengkungkan bibirnya ke bawah, dia ingin menangis
" hey, jangan menangis, kau ini kenapa? Apa kau dihukum di rumah kim halmo…. Ya tuhan,,,, pasti pasti, kau pasti di hukum di rumah kim halmoeni "
Baekhyun menutup mulutnya terkejut lalu kedua mata sipitnya membola. Jongin mengangguk kecil dan…
" huwaaaa byun baek huwwaaaaaa kiulitkuuuu huhuhuhuhuh "
Jongin memeluk baekhyun dengan erat. Jongin berteriak sambil menangis. Duuh baekhyun jadi tidak tega
" halm…. Uhuk halmonie jahat sekali denganku baek huhuhu "
" kau kenapa ? diapakan? Kau dijemur? "
" ini lebih parah huhuhu "
" lalu ?"
Jongin menajuhkan wajahnya dan menatap baekhyun yang sudah ingin tahu. Jongin kembali menangis dan memeluk tubuh baekhyun dari samping
" halmoeni menyuruhku bekerja di lading dari pagi sampai sore, lalu menyuruhku mengantar sayuran ke kota, dan yang terakhir aku harus mencuci baju di halaman belakang. Huwaaaa itu panas sekali baek. Dan ini musim panas huhuhu huwaaaaa baekhyuuuunnn "
" dan kau hitam selama 3 hari "
" hey ini bukan hitam, tapi eksotis "
" terserah "
" hiks hiks hiks huwaaaaaaa "
Jongin kemabli menangis. Benar benar menangis. Teman sekelasnya sudah menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah absurd jongin. Ada juga yang bersimpati tapi ada juga yang tertawa melihat jongin semakin hitam.
" hey berisik sek…,. Ya tuhan hitam… kenapa kau semakin hitam hahahahha "
Naah ini, musuh abadi jongin. Sehun yang baru datang dan merasa terganggu karena tangisan jongin segera tertawa terpingkal-pingkal melihat kulit wajah jongin yang belang sambil menunjuk Jongin
" dasar zombie, kau fikir kulitmu bagus huh? Albino kurus kering, mati saja kau "
Sehun seketika berhenti tertawa dan menatap datar jongin. oh tidak ini alarm bahaya, baekhyun dengan lamban melepaskan tangan jongin yang melingkar di lengannya dan dia mulai bangkit dari kursi dan berjalan pelan menjauhi mereka. Jongin dan sehun saling berhadapan dan menatap sengit.
" lebih baik pucat albino daripada hitam. kau dan aspal tidak ada bedanya "
" dan kau juga, tidak ada bedanya dengan tembok. Datar putih pucat dan horor "
" setidaknya masih banyak yang menyukai dan memintaku untuk menjadi pacar mereka daripada kau "
" APA ?"
Bugh
Dengan tidak berprikeSehunan Jongin segera saja menonjok hidung sehun dan berakibat dengan berdarahnya hidung mancung itu. Teman sekelas mereka diam shock dan tidak bisa berkata apapun sampai.
" SONGSAENIM JONGIN DAN SEHUN BERTENGKAR LAGI "
Itu suara Sohee yang berteriak keluar dari kelas.
X
X
X
X
Tebeceeeehhh
Project ke sekian kalinya.. ini yang nunaa maksud FF selanjutnya sehabis Me Gustas Tu. Tapi karena masih perlu dirombak isinya jadi nya baru di up sekarang wkwkwk…
Untuk ke depan nunaa bakal fast update untuk FF yang lainnya. Kerjaan juga sedikit, jadi bisa ngetik di kantor wkwkwk jangan ditiru ini..
Baiklah, semoga kalian suka. Sekian cuap-cuapnya.. annyeong pay pay
