Naruto © Masashi Kishimoto
story © Aoyama Return
warning : OOC, OC, Typo(s), gaje
happy reading~
-o0o-
RINDU
Sudah hampir satu jam aku menunggunya. Apa aku harus menunggu lagi, setelah sepuluh tahun aku meunggu. Belum cukupkah selama itu dia menyiksaku? Kupandangi wajahnya yang tertera di ponselku.
''Maaf ...''
Aku menoleh, kau berdiri di belakangku sambil tersenyum simpul. Kau memang menyebalkan. Kau berjalan mendekat, duduk di sampingku di bangku ini. Sepuluh tahun yang lalu, kau meninggalkanku, Naruto.
''Maaf, pasti kamu sudah menunggu lama di sini, Hinata ….''
''Hanya sepuluh tahun,'' balasku.
Naruto tersenyum lagi, seakan hal itu bukanlah sebuah derita bagiku; seakan hal itu biasa saja. Aku memang tidak tahu apa yang dia rasakan, apa Naruto merinduku seperti apa yang kurasakan terhadapnya? Rasanya tidak, itu terlihat dari wajahnya yang biasa saja. Atau Naruto bersikap sama sepertiku? Berlagak tidak merindukanku?
''Taman ini masih seperti dulu,'' kata Naruto sambil mengelilingi taman ini dengan pandangan. Aku hanya menjawab dengan sedikit anggukan.
Naruto pun bercerita apa saja yang dia lalui selama ini di sana. Hanya menceritakan dirinya? Dan Naruto pun asyik sendiri. Aku tidak hanya ingin mendengar apa saja yang dia lakukan di sana; tidak hanya sekedar itu.
''Kamu nampak tidak senang?'' Naruto nampak heran melihatku. Tentu saja aku kesal, aku menunggunya sekian lama, hanya untuk mendengar ceritanya di sana tanpa menceritakan ingatan Naruto tentangku.
''Apa selama ini kamu merindukanku?'' kutanyakan langsung hal itu padanya.
Naruto mengerutkan dahi, lalu tersenyum lagi. ''Kamu merindukanku, Hinata?''
''Kaupikir, selama sepuluh tahun itu waktu yang singkat? Apa kamu pernah berpikir kalau aku hampir mati karena merindukanmu?''
''Kamu menyayangiku?''
''Yang kubutuhkan adalah jawaban, bukan pertanyaan!'' Kutatap matanya.
''Jujur, aku tak pernah merindukanmu.'' Lagi, Hanya hanya tersenyum, ''tidak pernah ...''
Bagai tamparan, hal itu membuatku sakit. Perkataan Naruto bagai petir di hatiku. Kau tak pernah mengerti perasaanku, Naruto!
''Karena aku terlalu memikirkanmu,'' ucapnya kemudian.
Bagaimana bisa? Memikirkanku tanpa merinduku?
''Aku tidak mengerti,'' kataku.
''Aku tidak bisa merindukan orang yang tak pernah pergi dari pikiranku ...''
FIN
a/n : apalah ini gaje sangat. Yoo, minta komentarnya yaaaa m(^,^')
