Title : Broken
Author : Elkaifashira
Cast : Oh Sehun, Kim Jong In (Kai), Luhan Xi, Park Chanyeol.
Genre : Romance, Drama, Hurt-Comfort.
Rate : Semi Mature.
Disclaimer : This fict are belong mine. Characters are belong theirs mine.
Chapter : 2
Previews chapter:
"Entahlah. Sehun, apakah kau memiliki kekasih?" Kai berhenti di depan pintu apartmennya. Pertanyaan macam apa ini? Sehun fikir Kai tahu kalau ia adalah kekasih –budaknya Chanyeol.
"Kekasih? Aku tentu punya. Hahaha" tertawa garing, Sehun berusaha menepis kenyataan pahit bahwa ia bukan hanya kekasih, tetapi budak. Budak seorang pemuda bergaya bigboss dengan sejuta pesona.
Elkaifashira
Proudly Present a Fanfiction – Broken ~
HAPPY READING
Mungkin saja, aku terlalu berharap padanya.
xXx_ Broken _xXx
Memang siapa yang bisa menjamin bahwa hati seseorang yang telah dimiliki orang lain tidak bisa berpaling? Memangnya siapa yang bisa mengendalikan hati? Bahkan terkadang, manusia enggan untuk menepis kesahalan itu, dan membiarkan kesalahan yang mereka lakukan semakin melebar, hingga itu tidak bisa lagi disebut kesalahan, melainkan kebiasaan.
Kyunghee University 09:00 AM. KST
Kelas Sastra sedang ada quiz pagi ini dan Sehun terlambat beberapa menit memasuki kelas. Untung saja Dosen yang memberikan quiz adalah Park Chanyeol, bagaimana bisa dia memberikan hukuman untuk Sehun yang terlambat sedangkan ia tau betul apa yang membuatnya terlambat pagi ini.
Mengenai soal Chanyeol, dia adalah salah satu Dosen dikampus ini. Kyunghee University, dimana hampir 3 tahun Sehun mengambil pendidikan Sastra Korea. Chanyeol adalah salah satu Dosen yang dikagumi mahasiswa disini, tapi mereka tidak tahu seperti apa sosok sebenarnya Park Chanyeol itu. Sehun tidak terlalu peduli, selama ia masih bisa makan, orang-orang yang berusaha dekat dengan Chanyeol tidak pernah ia gubris. Persetan dengan semua itu. Toh, Chanyeol menikmatinya. Menikmati hidupnya sebagai pusat perhatian, dan Sehun tidak mau berurusan dengan kepopuleran kekasihnya itu. Baginya tetap saja Chanyeol orang brengsek bermuka dua.
Kesalahan terbesarnya adalah… menginginkan Chanyeol. Dan kebodohannya adalah… ia terperangkap dalam lingkaran tak kasat mata yang Chanyeol ciptakan untuknya.
xXx_ Broken _xXx
Plot Twist: FlashBack
Sehun merutuki dirinya yang terlalu ambisius seperti sekarang. Kenapa dia harus menginginkan Chanyeol segila itu, senekat itu? Ketika Chanyeol sedang menjalin hubungan dengan seseorang, Sehun sangat menginginkannya. Chanyeol yang ia kenal adalah Chanyeol yang pengasih, hangat dan penuh kasih sayang. Sehun tentu sangat nyaman berada didekatnya. Sehun terbuai dengan segala yang Chanyeol berikan. Perhatian yang selama ini ia harapkan, dan kasih sayang. Semuanya… Chanyeol memberikannya dengan sempurna.
Tetapi Sehun egois, dia memang selalu egois dan membiarkan sisi keegoisannya mencambuki dirinya. Dia tidak bisa menunggu lagi, dia ingin memiliki Chanyeol seutuhnya, hanya dirinya. Hanya dia yang ada didalam prioritas Chanyeol.
Lima bulan lalu, ia bertemu dengan Chanyeol tanpa sengaja, dirumah sakit tempatnya dirawat. Sehun mendapat diagnosa infeksi lambung, ia harus dirawat untuk beberapa hari. Persetan dengan perawatan. Rumah sakit, jarum suntik, bau obat adalah hal paling mengerikan untuknya. Dia mendapatkan perawatan diruangan kelas 3. Dimana berbagai macam orang berkumpul disana, terbaring dibangsal masing-masing dengan jarum infuse menancap pada kulit tangannya.
Siang itu keadaan ruang rawat kelas 3 sangat ramai pembesuk, beberapa menggelar tikar seperti sedang berpiknik. Gelak tawa memenuhi ruangan itu, masing-masing bangsal memiliki pengunjung. Tapi tidak untuk Sehun, tidak ada yang menjenguk Sehun, karena ia tak memberitahukan siapapun perihal penyakitnya. Bisa-bisa ia diceramahi habis-habisan oleh kakak yang selalu memperhatikan sekaligus cerewet padanya.
Menjelang sore terlihat satu pasien lagi masuk kedalam kamar rawat bersama, keadaan hampir hening, tidak seramai siang tadi. Bisa dibayangkan akan sepanas apa kamar yang awalnya dihuni empat orang dan sekarang harus bertambah satu lagi. Pembagian AC yang terpasang di pojok ruangan menjadi tidak merata. Ventilasi yang minimalis dan jendela yang hanya menjadi pajangan semata –tidak bisa dibuka kacanya hanya menambah sumpek ruangan itu. What the fuck this shit place! Kedengarannya, pemuda itu memiliki penyakit yang sama dengan Sehun. Tapi Sehun tidak peduli, lagipula mereka tidak saling kenal, dan Sehun tidak ingin mengenalnya.
Tapi akhirnya ia berubah fikiran. Pria itu terlalu cerewet dan terus mengajaknya mengobrol. Yang paling menyedihkan, keduanya sama-sama tidak ada yang menjenguk dengan alasan yang sama.
xXx_ Broken _xXx
"Sehun-ah habiskan makanmu~" Chanyeol menyuapi Sehun bubur dengan sayur bayam kemulutnya, ia sedikit terpaksa menerima suapan itu. Sehun tidak suka makanan rumah sakit, rasanya hambar dan bau obat. Tapi kenapa orang baru itu repot sekali menyuapi Sehun, sementara dia sendiri belum makan buburnya.
"Kau juga harus makan Park bodoh!"
Sehun mengelak untuk suapan terakhir. Dia benar-benar ingin muntah, apalagi bau obat sangat menyengat diruangan itu. Salahkan dirinya yang sudah tak memiliki uang lagi untuk bertahan hidup, akhirnya dia benar-benar tumbang dan memilih kelas 3 sebagai kamar rawatnya.
Sehun jadi teringat ketika dulu masih bersama Siwon, segala fasilitas ia dapatkan dengan sangat gampang. Seperti pelacur yang menikmati kekayaan masternya.
Tapi percaya atau tidak. Selama bersama Siwon, bahkan Sehun tidak pernah merasakan pengalaman bercinta seperti yang teman-temannya lakukan. Siwon sangat menjaganya, seperti menimang seorang bayi. Siwon benar-benar memperlakukannya dengan sangat baik. Tidak seperti pria brengsek diluar sana yang memanfaatkan anak polos belasan tahun untuk kepuasan nafsunya semata. Sehun benar-benar berterimakasih kepada Siwon yang pernah memperlakukannya dengan sangat baik. Ketika ia memacari Siwon, usianya masih sekitar delapan belas tahun. Dimana setiap ada kesempatan untuk bertanya hal-hal dewasa, Sehun telah memiliki orang yang tepat.
Sehun masih ingat pernah sangat penasaran dengan rasa wine dan rokok. Siwon pernah mengajaknya berkesperimen, membiarkan bocah delapan belas tahun itu mencari tahu dan merasakan sendiri seperti apa rasanya minuman sari anggur itu. Akhirnya setelah mencoba di tegukan pertama, Sehun malah ketagihan wine sampai detik ini. Minuman favoritenya adalah Wine 1989 buatan Italia. Sedangkan ekperimennya dengan rokok, dia menyerah. Dia terbatuk-batuk pada hisapan pertama, dan mengutuk rokok sampai bersumpah serapah membuat Siwon terkikik geli.
Siwon bukan manusia sempurna. Terkadang dia menginginkan Sehun, sangat menginginkannya. Namun keduanya memiliki komitmen tidak ada bercinta dalam hubungan mereka. Walaupun akhirnya Sehun sendiri penasaran seperti apa rasanya bercinta dengan pria maha sempurna seperti Siwon. Dengan tubuh super atletis seperti itu, wajah yang tegas berkarisma, pembawaannya yang selalu berkelas, siapa yang tidak mau berkesperimen dengan pria maha sempurna seperti mantan kekasihnya itu? Tapi akhirnya justru ia tidak berani berkesperimen terlalu jauh mengenai Siwon. Dia malah membiarkan Siwon menikahi gadis berkebangsaan China, dan menutup lembaran hidupnya bersama Siwon sang pria maha sempurna setelah dua tahun memacarinya. Hingga mereka menyudahi hubungan manis itu, Siwon hanya berani memeluk Sehun dengan erat. Hal yang paling romantis yang pernah Sehun dapatkan dari seorang Choi Siwon.
xXx_ Broken _xXx
2 hari sudah setelah kedatangan Chanyeol di ruang rawat kelas 3 itu. Hari-hari yang tadinya membosankan mereka lewati dengan banyak obrolan, dan Sehun merasa nyaman dengan orang itu. Hanya dalam dua hari, sesingkat itu. Sehun tertegun sejenak melihat Chanyeol yang sedang memainkan ponsel, ia meneguk air liurnya dengan gusar.
"Hyung aku bosan." Chanyeol menoleh, meletakkan ponselnya di atas nakas, duduk menyamping menghadap Sehun.
"Ayo buat permainan. Truth or Dare?" Sehun kembali bersuara. Kamar itu tinggal di huni tiga orang saja, dua pasien lainnya telah di ijinkan pulang. Posisi bangsal mereka berada di pojok ruangan. Selama mereka dirawat, gorden tengah yang menghalangi mereka satu sama lain dibiarkan terbuka. Sedangkan gorden yang mengelilingi bangsal menjadi dinding yang mengelilingi mereka. Setidaknya Sehun merasa tidak kesepian lagi.
"Baiklah, aku memilih T"
Chanyeol memandangi wajah Sehun yang nampak berfikir mencari pertanyaan.
"Okay, apa yang membuatmu tetap bertahan hidup?" Chanyeol nampak menimbang jawaban.
"Hm makanan, dan uang."
"Oh konyol sekali," Sehun mengernyitkan dahi sambil menjawab dengan mimik mengejek.
"Yang penting aku tampan." Candaan garing khas Park Chanyeol.
"Dasar orang aneh. Aku pilih D"
"Wow berani juga anak kecil ini. Apa perasaanmu selama bersama denganku?"
Sehun tertegun mendengar pertanyaan itu. Kenapa Chanyeol malah bertanya soal itu.
"Aku memilih D bukan T"
"Jawab dulu, lalu aku beri kau tantangan selanjutnya."
"Dasar licik!" Chanyeol tertawa atas kemenangannya.
"Aku merasa nyaman, seperti itulah…" Chanyeol mengangguk-angguk kemudian menimbang tantangan untuk Sehun.
"Kesini," Chanyeol mentitah. Suaranya terdengar maskulin. Seperti titah seorang dominan yang harus Sehun turuti.
"Akan kuberikan kau tantangan." Chanyeol mengatupkan bibirnya, memandangi Sehun yang menghampirinya, sedikit repot karena selang infuse si tangan kirinya.
Ia menunggu-nunggu apa tantangan yang akan Chanyeol berikan setelah duduk di samping pemuda jangkung itu. Namun tangan Chanyeol malah bergerak mengitari pinggang Sehun, membuat jarak mereka seperti tak ada. Sehun dapat merasakan hembusan nafas hangat didepan wajahnya, sementara mata sayu itu terus memandanginya. Sialan, situasi aneh itu kenapa harus terjadi? Siapapun tolonglah bersuara agar ia dapat bangun dari lamunannya.
Sebagai seorang laki-laki seharusnya Sehun memberontak, seharusnya Sehun mendorongnya. Tapi kenapa, apa yang membuatnya berfikir untuk menikmati saja ciuman itu, ciuman yang Chanyeol isyaratkan sebagai perjanjian, gerakannya menuntut dan agresif. Sehun mengalungkan satu tangannya yang bebas dari selang infuse pada leher belakang Chanyeol. Dia ingin memperdalam ciuman itu, menikmati setiap inci bibir ranum itu, memagutnya dengan gemas dan berhati-hati. Mereka menikmati ciuman itu, berharap tak akan berakhir secepat ini. Keduanya memejamkan mata, saling menyesap satu sama lain. Sementara Sehun sangat menyukai ciuman dengan gigitan-gigitan kecil dibibir bawahnya, dan Chanyeol melakukannya dengan sangat santai, membuat satu desahan tak terlalu keras lolos dari bibir tipis Sehun, namun terdengar cukup jelas di telinga Chanyeol. Tangan Sehun terus merayap di sekitar rambut Chanyeol, meremasnya dengan gemas menciptakan rangsangan kepada lawan mainnya. Tapi pasokan oksigen yang terbatas membuatnya harus melepas tautan itu. Persetan dengan rasa malu, mereka berpandangan sepersekian detik, Chanyeol memalingkan wajahnya, wajahnya memerah, sedangkan Sehun tak bergeming. Yang Sehun tau, mungkin Chanyeol telah tertarik padanya.
xXx_ Broken _xXx
"Jadi kau masih bersama Sulli noona?" Sehun duduk disamping Chanyeol, membiarkan tubuhnya berbaring lemah disana. Chanyeol mengelus kepala Sehun dengan sayang sesekali mengecupnya dengan gemas.
"Aku belum bisa menjanjikanmu apa-apa, Sehun." Sehun bangkit dari posisinya, menyesap wine di depannya sambil melirik sebal kearah Chanyeol. Setelah pertemuan mereka dirumah sakit itu, mereka memutuskan untuk saling menghubungi satu sama lain, bahkan Sehun sering menginap diapartmen Chanyeol untuk sekedar menemani si Park sialan itu menyelesaikan rekap nilai yang ia bawa dari kampus tempatnya mengajar.
"Kau… mengajar dimana?" Sehun memperhatikan wajah Chanyeol sesekali menggodanya dengan memainkan telunjuknya disekitar pipi, rahang sampai leher Dosen muda itu. Chanyeol tampak malu mengakui bahwa dia seorang Dosen.
"Kyunghee Univesity, kau sendiri kuliah dimana? Bulan ini aku dipindah tugaskan mengajar di kelas Sastra Korea." Fokusnya masih terbagi untuk rekapan nilai dan Sehun. Laptop dipangkuannya kini lebih penting dari pemuda disampingnya, matanya tak beralih pada laptop didepannya sama sekali.
'Setan alas! Jangan bilang Chanyeol akan mengajar di kelasku.'
"Waw! memangnya kau sarjana apa sebelumnya?"
Sehun nampak meneliti, jadi dia seorang dosen? Tapi masih sangat muda, bahkan usianya hanya terpaut dua tahun darinya. Bukankah syarat menjadi Dosen harus S2? Fikir Sehun melayang membayangkan mungkin Chanyeol memiliki otak yang sedikit lebih pintar darinya.
"Kenapa mewawancaraiku seperti itu? Kau belum menjawab pertanyaanku."
"Ha? Aku… aku sedang cuti…"
Chanyeol menghentikan kegiatannya, menatap satu nama yang kesemua nilainya mendapatkan nilai A.
"Aku sedang merekap nilai mahasiswa kelas Sastra dari Dosen Kang." Tiba-tiba Chanyeol malah tidak nyambung obrolannya.
'Oh memangnya aku peduli?'
"Begitu? Semester berapa?"
Sehun akhirnya peduli dengan pekerjaan Chanyeol. Plinplan sekali.
"Ada mahasiswa bernama Oh Sehun. Keliatannya dia jenius. Nilainya A, sempurna!" Chanyeol terkikik geli melihat perubahan di wajah pemuda itu.
'Sialan, dia memergoki ku.'
"Aku akan menjadi Dosen mu, dan akan ku berikan pelajaran plus-plus untukmu." Chanyeol meletakan laptopnya di depan meja, mengunci tubuh Sehun dibawahnya. Sementara Sehun malah menunjukkan wajah keberatan namun mau seperti waktu mereka pertama kali saling mencium.
"Sekarang, kau adalah mahasiswa favoriteku Oh Sehun…" Sehun menggeliat, takut kalau Chanyeol benar-benar memakannya dan memberikan pelajaran plus-plus untunya. Demi Dewa… Sehun benar-benar tidak ingin menghabiskan malam dengan cara seperti itu.
Drtt… Drttt
"Ada yang menelpon mu…"
Sehun bernafas lega. Pasti itu dari Sulli kekasih Chanyeol yang hampir 3 bulan di pacarinya. Mahasiswi Kyunghee University. Tidak terlalu menonjol di bidang akademik, namun berprestasi di dunia modeling. Siapa yang bisa menebak wajah manis gadis itu hanyalah topeng yang mempercantik penampilannya. Sebenarnya Sulli tak beda jauh dari pelacur yang mengangkang dibawah tubuh Chanyeol demi memberikan si brengsek itu kepuasan.
"Ya, ada apa Sulli ya?" Sehun bersedekap menidurkan kepalanya di bahu kekar pria yang sibuk menelpon. Jelas sekali ia bisa mendengar suara manja dibuat-buat dari sipenelpon di sebrang sana.
"Aku tidak bisa, banyak tugas dirumah."
"Besok?" Chanyeol melirik Sehun, seperti meminta jawaban. Sementara Sehun hanya menggedikkan bahunya. Tak peduli.
"Akan ku usahakan."
'Ini saatnya aku memutuskan pelacur itu'
Dan entah kekuatan dari mana ia bisa membaca maksud Chanyeol sebenarnya, bibirnya menyunggingkan senyum penuh kemenangan. Dia tahu, pasti Chanyeol akan mengakhiri hubungannya sesuai permintaannya.
"Aku juga, bye."
Sebut saja Sehun mulai menikmati aktifitas barunya. Menjadi Perusak Hubungan Orang, atau lebih akrab disebut PHO. Ada kepuasan tersendiri ketika ia harus memenangkan hati orang-orang yang telah memiliki pasangan dan berpaling memilihnya, memujanya sedemikian rupa, serta menginginkannya seperti orang kesetanan. Sepertinya Sehun memiliki aura seindah Cleopatra. Siapa yang sanggup menolaknya? Bahkan untuk pria Straight seperti Chanyeol yang biasa meniduri perempuan, kini malah memujanya seperti orang kesetenan. Benar-benar pria itu dibuat penasaran dengan sosok pria manis beraroma Cleopatra tesebut. Oh Sehun benar-benar menawan dimatanya.
Flashback End
Quiz kali ini benar-benar membuat Sehun ingin menggigit telinga besar Dosen itu. Dia memang sengaja ingin mengerjai Sehun atau apa? Benar-benar diluar perkiraannya, Chanyeol mengganti soal quiz itu dengan materi yang baru. Materi yang belum Sehun pelajari sama sekali setelah membolos satu hari dari kelasnya Chanyeol malah memberikan hukuman yang membuatnya terus mengutuk pria itu dengan geram. Lagipula, untuk soal bolos membolosnya itu Chanyeol sudah tau benar apa yang membuatnya membolos waktu itu, dan Chanyeol masih ingin menghukum dan mengerjainya? Benar-benar gila Dosen muda itu. Dan Sehun mencium bau-bau negosiasi yang kental setelah ini antara dia dan Park Chanyeol si Dosen sialan.
xXx_ Broken _xXx
"Sehun?" Kai nampak terkejut melihat Sehun baru saja memasuki lift dilantai tiga. Keduanya terdiam sejenak setelah Kai menyapanya dengan terkejut.
"Oh, Kai… apakabar?" Sehun nampak kaku menjawab.
"Aku… baik-baik saja…" mereka sama-sama diam sampai pada lantai sebelas keduanya keluar bersamaan. Sehun menghampiri pintu apartment Chanyeol, sedangkan Kai memasuki tempatnya tanpa sepatah kata perpisahan dari keduanya. Ia menekan bel berulang kali, namun tidak ada jawaban dari dalam, mungkin Chanyeol masih mengajar, fikirnya. Setelah beberapa saat menunggu diluar apartment itu sendirian. Sehun memutuskan untuk kembali kerumahnya saja. Persetan dengan pengorbanan waktunya untuk Chanyeol. Toh kalau tidak sedang dikampus, pasti dia sedang menemui kakaknya yang manja dan kekanakan itu. Si jalang Byun Baekhyun. Siapa lagi?
"Sehun…" Kai baru saja akan keluar dari apartmentnya, dia mengejar Sehun, menarik tangannya dengan paksa.
"Chanyeol tidak ada?"
"Seperti biasa." Sehun menyunggingkan senyum, sementara Kai nampak kasihan melihatnya.
"Ayo mampir, kita mengobrol di dalam." Sehun menimbang-nimbang tawaran Kai. Tapi tidak ada salahnya, toh kalaupun dia pulang kerumah, dia juga akan merasa bosan dan kesepian. Mumpung ditawari, apa salahnya main ketempat Kai.
"Baiklah, tapi kau sendirian?" Kai mengangguk, kemudian menuntun Sehun untuk memasuki apartmennya.
"Kau mau minum apa?" Sehun memandangi pemandanangan dari jendela besar di balkon.
"Apa saja…"
"Chanyeol tidak pulang, sepertinya…" Sehun mendesah putus asa. Ia harus menunggu Chanyeol lagi, memastikan kalau Chanyeol tidak dengan Baekhyun, itu sungguh…
Melelahkan…
"Kau bersabar saja, dia pasti pulang…" Sehun menoleh kearah Kai. Memang benar, Chanyeol pasti pulang. Tiba-tiba Kai menendang bokong Sehun lumayan keras, membuat Sehun hampir jatuh dengan tubuh tertahan di kaca besar itu.
"Yak! Kai bodoh!"
"Haha, sudahlah tidak usah melamun terus,"
"Kau benar-benar!" Sehun ingin sekali meninju Kai saat itu juga. Namun ponsel Kai berdering cukup keras di ruang tengah. Kai buru-buru mengambil ponselnya, menerima panggilan dengan nomor tak di kenal. Sedikit ingin mengabaikan, namun akhirnya malah ia penasaran juga, siapa yang menghubunginya dengan nomor tak di kenal.
"Yeobose-"
"Aku Luhan, aku sudah di depan lobi apartment mu, tapi aku lupa di lantai berapa kamar mu."
DEG
Kai menoleh kearah Sehun yang sedang menenggak softdrink di balkon. Ada perasaan aneh yang menghantam uluh hatinya. Sehun menoleh kearah Kai memberi isyarat 'dari siapa?' kepada Kai. Namun Kai bisu, ia tak tahu harus menjawab apa…
"Ah, tunggu saja di lobi, aku akan menjemputmu." Kai nampak bingung dengan langkah mana yang harus ia ambil. Langsung keluar apartment atau 'mengusir' Sehun terlebih dahulu.
"Ada apa Kai?" Sehun menatap Kai yang tampak kebingungan.
"Ah, begini Sehun…" Kai mencoba merangkai kata-kata, namun gagal.
"Hm?" Wajah polos Sehun membuat Kai merasa bersalah. Apa-apaan ini? Kenapa Luhan malah kembali.
Tunggu… kenapa Kai tidak senang Luhan kembali?
"Luhan?" Sehun menebak dengan sempurna.
Kai mengangguk, menggigit bibirnya melirik kearah Sehun, merasa bersalah. Apa yang membuatnya harus merasa bersalah? Toh, Sehun bukan siapa-siapanya juga…
"Aku mengerti, Kai… jemput dia…" Sehun mengambil ransel dan merapikan jaketnya.
Dia mengambil sofdrink yang baru saja diminumnya, dan membawanya keluar pintu apartment Kai, melambaikan tangan di depan wajah Kai untuk berpamitan. Kai mengusap tengkuknya tak mengerti dengan kondisinya sendiri. Dia mengejar Sehun, memasuki lift yang sama dengan Sehun dan berdiam diri.
xXx_ Broken _xXx
"Kai…~" Luhan berhambur memeluknya begitu Kai dan Sehun bersamaan keluar dari lift. Sehun melengos melewati mereka seolah tak mengenal keduanya, namun Sehun masih dapat menangkap wajah Luhan. Jadi… seperti itu wajah Luhan… tidak disangka, memang sedikit mirip dengannya. Dan Luhan memang sangat manis, nyaris mendekati cantik alami. Sedangkan Sehun? Dengan tubuh kelebihan kalsium, wajah yang maskulin, tidak ada apa-apanya dibanding Luhan yang memiliki tubuh seindah itu. Pantas saja Kai sangat frustasi menunggunya. Tidak salah Kai menderita seperti itu, Luhan adalah makhluk yang nyaris mendekati… sempurna.
"Kau kembali hm? Aku sangat merindukanmu…" Kai mengecup kening pemuda berkebangsaan China tersebut. Nampak wajah bahagia Luhan menyambut kecupan itu. Sehun menyunggingkan senyuman. Patah hati? Tidak, tapi Sehun iri… Chanyeol tidak memperlakukannya seperti itu… dan Sehun ingin diperlakukan seperti itu.
"Tentu saja… aku kembali untukmu…" Kai mengusap rambut Luhan, yang disambut cengiran khas pemuda itu. Mereka nampak serasi, Kai dengan wajah seperti Ksatria, serta Luhan yang terlihat seperti tak pernah tua, bahkan Sehun mengira usianya jauh lebih tua dari Sehun.
Oh apa yang membuat Sehun berfikir bahwa Luhan memiliki kecantikan alami dari surge? Jelas-jelas dia adalah laki-laki, tetapi… wajahnya sulit di jelaskan. Bahkan Sehun berani bertaruh, kalau saja Chanyeol bertemu dengan Luhan seperti sekarang, dia akan meneliti seperi apa kecantikan yang dimiliki Luhan. Bahkan Sehun berani bertaruh seorang Chanyeol pun, akan dengan brengsek mengejar pemuda berdarah Tiongkok tersebut.
Kai dengan senyum tak pernah pudar mengajaknya memasuki lift sambil menyeret koper yang Luhan bawa.
Luhan tampak memberikan mimik 'berterimakasih' kepada Kai seraya menggelayut manja pada lengan kekar itu sebelum mereka tertelan di dalam lift bersama.
Sehun menyentuh tangannya sendiri, seolah ada tangan yang menggenggamnya, tapi ia sadar ia hanya sedang berhalusinasi, ia menatap tangannya nanar. Berapa kali Sehun mendapat kecupan, genggaman, dan perhatian seperti Kai memberikannya kepada Luhan? Sehun ingin Chanyeol memanjakannya seperti itu….
To be Continued
Hallo~ Saya kembali lagi dengan FF gaje ini heuheuheu.
Well, chapter ini bikin bingung ya plot-nya. Semoga kalian ngerti plot twist yang saya susun disini ya. ^^
Nah loh… Luhan kembali? Hayoloh? Apa yang akan terjadi selanjutnya antara ChanHun dan KaiHan ya? Apakah KaiHun cma segitu aja action-nya? Kkk
Dan aku berterima kasih sekali atas kalian yang sempetin kasih Review di chapter sebelumnya. Aku makin semangat buat lanjutin FF-nya. Aaaa aku selalu ngecek dan baca berulang kali review dari kalian kok sayang ku ~ xD
Cieee dipanggil sayang sama Fa. Apa sih Fa mah gaje -.- Udah ah ngegajenya, entar Readers nya gumoh duluan sebelum Review kkk
See U~
