This Is an Afterlife
Chapter 1
Lucy P.O.V
Tunggu... Apa ini? Acara pemakaman... Lucy Heartfilia?
Aku hanya mampu tersenyum membaca nama yang tertera di sana. Jadi aku sudah mati ya?
Dengan cepat aku langsung menuju mama dan memeluknya tapi aku malah terjatuh! Jadi.. aku tak bisa memeluk mama mulai sekarang? Air mata pun mulai berjatuhan dari mataku, sampai seseorang akhirnya datang dan menjawab semua kebingungan ini
"Lucy Heartfilia?" tanya seseorang serba putih kecuali rambut dan tatonya (?)
Aku hanya mengangguk
"Ikut aku menghadap malaikat agung"
Hee... malaikat agung? Apa ini mimpi? Dengan 1 gerakan aku menampar wajahku
"HEEE?!" kulihat seseorang di hadapanku itu membelalak dan memucat
Mungkin kalo gini aku bisa bangun dari mimpi aneh ini!
Dengan semangat aku menampar wajahku berulang-ulang, lalu menggigit tanganku sendiri. Lalu menendang perutku dengan kaki
DUGH DUAGH DUAGH
Belum pernah aku memukuli diriku sendiri dengan begitu bahagia! Lalu kulihat laki-laki aneh itu lagi, dia sudah terkapar di lantai dengan pucat
"Erza akan membunuhku..." katanya lalu pingsan..
Tunggu, bahkan makhluk spiritual pun bisa pingsan ya? HEE?! PINGSAN! BAGAIMANA INI?!
Yang kulakukan hanyalah berlari kesana kemari, berharap suara nyelengking ini bisa buat lelaki itu bangun lagi. Dan lagi-lagi aku salah
Satu hal lagi terpintas di pikiranku, tadi dia bilang Erza akan membunuhnya kan? Siapa Erza? Tunggu? Membunuh?! HEE?!
Sebelum aku dapat memikirkan apa-apa lagi, pasukan dengan baju besi datang menuju arahku? Tapi mereka melayang? Tunggu.. melayang? Ini film Casper ya, caspernya punya rambut warna-warni ? (maafkan kegajean nya ~)
Apa itu Erza? Dia datang untuk membunuhku?! EH! Mavis tolonglah aku!
Kepanikan bertubi-tubi itu akhirnya membuat penglihatanku semakin gelap, dan sepertinya aku kehilangan kesadaran diri
TIME SKIP
Dengan perlahan, kelopak mataku membuka. Astaga! Apa yang terjadi tadi, kepalaku pusing sekali..
Setelah beberapa saat sibuk sendiri, aku menyadari bahwa aku sedang berada di depan sebuah patung malaikat raksasa! Dan orang-orang yang punya sayap terlihat berada mengelilingiku.
Keanehan apa lagi ini?
Ketika aku baru saja mengangkat tanganku, kudengar seseorang berteriak,
"SEKALI LAGI KAU PUKUL DIRIMU ITU AKU AKAN MEMAKANMU!"
EH?! Seseorang berambut merah yang tadi lagi! Aku hanya mempu menelan ludah dengan susah payah lalu melihat ke arahnya dengan menundukan kepala
"Maafkan perkataanku tadi, aku hanya sedang emosi. Lucy Heartfilia selamat datang di Afterlife" lanjutnya dengan senyum
"Akhirat kah?"
"Bukan akhirat! Ini hanya afterlife!"
Aku hanya menelan ludah lagi dan mengangguk pura-pura ngerti
Kulihat sekelilingku, dan akhirnya aku mengerti, sepertinya...
Di tempat itu terdapat 4 pilar raksasa, berwarna hijau, biru, putih, dan merah. Di tengah-tengah terdapat patung malaikat raksasa! DAN SEMUA ORANG DI SINI TERBANG?!
"Kau telah terpilih untuk menjadi malaikat baru, dan sekarang saatnya menentukan elemenmu"
Eh? Elemen? Malaikat baru?
Tanpa dapat kuselesaikan pemikiranku, cahaya dari tiap pilar berwarna itu keluar menyinariku. Astaga! Aku sama sekali tidak mengerti maksud semua ini!
Sinar itu akhirnya menghilang! Ah.. kuhembuskan napasku dengan lega
TRING Malaikat elemen angin
Heh?.. Entah mengapa suara itu sering kudengar di salah satu stasiun radio favoritku, ah sudahlah Lucy! Kau menjadi semakin gila!
Ketika aku baru saja menenangkan diriku yang aneh ini, sayap berwarna putih tumbuh di punggungku. Oke, aku memang sudah gila
"Selamat Lucy Heartfilia, kau terpilih menjadi malaikat angin, sekarang, kami akan memutar elemen keduamu"
Lah... Ko jadi kayak lagi main jackpot ya? Aku hanya bersweat drop
Lingkaran raksasa itu terbagi jadi 6 warna, merah, putih, kuning, biru tua, hijau, dan hitam. Mereka senang sekali bermain dengan warna ya?
"Tunggu-tunggu.. bisakah kalian jelaskan kepadaku apa yang terjadi?" tanyaku
Aku sudah benar benar bingung dengan ini semua!
"Kau sedang berada di afterlife, diantara dunia dengan akhirat"
"Eh.. jadi aku di planet lain? Jupiterkah? Atau saturnus? AH! Mungkin plu—"
"Diam kau! Aku tak percaya ada orang sebodoh dia" kudengar seseorang berambut biru itu tertawa
"HEY! Aku dapat mendengarmu!" kataku kesal.
Mavis selamatkanlah aku!
"Intinya begitulah. Kau belum mencapai kebahagianmu sepenuhnya, maka dari itu kau diberi kesempatan untuk membahagiakan orang lain sebagai malaikat"
"Jadi maksudmu aku tak bahagia?"
"Secara teknis, ya"
Aku hanya bersweat drop, mama selamatkan aku! Siapapun selamatkan aku! Detik berikutnya aku berlari-lari di tempat tersebut sambut menjenggut rambutku seperti, entahlah.. aku juga tak mengerti kenapa aku berlari-lari
"Astaga, bisa kah kau diam! Kami berusaha menjelaskan!" sentak malaikat berambut merah itu
"A-aye.."
"Ketika kau menjadi malaikat, kau akan mempunyai elemen pokok lalu elemen sampingan yang digunakan untuk membantu orang lain."
"Lalu kau akan menjalani misi, jika kau berhasil, maka kau akan di promosikan menjadi malaikat senior, seperti kami. Malaikat senior adalah jalan agar kau dapat kembali ke akhirat. Mengerti?" kulihat seseorang dengan rambut hitam dan piercing bertanya
Astaga, dia sungguh menakutkan.
Aku hanya menganggukan kepala
"Nah saatnya menentukan elemen lainnya"
Ketika mereka baru saja menarik roulette itu, aku bertanya lagi
"Bagaimana kalau elemen itu bentrok? Misal api dengan air?" tanyaku sambil mendekati arah salah-satu malaikat
"Ah.. kalau begitu kau kurang beruntung" jawab gadis berambut biru lainnya
"Lalu?"
Aku sungguh penasaran, bukankah kalau api dan air akan saling mematikan satu sama lain? Ini tak masuk akal
"Ya, terima saja, mau gimana lagi"
JDENG
Geez, apa mereka selalu begini? Aku benar-benar tak bisa membayangkannya!
"Dan sekarang bisakah kau diam? Aku akan memutarnya"
TRING TRING TRING
Hmm... kira-kira elemen apa ya?
TRING TRING TRING
"Hey.. bagaimana kalau e-"
"DIAM!" teriak si pemutar
DUAGH
Kujitak kepalaku sendiri
"Kenapa aku berada di situasi ini, hidupku tak sepenuhnya menyedihkan kan?" tanyaku pada diri sendiri
TRING TRING TRING
"Kau mendapatkan elemen api!"
Terdengar lagi suara seperti di radio itu
Huh.. untunglah elemen pertamaku bukan air, kalau tidak, tamatlah aku!
Patung malaikat paling besar itu tiba-tiba membuka! Cahaya terang memenuhi ruangan ini, dengan segera aku menutup mataku
SRASHHH
"Bukalah matamu"
Kudengar suara malaikat berambut merah
Dengan perlahan kubuka kedua mataku dan BOOM!
Seseorang tanpa sayap tapi bisa terbang muncul di depan patung malaikat itu. Dia memiliki rambut berwarna... salmon? Matanya sangat tajam dan entah mengapa begitu dingin! Dia mengenakan jas berarna hitam dan celananya. Lalu dasi berwarna merah dan.. syal bermotif kotak-kotak dilingkarkan di kepalanya.
Dia keren sekali! Terlihat seperti salah satu bintang film di TV rumah sakit! Kalau dilihat dari penampilan, kayanya sih dia seumuran denganku
Tunggu, apa mereka bahkan punya umur di Afterlife ini?
Dan bukankah mereka bilang sekarang waktunya pemilihan elemen kedua? Lalu kenapa yang muncul malah lelaki ini?
"Hey, kukira kalian mau memberikanku elemen kedua?" tanyaku sambil menatap malaikat yang pertama kali kutemui
"Dia itu elemen keduamu! Dia bisa terbang tapi tak punya sayap, elemen miliknya akan membantu elemenmu dalam menolong orang lain" jelasnya sambil mengusap sebelah kepalanya. Sebegitu memusingkankah diriku ini?
"Kalau kalian berhasil melewati test untuk menjadi malaikat senior, maka kalian akan bersatu. Dan pada ujungnya pergi ke akhirat bersama"
.
Eh..
.
Tunggu..
.
Maksudnya..
.
"EH?! MAKSUDMU KAMI AKAN DILEBUR JADI 1?!" tanyaku dengan panik
Astaga ini sudah benar-benar aneh! Apa kami akan dijadikan seperti adonan yang dicampur-campur untuk membentuk benda lain?!1
"Kekuatannya hanya akan menyatu dengan kekuatanmu! Kau tak akan di asimilasi! Dia akan menjadi suara hatimu!" cetus malaikat berambut hitam lagi
"Tenanglah Gajeel" kulihat malaikat berambut piru yang paling kecil menepuknya
Aku sudah membuat masalah di dunia ini..
"Jadi intinya, dia partner mu di dunia ini, Lucy" jelas malaikat berambut merah
Kualihkan padangan ke arah lelaki yang muncul entah dari mana tadi.
Dia sama sekali tidak menatapku!
"Hey, Seseorang tanpa sayap tapi bisa terbang!" sapaku dengan senyuman termanis yang bisa kuberikan
Kulihat lelaki berambut salmon itu membatikan badannya dan menatapku, lalu
"Cih.."
JEDERRR!
.
.
.
"EH?! APA MAKSUDMU?!" teriakku histeris
Kukira dia akan menjadi satu-satu nya temanku di sini, ternyata..
"Erza.. kurasa dia orangnya.." kudengar bisikan malaikat pertama itu
"Hah.. benarkah?!" tanya malaikat merah itu panik
Apa maksud mereka? Dia orangnya? Aku tak mengerti! Semuanya sekali lagi menjadi semakin aneh
JDUG DUAGH DUAGH!
Kujitakan lagi untuk yang ke 3xnya dengan kedua tanganku berkali-kali, sambil sekali lagi berlari-lari mengitari tempat itu (?)
"Cih.. gadis bodoh" kudengar dia bersuara lagi, si salmon itu!
"ARGHH! ENYAHLAH KAU!" teriakku keras
Semua malaikat disana hanya bersweat drop mendengar apa yang kukatakan
"Dia itu partner mu Lucy, kalau dia kau enyahkan, maka kau tidak akan bisa menggunakan waktu ini untuk berbuat kebaikan bagi orang lain" jelas malaikat paling kecil
"APA?!"
"Ya, dia sudah ditakdirkan untukmu, jadi sebaiknya kau lakukan yang terbaik, kesempatanmu hanya sekali ini"
EH?! Kesempatan terakhir? Aku harus bisa melakukan yang terbaik, demi orang lain! Biarpun aku harus berkompromi dengan lelaki salmon itu, Mavis berilah aku kekuatan!
"Baiklah.." dengan pasrah aku menghadap si salmon itu dan..
Dia tak ada di tempatnya
"HE?! KEMANAKAH DIA?!" tanyaku panik
Kenapa dunia ini memberikan begitu banyak masalah untukku!
"Dia kabur barusan, cepat kejar!" perintah malaikat berambut merah yang tak ku ketahui namanya
Dengan cepat kukejar lelaki menyebalkan itu dengan sekuat tenagaku. Dia mungkin menyebalkan.. tapi dia partnerku, dan aku akan membuatnya menerima kenyataan ini tanpa terpaksa. Aku tak akan menyia- nyiakan kesempatan terakhirku ini!
Ma, Pa.. Beri Lucy dukungan selalu dari sana ya...
~To Be Continued~
Bagaimana alurnya Minna? Aneh kah?
Tolong sampaikan pendapat kalian ya! Dan terima kasih telah membaca
Aku akan mengupdate fanfiction ini bergantian dengan 'That Fateful Encounter'
Jaa-ne! ^-^
