Disclaimer: Boboiboy Animonsta Studio
Warning: typo, beberapa kesalahan karena udah lama ga nulis.
A/N:
Long time no see. Kali ini ku bawain drabble. Yaa... genre comedy garing. Semoga menghibur. Maaf kalo alurnya ga jelas dan kecepetan.
.
.
.
.
.
Selamat Membaca!
.
.
.
.
Seorang anak laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya. Ia membawa secarik kertas dengan goresan tulisan tangannya. Tangannya sesekali mengelap keningnya yang berpeluh. Napasnya tidak teratur begitu sampai di kelas.
"Hey! Hari ini Pak Guru gak masuk!" Teriak Gopal saat sampai di kelas.
Murid yang lain merasa gembira karena kabar ini. Ada yang bertanya lebih lanjut, ada yang melanjutkan kegiatannya.
"Tapi, dia nyuruh kita ngerjain tugas. Tugasnya yang halaman xxx bagian pilihan ganda sama essai." Lanjut Gopal lagi.
"Masa?" Tanya Ying sambil menyipitkan matanya karena tak percaya.
"Kapan aku bohong, hey?" Tanya Gopal dengan muka malas.
"Sering." Celetuk Boboiboy.
Gopal pun sewot dengan jawaban Boboiboy.
"Memang betul pun. Kau pernah bilang ada PR tapi ternyata ga ada." Sambung Fang dengan santai sambil menggoyangkan kaki di meja.
"Kau juga pernah bilang ada praktek listening, tapi Bu Timi bahkan kaget mendengar kita ada praktek." Sahut Amar Deep.
Beberapa murid kelas V Jujur pun menerangkan satu persatu kebohongan yang pernah dilakukan Gopal selaku Wakil Ketua Kelas.
Gopal yang lelah hanya bisa berpasrah pada Yang Maha Esa sambil mengerjakan perkerjaan rumah yang diberikan Papa Zola.
Besoknya, Gopal dengan tenang berjalan ke kelas walau ia hampir terlambat jika ia tak masuk dalam waktu lima menit. Setelah sampai kelas, ia melihat ke belakang dan tampak Papa Zola yang berjalan dengan gagah(?)nya. Ia merasa lega karena ia bisa sampai sebelum Papa Zola masuk kelas.
Seperti biasa, Yaya memerintahkan teman sekelasnya untuk mengucapkan selamat pagi.
Pala Zola langsung mengambil buku dan spidol. "Baiklah, kita akan memeriksa pekerjaan rumah kamu..."
Semua murid kecuali Gopal dan Yaya terkejut. Mereka tak menyangka jika Gopal memang memberitahu kebenaran.
'Alamak...' hanya itu yang bisa ucapkan dalam diam.
Papa Zola mulai curiga dengan anak muridnya. "Siapa yang tidak mengerjakan PR?"
Betapa terkejutnya Papa Zola ketika melihat hampir semua murid yang tidak mengerjakan PR. Melihat hal ini ia pun menjadi murka dan menghukum semua murid yang tak mengerjakan PR berdiri di bangku masing-masing.
