Karakter di Naruto punya om MK, suer!

Gw cm minjem :"3

Dan ini FF hasil kolaborasi gw ama patner rp gw di FB, Syari Haliyani P.


\+/+\+/+\+/+\+/+\+/+\+/

Just The Two of Us

Pairing = Uchiha Sasuke + Uzumaki Naruto

Genre = YAOI - AU - Rate M 18+

bhs gaje - DLDR

/+\+/+\+/+\+/+\+/+\+/+\


Pemuda itu bernama Uzumaki Naruto. memiliki wajah yang spesial karena berhias 3 helai kumis seperti milik kucing di masing-masing pipinya, berambut jabrik blonde bagaikan kulit durian, dan bermanik mata blue saphire cerah, serta satu yang tak boleh lupa-kulit tan (sawo matang).

Kalau kau menemukan pemuda berciri-ciri demikian sedang tertawa lebar atau memberikan cengiran lima jari atau sedang menghabiskan beberapa mangkuk ramen, maka itu benar adalah Naruto. Tak salah lagi.

Manik safir sang bocah Uzumaki nampak menatap blink-blink pemandangan asri didepannya. Hoho, nampaknya di sini, di kota Auri memang menyenangkan. Tak ada orang yang menyebalkan baginya-oke, entah kenapa wajahnya memanas saat mengingat tentang penampakan pantat ayam.

Dia sudah tinggal di kota tersebut selama beberapa bulan. Itu pun dia sendiri tak tau bagaimana ia bisa terdampar di kota tersebut karena saking dobe-nya.

"Yosh! Saatnya cari teman..ttebayou~''

"Csk. Berisik, dobe. Hn." tiba-tiba, entah datang darimana, telah muncul sosok yang ada dibenak Naruto. "Tak perlu tampakkan wajah bodohmu itu, Naruto." tambahnya sadis.

Mungkin karena Naruto terlalu memikirkan pemuda tersebut makanya bisa hadir? Haha, ajaib kalau begitu. Atau jangan-jangan ini adalah jodoh yang berbicara. Ehem!

Pemuda yang menyahut kalimat Naruto adalah seseorang dari masa lalu Naruto yang bernama Uchiha Sasuke. Berasal dari sebuah Clan elit yang disegani para ninja di dunia mereka. Berambut segelap raven yang arah jabriknya ke belakang, bermanik onix, berwajah datar disertai keiritannya dalam berujar yang membuatnya bagai susah dijangkau, meski sebenarnya dia seorang...tsundere, pffttt!

Wait.. wait.. suara ambigu yang dikenal Naruto langsung nyelonong masuk ke indera pendengaran sang blonde, hingga si pemilik langsung melakukan sikap waspada-coret-terjungkal ke depan saking dahsyatnya efek suara si pant-Sasuke ganteng.

''Temeee! Kenapa kau ada disini?!'' Histeris Naruto bak baru sadar telah diperkaos makhluk ambigu[?] sambil nunjuk muka Sasuke kala sudah bangkit dari jatuh tak elitnya.

"Hah. Kau ini lemah." Sasu terpesona juga melihat jatuh jumpalitannya Naru. "Bisa kah kau tak berisik? Aku masih ingin mewaraskan kupingku hingga tua nanti, baka dobe." Sasu mulai korekin kupingnya siapa tau nemu emas lembek di situ /buhah! /

Ia tak menggubris pertanyaan si dobe tentang hal misterius mengapa dia ada di kota sini. Kalau ia mengatakan bahwa ia tersesat saat sedang iseng jalan-jalan, pastilah itu bakal me-ma-lu-kan.

Demi nanas yang ditanam Mukuro diam-diam di kamar mandi! .. Ingin rasanya Naruto menonjok muka ganteng Sasuke- yang sampai kapanpun tak mau diakuinya itu- saat dengan antengnya si pantat ayam favoritenya menusbol kupingnya sendiri di depan si blonde.

''Teme, kau-pasti kerasukan sesuatu.'' Oke, Naruto hanya merasa ambigu karna Sasuke tumben sekali perhatian dengan kupingnya sendiri.

Akhirnya tuan tampan Uchiha telah sukses mendapatkan barang galiannya dan dengan kejamnya ia campakkan itu hasil tambang ke baju Naruto.

"Kau membosankan , dobe jelek." Sasu mulai ancang-ancang minggat dari situ.

''Kalau begitu temani aku cari kedai ramen.'' Ia menyeret Sasuke dengan biadabnya seolah makhluk itu seonggok karung berisi emas batangan.

"Jangan seenaknya tarik..." Sasuke tak mampu melanjutkan ucapannya. Ia hampir saja nyeletuk 'jangan tarik kolorku'. Tapi karena merasa itu sangat berkemampuan menghilangkan ke-elitan dirinya, maka dia buru-buru mengerem sebelum sampai pada bagian paling nista.

Nah, kembali pada posisi dirinya yang terseret mesra si jabrik kuning, ia merespon dengan dengusan sembari mencari akal gimana nanti bayar ramennya karena dompetnya lagi cekak, dan ia tau persis si dobe pasti tak ada niat luhur untuk membayar makanannya sendiri.

Setelah perjalanan panjang yang entah bagaimana kedai yang dimaksud ketemu juga, Naruto memutuskan untuk menghentikan seretan biadabnya dan membebaskan ko-uhukk-lor sang pantat ayam.

''Aku bukan dobe jelek, dasar teme pantat ayam homo!'' teriak si bocah rubah sambil nunjuk-nunjuk mata Sasuke yang pengen dicoloknya sekaligus- yang sungguh baru ngeh setelah sekian awal Sasuke mengejeknya! LOL, nak, otakmu lemot amat.

"Cih, lebih baik aku pergi saja." Sasuke kembali berancang-ancang minggat. Tapi sebenarnya hatinya teriak-teriak gaje 'ayo tahan aku! Ayo tahan aku, bodoh!'

Diberinya si kuning lirikan maut, siapa tau bisa bikin Naruto terpesona setelah sekian lama ia memendam kehomoannya #Njiirr!

Ada lirikan sinis dari Naruto seakan mengatakan'gue tahu apa yang lu mau pantat ayam'.

GREPP!

''Jangan pergi, temeee..'' rengek Naruto yang tengah memeluk pinggang ramping-uhuk-sang Uchiha bungsu dengan tatapan berharap (minta dibayarkan ramen, bukan minta rape). ''Baiklah, aku traktir kau ramen,'' ia berucap pasrah, mengingat dompet kodoknya lagi masa diet.

Sasuke sorak sorai gembira (dalam hati) melihat dobe tercin-uohok-ta-nya mau juga menahan langkahnya. Bahkan bonus sebuah pelukan di pinggang! Habis ini Sasu berjanji untuk lebih giat lagi ke gym, kagak mau malas-malasan lagi dah.

"Haahh, baiklah.. baiklah... aku paling tak tahan melihatmu merengek." ujarnya seolah ia terpaksa nian. Buhah! Padahal...

"Oke, aku temani kau makan ramen. Tapi habis itu, biarkan aku menginap di rmhmu." halah Sasu, bilang saja kau ingin numpang idup di tempat Naru. Pfftt..

''Baiklah, kau boleh menginap di rumahku-ttebayou!'' timpal Naruto dengan semangatnya bahkan hampir saja pingin jumpalitan ria kalau tak ingat tengah meluk pinggang-uhuk-ramping-uhuk-sekali lagi milik Sasuke.

''-tapi ikuti peraturan ku kalau ingin menginap.'' Naruto menambahkan seraya melepas pelukan mesranya. Menarik kerah belakang baju Sasuke seenaknya menuju kedai ramen di depan sana. Eaaa, sang uke mulai berani tarik-tarikan properti[?] milik si Uchiha rupanya~

Tapi jika melihat sudut mata yang melirik kembali ke arah Sasuke tersebut bisa diartikan'lu gak akan gue lepaskan lagi kayak dulu, sas.'

"Krrkhhh!! Do..dobe jelek! Berhenti.. main tarik begitu!" tak mau terus-terusan pasrah, ia mencekal tangan Naru yang semangat menarik kerahnya dan ia pelintir sehingga Naru jadi teriak protes.

Namun, selain itu, entah kenapa, si jabrik atas malahan lebai sampai sok beradegan mo jatoh. Sebagai seorang real gentleman, Sasu tak tega membiarkan calon yayanknya (uohok!) mendekap mesra tanah, karena yang boleh mendekap Naruto hanya dirinya! Eaaa~

"DOBE!" Daaaan... adegan ala pilem pilem india pun terjadi. Sasu menangkap tubuh limbung Naru dan mata bertemu mata.. asiiikk~

CTAKK!

Dijitaknya jidat jabrik di pelukannya . "Dasar bodoh." Lalu ia menegakkan Naru seperti semula dan melangkah masuk ke kedai sebelum si dobe tau ada yang menggeliat di selatan bawah Sasu.

Naruto hanya bisa planga-plongo sambil elus jidatnya yang dijitak oleh sang Uchiha bungsu tampan berambut emo pantat ayam tersebut. Apa saja yang baru terjadi tadi? Oke, mari kita ulang. Naruto menarik kerah baju Sasuke, tangannya tertarik cukup keras hingga sang pemilik meringis, lalu onix bertemu safir, di sana mengingatnya membuat tan berubah jadi merah sekarang... namun -oke, skip adegan biadab pada bagian yang tengah dielus Naruto.

''TEME SIALAN!'' teriak sang blonde membahana dan menyusul Sasuke dengan kaki menghentak mengikuti sang pantat ayam. Seraya terus mengelus jidat, ada senyum kecil dengan semuan manis dipipi tan Naruto.

Ingat saja Sasuke Uchiha, Rasengan akan mengenai titik vitalmu setelah ini!

=== bersambung ===

Yihaa! Satu chapter berhasil pajang di sini.

Maaf yak kalo misal masih kerasa OOC atau kurang di sana sini.

Tapi kami berdua selalu coba perbaiki, kok.

Semoga kalian puas bacanya.

Makasih yg baca dan vote, semoga varokah :D

Kalau mo komen, kasi krisar, monggo aja sih.

See ya next chapter!