I'm lucky ,I'm in love with my best friend

"apa sakura chan !?" Keterkejutan Naruto saat mendengar perkataan dari gadis yang sangat disukainya meminta sesuatu yang tak pernah dan tak mau di pikirkannya, tiga buah kata yang mampu membuat hatinya serasa ditusuk oleh belati.

"aku ingin putus." ulang Sakura, pada sosok lelaki pirang di depannya.

"tapi kenapa?, Jika aku punya salah padamu, maafkan aku Sakura chan. tapi tolong jangan kau memutuskan hubungan kita. " Naruto masih mencoba membujuk sakura agar tak memutuskan hubungan mereka.

"kau tidak salah naruto. Aku yang salah, selama ini aku tak pernah mencintaimu, aku terpaksa menerimamu agar aku dapat melupakan sasuke yang telah pergi meninggalkanku, tapi apa daya aku tak dapat melupakan sasuke." Terang Sakura. Mendengar itu hati naruto semakin hancur, ternyata selama ini dia hanya dimanfaatkan Sakura untuk melupakan Sasuke.

"maaf kan aku Naruto, mungkin ini yang terbaik untuk kita, dan besok aku akan ke Australia untuk menyusul sasuke. Jadi kau tak perlu mencariku." Untuk sesaat Sakura genggam tangan kekar Naruto sebelum pergi meninggalkan Naruto di taman sendirian, Naruto hanya menatap kepergian Sakura dengan tatapan kosong, dia menunduk dibangku taman dan dijambak rambut jambriknya. kesal, marah, dan kecewa menjadi satu, tapi entah mengapa ada perasaan lega karena Sakura memutuskan hubungan ini.

Menit berganti jam, taman yang tadinya ramai oleh orang-orang perlahan sepi, namun naruto masih dalam posisinya, masih merenung di bangku taman, sampai seorang gadis cantik dengan rambut indigo dan iris mata lavender menghampiri naruto dan duduk di samping naruto, sebenarnya gadis itu sudah memperhatikan pemuda di sampingnya ini sejak satu jam yang lalu, saat pemuda itu di putuskan oleh pacarnya. Dalam hati dia bahagia karena pemuda itu putus dengan pacarnya tapi di lain sisi dia juga merasakan sakit di hatinya.

"Naruto kun." Panggil gadis cantik itu, di elus tangan pemuda di sampingnya mencoba memberikan kehangatan dan ketenangan.

"aku tidak percaya Hinata chan, selama ini sakura chan hanya memanfaatkanku untuk melupakan Sesuke teme itu. Aku begitu kesal dan kecewa pada Sakura chan" Naruto tatap gadis di sampingnya dan kemudian di peluknya gadis itu dengan erat, awalnya Hinata kaget saat Naruto mendadak memeluknya , namun beberapa saat kemudian Hinata balas pelukan Naruto, Hinata tahu saat ini Naruto pasti sangat sakit dan kecewa dengan apa yang baru saja dia dapatkan, sebuah kenyataan bahwa sahabatnya ini tak pernah di cintai oleh orang yang mencintainya , karena Hinata juga merasakan hal yang sama dengan yang dialami sahabatnya, sebuah kenyataan kerena cintanya tak pernah di rasakan pemuda dalam pelukannya ini. Hinata elus punggung Naruto mencoba memberikan sebuah ketenangan,

"mungkin ini yang terbaik untuk kalian, agar Sakura chan tak bertambah bersalah karena cintamu tak dapat dibalas olehnya dan agar kau dapat melupakan Sakura chan dan menemukan cinta yang baru" Hinata mencoba memberi ketenangan dengan ucapannya, dalam hati hinata sangat berharap jika cinta baru Naruto adalah dirinya, tapi Naruto tak pernah peka pada perasaan Hinata, Naruto hanya menganggap Hinata hanya sebagai seorang sahabat.

"terimakasih Hinata chan, kau memang sahabat yang baik, aku sungguh beruntung mempunyai sahabat sepertimu." Naruto melepas pelukannya dan tersenyum pada Hinata , hinata merasa senang saat melihat senyuman itu, dia bersyukur sahabatnya sudah lebih baik sekarang.

"baiklah sekarang waktunya move on, dan mencari cinta baru," Naruto berdiri dan sangat bersemangat saat mengucapkan itu, Hinata hanya tersenyum manis melihat sabahatnya kembali bersemangat dan dengan mudahnya melupakan kejadian tadi.

"ne Hinata chan maukah kau membantuku?!" Naruto dekatkan wajahnya ke wajah Hinata saat berucap, sontak saja wajah Hinata langsung memerah dan sedikit menjauhkan wajahnya kebelakang

"Me . .membantu a. .apa Na..naruto?" Sungguh hinata sangat gugup dalam kondisi seperti ini.

"yah tentu saja membantuku melupakan sakura dan mendapatkan cintaku yang baru" Ucap Naruto nyengir dan masih tak mau merubah posisinya, Hinata semakin memerah saat Naruto mengatakan itu, dia tidak menyangka Naruto akan meminta bantuannya untuk melupakan Sakura, sungguh hati Hinata berbunga-bunga saat ini.

"ba. .baik Na. .naruto"jawab Hinata yang masih belum bisa mengontrol kegugupannya jika bersama dengan lelaki di depannya, padahal mereka sudah bersahabat sejak lama tapi Hinata masih merasa gugup jika dekat dengan Naruto apa lagi dengan posisi yang sekarang,

"bagus, kalau begitu kau bantu aku untuk mencari pengganti sakura ya, agar aku bisa melupakannya" Hancur sudah angan-angan Hinata, Hinata pikir naruto akan menjadikannya kekasih, ternyata Naruto hanya memintanya untuk mencarikan pacar agar dia bisa melupakan Sakura, Hinata tertunduk lesu dan membuat Narutu bingung.

"eh! kenapa Hinata chan?!" Tanya Naruto dengan wajah polos, Hinata langsung mengangkat kepalanya dan menggeleng cepat, senyum terukir di wajahnya walau itu senyum yang terpaksa, Naruto yang melihat senyuman Hinata semakin melebarkan senyumannya.

"ayo pulang Hinata chan sudah malam. Aku akan mengantarmu " Ucap Naruto yang langsung menarik Hinata untuk berjalan pulang bersamanya. Hinata pandangi punggung sahabatnya dengan raut wajah yang sendu , sahabatnya ini memang sangat bodoh dan tak peka pada perasaan Hinata, kenapa dia mesti mencari cinta jika cinta yang dia cari berada di dekatnya.

I'm lucky ,I'm in love with my best friend

By : Chess Sakura

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rate : T+

Genre : Romance, Friendship

Main Pair : Naruto x Hinata

Warning : AU,OOC,ANEH,Sulit di mengerti, Cerita pasaran. sangat Typo(s),Tanda baca salah, No EYD

A/N : aku masih sangat newbie, dan ini adalah cerita pertamaku. Jadi Maafkan jika banyak kata-kata yang aneh, atau jalan cerita yang membingungkan, selamat membaca, eh salah maksudnya selamat melanjutkan membaca ^^/

~~~~~~^.^~~~~~

.

.

.

Di pagi yang cerah terlihat seorang siswa laki-laki yang sedang berjalan masuk ke sebuah wilayah sekolah dengan tulisan Konoha Senior High School di atasnya. Siswa ini begitu bersemangat menjalankan harinya, terlihat dari langkahnya dan senyuman err lebih tepat cengiran yang selalu menghiasi wajah tampannya. Dua bulan sudah berlalu sejak kejadian dimana dia di putuskan oleh Sakura, orang yang sangat disukai dan di kaguminnya. Saat itu sakura telah membuat hatinya hancur sekaligus kecewa karena sakura hanya memanfaatkannya untuk melupakan Sasuke orang yang di cintai Sakura. Tapi itu dua bulan yang lalu, karena sekarang Naruto atau Namikaze Naruto sudah melupakan sakit di hatinya dan membuang kenangan kelam itu jauh-jauh. Itu berkat sahabat terbaiknya, sahabat yang selalu memberi semangat dan selalu ada untuknya, sahabat yang telah berhasil menutup luka di hatinya, oh sungguh naruto amat beruntung mempunyai sahabat seperti Hinata. Naruto percepat langkahnya saat melihat sesosok gadis berambut indigo yang sedang melangkah masuk kegedung sekolah,

"ohayou Hinata chan" Sapa Naruto pada sosok gadis itu. Yang bersangkutan menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang, senyum mengembang diwajah putihnya saat mengetahui orang yang menyapanya adalah Naruto sahabat sekaligus orang yang dicintainya.

"ohayou Naruto kun" Balas hinata. Naruto berhenti di samping Hinata, dan merangkul gadis yang memiliki mata lavender itu. tak lupa senyuman yang dia berikan pada Hinata dan senyuman itu dibalas senyum manis dari Hinata.

'Deg….deg…..deg'

Naruto pegang dadanya saat merasakan detak jantungnya berdetak lebih cepat. Dan tanpa di sadari muncul rona merah di pipi tan Naruto saat melihat wajah cantik sahabatnya yang di hiasi senyuman manis itu , Naruto tak mengerti kenapa akhir-akhir ini dia sering mengalami perasaan aneh di hatinya, perasaan yang membuat dia bahagia dan membuat jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya, saat melihat senyuman manis Hinata. Tak hanya itu saat tak sengaja memegang tangan atau berada dalam posisi yang sangat dekat dengan Hinata jantungnya juga akan bereaksi seperti itu. Berdebar.

"Kamu kenapa Naruto kun?!" Tanya Hinata bingung saat sahabatnya hanya diam dan terus memperhatikan dirinya.

"apa kau demam Naruto kun, wajah mu merah?" Tanya Hinata lagi sambil mengecek suhu di dahi Naruto dengan telapak tangannya. Dan tindakan itu membuat warna merah di dua pipi tan Naruto semakin jelas. Sebenarnya Hinata merasa gugup saat dia menempelkan telapak tangannya di dahi Naruto.

"A..aku tidak apa-apa. Ayo kekelas!" Balas Naruto gugup di perlakukan seperti itu oleh Hinata, dan dia langsung saja menarik hinata untuk pergi kekelas bersama.

"eh?! i..iya" Hinata percepat langkahnya untuk mengimbangi langkah Naruto, warna merah sudah menghiasi pipi putih Hinata.

'sebenarna aku kenapa?!' Tanya naruto pada dirinya sendiri Naruto. 'haaah tenang-tenang' Naruto menarik nafas untuk mengontrol detak jantungnya agar berdetak seperti biasa.

"Ohayou Minna!" Sapa Naruto lantang pada seluruh penghuni kelas. mereka yang mendengar sapaan Naruto sejenak menghentikan kegiatannya dan melihat kearah Naruto, lalu kemudian melanjutkan lagi kegiatannya, seakan tidak terjadi apa-apa. Muncul empat sudut siku-siku di dahi Naruto saat dia dicuekin oleh sabagian penghuni kelas. ingat hanya sebagian.

"Yo! ohayou Naruto"balas lelaki dengan tato segitiga terbalik di kedua pipinya, dengan suara yang tak kalah lantang dari Naruto. Lelaki yang diketahui bernama Inuzuka Kiba itu berjalan mendekat kearah Naruto dan Hinata.

"Ohayou Naruto" Balas lelaki gendut dengan tidak menghentikan makannya saat berbicara. Yang bernama Choji Akimichi

"Yosh Ohayou Naruto, semangat masa mudamu bagus, pertahankan itu" Balas seorang lelaki yang menaikan salah satu kakinya di atas meja, lelaki yang bernama Rock Lee dengan model rambut mangkok terbalik ini mengacungkan jempolnya kearah Naruto dengan menunjukan deretan giginya yang bagai iklan pasta gigi itu. Membuat pantulan cahaya mengenai gigi putihnya dan memantul kembali kesepenjuru kelas. Cling-cling :D

"Hoamm Ohayou" Balas lelaki yang selalu mengantuk dengan nada malas dan kembali melanjutkan tidurnya. Lelaki yang bagaikan Putri tidur ini bernama Nara Shikamaru.

"Ohayou naruto kun" Balas seorang gadis dengan rambut blonde, yang kembali melanjutkan bincang-bincangnya 'ngegosip' dengan siswi lain, yang bernama Ino Yamanaka sang ratu gossip.

Naruto hanya nyengir menanggapi balasan dari teman-temannya yang beranekaragam, namun cengiran itu luntur tak kala dia melihat sahabatnya di rangkul oleh lelaki yang memiliki tato segitiga terbalik di pipinya, yang tak lain Inuzuka Kiba,

"ohayou Hinata chan" Sapa Kiba dengan senyuman di wajahnya. Rasa panas yang seakan terbakar langsung menyerang hati Naruto, perasaan tidak suka melihat sahabatnya dekat dengan lelaki lain, Perasaan itu semakin kuat saat Naruto melihat rona merah yang muncul di pipi Hinata, rona merah yang biasanya hanya muncul saat dekat dengan dirinya,

"O..ohayou Kiba kun" Balas Hinata gagap. Naruto semakin terbakar saat mendengar balasan hinata yang terkesan gugup itu. Tak ingin semakin merasakan panas di hatinya Naruto langsung berjalan ke tempat dudukya meninggalkan Hinata dan Kiba yang bingung dengan perubahan sikap Naruto yang terkesan marah itu.

' ada apa dengan diriku?' batin Naruto setelah dia sampai di tempat duduknya. Naruto benar-benar bingung dengan dirinya sendiri, akhir-akhir ini dia sering merasakan detak jantungnya mencepat saat dekat dengan Hinata dan juga sering merasakan perasaan tidak suka di hatinya saat Hinata dekat dengan lelaki lain. Apalagi lelaki itu Kiba yang dia ketahui menyukai Hinata

"Naruto kenapa?" Tanya Kiba pada Hinata, Hinata hanya mengangkat bahunya pertanda dia juga tak tahu dengan perubahan sikap Naruto.

Teng…teng…teng….

Bel istirahat berbunyi, dan itu mambuat para siswa langsung bernafas lega kerena terbebas dari pelajaran yang amat menyebalkan. Sebagian murit berhamburan keluar kelas untuk pergi kekanti atau memakan bekal mereka di tempat yang nyaman dan sebagian lagi memilih diam di kelas, mengobrol dengan teman atau pergi keperpustakaan. Tak jauh beda dengan yang lain seorang lelaki berambut kuning jambrik dengan iris mata biru samudera. Melangkahkan kakinya keluar kelas dengan tujuan yang berbeda dengan yang lain , dia tidak pergi kekanti atau pun ke perpustakaan melainkan dia pergi keatap sekolah. Sekarang dia sedang membutuhkan sebuah tempat yang sepi untuk menenangkan hatinya. satu persatu tangga dilewati dan sampailah dia di atap sekolah, birunya langit dengan awan putih bersih yang menghiasi dan hembusan angin musim semi menyambut Naruto saat dia membuka pintu atap sekolah. Naruto berjalan ke pagar pembatas , dia duduk menyelender dengan kedua tangan yang di gunakan sebagai bantal, Naruto pejamkan matanya merasakan hembusan angin musim semi dan mencoba menenangkan hatinya yang saat ini sedang tak karuan.

Naruto pov

Sebenarnya apa yang terjadi dengan diriku, setiap aku berdekatan dengan Hinata atau melihat senyuman di wajahnya jantung ini langsung berdetak lebih cepat dari biasanya, tapi saat aku melihat Hinata bersama dengan lelaki lain, apalagi lelaki itu kiba yang aku tahu sudah menyukai hinata sejak pertama masuk Konoha Senior High School. hati ini akan terasa sangat panas dan kesal. Perasaan tidak suka melihat hinata bersama lelaki lain selain diriku. perasaan aneh yang sering ku alami ini sudah ku rasakan sejak satu tahun terakhir, saat aku masih berpacaran dengan sakura dan perasaan ini semakin kuat saat aku putus dengan sakura. Apa mungkin aku telah jatuh cinta dengan sahabatku?

Normal Pov

Naruto membuka kelopak matanya saat mendengar langkah kaki mendekat kearahnya, dan suara langkah itu berhenti tepat di sampingnya, Naruto menolehkan kepalanya kesamping dan yang dia lihat sesosok gadis cantik yang baru saja ada di pikirannya,

"akhirnya aku menemukanmu juga Naruto kun, aku sudah mencarimu keseluruh sekolah dan ternyata dugaanku benar kau pasti berada di sini" ucap Hinata yang sudah duduk di samping Haruto. Hinata mendongak melihat langit biru, merasakan hembusan angin musim semi yang membuat rambutnya ikut bergoyang mengikuti irama angin, dan sesekali membuat Hinata harus menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya itu. Naruto yang melihat itu terpesona dengan sosok gadis di sampingnya yang terlihat begitu cantik, mata levendernya yang selalu memancarkan kelembutan, wajah manisnya yang selalu di hiasi rona merah, rambut indigonya yang halus dan lembut, membuat gadis ini seperti bidadari, semua terlihat begitu sempurna dimata Naruto. tak hanya di luar di hatinya pun sempurna, dan Naruto baru menyadari itu sekarang, sungguh bodoh sekali kau Naruto.

"tempat ini sungguh nyaman, pantas saja kau sering kesini Naruto kun" Ucap hinata yang mengalihkan pandangannya kearah Naruto. Namun Naruto tak mendengarkan perkataan Hinata dan malah terus memperhatikan sosok gadis didepannya

"Naruto kun kenapa melamun?!" Panggil Hinata dengan menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah naruto. membuat Naruto langsung tersadar dari lamunan tentang gadis di depannya ini,

"a..ah apa hinata?!" bukannya menjawab Naruto malah balik bertanya, dia benar-benar gugup saat ini kerena ketahuan telah memperhatikan Hinata.

"tidak jadi "jawab Hinata yang terus melihat kearah Naruto terutama ke mata biru sapir itu yang saat ini sedang berusaha menghindari mata lavender Hinata. Hinata benar-benar khawatir sekaligus bingung dengan sikap aneh sahabatnya ini, akhir-akhir ini Naruto sering bersikap aneh.

"oh ya!" Ucap hinata tiba-tiba dan langsung mengambil sebuah surat dari sakunya dan memberikannya kepada Naruto.

"wah hinata chan , kau memberi surat cinta untukku?!" Tanya naruto dengan nada menggoda dan langsung mengambil surat itu. naruto terus melihat surat dengan warna merah itu dengan mata yang berbinar-binar dan senyuman lebar di wajahnya, jarang-jarang hinata memberinya surat.

"itu bukan dari ku baka!" jawab Hinata yang sedikit sweatdrop dengan tingkah sahabatnya ini. karena tidak mungkin Hinata akan memberikan surat cinta pada Naruto bisa keburu pingsan dia sebelum memberikan suratnya. yaa walau harus di akui Hinata ingin melakukan itu.

'haaaah' Hinata menarik nafasnya untuk mengontrol emosinya dan hatinya.

"itu surat dari shion lagi, dan katanya malam ini dia ingin makan malam denganmu" Jelas Hinata, Naruto langsung membulatkan mata dan senyuman luntur dari wajahnya. Naruto kaget dengan penjelasan Hinata , dan Naruto benar-benar tidak menyangka Ternyata Hinata benar-benar serius mencarikan dia cinta yang baru , padahalkan saat itu Naruto hanya bercanda mengucapkan itu, tak di sangka hinata menganggap serius ucapannya waktu itu. kenapa naruto harus mencari cinta untuknya jika cinta itu sudah ada di depannya.

"aku tidak mau" Tolak naruto sambil memberikan kembali surat merah itu pada Hinata.

"untuk kali ini saja Naruto, kamu terima permintaan Shion, aku sudah tidak tega melihat air mata Shion saat aku mengembalikan suratnya atau memberi tahu kamu menolak ajakan makan malam nya, Shion gadis yang baik, dan mungkin dia bisa menjadi cintamu yang baru "ucap Hinata dengan suara yang lirih, Hinata kembali teringat akan adik kelasnya itu. Saat Shion memberikan surat-surat untuk Naruto dengan harapan yang begitu besar dan senyuman yang mengembang di wajahnya, dan melihat air mata dan wajah kecewa Shion saat hinata mengembalikan surat yang ditolak Naruto. sebenarnya Hinata merasakan sakit di hatinya , tapi di sisi lain dia merasa kasihan dengan Shion yang selalu di tolak oleh Naruto. Shion gadis yang baik, dan mungkin Shion adalah cinta yang di cari sahabatnya. Mungkin.

Naruto pandang sahabatnya ini yang sedang menunduk, naruto benar-benar menyesal telah mengatakan itu, yang membuat dirinya harus terjebak dalam situasi seperti ini, Shion memang gadis yang baik, tapi naruto menganggap Shion hanya sebagai adik kelas tak lebih, dan semenjak Naruto putus dengan sakura, Shion semakin gencar mengejarnya dan sering sekali meminta bantuan pada sahabatnya , Hinata yang notabennya orang yang tak tegaan jelas saja mau membantu Shion untuk mendapatkan hati Naruto.

"haaah " Naruto menarik nafas untuk memulai kalimatnya, dia pegang dagu Hinata dan mengangkatnya agar mata lavender itu melihat kearah Naruto.

"baiklah Hinata chan, malam ini aku akan menerima permintaan Shion, aku akan makan malam dengannya" Jelas Naruto tersenyum dan di balas senyuman yang terkesan di paksakan dari Hinata.

TBC

A/N, chapter pertama selesai . .

Gimana ceritanya minna?!, jelekkah? Ancurkah? tolong Minta keritik dan sarannya yaa minna

oh jangan lupa REVIEW . . ^.^/