Hiyaaaa~
Fic baru Stellar, walaupun yang lama belum kelar tapi masih dilanjutin kok ^^
Fic kali ini Stellar bukan asli ide dari Stellar tapi dari komik yang judulnya "Fairy's Landing" punya Hyun Yoo.
Daripada penasaran lebih baik baca saja.
Naruto by Masashi Kishimoto
&
Fairy's Landing by Hyun Yoo
Author : Stellar Alerion
Rating : T
Warning : OOC, OC, AU
1. Karma Bidadari Part 1
Pada suatu malam di kota Konoha. Ada seorang pemuda yang berjalan sambil mendengarkan walkmannya, pemuda itu memakai seragam SMU Konoha Senior High School. Sayangnya, dia sama sekali tidak melihat jalan karena jalan yang ia lewati sangat sepi oleh karena itu ia hanya berkonsntrasi pada walkmannya saja. Tapi sewaktu ia melewati persimpangan jalan, ia bertabrakan dengan seseorang yang mengakibatkan mereka berdua terjatuh.
Bukannya melihat orang itu dan meminta maaf, pemuda itu malah melihat walkmannya, dan ternyata walkman kesayangannya rusak. Sekali lagi, bukannya ia meminta maaf sama seseorang yang baru saja menabraknya, ia malah akan memarahi orang itu karena sudak merusak walkman kesayangannya.
"Hei!" kata pemuda itu, tapi kemarahannya berubah menjadi keterkejutan karena melihat orang yang akan dimarahinya. Orang itu memiliki tanduk dan telinga yang aneh, lalu warna mata dan rambut yang aneh, dan yang memperkuat alasan pemuda itu kalau orang yang dihadapannya itu aneh adalah ia memakai sebuah kimono tua padahal kimono itu sudah tidak pernah dipakai oleh orang-orang karena kimono itu seharusnya sudah tidak ada di jaman seperti ini.
"Tuan Muda. Tolonglah! Saya sedang dikejar-kejar!" kata orang itu sambil memegang pundak pemuda itu.
"Sepertinya mengasikan. Apa kubantu saja ya?" pikir pemuda itu.
-Fairy's Landing-
"Sial, kemana sih orang gila itu?" kata seorang penjaga keamanan.
"Hei, nak!" paggil teman dari penjaga keamanan tadi yang tentunya ia juga seorang penjaga keamanan.
"Ya." jawab pemuda itu.
"Apa kau melihat laki-laki yang menggunakan kimono tua di sekitar sini?" tanya teman penjaga keamanan.
"Tidak." jawab pemuda itu dengan santainya.
"Baiklah, sebenarnya dia itu pencuri pakaian dalam di daerah ini. Kalau kamu melihatnya segera laporkan pada kami ya." kata penjaga keamanan tersebut.
"Baiklah." jawab pemuda itu. Tapi di belakang pemuda itu terdengar sebuah suara dan gunungan kantong plastik – tepatnya kantong plastik yang berisi sampah- yang ada di situ bergerak. Lalu dari dalam tumpukan kantong plastik itu muncullah laki-laki yang sedang dicari oleh para penjaga keamanan., lalu laki-laki itu berkata kepada pemuda itu. Katanya, "Tuan Muda, di sini bau sekali. Saya tidak tahan."
"Baka, kenapa keluar dari situ?" kata pemuda itu frustasi. Sementara itu di belakang pemuda itu terdapat aura-aura yang mengerikan.
"A…ha…ha…." tawa pemuda itu dengan dipaksakan sambil melihat kedua penjaga keamanan.
"Tangkap mereka! Mereka bersekongkol!" kata penjaga keamanan bersamaan sambil berlari mengerjar pemuda dan laki-laki pencuri celana dalam itu.
"Aku tidak bersalah," kata pemuda itu sambil lari.
Setelah bermain kejar-kejaran, kedua penjaga keamanan itupun akhirnya kelelahan. "Mereka cepat sekali." kata salah satu penjaga keamanan yang berhenti di suatu tempat karena mereka kehilangan jejak dari kedua orang yang mereka kejar.
"Perlu minta bantuan?" tanya teman penjaga keamanan itu.
Sementara kedua penjaga kemanan itu bercakap-cakap, kedua buronan mereka bersembunyi tidak jauh dari tempat mereka berhenti sambil mengamati penjaga keamanan. Begitu kedua penjaga kemanan pergi dari tempat itu, pemuda dan laki-laki itu segera keluar dari tempat persembunyiaan mereka.
"KAU!!! Kenapa kau keluar dari tempat persembunyian, hah?!" kata Sasuke dengan nada yang mengerikan sambil menarik pakaian yang dikenakan laki-laki itu.
"Tuan Muda tenang dulu dong…" kata laki-laki itu dengan nada ketakutan. "Sebagai balas budi aku akan memperlihatkan sesuatu yang bagus." lanjut laki-laki itu, begitu mendengar kata 'sesuatu yang bagus' pemuda itu langsung melepaskan tangannya dari pakaian laki-laki itu. Karena penasaran dengan apa yang akan ditunjukkan oleh laki-laki itu akhirnya pemuda itu mengikutinya, dan sampailah mereka di…
"Eh? Sauna mau apa kita ke sini? Jadi ini yang kau sebut 'sesuatu yang bagus'? Lagipula ini sudah jam 10 malam pasti saunanya tutup," kata pemuda itu. Tapi laki-laki itu tetap saja menyelinap masuk ke dalam sauna yang sudah bertuliskan 'CLOSED' itu, "Ssst…. Nanti kita ketahuan," kata laki-laki itu dengan nada berbisik dan jari telunjuknya menempel di mulutnya.
"Dia memang gila," pikir pemuda itu. "Tapi kenapa di sini banyak pohon dan bunga ya?" pikir pemuda itu lagi ketika ia melihat keadaan di sekitarnya. Tapi sewaktu pemuda itu asyik dengan pemikirannya sendiri, laki-laki itu berkata, "Tuan Muda, Tuan Muda! Kemari!" kata laki-laki itu.
Waktu pemuda itu menoleh, dia melihat tiga orang gadis cantik sedang mandi di situ. Gadis yang pertama berambut coklat panjang, matanya berwarna sama seperti warna rambutnya, wajahnya seperti orang Cina dan sepertinya dia adalah gadis yang paling tua. Lalu gadis kedua dia berambut merah muda panjang, matanya berwarna hijau, dan dia adalah gadis yang tercantik diantara ketiga gadis yang ada di situ. Gadis terakhir adalah gadis yang warna kulitnya berbeda dari gadis lainnya, gadis lainnya memiliki kulit berwarna putih sementara warna kulit gadis ini adalah coklat tua, dia memiliki warna rambut pirang panjang, warna matanya biru langit, dan ada tiga buah coretan tipis di pipinya yang berbentuk seperti kumis kucing, tapi hal itulah yang membuat gadis itu manis.
"Apa…." sayangnya, sebelum pemuda itu selesai berkata-kata laki-laki pencuri pakaian dalam itu sudah membekap mulut pemuda itu, "Mereka bidadari," katanya lalu melepaskan tanganya dari mulut pemuda itu.
Sementara pemuda itu masih terpana dengan kecantikan para bidadari, laki-laki pencuri pakaian dalam itu segera melakukan aksinya yaitu mengambil salah satu pakaian milik bidadari tersebut. Sayangnya aksinya mencuri pakaian tersebut diketahui oleh salah satu bidadari. Dengan cepat bidadari berambut merah muda itu segera manginjak pakaian yang berjalan itu.
"Ternyata, Pakkun ya…. Pantas belakangan ini kamu tidak kelihatan di Kayangan, ternyata kamu ada di sini. Apa yang kamu lakukan hah?" kata bidadari tersebut dengan nada yang sangat mengerikan.
"He he he…" tawa Pakkun dengan nada yang ketakutan.
"Kamu itu kurir Kayangan. Tapi kenapa kamu malah mengintip secara diam-diam bidadari yang sedang mandi. Kamu sendiri tahu kan betapa pentingnya pakaian ini?" kata bidadari berambut merah muda itu dengan nada yang penuh dengan amarah.
"Ya. Kalau sudah begini. Tuan Muda! Tangkap!" kata Pakkun sembari melemparkan pakaian bidadari yang diambilnya. Pakaian yang dilemparkan Pakkun tadi dengan mudah ditangkap oleh pemuda itu, tapi sayangnya bidadari berambut coklat juga berhasil menangkap pakaian tersebut.
BREET.
Pakaian yang berhasil ditangkap oleh pemuda dan bidadari berambut coklat itu sobek karena tenaga mereka dalam merebutkan pakaian itu sama besarnya.
"Kyaaa! Bajunya! Bajunya!" teriak bidadari berambut merah muda kencang.
"Kyaaa! Punya siapa itu? Gawat nih!" teriak bidadari berambut coklat yang tidak kalah kancangnya. Mereka pun segera memeriksa pakaian yang tersisa dan ternyata itu adalah pakaian mereka berdua.
"Untunglah, punyaku selamat," kata mereka berdua.
"Ka…kalau begitu…" pikir mereka lalu segera menoleh ke bidadari berambut pirang.
"Yup, pakaian yang robek adalah milikku," katanya dengan nada yang gembira. Sementara itu kedua bidadari yang pakaiannya masih utuh memandang bidadari berambut pirang itu dengan tatapan tidak percaya.
"Kenapa kamu kelihatan gembira sekali?" tanya bidadari berambut merah muda.
"Aiihh…. Aku tidak gembira kok cuma karena terlalu terkejut perasaanku tertukar antara sedih dan gembira," kata bidadari berambut pirang tentu saja sambil mengeluarkan air mata buayanya.
"Tuan muda," kata bidadari itu sambil menghadap kearah pemuda itu dengan air mata yang masih berlinang.
"Eh…." kata pemuda itu terkejut.
"Anda baik sekali mau menerima bidadari menderita karena pakaiannya sobek dan tinggal bersama Anda di dunia manusia ini. Naruto sungguh terharu dengan sikap Anda," kata bidadari yang bernama Naruto itu memohon ke pemuda tersebut. Tapi setelah satu detik berlalu ketika Naruto selesai berbicara, ia langsung memukul perut pemuda itu dan hal itu dengan suksesnya membuat pemuda itu jatuh tersungkur di hadapannya.
"Nah, Sakura-chan, Tenten-chan kalian tidak usah khawatir karena tuan muda akan membantuku. Hal ini membuatku sangat lega," kata Naruto tapi orang yang di maksud masih kesakitan akibat pukulan dari Naruto. Sementara Sakura dan Tenten hanya menghela nafas melihat kelakuan Naruto.
Tiba-tiba dari langit muncul sebuah benda. Benda itu bebentuk seperti kubus yang hanya memiliki 4 sisi yaitu sisi bawah, kanan, kiri dan belakang juga memiliki atap yang berbentuk seperti atap rumah. Benda itu berfungsi sebagai alat transportasi para bidadari dari Kayangan ke bumi maupun sebaliknya.
"Baiklah karena keinginan Naruto seperti itu, kami akan bicarakan masalah ini dengan Kaisar Kayangan," kata Tenten lalu bersiap masuk ke dalam kendaraan tersebut, begitupula Sakura dan Pakkun yang diikat dengan tali.
"Aduh…. Ini sih bukan keinginanku tapi di luar kemampuanku. Kalian lihat sendiri kan…" kata Naruto dengan nada gembira, sementara Sakura dan Tenten hanya ber-SWT-ria mendengar perkataan Naruto.
"Baiklah tuan muda, kami titip Naruto," kata Tenten lalu masuk ke dalam kendaraan tersebut.
"Kami pergi dulu ya…" kata Sakura lalu masuk ke dalam kendaraan itu. Sementara pmuda yang dipanggil 'tuan muda' masih syok dangan kejadiaan ini.
Setelah sadar dari rasa syok-nya ia langsung berteriak, "Tunggu…. Tunggu sebentar!". Tapi sayangnya kendaraan yang dinaiki oleh Sakura dan Tenten serta seekor anjing sudah menghilang dari pandangan. Sementara pemuda itu masih menatap langit dengan tidak percaya.
Chap 1. End
Next chapter : Karma Bidadari Part 2
