Pair: HitsuRuki
Warning: Gaje, OOC, garing, dan lain-lain.
Disclaimer: Sebenernya gue.. *dibakar Tite Kubo*
A/N: Hola, saya kembali membawa HitsuRuki. Langsung aja, ya. Dont like dont read dont flame! RnR please~!
oO0Oo
Summary: Toushiro yang naksir Rukia gak berani 'nembak' dia. Jadi kapten imut kita itu mencoba untuk menanyakan ciri-ciri orang yang Rukia sukai. Sebenarnya, siapa ya orang yang Rukia suka?
=Divisi 10=
"Huaah.."
Toushiro menguap lebar. Hari ini dia tetap mengerjakan tugas 'nista'nya yang tinggi menjulang itu. Rangiku yang lagi-lagi kabur dari tugasnya itu menambah rasa lelah Toushiro. Tiba-tiba suara cempreng Momo (dicekek Momo fc) datang mengagetkan Toushiro.
"SHIRO-CHAAAN!"
"HUWAAA!"
Saking kagetnya, Toushiro sampai menumpahkan isi dari botol tintanya. Alhasil, seluruh cairan hitam itu sukses membasahi semua paper work yang sudah dikerjakan Toushiro. Toushiro yang shock langsung pingsan. Momo yang ikutan shock langsung menjerit.
"EH? SHIRO-CHAAAN!"
=Divisi 4=
Toushiro yang sudah siuman meminta Isane untuk memanggilkan Momo. Dan akhirnya..
"UDAH MATSUMOTO KABUR, TERUS GUE KERJAIN SELURUH TUGASNYA, EH.. MALAH ELO HANCURIN SEMUANYA! HINAMORI! BIKIN GUE SENGSARA AJA SIH ELO!" omel Toushiro nyemprot-nyemprot. Mata Momo langsung berkaca-kaca.
"Hiks.. Maafkan aku, Shiro-chan.." Momo menghapus air matanya, membuat kesan imut bagi Toushiro. Toushiro yang gak tega langsung mengelus-ngelus kepala Momo.
"Iya, iya. Gue juga salah karena gak nutup botol tintanya rapat-rapat.." kata Toushiro. Mata Momo langsung terang kayak lampu Shinyoku (?).
"HUEE! MAKASIH, SHIRO-CHAAN!" Momo langsung nemplok ke Toushiro, Toushiro mangap-mangap.
"Hinamori! O.. Oksigen.." rintih Toushiro, Momo langsung melepas templokannya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
TOK TOK TOK
"Permisi. Saya Kuchiki Rukia dari kelompok 13. Saya mencari Hitsugaya-taichou." kata seseorang dari balik pintu yang ternyata Rukia.
"Ya, masuk saja," jawab Toushiro. Kemudian Rukia masuk sambil membawa beberapa kertas tugas.
"Hitsugaya-taichou, kami dari kelompok 13 telah mengerjakan seluruh tugas Anda yang tadi sempat tertunda –akibat sebuah kecelakaan. Jadi, yang kami butuhkan sekarang adalah tanda tangan dari Anda. Mohon ditandatangani," kata Rukia sambil tersenyum. Toushiro langsung blushing. Rukia jadi bingung.
"Maaf, Anda tidak apa-apa, Hitsugaya-taichou?" tanya Rukia yang langsung menyadarkan Toushiro dari lamunannya.
"I.. Iya! Tadi kau memintaku apa?" Toushiro malah balik bertanya. Momo sweatdrop.
"Ng.. Kami dari kelompok 13 telah mengerjakan tugas Anda tadi. Bisa Anda menandatanganinya?" jelas Rukia lagi.
"Ba.. Baiklah! Te.. Terima kasih banyak!" kata Toushiro tergagap-gagap layaknya Aziz Gagap. *digaplok Shiro-chan*
"Ya, sama-sama. Saya permisi," kata Rukia sambil tersenyum lagi. Toushiro blushing lagi.
Blam.
Pintu kembali terbuka dan tertutup. Momo yang bingung dengan tingkah Toushiro langsung bertanya dengan polosnya.
"Nee.. Hitsugaya-kun suka sama Kuchiki-san, ya?"
Bruush!
Toushiro yang sedang meminum teh hijaunya langsung menyemburkannya begitu saja. Kemudian dia menatap Momo dengan muka merah membara.
"Ke.. Kenapa elo.."
"Haduuh.. Gak papa kali, Shiro-chan! Ngaku aja, deh.." goda Momo. Toushiro rasanya ingin kembali pingsan.
"I.. Iya.. Gue suka dia.." kata Toushiro yang gak nyadar kalo dia keceplosan.
"Hm.. Gimana kalo Shiro-chan tembak aja dia!" kata Momo lagi yang langsung disumpel Toushiro pake gelas minumnya.
"Hergh..! Agresif amat, sih, bego!" semprot Toushiro.
"Ng.. Gimana kalo Shiro-chan tanya dulu ciri-ciri orang yang Kuchiki-san suka! Kalo gak ada miripnya sama Shiro-chan, tanya namanya! Dan kalo itu tetap bukan Shiro-chan juga, NYERAH AJA!" kata Momo yang langsung menusuk hati Toushiro.
"Tajam amat sih kata-kata elo! Tapi kayaknya bagus juga! Trims, Hinamori!" Toushiro langsung beranjak dari tempat tidurnya. Tapi Momo menahannya.
"Shiro-chan, kamu masih sakit! Lagipula Kuchiki-san minta elo buat menandatangani kertas ini, kan? Kerjain dulu, gih!" sergahnya. Toushiro cemberut gaje dan mulai mengerjakan tugasnya dengan malas. Ketuleran Rangiku, nih kayaknya..
=Esoknya di Mansion Kuchiki=
Tok tok tok
Toushiro mengetuk-ngetuk pintu mansion yang megah kayak Holcim itu. Karena ketuleran Upin&Ipin, Toushiro reflek ngomong kayak gini:
"Atuk, oh Atuk!"
Byakuya segera membukakan pintu. Begitu melihat Toushiro, Byakuya langsung senyam-senyum bak orang gila. #Duaak!
"Toushiro my son! Eh! Ehem.. Hitsugaya-taichou, ada perlu apa elo kemari?" kata Byakuya yang berusaha mengembalikan sikap cool-nya. Toushiro langsung ngomong tanpa basa-basi.
"Eng.. Adik elo ada?"
"Rukia? Ooh.. Dia lagi berlatih bareng Renji," terang Byakuya. Tiba-tiba hati Toushiro panas.
'Huuh! Padahal mendingan berlatih bareng gue daripada sama Babon kayak gitu! %*#€!' umpatnya dalam hati yang pastinya sudah author sensor dengan ikhlas lahir batin (?).
"Baiklah. Dia berlatih dimana?" tanya Toushiro lagi.
"Di lapangan Divisi 6," jawab Byakuya.
"Ooh.. Thanks Kuchiki-taichou. Gue permisi," kata Toushiro yang langsung berlarian kayak anak ilang.
Sementara itu, Byakuya yang masih tak percaya dengan kejadian barusan terbengong-bengong. Hitsugaya Toushiro, sang kapten jenius yang dingin itu sedang mencari adiknya? Ingin rasanya Byakuya nangis-nangis penuh keterharuan (?).
"Hisanaaa.. Anak(*) dan adik kita udah dewasaa.." Byakuya tak bisa menahan tangisan lebaynya. Arwah Hisana yang melihat Byakuya hanya bisa sweatdrop.
=Lapangan Divisi 6=
Tap tap tap
Toushiro terus berlari-lari gaje menuju lapangan Divisi 6. Setelah sampai, Toushiro langsung ambil napas kemudian bertereak sekencang mungkin.
"Ssh.. WOI, KUCHIKI! ELO DIMA.. UPH!" sebelum Toushiro siap ngomong, Renji udah ngebekep mulutnya duluan.
"Hitsugaya-taichou, jangan ribut-ribut di divisi kami. Liat, tuh akibatnya," Renji nunjuk ke arah para anggota kelompok 6 yang pada semaput semua akibat suara Toushiro tadi.
"Ups, sori. Btw, Kuchiki mana?" tanya Toushiro singkat, jelas, padat, dan.. (author dibekep)
"Maksudnya Rukia? Dia baru aja pergi ke Divisi 13 buat ngerjain sisa-sisa dokumen Ukitake-taichou. Mank napa?" jawab+tanya Renji.
"Ng.. Nggak ada apa-apa! Makasih, Abarai!" elak Toushiro yang langsung ngacir menuju Divisi 13, ninggalin Renji yang kepalanya dipenuhi tanda tanya.
"Ngapain Hitsugaya-taichou nyari Rukia? Ah! Jangan-jangan..!"
=Divisi 13=
"UKITAKE-TAICHOU!" pekik Toushiro yang baru nyampe di Divisi 13. Penyakit Jushirou langsung kambuh. Dia sesak napas, kejang-kejang, (ini TBC atau ayan, sih?) dan lain-lain. Kiyone dan Sentarou yang panik langsung berlarian gaje ke arah Jushirou.
"TAICHOU!" jerit mereka. Toushiro sweatdrop sebentar, tapi dia gak mau buang-buang waktu dan langsung ke pokok permasalahan.
"Ng.. Kalian ada ngeliat Kuchiki, nggak?"
"Eh, Kuchiki-san baru aja pergi ke taman Sakura di Rukon'gai, Hitsugaya-taichou!" jawab Kiyone. Toushiro berdecak kesal.
'Cepet amat, sih tuh anak pergi!'
"Oke, deh. Makasih!" Toushiro kembali ber-shunpo dan meninggalkan Kiyone dan Sentarou yang mulai nangis-nangis gaje.
=Taman Sakura Rukon'gai=
Toushiro mengintip Rukia yang sedang duduk di bawah pohon Sakura sambil mencelupkan kakinya ke dalam kolam di depannya. Toushiro blushing lagi. Rukia terlihat makin anggun di matanya.
'Sepi.. Ini kesempatan gue..'
Toushiro kemudian mendekati Rukia. Si kemut (keren imut) itu duduk di sebelah Rukia. Rukia menoleh dan bertanya.
"Eh? Hitsugaya-taichou? Ada perlu apa Anda kemari?"
"A.. Aku ingin bertanya padamu!"
"Tanya apa?" tanya Rukia yang antusias. Toushiro makin gugup.
"Ku.. Kuchiki! A.. Apa ciri-ciri orang yang elo suka..?" tanyanya. Agresif amat..
"Eh?" Rukia memerah sebentar. Kemudian menjawab dengan malu-malu.
"Ng.. Matanya berwarna hijau indah, rambutnya berwarna putih, dan senyumnya yang menawan!" Rukia menutupi wajahnya yang blushing. Toushiro ikutan blushing, soalnya ciri-ciri yang disebutin Rukia bener-bener mirip dengannya. Toushiro bertanya lagi.
"Si.. Siapa orangnya?"
Rukia senyum kayak orang dapet rumah gratis, kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam shihakusou-nya sambil tereak..
"CHAPPY PRODUK TERBARU!"
Gubraak!
Toushiro yang shock langsung jantungan dan pingsan (lagi). Rukia langsung ngejerit.
"EH? HITSUGAYA-TAICHOU!"
=Esoknya di Divisi 4=
Toushiro membuka matanya dan.. Taraa~! Selamat datang kembali di ruang pengobatan Divisi 4! #plak.
Toushiro sweatdrop. Baru aja semalem dia keluar, ehh.. Malah masuk lagi. Tiba-tiba Isane masuk ke kamar itu.
"Ah, Hitsugaya-taichou! Udah bangun rupanya! Semalam Anda pingsan lagi. Untung Kuchiki-san membawa Anda kemari," terang Isane. Toushiro blushing.
'Jadi.. Semalem gue pingsan di depan Kuchiki? Mana dia yang ngebawa gue, lagi! Memalukaaan!'
"Ah, saya hampir lupa. Ternyata, setelah diperiksa, Anda mengidap penyakit jantungan akut," sambung Isane.
"WHAT?" Toushiro melotot shock.
"Hal ini disebabkan Anda yang sering terkejut dan shock. Intinya, Anda harus banyak istirahat," tambah Isane lagi. Toushiro rasanya mau pingsan. Ralat, rasanya dia mau mati aja sekalian.
"Nah, Hitsugaya-taichou. Ada tamu untuk Anda." Isane membukakan pintu kamar itu dan, tadaa! Pak guru datang sambil membawa kertas-kertas soalnya.
Bukaan! Tapi Rukia yang datang sambil membawa bingkisannya. Toushiro memerah seketika sedangkan Isane yang melihat hal itu terkikik pelan.
"Baiklah, saya permisi dulu. Hihi..!"
Blam.
Sekarang tinggal Toushiro dan Rukia saja yang ada di kamar itu. Berdua. Ya, BERDUAAN.
Rukia menaruh bingkisannya di atas meja, kemudian cewek itu duduk di kursi di sebelah kasur. Keduanya diem aja. Sama-sama gak punya bahan pembicaraan, sampai Rukia ngomong duluan.
"Eh, Hitsugaya-taichou. Sebenarnya, kenapa Anda pingsan kemarin? Emang aneh, ya, kalo saya lebih suka Chappy daripada sama manusia atau shinigami?" tanya Rukia. Toushiro yang gak enak langsung nyari alesan.
"Eh? Ooh.. Bukan! Semalem gue emang lagi kurang enak badan aja, kok!"
Rukia langsung senyam-senyum lagi kayak baru dapet 100 kardus Chappy. Toushiro menghela napas lega. Tapi dia merasa ganjal sehingga membuat dadanya terasa sesak. Rukia yang melihat keadaan Toushiro jadi panik.
"Hi.. Hitsugaya-taichou! Anda kenapa?"
"G.. Gak apa-apa.. Mungkin ini hanya efek keadaan gue sekarang.." dustanya. Tiba-tiba Toushiro teringat kata-kata Momo tempo hari.
'NYERAH AJA!'
Toushiro akhirnya tau apa yang mengganjal di hatinya. Ternyata karena Momo bilang 'menyerah aja', toh. Lagi-lagi perkataan Momo memenuhi kepalanya.
'Tembak aja dia!'
Toushiro nge-blush sebentar. Kemudian memantabkan hatinya.
"Ku.. Kuchiki! Se.. Sebenarnya.. Aku su.."
Toushiro berhenti sebentar. Belum siap kayaknya.. Rukia yang bingung langsung nanya sama Toushiro.
"Hitsugaya-taichou, Anda mau ngomong apa?"
Toushiro diem, gak ngejawab. Tapi dia mengulang kata-katanya tadi dengan lebih jelas, padat, dan lain-lain.
"A.. Aku suka kamu, Kuchiki!"
Mata Rukia langsung membulat sepeti bola pimpong. #Plak. Sedangkan Toushiro berusaha nutupin mukanya yang udah menyamai cabe yang baru author beli tadi pagi (?). Rukia kembali nanya.
"Hi.. Hitsugaya-taichou serius..?"
"Yaeyalah, duren aja dibelah, bukan dibedo.. Eh, salah.. Maksudnya.. Mana mungkin aku bercanda di saat begini!" ralat Toushiro secepetnya. Padahal dia baru aja bercanda...
"Se.. Sebenarnya saya juga menyukai Hitsugaya-taichou.." tambah Rukia. Gantian Toushiro yang melotot.
"Eh? Bukannya elo sukanya sama Chappy produk terbaru itu?" Toushiro menatap Rukia ragu. Rukia ngangguk sekencang-kencangnya.
"Itulah alasan saya menyukai Anda. Ciri-ciri kalian mirip."
Gubraak!
Toushiro yang shock nyaris kambuh penyakit barunya. Rukia langsung meralat.
"Hi.. Hitsugaya-taichou! Saya bo'ong, kok! Saya menyukai Anda bukan karena itu.. Tapi karena perasaan itu memang ada dalam hati saya.. Ups!" Rukia yang nyadar kalo dia keceplosan langsung ngejeduk-jedukin kepalanya ke dinding. Toushiro langsung senyam-senyum nakal. Dia kembali ngomong.
"Ada hukumannya karena bikin gue patah hati!" Rukia yang ngendenger omongan Toushiro barusan langsung menghentikan aktivitasnya –jeduk-jedukin kepala.
"Apaan?" tanya Rukia polos.
"Ciuman sama gue.."
"WHAT? CIUMAN?" pekik Rukia yang gak percaya.
"Iya.. Ini juga sebagai tanda kalau kau juga mencintaiku. Kau mau, kan?" tanya Toushiro yang sebenernya juga gak percaya sama omongannya sendiri.
"B.. Baiklah.." Rukia mengangguk.
Blush!
Keduanya langsung blushing stadium akhir. Kemudian mereka mulai mendekatkan bibir masing-masing.
5 cm..
3 cm..
1 cm..
0,5 mm.. *author maksaa!*
Sampai..
Ditengah-tengah acara HitsuRuki yang lagi asyik-asyiknya bermesraan, tiba-tiba..
Gedubraak!
Pintu terbuka (baca: jebol) dengan 'indah'nya. Disana terlihat Byakuya, Rangiku, Momo, Renji dan beberapa orang lainnya yang tengah mengaduh kesakitan. Rukia dan Toushiro langsung ngelepasin ciumannya.
"Hwadooh! Renji! Elo nindih pantat gue, nih!" pekik Rangiku gak nerima.
"Rangiku-san, daripada ngurusin pantat elo, mendingan kita liat dulu pasangan baru kita!" alih Renji.
"Waah.. Shiro-chan pintar! Elo ngikutin nasehat gue, ya?" goda Momo.
"Hihi.. Hitsugaya-taichou yang blushing tampak sangat lucu.." Isane berusaha gak ngakak, dia kan mau jaga image..
"Hisana~ Anak dan adik kita udah dewasa~.." Byakuya kembali nangis-nangis gaje. Semua yang ada disana sweatdrop.
"K.. Kalian.. Sejak kapan ada disini..?" tanya Toushiro yang mukanya udah menyamai rambut Renji itu. Rukia juga begitu. Para pengintip itu tersenyum jahil.
"Tentu saja dari tadi, Hitsugaya-taichou! Dari kemarin kami sudah curiga, soalnya elo nyari-nyari Kuchiki-san melulu! Jadi kami selalu ngikutin kalian dari belakang!" kata Kiyone panjang lebar. Toushiro melotot shock.
"DARI KEMARIN? JADI KALIAN NGIKUTIN GUE TERUS? GIMANA CARANYA?" tereak Toushiro yang bikin jendela di kamar itu pecah. Untung semuanya udah pake kapas tebel, mereka udah tau kalo hal ini pasti terjadi.
Kemudian para penguntit itu mengeluarkan sesuatu dari dalam bajunya masing-masing. Mereka menunjukkan sebuah botol dengan label:
PIL PENYEMBUNYI TEKANAN REIATSU.
BY: KUROTSUCHI MAYURI-TAICHOU.
Renji dkk tertawa nista, sedangkan Toushiro langsung mengambil Hyourinmaru yang ditaruhnya di atas meja. Rukia yang panik cepet-cepet mengalihkan suasana.
"Eits..! Gimana kalau kalian traktir kami..? Ka.. Kami pasangan baru, kan?" tanya Rukia malu-malu. Byakuya kembali nangis terharu.
"Hisana.. Adik kita mau mengakui statusnya.." Byakuya langsung meluk-meluk foto Hisana. Rukia menatap horror kakaknya. Baru kali ini dia ngeliat Byakuya jadi kayak orang gila.. *author ditendang Byakuya fc*
"Oke! Semuanya, ayo traktir pasangan baru kita!" tereak Rangiku sambil mengepalkan tangannya ke atas.
"OOO!" sorak mereka semua yang kemudian lari-lari gaje keluar Divisi 4 menuju ke tempat jual-jual makanan. Rukia dan Toushiro menghela nafas lega.
"Kuchiki, karena tadi kita diganggu, ayo kita ulangi," ucap Toushiro malu-malu. Rukia blushing, tapi tetap dilaksanakannya juga.
Mereka kembali berciuman, tapi kali ini lebih singkat.
Setelah puas, mereka melepaskan ciumannya dan saling membuang muka. Malu.
"Hi.. Hitsugaya-taichou! Anda masih sakit! Silahkan tidur dulu!" tereak Rukia tiba-tiba yang bikin Toushiro nyaris jantungan lagi.
"Ya, makasih mau nerima cintaku, Kuchiki." Toushiro menarik selimutnya kemudian tertidur pulas. Rukia menatap wajah imut Toushiro yang lagi tidur itu, kemudian mengecup dahinya sambil mengucapkan..
"Aishiteru, Toushiro-kun.."
*OWARI*
=OMAKE=
Hari ini Toushiro ulang tahun. Jadi para taichou dan wakilnya (termasuk Rukia) berniat mengadakan pesta kejutan.
Mereka menunggu Toushiro dalam gedung Divisi 10. Kemudian, saat Toushiro masuk..
"SELAMAT ULANG TAHUN, HITSUGAYA-TAICHOU!" tereak mereka semua, tapi..
"~! ! !"
Jantungan Toushiro langsung kambuh dan dia segera ditandu ke Divisi 4.
oO0Oo
(*)Anak: Toushiro
A/N: Haha, ceritanya garing dan endingnya pun gaje. Kalo review-nya udah banyak, aku bakalan bikin chapter bonus buat bales-bales review dari kalian! Oke, review please~!
