Shigatsu wa Kimi no Uso/Your Lie in April by Naoshi Arakawa

Tidak mengambil keuntungan apa pun dari tulisan yang saya buat

Summary: Kenangan tentang tulisan yang Kaori goreskan di suratnya tak akan pernah lupa dalam benak Arima. Bahkan setelah sepuluh tahun.

Canon, time skip


Aku bertemu dengan gadis tersebut di bawah bunga sakura yang tengah bermekaran

Lalu takdirku mulai berubah

.

.

Kenangan Terindah

Hanakirei-chan

.

.


Alunan nada membius semua orang yang berada di aula tatkala jari-jemari Arima Kousei menekan tuts piano dengan indahnya. Menarik perhatian penonton lalu membius mereka pada bunga sakura yang bermekaran di musim semi–meski sekarang adalah musim dingin.

Sudah 10 tahun berlalu saat gadis itu tak lagi menunjukkan senyum cerahnya–bagai matahari. Arima tak lupa barang sepatah kata pun yang tertulis di surat terakhir Kaori–dan ia masih menyimpannya hingga saat ini, bersama dengan foto berharga milik gadis violis itu.

Memutar balikkan waktu ke-10 tahun lalu, kenangan pada hari itu memaksa pikiran Arima keluar dari raganya. Mengumpulkan serpihan ingatan yang membuatnya menjadi seperti saat ini. Pianis professional.

Kata-kata berupa tulisan tangan yang tergambar rapi di surat Kaori muncul begitu saja dalam pikirannya. Lagi, ia tidak sanggup 'tuk tak mengacuhkan goresan tangan yang menempel secara permanen di otaknya.

Bagaimana menurutmu, apa aku bisa berbekas di hati seseorang?

'Kau bahkan membekas di hati banyak orang.'

Apa aku bisa membekas di hatimu?

'Selalu … dan selamanya.'

Meski sesaat, apa kamu akan selalu ingat padaku?

'Mana mungkin aku lupa semua hal tentangmu.'

Jangan melupakanku, ya?

'Umm.'

Janji, ya?

'Umm.'

Untunglah kamu orangnya. Apa ini akan tersampaikan padamu? Aku hanya bisa berharap.

Arima Kousei-kun … aku mencintaimu.

Aku mencintaimu.

Selalu mencintaimu.


Arima menghentikan gerakkan jarinya. Menyudahi bermain piano. Matanya bergerak pelan menuju bangku penonton. Mereka terdiam, tak ada yang berniat memberi tepuk tangan.

Ia tersenyum pada satu orang yang memandangnya dengan berlingan air mata. Tsubaki, istrinya. Arima paham Tsubaki pasti mengetahui apa isi dari musik yang ia mainkan. Musik yang berisi jiwa Miyazono Kaori.

Lekas Arima berjalan menjauhi panggung setelah menunduk hormat. Dalam benaknya, ia ingat satu kalimat yang mungkin saja akan merubah hidupnya saat ini. Kalimat yang mungkin saat itu bukanlah sebuah kebohongan.

Kalimat penuh arti dari Kaori.

Maukah kau mati bersamaku?

TAMAT


AN: Sampai saat ini masih mewek ketika kembali melihat episode terakhir. Sebuah mahakarya yang sarat akan makna kehidupan. Shigatsu wa Kimi no Uso.