Disclaimer : Masashi Kishimoto x Naruto

Jadi bukan punya saya :v

Pairing : Naruto X ….. ? (or Harem?)

Rate : M

WARNING : Ecchi (Maybe), Typo, OOC Charac, OC, Mana User, Supernatural

DON'T LIKE, DON'T READ

Check This Out

Chapter 1

Jepang, negara dengan pengembangan teknologi termaju di Dunia. Pengembangan alat komunikasi, transportasi missal, peraturan yang tegas dan menjadi salah satu Negara teraman di Dunia.

Dalam pesatnya teknologi mereka melupakan satu hal, satu hal yang sangat penting. Tidak peduli seberapa maju Negara tersebut, hal ini akan selalu ada. Satu hal yang membuat mereka lupa, bahwa manusia tidak hidup sendiri.

Mereka melupakan eksistensi lain dari para pendahulu mereka, mereka melupakan keberadaan mereka, sehingga mendesak mereka untuk mengambil keputusan tegas. Membuat mereka rela melanggar peraturan yang dibuat leluhur mereka, agar mereka bisa hidup di Dunia ini.

Mereka memberontak, menampakan diri sebagai perwujudan rasa takut, keputus asaan, kesedihan, penderitaan, rasa sakit, dan kehampaan. Meneror para Manusia yang serakah dan tidak peduli akan keberadaan mereka, memakan jiwa-jiwa yang tersesat, dan membimbing manusia dalam kehancuran.

Merekalah ' PARAO ' eksistensi terlupakan yang mulai bangkit dan mencoba menaklukan Dunia, membawanya pada kegelapan yang tak berdasar, dan mencoba memutar roda TAKDIR.

Ini bukan kisah pahlawan yang menyelamatkan Dunia , ini ada kisah dimana hal yang tidak kau percaya menampakkan wujudnya didepan matamu.

Dan keteguhan hati menjadi sumber kekuatanmu.

.

.

.

Pagi yang indah menyelimuti Konoha, salah satu kota terbesar setelah Tokyo dan Kyoto. Kota yang memiliki banyak misteri tersembunyi dan mitos-mitos melegenda, dan di kota ini lah kehidupan dari Namikaze Naruto.

Kring….Kring…Kring….Krin-

" Sudah pagi ya " ucap pemuda berambut putih kebiruan, bermata kuning dan kulit putih, sedang mengucek matanya dan mengumpulkan kesadaran. Dia pun mulai berdiri dan berjalan menuju kekamar mandi, melakukan kebiasaan setiap orang yaitu mandi.

.

" Hah…ini hari pertamaku di sekolah tapi entah kenapa aku merasa sangat malas " keluh Naruto sambil berkaca dan merapikan bajunya. Dia memakai seragam sekolah berupa kemeja putih dibalut dengan blazer warna hitam, Blazernya tidak dia kancingkan sehingga memperlihatkan kemeja putihnya, untuk bawahannya adalah celana hitam, dan sepatu kets berwarna putih dengan garis hitam.

" Ohayou Goshujin-sama " sapa seseoran- ah ralat sapa seekor kucing putih, " Goshujin-sama anda mau sarapan apa? " tanya kucing itu. Kucing dengan bulu butih bersih dan bulu yang sedikit lebih lebat di bagian dada, dan jangan lupa cincin kecil di telinga kirinya. " Terserah kau saja, Shiro-chan " balas Naruto dengan malas.

Ngomong-ngomong kita semua tau kucing tidak bisa bicara, apalagi memasak. Oke, sedikit info Shiro ( kucing tadi ) adalah salah satu PARAO yang sudah menemukan majikannya. Bagaimana dia mendapatkannya, sebut saja keberuntungan karena dia menemukan Shiro terluka dan merawatnya.

" Yokai, tunggu ne Goshujin-sama " teriak sang kucing dari dapur, Naruto sendiri menunggu dengan sabar makanan yang di buat oleh kucingnya. Saat menunggu seperti itu dia terkadang dia berpikir ' Dunia sudah terbalik, Manusia dirawat oleh peliharaannya ' kira-kira seperti itu.

Tapi bukan Naruto namanya kalau memikirkan hal yang tidak berguna seperti itu, yang terpenting baginya ada yang membuatkan sarapan dan bekal untuk makan siang.

" Maaf menunggu lama Goshujin-sama " ucap Shiro sambil meletakkan sepiring Kare hangat di depan tuannya, " Dan ini bento untuk Goshujin-sama nanti " lanjut Shiro yang sedang memasukkan kotak bento kedalam tas Naruto.

" Arigatou Shiro-chan, aku selalu merepotkanmu " ujar Naruto sambil sedikit merunduk, " Tidak, Shiro suka kalau bisa membantu Goshujin-sama " balas Shiro sambil melambaikan ekor panjangnya dan duduk didekat tuannya.

" Ini…buka mulutmu…aaaaa…." Kata Naruto sambil menyendokkan Kare ke mulut Shiro, kucing itu pun menuruti tuannya dan membuka mulutnya. Inilah kebiasaan mereka sehari-hari, setelah selesai Naruto mencuci piringnya dan bersiap pergi ke sekolahnya.

" Hati-hati dijalan Goshujin-sama " ucap Shiro di depan pintu rumah Naruto, " Tidak, kau akan ikut aku ke sekolah Shiro-chan " Naruto segera mengendong Shiro dan meletakkan di bahu kanannya. " Tapi Goshujin-sama, aku tidak pernah ke sekolah dan aku masih belum bisa berinteraksi dengan orang lain " ujar Shiro sambil melompat dari bahu Naruto.

Melihat penolakan Shiro, Naruto hanya menghela nafas lelah. ' Kenapa dia keras kepala sekali ' batin Naruto sambil menepuk dahinya pelan, " Dengar aku tidak tega meninggalkanmu di rumah sendirian, lagi pula kau pasti bosan kalau hanya dirumah. Disana kau hanya perlu bersikap layaknya kucingku yang manis " penjelasan Naruto membuat Shiro merenung sejenak, sampai akhirnya melompat kembali ke bahu kanan tuannya.

" Ha'I Goshujin-sama " balas Shiro sambil melambaikan ekornya, tangan kanan Naruto mulai mengusap bulu Shiro sambil berjalan ke sekolah. " Shiro-chan saat disekolah jangan berbicara ya " ujar Naruto dan dibalas anggukan kecil dari Shiro.

.

.

" Kau sudah menemukannya ? " tanya seseorang yang duduk di sebuah singgasana dengan nada tegas tapi dari gesture tubuhnya, dia tampak sangat santai dengan tangan kiri yang menopang dagu. " Ha'I Lord-sama, hamba sudah mengidentifikasi kecocokan DNA dan identitas publiknya " jawab seorang pemuda di depan computer super besar.

" Baiklah, tampilkan di layar utama " jawab Lord sambil membenarkan posisi duduknya. Layar monitor super besar itu mulai menampilkan gambar seorang pemuda dengan kucing putih di pundaknya, dilihat dari bajunya dia masih murid sekolah.

" Akhirnya pemimpin sejati Parao muncul, kami sangat menantikan kekuasaan anda mengambil alih Dunia Manusia, Naruto-sama "

.

.

.

" Ne, Shiro-chan. Akhir-akhir ini aku merasakan ada yang aneh pada tubuh ku " tanya Naruto sambil terus membelai bulu kucing di pundaknya. " Daijobou Goshujin-sama, anda tidak mungkin akan sakit. Mungkin anda hanya kelelahan karena semalam anda begadang Goshujin-sama " balas Shiro,sang kucing putih.

" Ya aku harap juga begitu Shiro-chan " dan mereka pun melanjutkan perjalan ke sekolah baru Naruto. Di perjalanan Naruto dan Shiro selalu di tatap oleh para pejalan kaki, kenapa begitu ? pertama ada seekor kucing manis yang begitu menurut dan bisa duduk dengan tenang di pundak pemuda itu.

Kedua dan yang paling utama, " Kyaa..dia sangat tampan dan kucingnya sangat imut " itulah alasan utamanya kenapa mayoritas yang memandangnya adalah siswi dan gadis yang lewat. ' hah….selalu seperti ini ' batin Naruto sambil menghela nafas.

" Ohayou Naruto-kun " mendengar ada yang menyapanya Naruto pun menoleh ke belakang dan mendapati seorang gadis berambut merah memakai seragam sekolahnya yaitu kemeja putih lengan panjang, dasi berwarna biru dan rok biru muda yang sangat pendek. Rambutnya tergerai dan memakai penjepit rambut berwarna putih kebiruan di poninya.

" Ohayou Sara-san, kau masuk ke Konoha gakuen juga ? " tanya Naruto sambil melanjutkan perjalanan, " Ha'I aku di terima disana, kalau Naruto-kun pasti langsung bisa masuk karena kau pintar " balas gadis bernama Sara tersebut dengan sedikit kesal.

" Hah…aku hanya beruntung karena suka membaca, kau tidak banyak berubah ya sejak kita berpisah di sekolah dasar " ujar Naruto, Sara hanya memanyunkan bibirnya sebal mendengar perkataan Naruto " Kau mengejekku Naruto-kun, aku sangat tidak suka Matematika. Kau juga tidak banyak berubah " balas Sara dengan sebal.

' kau hanya bertambah tampan Naruto-kun ' lanjutnya dalam hati sambil merona melihat Naruto. Mereka sudah sampai ke Konoha Gakuen, sekolah yang sangat besar dan memiliki segudang murid berprestasi.

Naruto sendiri bisa masuk tanpa harus mengikuti karena dia sudah sering mengikuti lomba tingkat Nasional di Jepang, salah satu keuntungannya dia hanya tinggal masuk ke sekolah tanpa biaya dan ujian masuk.

.

Kelas 1-A

Naruto dan Sara sudah menemukan kelas mereka dan masuk mencari tempat duduk, Naruto duduk di bangku paling belakang dekat jendela. Shiro segera turun dan merebahkan tubuhnya di meja Naruto, dia merasa sangat senang bisa bersama dengan tuannya seharian penuh dan itu akan terjadi setiap hari.

Naruto merasa sedikit risih karena banyak siswi menatap kearahnya, " Ah..Naruto-kun yang selalu santai, bisa tersipu ditatap para gadis? " tanya Sara dengan nada mengejek, Naruto hanya cuek bebek dengan itu. " ano…Sumimasen Namikaze-san " ucap seorang gadis menghampiri Naruto. Naruto pun menoleh dan memandang gadis yang menunduk disampingnya, ' Aku seperti tidak asing dengan auranya ' batin Naruto yang terus memandang gadis itu.

" Ada apa? " tanya Naruto karena gadis itu hanya diam, " Perkenalkan namaku Mikoto, Uchiha Mikoto " ucap gadis itu dan mengulurkan tangannya dengan sedikit menunduk. " Namikaze Naruto, kau bisa memanggilku Naruto saja " balas Naruto sambil menjabat tangan gadis itu.

" Hai Uchiha-san, namaku Sara. Senang bertemu denganmu " ucap Sara sambil melambai pada Mikoto dan dia tersenyum kepada Sara. Sara dan Mikoto langsung akrab dengan mengobrol terus menerus, tidak memikirkan Naruto yang sedang berusaha tidur.

.

.

Naruto pun pulang dengan wajah lesu dan malas yang sangat besar. Karena di kelas dia sudah di tunjuk sebagai ketua kelas, lebih parahnya lagi semua teman sekelasnya adalah perempuan. " Goshujin-sama kau terlihat murung, Daijobou desu ? " tanya Shiro dengan khawatir melihat wajah lesu Naruto.

" Aku hanya lelah Shiro-chan. Oh ya, kau merasakan aura Mikoto tadi ? " Naruto masih penasaran dengan Aura Mikoto yang terasa tidak asing baginya. " Gomenasai Goshujin-sama, Shiro tidak tau " balas Shiro dengan lemah.

Naruto hanya mengelus bulu Shiro dan tersenyum, membuat Shiro mengangguk dan menutup mata menikmati belaian tuannya.

Deg

" Shiro-chan ada Parao di sekitar sini " ucap Naruto secara tiba-tiba, " Ha'I Goshujin-sama, energinya sekitar 100 meter arah barat " balas Shiro yang menajamkan sensornya. Mendengar itu Naruto segera berlari kearah energy yang diberitahukan Shiro.

.

" Ayo gadis manis, datanglah kemari. Aku hanya ingin memakanmu " ucap seekor Monster dengan wujud menyerupai Tikus dengan badan besar berotot dan kuku yang panjang. " Jangan harap kau bisa melakukan itu, Parao " balas gadis itu.

Ice Magic : Freezing Area

Seketika area tersebut menjadi dataran es yang dingin dan membekukan kaki Parao tersebut. " Hahaha…hanya ini sihir yang kau punya, sungguh menyedihkan " ucap Parao itu sambil berjalan tanpa hambatan kearah gadis tersebut. " A-apa sihirku tidak mempan " ucap gadis itu sedikit terkejut, " Ini belum berakhir "

Ice Magic : Spear Heaven

Muncul lingkaran sihir biru di atas gadis tersebut dan memuntahakan banyak tombak es yang sangat tajam, Parao itu segera membuat lingkaran sihir dan bersiap memunculakan serangannya.

Poison Magic : Poison Wave

Muncul uap gas dari lingkaran itu dan memusnahkan semua tombak es yang datang kepadanya, tidak berhenti disitu uap itu terus melaju kearah gadis tadi. Sang gadis hanya bisa pasrah, Mana yang dia gunakan tadi terlalu banyak sehingga sihirnya sudah habis, " Shiro-chan ! " tapi dia mendengar seseorang berteriak.

Light Magic : Holy Shield

Muncul sebuah kubah kuning transparan didepan gadis tadi, " Ternyata memang benar, kau seorang Majou " gadis itu menoleh kesumber suara dan mendapati seorang pemuda yang baru dikenalnya tadi.

" N-Naruto-kun " cicit gadis itu sedikit syok, bagaimana tidak ternyata Naruto tau kalau dia adalah seorang Majou, " Mulai dari sini biar kami yang urus, Mikoto " ucapan Naruto, membuat Mikoto binggung.

" Ayo Shiro-chan " lanjut Naruto sambil merentangkan tangannya kedepan, " Ha'I Goshujin-sama " balas kucing putih di bahunya yang juga merentangkan tangannya kedepan. " Sialan berani sekali kalian mengangguku! " teriak Parao tadi dengan penuh amarah, Naruto hanya tersenyum kecil mendengarnya.

Light Magic : Dark Eraser

Muncul 4 lingkaran sihir di depan Naruto dan menembakkan laser cahaya berwarna kuning terang, melihat bahaya yang datang Parao tadi segera membuat sihir pertahanan 4 lapis.

Syut….Duar….

Tabrakan antar dua sihir itu menimbulkan ledakan yang menghancurkan area sekitarnya, banyak Kristal es dan batu kecil beterbangan. Asap pun mengepul dari tempat Parao tadi, setelah meipis terlihat dia terluka cukup parah dan luka bakar serius di tubuhnya.

" Kuat juga kau, tapi maaf hanya sampai disini saja " Parao itu segera terkurung oleh Kubus biru keputihan, " Ada kata-kata terakhir ? " tanya Naruto pada Parao tadi. Karena tidak kunjung menjawab Naruto menjadi kesal, " Baiklah, Katsu " lanjut Naruto, kubus itu segera mengecil sampai meremukan badan Parao tadi.

Duar….

Kubus tadi segera meledak dan Parao tadi lenyap bersama debu yang beterbangan di sekitar mereka, " Siapa kau sebenarnya Naruto-kun ? " Naruto pun menoleh dan mendapati Mikoto memandangnya penuh selidik. " Kau tenang saja, kita sama. Aku juga Majou dan Shiro adalah partner bertarungku, kami pengguna Cahaya " balas Naruto dengan senyum di wajahnya.

" Kau tidak perlu takut Uchiha-san, Goshujin-sama adalah orang baik " Shiro menambahnkan ucapan tuannya. Mikoto hanya mengangguk sedikit Karena tidak menyangka akan bertemu Majou secepat ini, " Sebaiknya kau segera pulang Mikoto " ucap Naruto dan melangkah pergi menjauhi area bertarung tadi.

" Naruto-kun! Aku ikut denganmu ! " teriakan Mikoto menghentikan langkahnya, dia menoleh dan mendapati gadis itu berlari kearahnya dan tidak ada tanda akan berhenti.

Bruk…

Mereka pun terjatuh dengan keadaan Mikoto menindih Naruto, Mikoto pun hanya tersenyum melihat ekspresi terkejut Naruto. Dengan cepat dia mencium bibir Naruto membuat tubuh Naruto menegang terkejut, setelah cukup lama Mikoto melepas ciumannya dan menjauhkan sedikit wajahnya.

" Aku diberi wasiat oleh mendiang Tou-san ku untuk mencari Majou cahaya dan menikah dengannya. Jadi boleh aku bersamamu Naruto-kun " ucap Mikoto sambil tersenyum, Naruto hanya mengangguk lemah.

.

.

.

TBC

Hai, ketemu lagi sama saya. Author yang paling tampan…..wkwkwkwk

Yah ini cerita yang baru, semoga kalian suka dan kalau mau kasih saran buat chapter selanjutnya silahkan review aja.

Oke jangan lupa tinggalkan review kepada Saya minna.

See you next chapter

Aoi Rin Oukumaru Log Out