hai reader-deul! author kembali lagi dengan imajinasi terbaru author ! dan masih dengan HUNHAN and all ex couple!

semoga suka dengan karya baru author ini

review juseyo

.

.

.

happy reading!

.

.

.

YO, Okey ... SEXY!

.

.

.

Summary : Luhan seorang artis terkenal yang memiliki kelakuan buruk dipertemukan pada oh sehun seorang dokter dirumah sakit Global terkenal. Kejadian2 lucu apa yang akan terjadi jika mereka bersama?

.

.

.

Seorang yeoja cantik bersurai pink menutupi punggungnya tengah berpose ria sambil menyanyikan lagu.

"Ya! Ya! Ya! Sedikit berputar lagi!" Teriak sutradara.

Yeoja itu Park Luhan menatap kesal. Dilihatnya namja berwajah kotak menatapnya memelas sambil menggesekan kedua tangannya memohon. Luhan menghela nafas kecil dan berputar anggun.

"Arahkan angin pada rambutnya!" Pekik sutradara pada kru.

"Saatnya melompat pada tali!" Pekik sutradara lagi. Luhan memperhatikan tali yang berjalan melewatinya dan.

HAP

Ia menggenggamnya dan berjuntai anggun.

"Ya! LUHAN! Mana ekspresimu! Kurang dahsyat!" Pekik sutradara kesal.

Luhan meloncat turun dari tali itu kakinya sedikit terkilir tapi tidak dihiraukannya. Dijatuhkannya handphone samsung galaxy s5 yang saat ini ia sponsori itu.

"Aku selesai! Aku lelah! Tak bisa kah kau menerimanya saja! Menyebalkan!" ucap luhan kesal pada sutradara itu.

"Chen, kita pulang!" Pekik luhan berjalan kesal keluar studio itu.

"Kau akan menyesalinya PARK LUHAN!"

.

.

.

"Noona! Kau mengacaukannya lagi" rengek chen, manager seorang artis terkenal park luhan.

"Aku kesal chen, lihatlah kakiku terkilir!" Ucap luhan kesal meletakan kakinya kepaha chen lalu bersender didekat jendela vannya. Chen memiliti kaki artis kesayangannya itu walaupun menyebalkan.

"Noona, nanti sore sampai malam kita akan shooting terakhir film Two Moon. Dan selesai shooting para kru akan mengadakan pesta" jelas chen pada luhan. Luhan hanya memejamkan matanya.

"Kita kemana?" Tanya luhan saat mereka melewati begitu saja apartement nya.

"Kau lupa? Kau ada makan siang bersama keluargamu" ucap chen lagi.

"Aaah, aku lupa. Aku harus mengganti bajuku dulu" omel luhan memanjat kursinya ke-jok belakang dan mengganti bajunya. Chen hanya mendengus kesal. Dia namja dan artisnya seenaknya menggaanti baju dibelakangnya.

"Siapa saja diacara keluarga nanti?" Tanya luhan yang masih sibuk memasang celananya.

"Chanyeol, orang tuamu, nenek dan kakek, hmm lalu baekhyun dan zitao" ucap chen.

"Zitao juga ada?" Gumam luhan.

"Hn, dia baru pulang dari china. Kau lupa? Ia sudah membintangi beberapa majalah bulan ini versi koreanya" jelas chen lagi.

"Baiklah, kuharap hari ini cepat selesai" lirih luhan kembali ketempat duduknya.

.

.

.

Sesampai dirumahnya luhan disambut oleh beberapa maid. Mamanya park eunhye memandangnya kesal.

"Kau terlambat, dan .. Baju apa ini? Kau hanya memakai jeans dan baju rongsok ini? Kau ingin mempermalukanku dihadapan teman-temanku? Ganti bajumu dilantai atas" ucap eunhye sinis. Luhan menghela nafas berat dan berjalan kekamarnya ditemani chen. Chen membungkuk hormat pada eunhye.

"Kau bilang hanya nenek dan kakek kesini? Tapi teman-teman mama yang lain juga ada" delik luhan saat didalam kamar.

"Maaf noona, mungkin ada perubahan. Saat itu aku cuman diberitau itu saja" sesal chen. Ia sedikit kasihan pada luhan.

"Terserahlah"

.

.

.

Luhan kembali turun kebawah dengan dress putih pinknya. Dilihatnya ada baekhyun dan chanyeol yang duduk-duduk disofa. Dan ditaman luar ada mamanya yang tengah asik berbincang dengan teman-temannya.

"Baekki" panggil luhan tersenyum.

"Hi rusa kecil" panggil chanyeol dengan cengiran lebarnya.

"Hi luhan" ucap baekhyun tersenyum kecil.

Luhan ikut duduk disofa.

"Mama masih bersama teman-temannya" ucapnya pada chanyeol.

"Hm, sebentar lagi mereka juga pergi" ucapnya malas.

Luhan dan chanyeol adalah saudara tiri. Luhan anak mamanya dan suami mama terdahulu sedangkan chanyeol anak appanya dari istri terdahulu. Tapi mereka tetap akur. Dan zitao anak mama dan appanya saat ini.

Mengapa luhan tidak akur dengan mamanya?

Karena luhan anak yang menurut mamanya tidak diinginkan. Ia dikandung saat mamanya memergoki papanya xi zhoumi selingkuh, mama luhan sempat ingin mengugurkan kandungannya tapi neneknya tidak mengizinkan lalu dengan keadaan tidak akur mereka masih bersama, tapi saat luhan beranjak menjadi anak-anak pertengkaran hebat terjadi lagi dan mamanya memutuskan untuk bercerai. Selama ini luhan jarang mendapat kasih sayang mama ataupun papanya. Ia lebih disayang oleh nenek dan kakeknya.

Menurut eunhye melahirkan luhan adalah kesalahan, melihat luhan hanya membawa penyesalan pada dirinya.

Teman-teman mamanya memasuki ruang tamu ingin pulang. Luhan membowkan tubuhnya ramah pada teman-teman mamanya. Walaupun dalam hatinya sangat kesal.

"Lu! Bantu mama menyiapkan makanan" panggil mamanya.

"Ia ma!"

Luhan berdiri disamping mamanya yang tengah mengawasi para maid memasak itu. Padahal ia sendiri tidak mengerti apapun tentang memasak.

"Eomma!" Pekik seorang yeoja bersurai hitam legam berlari kecil kearah mamanya.

"Zitao" ucap mamanya tersenyum lebar melihat anak manjanya itu. Luhan mendengus kesal.

"Omonim, aku juga ikut membantu ne" ucap baekhyun tersenyum ramah.

"Tidak perlu sudah selesai baekki, kau dan luhan menyambut nenek dan kakek saja nanti" ucap eunhye.

.

.

.

Luhan side

Aku memandangi mama dan tao yang tengah bercanda ria, jujur aku iri. "Sudah lah lu, lupakan dia" lirihku menyemangati diriku sendiri..

"Aigoo uri xiaolu semakin cantik" puji nenekku. Aku tersenyum memeluk nenekku. Aku sangat menyayanginya.

Kini kami makan siang bersama, aku baru saja melihat appa saat dimeja makan. Ia memang tidak terlalu peduli denganku, begitu pulang dengan chanyeol. Ia hanya mementingkan pekerjaannya, dan ia memang sedikit luluh pada tao karena anak itu sering sekali merayu appa dan mama dengan tingkahnya yang menurutku menjijikan itu.

Aku dan chanyeol tidak terlalu memperdulikan masalah keluarga kami. Chanyeol orangnya menyenangkan aku lebih akrab dengannya dibandingkan zitao. Ya, menurutku keluarga kami tidak seperti keluarga harmonis lainnya. Semua sibuk dengan diri masing-masing. Aku memilih menjadi artis karena hanya ini yang bisa kulakukan, dari dulu nilai sekolahku memang buruk dan kurasa aku tidak akan sanggup bekerja yang memeras otak, jadi aku memilih menjadi artis.

"Bagaimana pekerjaanmu yoochun?" Tanya halmeonhi.

"Saat ini perusahaan mengalami kenaikan saham. Aku sedikit kewalahan dengan pemasukan yang terus meningkat" ucap appa tersenyum kecil.

"Kau memang hebat dalam mengurus perusahaan" ucap harabeoji.

"Kamsahamnida abonim"

"Dan untuk kalian berdua halmeonhi punya oleh-oleh" ucap halmeonhi padaku dan tao.

"Jinjca halmeoni? Euumm tao tidak sabar ingin melihatnya!" Pekik tao dengan nada manja. Menyebalkan. Dan aku, aku hanya tersenyum menatap nenek.

"Kyaaaaa! Ini sangat bagus halmeoni!" Pekik tao saat membuka kotak yang isinya baju kimono.

"Aku membelikan ini untuk kalian berdua, nenek menunggu fotonya ne nanti" ucap halmeoni.

"Tentu, aku akan berfoto dengan ini secepatnya" ucapku tersenyum.

"Dan tentunya bersama zitao, ne" ucap nenek tersenyum.

"eum" ucapku mengangguk.

Kini kami berkumpul diruang keluarga, sambil memakan beberapa cemilan.

"Zitao kamu sangat canti disini" ucap mama yang tengah melihat majalah fashion yang dibintangi tao.

"Itu karena aku punya eomma yang cantik" ucapnya beraegyo, benar2 menggelikan.

"Whoaa, nanti kamu pasti akan terkenal chagi" puji mama lagi. Mama? Aku jauh lebih terkenal dibandingannya!

"Aku tidak sabar nanti bisa berjalan bersama luhan eonni dired carpet" ucap tao tersenyum manis padaku. Dan aku hanya membalas dengan senyuman kecut.

"Kudengan luhan yang akan membintangi majalah bazaar tahun ini?" Ucap baekhyun menimpal.

"Hmm, aku belum menandatangi kontraknya baekki" ucapku tersenyum kecil.

"Whooaaa! Jinja? Eonni jjang! Menjadi bintang majalah bazaar itu adalah mimpiku" ucap tao memberenggut lucu.

"Aku bisa merekomondasikan mu pada produsernya" ucapku tersenyum.

"Jinja eonni? Jeongmal gomawo" ucap tao memeluk lenganku. Yaa, walaupun ia menyebalkan aku tidak membencinya, dia adikku. Tapi aku kesal dengan sifat manjanya itu.

"Kau ingin menunjukan pada dunia, kalau kau bintang utama majalah itu dan adikmu hanya model tambahan? Kau tidak perlu melakukan itu! Lagi pula sepertinya produser kim tidak jadi memintamu menjadi maskot bazaar tahun ini" ucap mama sinis.

"N-ne? Maksud mama apa?" Tanyaku hati-hati.

"Tadi pagi aku sudah berbicara padanya untuk menjadikan tao bintang utamanya. Jadi kau tidak perlu menandatangani kontrak itu" ucap mama. Sungguh? Tidak-kah ini terlalu nyata?

"Tapi ma, aku ingin membintangi itu disana ada teman-temanku jadi kami bisa bersama" ucapku kesal.

"Kau benar-benar egois lu, kau sudah sering menjadi model, kau bahkan sudah banyak membintangi berbagai film maupun drama. Adikmu baru saja debut" ucap mama kesal.

"Tapi aku melakukan itu dengan usahaku sendiri!" Batinku, ingin rasanya aku berteriak didepan wajahnya.

"Aku tetap akan membintangi majalah itu!" Ucapku kesal.

"Kau tidak akan bisa" ucap mamaku sambil membalik majalah tao. Aku memandanginya kesal.

"Ku dengar kau berkelahi dengan sutradara? Image mu benar-benar buruk dikalangan artis" ucap mamaku lagi sambil meminum jusnya.

"Ooh dan juga, kudengar para fans mu membuat kekacauan kan? Aigooo. Jagalah sifatmu nak, kau membuatku malu" ucap mama langsung beranjak pergi. Aku terdiam kaku. Tao menatapku iba, begitu juga chanyeol dan baekhyun.

"Eonni, eomma tidak serius kok, jadi jangan diambil hati ne eonnil ucap tao lembut memegang kedua tanganku.

"Gwaenchana, ehm .. Aku harus pergi shooting" ucapku berjalan angkuh meeninggaalkan mereka.

"Hyimne xiao lu" seru chanyeol melambai padaku, aku melaambaikan tanganku tersenyum padanya.

Aku berjalan kesal keluar kulihat mama yang tengah membawa sebuket mawar cantik untuk tao, aku memandangi setangkai mawar yang terjatuh ditanah dan memungutnya.

.

.

.

Kini aku menjalani shooting film episode terakhir dengan lancar, aku mengambil ponselku dan menghubungi produser yang menawariku kontrak majalah bazaar. Dan ternyata ia membatalkan kontrak itu sepihak katanya modelnya diganti menjadi tao. Jadi mama benar-benar serius ..

"Lu! Ayoo kita minum!" Ajak kris lawan mainku difilm kami.

"Ne!" Ucapku ikut menghambur bersama kru dan meminum soju.

"Mama menyebalkan!" Batinku meneguk soju. Aku bersender disofa menatap sutradara kami tengah bernyanyi ria.

"Cha cha! Semoga film kita kali ini terjual banyak!"

"ONE SHOOT!"

Aku sudah setengah mabuk, kini aku dimobil bersama chen.

"Chennie! Kita mampir keclub!" Pekikku tepat diseebelah telinganya.

"A-andwae noona, kau tidak boleh keclub kau sudah mabuk, dan kalau ada papara-"

"Ya! Kalau kau tidak berhenti disana! Aku akan melompat keluar dari mobil ini!"

.

.

.

Aku duduk didepan bar, aku menegak beberapa minuman beralkohol kadar tinggi.

Aku memandangi setangkai mawar yang ada dimeja. Aku meremasnya kesal.

"Ini dia margarita on the rocks" ucap si bartender. Entah aku yang sudah terlalu mabuk atau apa aku langsung meminumnya sekali tegukan, minuman yang seharusnya diminum perlahan.

K-kkkeekk!

Hooaaakk!

BRUK!

Aku tak sadarkan diri, tenggorokanku tercekat entah apa.

.

.

.

Luhan dibawa kerumah sakit global yang terdekat dilorong chen terus menutupi wajah luhan dengan jasnya agar tidak ada mengenali gadis nista yang terbaring kaku dengan sedikit kejang-kejang dan juga jangan lupakan busa yang keluar dari mulutnya itu.

Luhan dibawa keruang operasi, chen duduk didepan ruangan dengan gelisah.

Sementara diruang operasi tampak beberapa dokter tercengang melihat apa isi tenggorokan luhan.

"Aack!" Seorang perawat yeoja terperanjat kaget melihat sipasien sadar ditengah operasi.

"Huuueeeeekkkk! Hueeek!"

Setelah memuntahkan isi perutnya kepada seorang dokter muda, sipasien kembali pingsan.

Si dokter muda memandangi jasnya dan tangannya berlumur muntahan dan juga ..

Setangkai mawar?

.

.

.

TBC

.

.

.

Bagaimana? seru ga? mau lanjut?

baiklah author bakal lanjut ... tapi nunggu review kalian. dan kasih authorsaran juga ya buat chapter selanjutnya ...

.

gomawo ..

.

annyeong!