Disclaimer: Naruto Masashi Kishimoto

Warning: Miss Typo , Gaje , OOC , OC , Au , dll , dsb , dst

Pair : NarutoxFemHaku (mungkin?)

Don't Like Don't Look

Keep Silent and Keep Reading


"Monster Rubah! Jangan lari kau.."

"Monster kau harus membayar kematian Ibuku!"

"Mati kau dasar Siluman.."

Seorang anak berambut Pirang dengan gesit berlari menghindar dari segerombolan orang yang hendak menangkapnya , berlari dan terus berlari walaupun beberapa batu krikil yang dilemparkan orang-orang yang mengejarnya mengenai anggota tubuhnya , baginya hal ini sudah menjadi makanannya setiap hari . Naruto itulah nama anak yang tengah dikejar tersebut , entah apa salahnya sehingga hampir setiap hari penduduk Konoha mengejar , mengejek bahkan memukulinya tanpa sebab.

"Apa salahku?" Naruto berteriak tanpa mengurangi kecepatan larinya , dia terus berlari sembari menghindari batu-batu krikil yang dilemparkan orang-orang yang sedang mengejarnya.

"Salahmu karena telah membunuh Anakku!" Salah satu dari penduduk itu berteriak , dia memungut sebuah batu berukuran apel dan melemparnya kearah Naruto yang terus berlari didepannya.

'Bugh'

Batu itu tepat mengenai kepala Naruto , serta berhasil membuat Naruto terjatuh dan meringis kesakitan , dari kepalanya tampak darah mengalir cukup banyak , melihat itu orang-orang yang mengejar Naruto menyeringai dan berjalan mendekati Naruto.

"Apa salahku? Kenapa kalian terus mengejarku?" Ucap Naruto kepada orang-orang tersebut , dia berusaha sekuat mungkin menahan rasa sakit akibat lemparan Batu yang mengenai kepalanya , dia tidak memperdulikan darah yang terus mengalir dari luka tersebut , akhirnya salah satu dari mereka berjalan mendekati Naruto , tatapan tajam dan sebuah seringaian yang menakutkan bagi Naruto menghiasi wajah orang~tepatnya Pria tersebut.

"Apa salahmu? Dasar bodoh , salahmu karena Monster yang ada didalam Tubuhmu itu , lagi pula untuk apa kau hidup? Saudari dan Ayahmu saja tidak menganggapmu bukan?" Kata-kata pria itu tidak dapat dibantah oleh Naruto , Kakaknya yang bernama Naruko memang sangat membenci dirinya 'Karena kau Ibu meninggal' itulah kalimat yang sering Naruto dengar dari mulut Kakaknya tersebut , dan Ayahnya Minato Namikaze yang sekarang menjadi Hokage Konoha juga membencinya~tidak bukan membencinya lebih tepat tidak menganggapnya , walaupun Minato tetap memberi makan serta menghidupi Naruto tapi rasa sayang dan perhatiannya selalu diberikan kepada Naruko , selama ini Minato mengetahui jika Naruto sering diperlakukan bagaikan binatang oleh penduduknya sendiri , namun Minato terkesan membiarkan dan cuek atas kejadian tersebut , keegoisannya membuat dia melupakan permintaan terakhir Kushina yang menyuruhnya agar menyayangi dan selalu menjaga Naruto dan tidak membeda-bedakannya dengan Naruko anak pertamanya.

"HAHAHAHAHHAHA...Kenapa? Kata-kataku benarkan! Kau itu hanyalah anak buangan yang tidak dianggap oleh keluarganya," Pria itu menendang perut Naruto dengan cukup keras yang membuat Naruto terpental , walau tak cukup jauh tapi rasa sakit yang ditimbulkan sangatlah menyakitkan bagi bocah berumur 5 tahun sepertinya , penduduk lain yang melihat itu tampak menyeringai puas tanpa ada rasa kasihan sedikitpun untuk membantu Naruto , begitupun orang-orang yang berlalu lalang didepannya , mereka berjalan seolah tidak terjadi apapun disekitar mereka.

'Sa-sakit , apakah aku akan mati secepat ini?' Naruto membantin , dia tidak dapat berbuat apa-apa , dengan memejamkan matanya dia sudah pasrah akan apa yang selanjutnya dilakukan oleh para penduduk tersebut.

"Hentikan!" Suara itu , itu adalah suara feminim yang tak asing lagi ditelinga Naruto , perlahan dia membuka matanya dan.. "N-Naruko-nee," Gumamnya Tidak percaya dengan apa yang dilihatnya , dihadapannya berdiri Naruko Kakak kandung yang selama ini membencinya , sedang menghalangi para penduduk yang ingin menghajar Naruto.

"N-naruko-chan , kenapa kau membelanya?" Tanya seorang Wanita tampak bingung dengan apa yang dilakukan Naruko.

Naruko tampak menyeringai , sejenak dia melirik Naruto lewat ekor matanya , lalu kembali menatap wanita yang tadi mengajukan pertanyaan "Siapa yang mau menolong Anak Haram itu , dari pada kalian mengotori tangan kalian dengan memukuli anak sialan itu , lebih baik tinggalkan saja biarkan dia mati dengan sendirinya," Sakit? Yah itulah yang dirasakan Naruto mendengar kalimat yang keluar dari mulut Kakak kandung yang seharusnya melindunginya , ingin rasanya dia menangis tapi tidak! Jika menangis itu akan membuat para penduduk semakin menghinanya , Naruto lebih memilih untuk diam dan membenamkan wajahnya di antara kedua lututnya "Semua bubar , tinggalkan saja dia sendiri," Sesuai perintah Naruko , satu persatu dari mereka mulai membubarkan diri , hingga hanya tersisa Naruko dan Naruto yang masih terus membenamkan wajahnya di kedua lututnya , Naruko mentapa sinis kearah Naruto sambil berkacak pinggang "Hei anak pembawa sial jangan pernah kau memanggilku dengan embel-embel Nee lagi ! Aku bukan Kakakmu dan kau bukan Adikku , lebih baik kau enyah dari hadapanku dan jangan pernah muncul lagi , Tou-san saja tidak menganggapmu begitupun para penduduk! Kau hanyalah jelmaan rubah berekor sembilan , monster sepertimu mana ada yang mau menerimanya," Lagi-lagi kalimat pedas yang keluar dari mulut Naruko , Naruto mendongakkan wajahnya dan menatap Naruko dengan tatapan yang sulit dimengeri .

"Naruko-nee salah jika mengatakan tidak ada yang mau menerima ku , masih ada Teuchi-Jiisan , Ayame-neesan dan Iruka Sensei..." Naruto bangkit berdiri , dia mengepalkan tangannya dan menatap tajam kearah Naruko "Walau sedikit mereka adalah orang-orang yang sangat berharga dalam hidupku , mereka tidak memandangku sebagai jelmaan monster berekor sembilan seperti yang selalu kalian teriakkan , tapi mereka...mereka memandangku sebagai Naruto! Anak dari Kushina Uzumaki dan Minato Namikaze serta Adik dari NARUKO UZUMAKI!" Nada bicara Naruto dan suaranya seketika berubah , bola mata birunya berganti dengan warna merah darah , Naruko yang melihat perubahan pada adiknya mulai keringat dingin dan bergetar , para penduduk yang berlalulalang pun berhenti sekedar menyaksikan perubahan pada diri Naruto "Kalian...kalianlah monster yang sesungguhnya , orang-orang bodoh yang menyiksa anak berusia 5 Tahun tanpa sebab dan rasa kasihan sedikitpun..."Tubuh Naruto perlahan diselimuti cakra bewarna merah , para penduduk dan Naruko yang melihat itu tambah ketakuan.

"Cepat panggil Hokage-sama!" Teriak salah satu Ninja kepada temannya yang juga merupakan seorang Ninja (Author : Yo Dawg ini , Reader : Baka!)

"Baik!" Setelah mengatakan itu , Ninja tersebut melesat untuk memberitahukan kejadian ini kepada Hokage-Minato Namikaze-

"Kalianlah sebenarnya yang telah menciptakan monster itu sendiri , dasar bodoh dan kau..." Naruto yang tubuhnya sudah sepenuhnya diselimuti cakra bewarna merah menunjuk kearah Naruko yang tampak ketakuan , Gadis berambut kuning yang diikat dua itu perlahan mengeluarkan air mata karena rasa takut yang melanda dirinya.

"Hiks..." Isakan tangis yang berasal dari Naruko menyadarkan Naruto dari kemarahannya , perlahan cakra merah yang menyelimuti tubuh nya menghilang begitupun dengan warna matanya yang kembali seperti semula bewarna biru.

"N-Naruko-nee," Naruto menghampiri Naruko yang masih terisak didepannya , bersalah~itulah yang dirasakannya sekarang..Hey! Bagaimana pun juga Naruko adalah Kakak Kandungnya sendiri bukan?

"Pergi...!" Teriak Naruko membuat Naruto sedikit terkejut , namun Naruto terus melangkah berusaha memperkecil jarak di antara mereka "Kumohon! Pergi...aku tidak mau lagi melihatmu!" Teriak Naruko sekali lagi sambil melangkah mundur berusaha menjauh dari Naruto , "A-aku minta maa-"

"Hey! Kau tidak dengar hah? Dia bilang pergi," Salah satu penduduk memotong kalimat Naruto dengan nada sedikit tinggi.

"Pergi sana , tidak ada yang membutuhkanmu," Penduduk lainnya ikut menimpali , membuat Naruto semakin terpojok.

"T-tapi ,"

'Hap'

"Naruko kau tidak apa-apa," Seru seorang Pria yang tiba-tiba mendarat dihadapan Naruto dan langsung menarik Naruko kedalam pelukannya , "To-tou-san.." Gumam Naruto melihat Pria tersebut yang tak lain merupakan Ayahnya sendiri-Minato Namikaze- , "Naruto apa yang kau lakukan pada Kakakmu Huh?" Tanya Minato dingin yang hanya dibalas sebuah gelengan oleh Naruto.

"*Hiks* Tou-san Naruto jahat..!" Seruan Naruko yang masih dalam pelukan Minato membuat Naruto membelalakkan matanya tidak percaya~'Hei seharusnya aku yang berbicara begitu' Sungutnya dalam hati "A-aku t-tidak jahat.." Ucap Naruto.

"Hokage-sama saya melihatnya sendiri , tadi Naruto membentak Naruko tanpa sebab," Mendengar itu Minato menatap tajam kearah Naruto, "Tidak! Itu yang tidak benar Tou-san!" Elak Naruto , bagaimanapun juga bukan dirinya lah yang harus disalahkan.

"Hei..kami semua yang berdiri disini melihatnya , kau membentak Naruko dan membuatnya menangis...bahkan kau hampir menyerang Naruko dengan Cakra Monstermu itu!," Dengan lantang salah seorang penduduk menyebut Naruto dengan sebutan Monster tanpa rasa takut sedikitpun , mendengar itu Minato sedikit terkejut , bukan karena Naruto yang disebut Monster tapi karena Naruto yang hampir menyerang Naruko dengan kekuatan Kyuubi yang ada didalam dirinya , dengan geram Minato menunjuk Naruto tepat diwajahnya.

"Kau! Dasar Pembawa sial , karena kau Kushina meninggal dan sekarang..kau mau mencelakakan Naruko? Sebenarnya apa maumu Huh?" Perkataan itu sontak membuat hati Naruto sakit , sosok Ayah yang seharusnya melindungi dan membelanya malah berbalik membentak dan menyalahkannya , pertahanannya agar tidak menangis akhirnya runtuh setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut Ayahnya tersebut.

"*Hiks* Apa salahku sehingga kalian membenciku... *Hiks* apa yang aku perbuat sehingga Ibu meninggal dan kenapa? *Hiks* Kenapa kalian terus memanggilku Monster...padahal kalian sendirilah yang seharusnya dipanggil Monster...aku benci kalian , aku benci Konoha dan aku benci Tou-san," Usai mengatakan itu Naruto berlari berusaha menjauh dari kerumunan tersebut , air mata terus mengalir membasahi kedua pipinya...marah , benci ,sedih dan sakit bercampur menjadi satu , kini Naruto sudah membenci Konoha , Naruto membenci semua orang bahkan Naruto membenci Ayahnya sendiri.

Minato hanya menatap datar kepergian Naruto..toh siapa yang peduli dengan anak itu , dengan lembut dan penuh kasih sayang dia mengelus puncuk kepala Naruko yang masih dalam pelukannya lalu dia menatap para penduduk yang berkumpul dihadapannya "Kalian semua boleh pergi," Ucapnya dan disusul anggukan oleh para penduduk , perlahan para penduduk tersebut kembali melakukan aktivitasnya masing-masing kini yang tersisa hanyalah Minato dan Naruko , Minato melepas pelukannya dan memandang wajah anak perempuannya tersebut dengan sebuah senyuman terlukis diwajahnya "Nah..Naruko kau jangan menangis lagi , Ok?" Ucapnya dan dibalas sebuah anggukan kecil oleh Naruko "Baiklah ayo Tou-sangendong," Minato tersenyum , hanya pada Naruko sajalah dia tersenyum baginya Naruko adalah anak yang sangat dicintainya sedangkan Naruto...dia hanyalah anak pembawa sial baginya yang tidak pantas mendapatkan kasih sayang (Owh Minato betapa salahnya dirimu memperlakukan Naruto seperti itu! Fufufufufufu...) , Naruko ikut tersenyum dan menghapus air matanya "Baiklah Tou-san!" Serunya riang dan naik kepunggung Minato.

.

.

.

Naruto terus berlari dengan berlingan air mata...sepanjang jalan Naruto terus bergumam 'Aku benci Tou-san' atau "Aku benci Konoha' yang mendapat tatapan aneh oleh para penduduk yang dilewatinya , akhirnya langkahnya terhenti ditepi sebuah danau , inilah tempat yang cocok baginya untuk menenangkan diri , dia merebahkan tubuhnya direrumputan yang tumbuh lebat disekitar danau tersebut , dengan kasar dia mengusap air mata yang keluar dengan pungung tangannya..."Aku benci Tousan dan aku benci konoha , aku juga benci Naruko-nee,"

"Wah..wah..wah sepertinya ada yang mulai masuk kedalam jurang kebencian , Huh?" Tiba-tiba sebuah suara berat dan terkesan evil , terdengar diindra pendengaran Naruto , ia bangkit beridiri dan menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan berusaha mencari asalah suara tersebut "S-siapa i-tu," Ucap Naruto dengan sedikit gugup.

"Aku? Aku adalah Kyuubi No Yoko monster yang ada didalam dirimu," Ucap suara tersebut

"T-tidak mungkin," Seru Naruto sedikit takut "D-dimana Wujudmu," Lanjutnya.

"Ha-ah..Baiklah-baiklah sekarang penjamkan matamu dan berkonsentrasilah berusalah masuk kedalam pikiranmu , bagaimana kau bisa melakukannya?" Tanya suara itu , Naruto tampak berpikir

"Baiklah , akan ku coba," Jawabnya , dia pun melakukan sesuai dengan perintah suara tersebut , Naruto memejamkan kedua matanya dan berkonsentrasi...

"Baiklah sekarang buka!" mendengar ucapan atau lebih tepatnya perintah tersebut Naruto membuka kedua matanya dan apa yang sekarang dilihatnya membuatnya terkejut , sekarang dia berada disebuah lorong yang minim akan penerangan , dan dihadapannya tampak sebuah kerangkeng cukup besar yang berisi sebuah Musang~Eh...tunggu dulu sebuah musang? Naruto tampak membelalakkan matanya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya , sebuah~bukan seekor Musang berukuran besar yang memiliki bulu bewarna orange dengan ekornya yang berjumlah 9 "Ky-Kyuubi," Ucap Naruto , Monster yang dipanggil Kyuubi itu tampak menyeringai

"Selamat datang My Host~Uzumaki-Namikaze Naruto,"

.

.

.


TBC

Arrrghhhh nulis malam-malam hasilnya gini deh gaje amat

Gak usa basa-basi author udah ngantuk Review di tunggu

See Yah!