Title : No, Please… [Chap. 1]
Cast : KaiSoo Couple
Sub-cast : EXO member
Author : Chang
Genre : NC+21, Romance, Angst, etc.
Length : Chaptered
Rating : M (Muahahaha)
Note : FF NC pertama nie huahaha. Sumpah! Buatnya ngakak2 (?) Gak nyangka yg awalnya gak pernah ada niat buat ff nc malah berhasil nyiapin ff abal-abal ini. Ya Semoga kalian suka deh xD Oooppss… jangan lupa tinggalkan jejak yaaa….
Happy Reading chingu
Beberapa butiran obat yang berwarna-warni itu sudah berada di tangan namja itu. Sedangkan namja tersebut sepertinya tidak berniat mengonsumsi obat tersebut, malahan terus menahan rasa sakit yang luar biasa mendera tubuhnya.
"aaaarrrgggghh…" namja itu mengerang karena sakit yang dirasanya. Obat yang berada digenggamannya sudah tercecer ke lantai bersamaan dengan tubuhnya yang juga merosot ke lantai. Tak sanggup dengan rasa sakit itu.
"sa…kit…hiks..hiks.." rancau namja itu sambil memegang kepalanya.
Keringat bercucuran di dahinya. Pengelihatannya juga mulai kabur. Sungguh sakitkah yang kau rasakan, Kyungsoo?
Sementara itu tampak seorang namja berkulit agak gelap bernama Kai sedang terburu-buru turun dari mobil mewahnya dan langsung membuka cepat pintu rumahnya. Pagar saja masih terbuka dan namja itu tidak peduli. Pikirannya hanya dipenuhi bagaimana keadaan seseorang yang sangat disayanginya saat ini. Sampailah ia di depan kamar namja yang membuat pikirannya tidak tenang satu hari ini di kampus. Entah kenapa perasaannya selalu gelisah.
PRANG!
BUGH!
"AHK!"
BRAKK
Saat itu juga Kai mendobrak paksa pintu kamar tersebut, tepatnya kamar Kyungsoo saat mendengar suara pecahan gelas dan pekikan sakit seseorang. Seseorang itu pastilah Kyungsoo. Orang terpenting dalam hidupnya saat ini.
"HYUNG!" pekik Kai kaget melihat Kyungsoo tergeletak tak berdaya di lantai samping tempat tidurnya. Rupanya tadi Kyungsoo mencoba bangkit namun gagal.
"Sakitnya kambuh lagi, hyung?"
"….."
Kyungsoo tidak menjawab pertanyaan namja berkulit Tan itu. Ia hanya meringis kesakitan. Tak tega, Kai mengangkat tubuh Kyungsoo ke tempat tidur. Memposisikan tubuh Kyungsoo duduk dan bersandar pada tempat tidur tersebut. Lalu buru-buru mengambil obat penghilang rasa sakit di laci sebelah tempat tidur Kyungsoo. Namun matanya tak sengaja melihat butiran obat yang tercecer di lantai. Saat itulah entah kenapa emosi Kai tiba-tiba muncul. Dengan cepat Kai menoleh pada Kyungsoo yang menunduk kesakitan.
"Kau membuang obatnya, hyung? Kau kira dengan membuangnya sakitmu akan hilang, eoh?" tanya Kai masih dengan suara datar namun tatapannya terlihat mengerikan.
"…."
"JAWAB HYUNG!"
Kyungsoo kaget bukan main karena teriakan Kai. Awalnya Ia menunduk kini sudah duduk tegak dan memandang Kai. Wajah Kyungsoo sudah pucat pasi.
"Aku benci obat….dan…rumah sakit…."
"Kenapa kau bertanya hal yang sama setiap harinya, Kai?" jawab Kyungsoo dengan suaranya yang lirih karena masih menahan sakitnya.
"Tapi hyung…."
"Jangan paksa aku, Kai! Kau tidak punya hak mengatur hidupku!" teriak Kyungsoo bahkan sebelum Kai menyelesaikan kalimatnya.
Kini Kyungsoo sudah berdiri dihadapan namja yang lebih tinggi darinya itu. Mendongakkan kepalanya dan memandang tajam Kai. Seolah menantang. Tidak peduli kenyataan saat ini badannya sangat lemah dan kapan saja bisa ambruk.
GREB
"Aku berhak mengatur hidupmu! Karena aku…."
BRUUGHH
Tubuh Kyungsoo akhirnya rubuh. Bukan ke lantai, tetapi ke pelukan Kai. Namja berkulit Tan itu dengan cekatan membopong tubuh Kyungsoo yang pingsan dan membaringkannya ke tempat tidur.
"Berhentilah membuatku cemas, hyung. Jebal…." Ucap Kai lirih sambil memandang Kyungsoo.
Bukan hal baru lagi bagi Kai saat melihat Kyungsoo yang kesakitan, meneriakinya karena Kai memaksa untuk memakan obatnya dan juga melihat Kyungsoo yang secara tiba-tiba pingsan.
Ya, Kyungsoo mengidap penyakit. Kanker otak stadium dua. Bukan hanya itu, Kyungsoo juga menderita penyakit Hemofilia. Karena itulah Kai selalu bersikap protektif kalau berhubungan dengan namja mungil ini. Hal itu semata-mata karena Kai terlalu menyayangi Kyungsoo dan tidak mau melihat namjanya itu kesakitan.
Kai tidak bisa mengandalkan seorang dokter untuk menangani penyakit Kyungsoo karena Kyungsoo sendiri tidak mau dibawa ke rumah sakit. Pernah suatu hari, Kyungsoo malah nekat kabur dari rumah sakit dan mengancam akan bunuh diri kalau Kai membawanya kembali ke tempat yang menurut Kyungsoo adalah neraka.
Alasan inilah yang membuat Kai berinisiatif merawat Kyungsoo dirumahnya sendiri, tentunya dengan petunjuk hyungnya, Lay yang juga seorang dokter.
2 jam kemudian…
"eeuunngghhh…." Terdengar lenguhan Kyungsoo. Sepertinya dia telah sadar dari pingsannya.
Perlahan-lahan matanya terbuka dan mendapati selimut tebal menutupi badan sampai bagian dadanya. Kyungsoo pun mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu. Akhirnya pandangannya berhenti pada seorang namja tampan yang tertidur di sofa sudut kamarnya.
Kyungsoo bangkit dari tidurnya dan berjalan ke kamar mandi di kamarnya. Membasuh wajahnya dengan air. Setelah merasa segar, Kyungsoo keluar dari kamar mandi. Lagi-lagi pandangannya tertuju pada Kai yang menggeliat tak nyaman di tidurnya.
"Aku benci…." Bisiknya lebih ke dirinya sendiri.
Kyungsoo pun memilih keluar kamarnya menuju dapur mungkin.
"Ternyata kau disini, hyung"
Suara Kai tepat dibelakang Kyungsoo membuat namja mungil itu kaget dan mengurungkan niatnya untuk duduk di bangku yang berniat tadi dia duduki. Kyungsoo pun meletakkan gelas minumannya ke meja makan di depannya. Lalu bergeser ke samping menghindari Kai yang tepat berdiri dibelakangnya. Membalik badannya untuk kembali ke kamarnya.
"Kau mau kemana, hyung?"
"Tidur…Aku mengantuk" jawab Kyungsoo datar.
"Kau baru terbangun kenapa sudah mengantuk? Kau bohong kan, hyung?"
Kyungsoo tidak menjawab dan memilih untuk kembali berjalan ke arah tangga.
GREB
"Apa kau ingin menghindariku, hyung?"
"Ani, aku benar-benar mengantuk, Kai. Lepaskan tangan….aakkhh!"
"Kau tidak boleh kemana-mana, hyung" Kai telah memposisikan tubuh Kyungsoo tepat diatas meja makan sementara Kai berdiri tepat di depan Kyungsoo. Kaki Kyungsoo ada diantara kedua sisi tubuh Kai. Sementara tangan Kai bertumpu pada meja mengurung tubuh mungil Kyungsoo. Merasa posisinya tidak nyaman, Kyungsoo pun mendorong dada Kai. Bukannya melepaskan Kyungsoo dari kurungan, Kai malah mencondongkan wajahnya ke arah Kyungsoo. Sehingga mau tak mau Kyungsoo pun memundurkan wajahnya.
CHUP
Kai mengecup kilat bibir tebal nan seksi milik Kyungsoo.
"Yaa! Kai a..apa yang kau lakukan?" Kyungsoo membesarkan matanya karena terlalu kaget atas perbuatan tiba-tiba Kai.
"Aku akan menghukummu, hyung"
"Andwe! Kai janganhhh….mmmpphh…" terlambat Kai sudah melumat bibir Kyungsoo secara brutal dan penuh nafsu. Memaksa lidahnya masuk ke mulut Kyungsoo, menyusuri isi dari mulut hyungnya tersebut dan mengajak kedua lidah tersebut saling berperang di dalam sana.
"nngghhh…Kaihhh lepashhh ahhh…."rancau Kyungsoo disela-sela aktifitas panas diantara mereka.
Bukannya berhenti, Kai malah bertambah semangat dengan aktifitasnya karena mendengar desahan Kyungsoo.
"Teruslah mendesah, hyunghhhh" Kai semakin menjadi-jadi. Menghisap kuat-kuat bibir Kyungsoo. Mungkin sebentar lagi, bibir Kyungsoo akan terluka karena Kai begitu semangatnya melumati benda kenyal tersebut.
"KAI! JANGAN! Aku mohon…" Kyungsoo akhirnya berhasil mendorong tubuh Kai menjauh dari wajahnya sehingga ciuman panas tersebut akhirnya terlepas.
"Hiks…jebal" tangis Kyungsoo pecah saat itu juga. Ia takut sesuatu itu terjadi.
Kai merasa tertampar bukan hanya karena melihat Kyungsoo menangis. Namun, Kai diingatkan sesuatu. Ia hampir melukai Kyungsoo dengan ciuman ganasnya.
"Mianhae, hyung. Aku lupa dengan penyakitmu. Aku malah hampir melukaimu. Mian…" sesal Kai.
Ya, ingatlah… Kyungsoo juga menderita penyakit hemophilia. Apabila bagian dari tubuhnya luka dan mengeluarkan darah, maka darah itu akan sangat sulit berhenti. Akibatnya akan berakibat fatal, bukan? Kai sedikit lagi akan melukai bibir Kyungsoo dengan ciumannya.
"Gwenchana, Kai" Kyungsoo menunduk lemah sambil tangannya mengepal kuat. Takut Kai akan mengulangi hal kasar seperti barusan.
"Gomawo, hyung. Aku akan bersikap lembut. Saranghae…."
Kai pun kembali mencium Kyungsoo tepat dibibirnya. Namun, ciuman lembutlah yang Kai berikan sekarang. Tidak ada lagi ciuman ganas dan penuh nafsu seperti tadi.
"Nnnggghh…."
Kyungsoo mulai bisa terhanyut ke dalam permainan Kai. Dengan ragu-ragu Kyungsoo mulai mengalungkan tangannyan ke leher Kai. Merasa pergerakan Kyungsoo lambat, Kai menarik dan meletakkan sendiri kedua tangan Kyungsoo ke lehernya sendiri.
"Rileks hyung…kau akan menikmatinya" ucap Kai sambil tersenyum disela-sela ciumannya.
"Mmmhhh….euunngghh..ahh…sshhhhh" Kyungsoo merasakan tangan Kai sudah menjelajahi tubuhnya. Bahkan satu tangannya sudah menyentuh bagian sensitive bagian bawahnya.
"Kaihhh…." Kyungsoo melepas pagutan diantara mereka dan memegang tangan Kai yang sedang meremas-remas juniornya.
"Tenanglah hyung, jangan takut"
"Akhh! Euunngghhh..haahh..hahh…Kaihh…"
Kai kembali menciumi Kyungsoo bahkan sekarang leher namja mungil tersebut tidak lepas dari serangan nafsu Kai. Kyungsoo hanya bisa pasrah dengan perlakuan namja di depannya. Leher Kyungsoo kini penuh dengan hasil karya dari Kai.
Tak perlu waktu lama, Kai kini berhasil membuka kemeja putih Kyungsoo. Entah bagaimana caranya, tapi kini Kyungsoo sudah dalam keadaan topless. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Kai langsung menghisap nipple kanan Kyungsoo sedangkan nipple yang satunya dia pilin kuat-kuat.
"Euuurrmmhh…." Kyungsoo tak habisnya mendesah nikmat saat Kai memanjakan tubuhnya. Tangannya secara alamiah menjambak lembut rambut Kai di depannya.
Kai yang merasa sudah tidak kuat menahan hasratnya segera mengangkat tubuh Kyungsoo sambil menciumi bibir Kyungsoo kembali. Kai terus berjalan dan menaiki tangga menuju kamar Kyungsoo.
Sesampainya di kamar Kyungsoo, Kai langsung membaringkan Kyungsoo secara perlahan. Seolah takut tindakan tidak-sabarannya akan melukai namja yang dicintainya itu. Setelah merasa yakin Kyungsoo nyaman dengan posisinya, Kai kembali turun dari tempat tidur untuk sekedar melepas pakaianya. Baju yang melekat di tubuhnya entah sejak kapan terasa mengganggu. Setelah melepas baju dan celana jeansnya, hanya menyisahkan boxer yang melekat ditubuhnya, Kai pun meninidih tubuh Kyungsoo dan meraup bibir seksi yang sudah merah dan bengkak tersebut. Saat seperti inilah, bibir hyungnya itu terlihat lebih menggoda.
"Euunngghh…"
"Hyung…" Kai kini menyesap wangi tubuh Kyungsoo saat membenamkan wajahnya pada bagian ceruk leher Kyungsoo.
"Hmmm?"
"Bolehkah aku memilikimuhhhh" Kai merasa dadanya semakin sesak karena aktifitas sedari tadi.
"Meskipun aku menolak, kau pasti tidak akan melepasku, Kaihhh"
Kai terkekeh masih dengan posisi yang sama.
"Aku anggap itu jawaban 'ya'-mu hyung" ucap Kai secara sepihak dan kembali mencium Kyungsoo. Lama-kelamaan ciuman Kai sudah turun sampai ke bagian perut Kyungsoo. Sekarang Kai mulai melepas celana Kyungsoo. Saat celana itu sudah lepas, Kai sangat takjub melihat junior Kyungsoo yang memerah menggoda imannya. Tanpa menunda, Kai mulai meremas junior yang tidak lebih besar dari punyanya itu.
"Akhhhh!" Kyungsoo menggelinjang parah karena Kai tiba-tiba meremas juniornya yang sedari tadi sudah tegang.
Kai pun mulai mengulum-ulum milik Kyungsoo. Sementara diatas sana Kyungsoo berusaha menahan desahannya dengan mengalihkannya ke seprai tempat tidurnya. Dia remas kuat-kuat seprai itu berharap bisa membuatnya tidak mendesah. Namun gagal. Malahan seiring sebanyak kuluman-kuluman hangat yang diberikan oleh Kai, sebanyak itu pula desahan yang dikeluarkan Kyungsoo. Benar apa yang dikatakan Kai, bahwa Kyungsoo akan menikmati ini.
"Kulum, hyung" perintah Kai berniat memasukan tiga jari tangan kanannya ke mulut Kyungsoo.
"Andwe! U..untuk apa?" Kyungsoo menolak perintah Kai.
"Aaaiisshh…buang-buang waktu saja kau ini, hyung. Aku sudah tidak tahan"
Kai pun melumat bibir Kyungsoo sedikit lebih menuntut. Kyungsoo yang sudah terbiasa dengan ciuman Kai mulai lihai mengikuti cumbuan namja tampan itu. Tanpa disadarinya, Kai ternyata sudah memasukan ketiga jarinya tadi ke dalam mulut Kyungsoo. Kai memandang Kyungsoo yang semangatnya mengulum jari-jari tangannya dengan mata tertutup.
"Kau pintar hyung" ucap Kai sambil terkekeh.
Merasa jari-jarinya cukup basah, Kai mengeluarkannya dari mulut Kyungsoo dan kembali menciuminya. Kai berpikir bahwa sekarang dan seterusnya, bibir hyungnya akan semacam candu baginya. Manisnya tidak pernah habis meski Kai sudah berkali-kali menciumi bibir tebal itu.
"ARRGGHHH!" Kyungsoo menggeram tiba-tiba karena merasa ada yang menerobos paksa lubang bagian bawahnya. Sangat menyakitkan. Kai meringis kesakitan karena Kyungsoo tidak sengaja menggeram dan menggigit bibirnya sedikit.
"Rileks hyung…awalnya akan sakit tapi setelah itu kau akan menikmatinya"
Kai mulai menggerakkan jari-jarinya di dalam hole milik Kyungsoo.
"Akh! Jebal, Kai pelan-pelan" pinta Kyungsoo memelas kesakitan.
Kai pun sedikit memperlambat gerakannya. Setelah dirasa Kyungsoo sudah terbiasa, Kai mengeluarkan jari-jarinya dari hole Kyungsoo dan bersiap-siap membuka boxernya. Sedikit merangsang junior miliknya sendiri dengan mengocoknya, Kai mulai mengangkat kedua kaki Kyungsoo, melebarkannya agar mempermudah juniornya memasuki hole Kyungsoo. Lalu Kai pun menundukkan badannya sehingga kedua wajah namja itu saling berdekatan.
"Hyung….lakukan apa pun padaku apabila kau merasa sakit….aku mulai hyung" ucap Kai merasa tak sabar lagi.
Segera Kai memasukan juniornya sedikit demi sedikit agar Kyungsoo tidak terlalu kaget. Ujung junior Kai mulai memasuki hole milik Kyungsoo. Belum setengah junior Kai tenggelam, Kyungsoo sudah mulai gelisah.
"Uugghh! Sa…sakithh Kaihhh…hiks" Kyungsoo menangis karena rasa sakit yang luar biasa. Holenya seperti terkoyak dengan paksaan.
Kai merasa harus cepat menyelesaikan ini, maka dengan sekali sentakan, Kai berhasil memasukan seluruh juniornya ke dalam hole Kyungsoo.
JLEB
"AAAHHHK….mmmphhh…" Kyungsoo pun langsung menarik tengkuk Kai dan mencium ganas bibir tebal Kai. Sekedar mengalihkan rasa sakit yang dirasanya.
"Haahh..hahh…bergeraklah Kaihhh…ini sangat menyiksahhh"
"Sabar hyung, nikmatilahhh"
Kai mulai menggerak maju-mundurkan pinggulnya. Menghujam berkali-kali hole Kyungsoo sampai akhirnya Kai berhasil menumbuk dinding prostat Kyungsoo.
"Euuunngghhh…ya disitu Kaihhh…more…ahhhh" Kyungsoo mulai menikmati kegiatan intim ini.
Tak sekedar menikmati juniornya dipijat-pijat oleh hole sempit Kyungsoo, Kai juga mengocok junior Kyungsoo dengan tangannya. Ia tidak ingin Kyungsoo saja yang memberikannya kenikmatan.
"Ahhh..ahhh…ughh..Kai fasterrrrrhhh…." Rancau Kyungsoo yang semakin menggila dengan desahannya.
Gerakan Kai semakin dipercepat sesuai permintaan Kyungsoo. Desahan-desahan erotis terus terdengar di kamar Kyungsoo.
"Kaihhh…I'm close…AAAHHKKK!" Kyungsoo pun menyemburkan cairannya sehingga membasahi dada Kai dan beberapa terciprat mengenai seprai disekitar mereka.
Sementara itu Kai masih semangat menggenjot miliknya ke hole Kyungsoo. Selang lima menit kemudian, Kai merasa juniornya mulai berkedut. Kai pun semakin menyodokkan juniornya semakin ganas dan dengan tempo cepat.
"Hyung, a..aku dehh..kathh…"
"KYUNGSOO HYUNG!" Kai meneriakkan nama Kyungsoo saat Ia mencapai klimaks. Kyungsoo merasakan kehangatan yang nyaman saat cairan Kai memenuhi holenya.
Merasa lelah luar biasa, Kai melepas juniornya dari hole Kyungsoo dan berbaring di sebelah Kyungsoo yang sekarang sedang mengatur nafas.
"Gomawo Hyung" ucap Kai sambil menarik Kyungsoo ke dalam pelukannya.
Kyungsoo tak sanggup lagi berbicara karena kelelahan yang sangat. Ini adalah yang pertama untuknya. Bercinta dengan orang yang sangat dicintainya, Kai. Merasakan kepalanya pusing, Kyungsoo langsung memejamkan matanya dalam pelukan hangat Kai. Mereka pun terlelap bersama sampai pagi.
Pagi harinya…..
Kyungsoo terbangun karena sinar mentari yang datang dari jendela kamarnya mengganggu tidurnya. Saat ingin menyingkirkan selimut yang bergulung di tubuhnya, gerakannnya berhenti karena menyadari tubuhnya dalam keadaan naked. Kyungsoo pun kembali mengingat kejadian tadi malam bersama Kai. Wajahnya merah padam. Tak mau berlama-lama mengingat kejadian mala itu, Kyungsoo pun bangkit untuk membersihkan dirinya.
"AHK!" pekik Kyungsoo sambil memegang bagian bottomnya.
"Sakit…"
Kyungsoo pun jalan terseok-seok menuju kamar mandi. Ia tak menyangka efek dari kejadian malam tadi sangat menyakitkan seperti ini.
Selang 15 menit Kyungsoo sudah selesai membersihkan dirinya, Ia pun keluar dari kamar mandi.
"Aaaaaaaaaaaaaaaa!"
TBC
