Note:
Halo semua, kembali lagi dengan saya di fic MC terbaru. Kali ini saya akan terjun kedalam dunia kriminalitas karena dari dulu memang bakat saya untuk menulis cerita tentang suatu kriminalitas dan kejahatan. Kebetulan juga, saya berniat untuk membuat Light Novel bagi fic ini. Mungkin para readers setuju jika fic ini dijadikan sebuah Light Novel? Karena saya pun tertarik sekali untuk mengangkat fic ini menjadi sebuah karya Light Novel atau mungkin sebuah Doujinshi. Untuk itu, saya serahkan fic ini kepada readers. Lanjut atau tidaknya fic ini tergantung dari kalian semua, jadi selamat menikmati~
Yakuza.
Merupakan suatu kelompok kriminalitas berkelas atas yang paling disegani dan ditakuti oleh masyarakat Jepang bahkan diseluruh penjuru dunia. Kelompok yang sudah berdiri kira-kira tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan Shogun Kansai sebelumnya. Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500.000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo-yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut sebagai kaum ronin.
Apa bedanya, Mafia dengan Yakuza? Tidak ada bedanya, yang berbeda ialah nama dari masing-masing kelompok penjahat.
Yakuza terbagi menjadi beberapa bagian dipenjuru Jepang. Yang pertama berada dikawasan ibu kota, yaitu Tokyo. Yang kedua berada dikawasan bekas terjadinya perstiwa bom atom pada perang dunia kedua, yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Yang ketiga berada dikota yang masih menyimpan kental adat tradisi Jepang, yaitu Kyoto dan yang terakhir ialah kota Osaka, sebagai salah satu pusat dari segala Yakuza yang berada dipenjuru Jepang.
Yakuza sendiri memiliki peraturan-peraturan bahkan ritual jika hendak memasuki kelompok ini. Pertama, ritual organisasi. Anggota baru akan menjalankan ritual yang bernama sakazukigoto atau ritual perpeloncoan. Para bawahan harus menuruti senior mereka dan sebelum itu mereka diberi sebuah minuman sake atau arak Jepang sebagai tanda penghormatan atas bergabungnya mereka kedalam kelompok Yakuza.
Selain itu, mereka pun harus mengikuti ujian tertulis. Tidak hanya tes fisik tetapi mereka pun harus menjalankan ujian tertulis sebanyak dua belas halaman. Mereka harus memahami bagaimana caranya berpolitik, berdagang, menyusun strategi bahkan tata cara bekerjasama dengan kelompok penjahat dari berbagai dunia. Jika mereka tidak lulus dinyatakan gugur.
Menggugat dan digugat. Apa bedanya? Tentu saja berbeda, bila salah satu anggota Yakuza tidak melakukan pekerjaan mereka sesuai dengan perintah maka mau tidak mau mereka harus melakukan yubitsume atau potong jari. Ketua tertinggi Yakuza berhak menyuruh dokter pribadi kepercayaan mereka untuk memotong jari anggota tersebut, dimulai dari jari kelingking bagian kiri. Maka, tidak salah lagi bila banyak anggota Yakuza yang sering kali kehilangan jari mereka.
Yang terakhir ialah tato yang menghiasi tubuh. Yakuza memang terkenal dengan tato mereka yang menempel ditubuh, biasanya mereka akan menggunakan tato bergambar naga, pegunungan, dan perempuan. Tetapi, mereka tidak sembarang memakai alat tato. Mereka masih memakai tradisi lama Jepang dalam membuat tato yaitu dengan irezumi.
Para anggota Yakuza cenderung bersifat baik dihadapan publik tapi sebenarnya mereka melakukan kejahatan dibalik layar, bisa dibilang bahwa mereka memiliki topeng lagi untuk menutupi kepribadian mereka.
Yakuza sendiri memiliki hubungan erat dalam perdagangan gelap atau biasa disebut black market. Disanalah mereka akan membeli perlengkapan senjata, teknologi canggi, bahkan narkoba sekalipun. Lalu, mereka sendiri memiliki beberapa saham-saham dunia yang sudah mereka kuasai. Bisa dibilang bila saham jatuh ketangan Yakuza maka saham tersebut akan berubah statusnya menjadi illegal.
Mereka sebenarnya seorang pekerja kaya raya yang memiliki jabatan dan nama, tetapi disamping itu bila mereka sudah terjun ke dunia Yakuza kepribadian mereka berubah seratus delapan puluh derajat dari biasanya.
FBI bahkan C.I.A pun takut disapu habis oleh para Yakuza.
Selain itu, para anggota Yakuza memiliki kepentingan dan derajat masing-masing. Ketua tertinggi Yakuza biasa disebut Oyabun, wakil ketua tertinggi Yakuza biasa disebut Kobun, dan para Senpai serta Kouhai.
Kepentingan Oyabun ialah untuk mempertahankan ketahanan mereka, mengatur strategi serta memperat hubungan antar sesama mafia. Kepentingan Kobun ialah memperhatikan dan memerintahkan bawahannya, serta kepentingan Senpai-Kouhai ialah mengerjakan apa yang diperintah oleh Kobun. Selain itu, Yakuza memiliki dokter terpercaya kelompok mereka, rata-rata dokter disana memiliki sifat psikopat. Merekalah yang tak segan-segan untuk memotong jari bila anggota Yakuza tidak melakukan tugas mereka.
Yakuza sendiri juga banyak dihuni oleh wanita selain pria, biasanya wanita Yakuza diperlakukan sebagai pelacur bahkan simpanan. Mereka akan diperkosa dan akan berganti pasangan sesuai dengan selera pria Yakuza.
Tidak akan jauh dari narkoba, seks bebas, perjudian illegal, kriminalitas, dan perdagangan gelap. Itulah yang menjadi ciri khas unik para kelompok Yakuza Jepang.
Salah satu pusat Yakuza di Osaka yang diberi nama Akuma Masuku, dipimpin oleh salah seorang ketua tertinggi Yakuza yaitu Erwin Smith. Ketua yang sangat disegani dan ditakuti oleh masyarakat Jepang. Erwin memang terkenal akan kewibawaan dan cerdik serta liciknya dalam mengatur strategi kelompoknya.
Ia memberi nama kelompoknya Akuma Masuku yang memiliki arti bahwa bila kau telah terjerumus kedalam ikatan iblis maka jangan harap bisa keluar. Itulah prinsip dan konsekuensi bila bergabung kedalam kelompok Yakuza Erwin.
.
.
Barricade | Kazu Kirana
Shingeki No Kyojin | Hajime Isayama
Warning! Typo(s), violence, gore, BDSM, bondage, Yaoi, BL, ONLY 18 PLUS!
Genre: Crime/Romance
Levi Ackerman x Eren Jaeger
Rate: M
.
.
Sebatang jarum dicelupkan kedalam botol kecil berisi tinta, ditarik hingga terambil setengah tinta yang berada didalam botol tersebut. Beberapa kali, pria bersurai hitam itu menatap jeli ujung jarum yang terlihat buntalan tinta kecil. Ia menatap seseorang dihadapannya. Seorang pemuda bersurai eboni yang telah melepaskan kimono merah hati bermotif bunga sakura itu yang terjatuh hingga siku. Punggung mulus itu terekspos dengan sempurna.
"Kau siap?" tanya pria itu tepat didekat pemuda itu, bisa dirasakan hebusan napas hangat yang menyapu telinga pemuda tersebut.
Satu anggukan ia dapati.
Pria itu mulai mendekatkan jarum itu tepat di punggung pemuda eboni itu, ibu jarinya mulai menekan tombol on dan terdengar suara getaran mesin pembuat tato. Perlahan, pria itu mulai menghias gambar burung phoenix yang sedari tadi dilukiskannya di punggung pemuda ini.
Ada sedikit rasa geli dan sakit yang menerjang punggungnya, pemuda itu sedikit meringis begitu jarum sedikit ditekan dipunggungnya.
"Apakah sakit?" tanya pria itu datar seakan-akan tidak memperdulikan sosok didepannya ini.
"Tidak, lanjutkan saja."
"Kau yang memintanya, bocah."
Pria itu semakin memoles tinta ke dalam lukisannya, begitu indah sekali. Warna merah yang dipadu dengan hijau kekuning-kuningan diujung ekor burung tersebut. Ia memoles dengan sepenuh hati, seakan-akan menjadikan dirinya sebagai seniman kelas dunia.
Pemuda itu menoleh sedikit hingga menangkap paras tampan datar pria tersebut, sudut bibir terangkat hingga tercetak sebuah senyuman diparas manisnya. Merasa ditatap, pria tersebut menatap balik lawan bicaranya.
"Ada apa, bocah?" tanyanya seraya memoles tato.
"Kulihat, kau sangat handal dalam bidang seni." Pemuda itu berkata dengan sangat lembut, menatap dalam iris kelabu yang senada dengan surainya.
"Aku benci penjilat."
"Itu kenyataannya."
"Terserah kau saja, bocah penjilat." Kasar—sangat kasar sekali, tapi itulah ciri khas pria ini. Pria yang dikenal sebagai wakil ketua tertinggi Akuma Masuku yang sangat ahli dalam bidang persenjataan serta bela diri—Levi Ackerman, pria terkejam, dingin, sadis, dan tidak pandang bulu. Memang benar menciri khas 'kan anggota Yakuza.
Pemuda itu—Eren Jaeger yang merupakan kekasih dari Levi hanya menghela napas sembari memutar bola matanya malas, memang beginilah Levi selalu kasar tetapi memiliki hati nurani yang lembut. Itulah yang membuat Eren jatuh cinta kepada pria dingin ini, begitu pula dengan Levi.
Satu jam telah berlalu, Levi menyudahi aktivitasnya. Ia matikan lalu meletakkan barang tersebut disampingnya, kini terlihat polesan tinta yang melumuri punggung Eren dengan indah. Begitu diukir dengan indah, layaknya seorang pelukis dengan kuas ajaibnya. Levi memandang datar hasil karyanya, tidak mnujukkan tanda-tanda apapun.
Eren mengenakan kembali kimono itu secara perlahan dengan gerakan seduktif, mengusap lembut tiap kulit putih mulusnya. Levi mencengkram lembut kedua pundak kekasihnya itu, mendekatkan bibir ditelinga Eren lalu berbisik,"Sampai kapanpun kau adalah milikku dan hanya boleh aku saja yang bisa menyentuhmu. Kau mengerti, Eren?"
Eren tersenyum mendapati pengakuan Levi,"Ya, aku mengerti Levi."
Levi mencium bibir ranum kekasihnya lembut, menjilat bibir bawah seakan meminta izin untuk masuk. Dengan senang hati, eren membuka mulut dan lidah Levi langsung bermain di rongga basah nan hangat itu. Mengabsen satu persatu deret gigi putih yang berjejer rapi serta melakukan perang lidah.
Kali itu, Levi mendominasi ciuman mereka. Terlihat saliva yang turun mengalir membasahi dagu dan leher Eren.
"Nngghh—"
Ia mendesah disela-sela ciuman panas mereka, tangan Levi tidak menganggur. Kala itu, ia melepas dengan gerakan seduktif kimono yang hendak dipakai Eren hingga perpotongan lengan kekasihnya. Meraba lembut lalu berakhir dikedua nipple Eren yang sudah mengeras. Mencubit serta melintir nipple itu, Eren semakin mendesah dibuatnya.
Levi melepas ciuman mereka, memberikan kesempatan bagi Eren untuk memasok oksigen agar paru-parunya memompa normal kembali. Setelah itu, tangan-tangan nakal Levi beranjak kebawah hendak memainkan bagian vital Eren sebelum—
Tok! Tok!
Ketukan pintu itu menghentikan permainan mereka, Eren memegang dada Levi sembari menatap iris kelabu itu dalam-dalam. Levi tahu apa yang dimaksud Eren, ia mendengus kesal. "Siapa?" tanyanya ketus.
"Levi-sama, ketua meminta Anda untuk bertemu dengannya sekarang juga." Ternyata itu adalah salah satu anak buh Levi.
"Tidak bisakah si bodoh itu menundanya? Aku sedang sibuk."
"Sumimasen, Levi-sama. Tetapi ketua ingin Anda keruangannya sekarang juga," ujar anak buah Levi dengan sopan. Eren hanya tersenyum lembut. "Sudah, pergi saja. Kita bisa melakukannya nanti malam, kau tidak mau 'kan jarimu dipotong oleh si psikopat itu?" tanyanya sembari mengelus pipi Levi dengan sayang.
Levi mendengus pasrah.
"Baiklah, tapi dengan syarat kau tidak boleh pergi kemana-mana. Apakah kau mengerti, bocah?" tanya Levi disertai syarat dan satu anggukan ia dapati.
Levi beranjak dari bantal kecil beralaskan tatami yang ia duduki, berjalan keluar ruangan dan meninggalkan Eren sendiri diruang—kamarnya dengan pose yang sangat menggoda libido.
Hari itu, ialah hari dimana Eren resmi menjadi kekasih Levi setelah enam bulan lamanya ia masuk kedalam kelompok Yakuza. Menyerahkan diri sepenuhnya untuk Levi tercinta. Untuk itu, Levi memoles tato dipunggungnya dengan kemampuan dirinya yang menunjukkan bahwa Eren milik Levi dan itu mutlak—tidak bisa diganggu gugat apapun.
Dan itu adalah salah satu cara dimana pria Yakuza memilih wanita kesayangannya yang kelak akan menjadi pendampingnya dimasa depan.
.
.
.
-To Be Continued-
A/N: Terima kasih sudah mau mampir dan membaca fic buatan saya.
Saya mohon maaf bila banyak kekurangan dalam cerita ini.
Review please?^^
Sign,
Kazu Kirana
