Diary Anak Kosan

Disclaimer :- Naruto © Masashi Kishimoto

- Story belongs to me

Genre : Friendship dan Humor

Warning : Gaje abis, OOC, bukan bahasa sastrawan, rempah-rempah berbahasa Inggris diselipin, de el el dah pokoke!

Summary :Nama gue Sakura Haruno. Asli Konoha. Anak SMA. Eh, suatu hari, Mamih gue dengan sembrononya ngebujuk gue kosan. En akhirnya, gue punya banyak inspirasi dan kejadian-kejadian yang bisa disaring kayak daun teh, yang nambahin pengalaman gue yang anak mamih en papih ini. Pengen tauu? Just click the title, and you can find more!. Warn : Gak pake bahasa baku, yang ada bahasa gaul bro!.

Hy all! Gue author baru di sini! Semoga pada kehibur yak sama fic gue ini! Enjoy!

Oh iya, gue lebih milih genre humor karena gue pernah baca FFn Mature yang genrenya romance, ternyata isinya biru semua!Dakuw menyesal sekaliii! Otakku kotoor! *salah sendiri, kenapa asal milih genre lo?. NB: Nama-nama yang gue pakai di sini hanya untuk lawakan dan properti yang digunakan tidak terbuat dari bahan berbahaya *kok jadi OVJ sih?.

Oh iya, gue ambil cerita ini terinspirasi dari Mbak Dewi 'Dedew' Rieka yang berjudul "Anak Kos Dodol", yang gue paksa buat follow back twitter gue! Hyaa, thanks banget ya mbak! I'm so happy *nangis bombay.

Oke, tanpa banyak bacot, silahkan menikmati yaa!

CHAPTER 1 : INTRODUCE

Sakura P.O.V

Konoha. Tepatnya, hari Jumat jam 13:32 di Konoha.

Huh. B-E-T-E.

Gue lagi duduk-duduk di sofa ruang tamu. Bosen banget gue di rumah. Masa liburan cuma duduk-duduk aja? Sementara Rebecca Black menyanyikan lagu "Friday" dengan wajah sumringah tambah 1 jerawat, gue cuma bengong sambil nonton layar TV yang sebenarnya OFF *nonton apaan dong kalo gitu?.

"Sakura-chaaaan!"

Tenang aja saudara-saudara, itu suara nyokap gue. Kalo nggak dijawab sahutannya aja mulutnya kayak ikan trout jontor version kayak Sam di Glee, qiqiqiqiqi.

"Iya ma, gak usah teriak-teriak kali! Lagipula gue gak terkena Sansevaria Congerium kok!". Ups, kayaknya gue melesetin nama terumbu karang deh.

"KAMU BAKAL TINGGAL DI KOSAN!"

Oh. HA? KOSAN? Gak salah denger kan gue? *katanya gak budek!.

"Se,serius maaam? Masa' aku yang masih SMA ini mesti kosan, ma? Terlalu belia kali!" Ujarku penuh manja *yuuck.

"Tenang dong, sayang. Di kosan itu juga banyak anak SMA-nya kok, meskipun tercampur dengan anak-anak mahasiswa," jawab mami yang ngeliat anaknya sudah sweatdropped duluan.

Pas mau kujawab *tadi gue-elo, sekarang kok aku-kamu sih?, mami sudah motong duluan.

"Lagipula, jarak dari rumah ke sekolahmu kan jauh. Kalo dari kosan, kamu tinggal jalan kaki atau nebeng teman sekosan kamu yang punya mobil," lanjut mami enteng padahal lagi megang barbel 5 kilogram di tangan kirinya.

Kalau dipikir, betul juga sih apa yang dibilang mami sama putri semata wayangnya yang kiyut ini *hoeekk. Coba deh lihat perjuangan gue buat pergi ke sekolah. Pertama, gue mesti bangun pagi, terus keluar dari apartemen Haruno, ke halte busway. Begitu nyampe halte pertama, gue mesti naik busway 3 kali. Habis nyampe ke halte terakhir, perjalanan belum selesai. Gue masih harus belok kiri, sementara jalur buswaynya lurus. Karena malesnya, gue naik becak yang banyak mangkal di sana. Kalau telat bangun, terpaksa harus merelakan sarapan dan lari sekencang mungkin.

"Gimana, mau enggak? Mami sudah booking lho. Tempatnya mewah deh, kayak hotel bintang lima." kata mami.

"Mau, mau mam! !Asal deket sekolah, I'll do anything!" jawab gue dengan puppy eye.

Tanpa banyak cekcong, aku langsung membereskan pakaian, peralatan tidur khusus macam selimut kesayanganku yang berwarna pink sesuai dengan warna rambut pendekku ini, sampai boneka teddy bear yang mirip kayak Mr. Bean punya pemberian guruku waktu berhasil menjahit rok mininya pun kubawa. Hasilnya, aku membawa 2 koper full ditambah ransel pink yang bergambar Hatsune Miku yang memeluk pundak sampai punggungku. Bye-bye my room...

Aku dianter mami pakai mobilnya. Mungkin ada yang tanya, kalian punya mobil, kok Sakura pergi ke sekolah naik busway? Jawabannya karena mami berangkat duluan ke kantornya setelah membuatkan sarapan untukku, makanya kami tidak bisa berangkat bersama. Tenang aja, gue maklumin kok *gak ada yang khawatir tuh sama lo!.

Begitu sampai, benar saja apa yang dikatakan mami. Kosannya mewah dan luas. Di depannya tertulis, "TERIMA KOS WANITA". Ah, syukurlah, untung mami memilihkan kosan yang benar. Tiba-tiba, aku mengalihkan pandanganku *cielaa ke kanan pada bangunan mewah yang juga mirip dengan kosan luxury ini. Tetapi, di depannya ada tulisan, "TERIMA KOS PRIA".Jadi, di sini ada kosan pria, ya.

"Ma, kosan ini dijamin aman kan?"

"So pasti, dong. Liat, dong, satpamnya. Makin tebal kumisnya, makin ketat penjagaannya!". GUBRAKK!

Jahh. Liat keamanan kok dari kumis sih.

"Serius, ma! Sampingnya ada kosan pria, tuh!" kataku sambil menunjuk pada bangunan samping kosan pink ini.

"Mami denger sih, bakal ada orang-orang paruh baya yang bakal ngejaga kalian. Mungkin laki-laki sih, tapi orangnya baik lho .Jadi, aman dan tentram deh hidupmu!" kata Mami. Ih, lebay banget sih lo ma! *anak durhaka mode on.

Ketika di dalam, kami merasa sejuk karena ada AC. Bukan Angin Cendela, lho. Sementara mami sibuk ngurus ini-itu, aku ngerasa ada yang janggal di sini. Ah, iya! Ada banyak dentuman suara dari lantai 2!

"Sakura, kamu dapet kamar di lantai 2 nomor 20, ya. Biar saya antar," kata Pak Say, eh Pak Kabuto, cowok paruh baya yang dimaksud mami tadi. Tampangnya sih ramah, tapi liat aja kepribadian lainnya di pengenalan tokoh ini.

"Mamih pamit, ya Sakura. Jaga baik-baik dirimu, akan mami kirimkan uang bulanan ke rekeningmu nanti." kata mami sambil melepas pegangan tangan *dari tadi emang pegangan tangan yak?.

"Yo wes, tak jaga deh anak ibu dengan sepenuh hati!" kata Pak Kabuto ramah.

Mami hanya senyum sambil berkata, "Pokok'e, jaga baek-baek anakku iki yo,".

Buset. Bisa ngeJowo juga nih mamikyu *alaii.

Mami pun pergi. Aku langsung dianter Pak Kabuto ke kamarku.

DUM! DUM! DUM!

Itu bukan suara gempa 10,00 SR, ya. Tapi, beat musik yang kenceng banget. Karena tiap musik dari kamar beda-beda, jadi kedengaran kayak lagi nonton pelem dar der dor *mba' Dedew: Kopi Paste lo! .

Setelah masuk ke kamar dan nyusunin pakaian, aku keluar dan pengen kenalan sama anak kosan yang ternyata di lantai 2 tuh anak SMA semua, sedangkan yang di lantai 1 tuh mahasiswa yang jadi embak-embak *bukannya ember-ember? Xixixixixi...

Kamarku paling pojok. Samping kanannya, Yamanaka Ino. Tapi, gue gak kenal dia. Lhaa.. kok bisa nyebutin nama orangnya? Wong di tiap pintu ada tulisan nama mereka, kok!

If you go hard you gotta get on the floor,

If you're a party freak then step on the floor,

If your an animal then tear up the floor

Break a sweat on the floor, yeah we work on the floor,

DON'T STOP, KEEP IT MOVIN' PUT YOUR DRINKS OUT!

Melalui kaca kecil yang ada di pintu, gue ngeliat si Ino Yamanaka ini sedang ngedance dengan gilanya di lantai. Ya iyalah, orang lagunya Jennifer Lopez-On The Floor feat Pitbull, makanya nari di lantai. Kalo nari di meja, udah kelewat sarap si Ino ini *authornya kale yang gila!.

Karena makin aneh, pintu Ino berhasil gue jauhi karena takut ketular nggilani nantinya. Bodi gue langsung geser ke arah pintu 18, samping Ino yang nomor 19. Nama cewek ini, hmm.. Hyuuga Hinata! Kira-kira, musik apa ya yang diputer sama orang ini? Bahkan musik di kamarnya pun kayaknya mellow banget gitu.

What can you do, when your good isn't good enough,

When all that you touch tumbles down

'Cause my best intentions keep making a mess of things

I just wanna fix it somehow

But how many it times will it take?

Oh, how many times will it take for me?

To get it right

To get it ri-igh-ight

Jiaah, Hyuuga-san. Lagunya Glee-Get It Right. Ketauan abis patah ati nih. Jangan intipin lagi, ah. Tar gue dikira agen CIA *halah, hahaha.

Mari kita menuju ke pintu selanjutnya, kalau enggak salah ini.. Tenten. He? Kok namanya sepuluh-sepuluh sih? Seri dong! *lu kate ini nonton bola, hah?.

All my life I've been good but now, I'm thinking what the hell

All I want is to mess around and I don't really care about

If you love me, if you hate me, you can't save me, baby, baby

All my life I've been good but now, whoa, what the hell

Ini lagu Avril-What The Pak eh, Hell *maafkan saya, Mbak Epril, eh Avril * *ditonjok Avril saking ndesonya. Si Tenten ini joget-joget sambil nenggak sandwich. Tuh ranjang pataah aja baru deh mewek trus nelpon keluarga kayak ada orang meninggal.

"Eh, Sakura, ngapaen di sini?"

Itu suara Pak Kabuto dari tangga. Akhirnya, gue jawab deh. Anak alim, kan? Horeee *gilaa.

"Eh, Bapak, anu, ini kenapa ya kok seluruh kamar berisik banget?" tanya gue.

"Oh, ini tradisi anak-anak kos sini, Sakura. Tiap Jumat, sekitar jam 14:00-18:00 mereka bebas nyalain musik sekencang-kencangnya. Itu saya maklumin, karena anak-anak pasti penat sama pelajarannya." Jawab Pak Kabuto. Baek banget, Pakk...

"Kok yang di bawah nggak muter musik, Pak? Anak-anak kuliah kan penat banget!" tanyaku lagi.

" beda shiftnya sama kalian. Kalian mulai jam 2 siang, mereka mulai jam 10 malam sampe jam 2 dini hari. Harap maklum ya dek, kalo malem Jumatnya gak bisa tidur. Kadang mereka ngerumpi sampe berisik dan cekikikan mulu tiap larut malam. Tapi, anak-anak kos lantai 2 udah bisa menerima ini kok, Sakura." Terang Pak Kabuto panjang x lebar x tinggi (?).

"I, iya deh, Pak. Tengkyu banget ya, Pak." Kataku.

"Mari, dek" jawab Pak Kabuto sambil lari-lari ke bawah kayak dikejar-kejar guling.

_PENGENALAN TOKOH_

SAKURA HARUNO

Cewek manis *yuuuck yang doyan ngemil segala macam, si Lady Pink, manja abis, jago ngembat apapun yang penting pinky, hobi nebeng kalo mo pergi ke sekolah.

INO YAMANAKA

Cewek yang doyan ngusil, gak bisa nangis, suka keluar malem-malem en bikin Pak Kabuto ceramah di langit gelap, Beliebers, suka clubbing malem mingguan jadi ratu pesta, unyu terong, teguh menor.

HYUUGA HINATA

Cewek cantik, doyan pop-mellow, Archie-angel, pemalu berat, otak encer, rajin nabung makanya agak tajir, madece (masa depan cerah), disayang ortu, sedikit terkena demam Bieber dan sekarang dirawat menggunakan lagu "Dr. Bieber".

TEN-TEN

Penggemar Manchester United, sedikit tomboy tapi Drama Queen, doyan rambut cepol, gaya blak-blakan tanpa upil, tampil sesederhana mungkin, pemberani.

MBAK KARIN

Mahasiswa jurusan Agronomi, bodi ceking tapi gesit, rajin nanam tanaman, sering jadi tempat curahan hati anak-anak karena doyan ngasih nasihat, pelupa.

TEMARI

Siswi SMK jurusan Perhotelan, Drama Queen, sang pemimpi, punya banyak koleksi cowok, boros.

MBAK KURENAI

Mahasiswa yang kerja sambilan jadi ilustrator, tampang manis padahal umur 30 tahunan, rambut bergelombang rapih yang bikin sirik, sering bawain makanan buat anak-anak, pinternya gak ketolongan, baik hati.

SHION

Anak SMA yang tertarik sama cowok kosan sebelah, Uzumaki Naruto, hobi nyatet hal-hal bodoh seseorang, berhati lembut, tapi kalau disamain sama Hinata langsung nyolot kayak anjing Bulldog, nyanyi di kamar mandi penuh penghayatan dan tetesan air mata.

NARUKO

Adek kandung Naruto, rambut pirang panjang yang bagus nan lurus *bikin sirik, keinginan menjadi seorang supermodel, kerja sampingan jadi SPG Makeup, paling sayang sama kakaknya, cantik-cantik doyan ngupil yang baginya merupakan perawatan tubuh.

SHIZUNE

Baby Huey, sayang binatang, mandiri, pinter, kerja sambilannya fotografer amatiran, doyan jalan-jalan ke taman, selera yang childish.

TSUNADE

Penjual warung dekat kosan, gerakan gesit, pengusaha kripik yang dijual online, dagangan murmer, tepat tanggal 25 nagih anak kosan secara serempak.

PAK KABUTO

Punya 2 kepribadian, yaitu ramah kalau lagi banyak duit, tapi langsung juteks abis pas lagi cekak. Paruh baya, mantan pengawal Orochimaru, si buronan teroris Konoha makanya kuat.

_Tokoh-tokoh lainnya bakal dikenalin pas ada alurnya aja_

"Sakura, banguuuuun!" teriak Ino dari dalem kamar. Huft, rewel banget sih lo.

"Paan sih, No. Gue ngebolos aja." Jawab gue. Suer, gue ngantuuuk banget gara-gara begadang ngerumpi bareng mahasiswa semalem.

"Yaudah, entar gue bilangin dah ke Asuma-sensei, tapi alesannya apaan?"

"Gue lagi menstruasi."

"Gak masuk akal! Orang lagi haid juga masih bisa masuk kale!"

"Gara-gara ditabok paparazzi."

"Ngaco, lo, Sak! Gue bilang lo pusing gara-gara ngerjain tugas aja, ya!"

"Whatever la."

Dan Ino pun pergi.

Hah... indah banget. Oh iya, meskipun udah 1 minggu gue tinggal di kosan, gue udah kenal seluruh penghuni kosan ini. Tapi, gue belom kenal anak kosan sebelah. Alasannya, takut pada preman semua. Tapi tidak dengan demikian sama Shion. Katanya, cowok di sana pada baek semua. Halah, bilang aja cuma Naruto yang paling baek di kosan sana!

Oh iya, ada satu lagi nih perkembangan gue di sini, yaitu: Berani ini, siapa aja yang bolos, ya?

Ah. Sabodo. Gue tidur lagi ajah!

KRIIIIIING!

Arggh! Alarm najong ini bikin gue kesel dah! Kenapa tiap lagi mimpi indah aja langsung teriak-teriak gak wajar macem Ino sih? Lo tuh gak tau penderitaan gua tau!*orang gila...

Karena alarm jontor *bentuknya bibir tebel nganga tengahnya jam digital ini reweel banget, gue matiin trus bangun aja paling gak suka kalau berurusan sama makluk gila pagi hari yang bikin naik darah satu ini! *kurang kerjaan, lagian ngapain?.

Langsung gue ke lantai 1, karena pengen ngerebus indomie sebagai presiden, eh, sarapan gue pagi ini. Lapeeeer...

"Eh, ada Sakura nih? Kok enggak sekolah?". Eh, itu kan suara Mbak Karin.

"I, iya, Mbak, saya pusing soalnya..." jawab gue dengan yakin *halah, boong aje lo.

"Oh, mau dibantuin bikin mie-nya?" tawar Mbak Karin.

"Eh, nggak usah Mbak..." jawab gue enggak enak. Nanti dikira anak manja *baru nyadar loe?.

"Oh, yaudah. Mbak tuangin bumbu aja ya ke mangkokmu," kata Mbak Karin sambil membuka pembungkus bumbu instan.

"Thanks ya, Mbak. Emangnya Mbak gak kuliah?" tanya gue.

"Aku hari ini kuliah siang. Dosennya lagi kondangan ke kawinan sodaranya pagi ini," jawabnya. Kocak banget tuh dosen. Masa kondangan pagi-pagi? Qiqiqiqi..

"Oh, iya. Kamu pusing kenapa?"

"Eng... aku ngerjain tugas Fisika semaleman... hehehee.."

"Udah dibilang, kerjain tugasnya jangan larut malam!" sergah Karin.

Selesai bikin indomie, aku langsung ngacir ke ruang tamu, disusul Mbak Karin yang membawa roti isi telor ceplok penuh taburan Royco di tiap sisi telornya. Pasti enyak, tuhh... nyesel dah dakuw, selalu bikin yang serba instan mulu.

"Mau? Nih, tapi gigit, ya." Kata Mbak yang ngeliat mulut gue udah penuh iler.

"MAUU!" seruku sambil menggigit roti panggang tersebut.

Kraukk! Hm... renyah, gurih, and... full taste! Kayaknya, Mbak Karin lumayan jago masak juga nih.

"Gimana, enak gak?"

"Enyak, mbak... umm..." seruku sambil ngunyah roti yang zuuper chrunchy-nya itu.

Pas lagi sarapan bersama Mbak Karin, kami ngobrol bareng. Iyalah, calon ibu gosip gitu lohh...

"Oh, iya, Sakura, kamu udah kenal seluruh penghuni kosan ini?"

"Udah dong, Mbak! Ino, Hinata, Temari, Mbak Shizune, Naruko..."

"Maksud gua, yang kos sebelah.." ralat Karin.

"Nggg... Naruto, mbak..." jawab gue sumringah.

UZUMAKI NARUTO

Kakak kandung Naruko, ceria tapi ngerepotin, paling sayang tattoo kumis kucing yang tertoreh di pipinya, tipe lelaki rewel, OOC, jail, agak jayus.

"Jiah... lain kali kenalan dong!"

"Males, mbak, takut sesat."

"Lhaa? Sesat gimana?" tanya Mbak yang rambutnya merah kayak Hayley William, vokalis grup band emo Paramore.

"Iya, jangan-jangan kayak yang ada di Suna kayak preman kelas ka.."

"Ya elaah.. hari ini cemas gara-gara begituan?" potongnya.

"Khusus cowok, mereka diseleksi dengan cara menyapu kosan cewek se-2 lantai cara menyapu-nya paling bagus, rapih, dan banyak debunya, merekalah yang bakal tinggal di kosan samping," lanjutnya.

Wah, yang bikin acara seleksi beginian boleh juga, nih. Kosan pasti rapih juga, kan banyak yang ikutan seleksi kosan ini. Pak Kabuto tinggal leyeh-leyeh, ni yee...

"Tapi, percuma aja kalo orangnya rapih, tapi hobinya nyubit paha , kesopansantunan juga dinilai..." tambahnya yang mengira kalau gue-bakal-salah-sangka.

"Ohh... ngomong-ngomong, nama kosan ini apaan?" tanyaku.

"Kosan sebelah namanya Puri Cantika, eh White Bird I, kalau di sini namanya White Bird II, katanya Pak Kabuto sih Bu Kos mau bikin kosan sampingnya lagi, namanya White Bird III, yang bakal ditempatin sama..." Mbak Karin mikir bentar.

"Siapa? Bencong? Hewan piaraan? Keluarga?" tebakku.

"Tau deh. Gue belom nanya sama Pak Kabuto. Pokoke informasi sementaranya ya begitu.." jawabnya tanpa mateng-basi (?).

Setelah ceritaan dan cuci piring masing-masing, aku dan Mbak Karin mandi di kamar masing-masing. Oh, iya, about the roomnya, kamarnya lumayan luas. Pas aku dateng ke kosan ini, ruangan udah dilengkapin sama ranjang empuk ukuran King Size, meja belajar model mahasiswa yang di samping kanan tempat tidur warna putih, lemari yang big size di samping kiri tempat tidur berwarna putih, ada balkon di samping kanan ruangan, AC *cuma pake yang bener, biar irit, TV LCD 48", meja depan lengkap dengan sofa putih, kamar mandi samping kiri, wallpaper dinding yang berwarna cream, belom lagi tambah acessories warna pink yang gue pasang di kusen pintu dan dinding paling atas yang mengenai langit kamar *masangnya pun mesti gotongan!, yaitu gantungan bentuk lope-lope pink alias hati! U know me so well.. Do I heart youu... *plaak!.

Selesai mandi, aku langsung nonton MasterChef Australia, abis gak ada kerjaan sih.

Siangnya, gue disuruh bersihin dapur kosan cewek ama Pak Kabuto. "Daripada kamu nganggur, mending bantuin gue," sambar Pak Kabuto pas gue nyoba-nyoba nolak ajakan dia.

Asem kowe!

Hm.. dapurnya luas banget nih. Makanya, pas jadwal makan, nih dapur masih mampu menampung 20 anak kosan cewek-cewek dodol yang satu ini. But, jangan kira gue seneng disuruh-suruh beginian. Justru karena luas, gue pegel bersihinnya!

Pas selesai, gue pamit sama Pak Kabuto buat jalan-jalan ke luar bentar. Mo refreshing otak setelah penat membereskan dapur nih *emang ngeberesin dapur ampe segitu ya penatnya? Lebay aja kale lo!.

Hmm... kira-kira gue mau ke mana, ya? Cuaca siang ini teriiiik dah kayak di Mesir *kayak udah ngerasa aja loe!.

Finally, gue putusin mau jalan-jalan ke taman aja. Kali aja bisa nambah inspirasi mencari ide tempat kencan yang murmer *gak modal.

Pas lagi jalan-jalan di taman, gue ngeliat ibu-ibu yang tergopoh-gopoh ke arah gue. Tampangnya kayak capek banget.

"Kamu.. anak kosan White Bird kan?" tanya si Ibu.

"I, iya Bu, ada apa ya?" jawab gue sabar. Gue kan alim *halah.

"Hosh, hosh.. Tolong anterin ini ke Sasuke ya!" suruh si Ibu sambil ngeloyor pergi.

Sasuke? Siapa dia? Anak kosan White Bird? Kok enggak pernah denger yak? Jangan-jangan.. anak kosan sebelah lagi! *ini akibatnya kalau gak gaul.

Oh, iya, tadi Ibu itu juga nyodorin gue botol kecil. Kayaknya cairan kental nih. Gue baca labelnya dulu, yah!

"MADU CAP 'NGEHE' "

Madu spesial yang dapat menyembuhkan bibir jontor, batuk bengek, upil kebanyakan, dll.

Komposisi : Madu yang disengat 1000 lebah.

Anjuran pakai : Terserah kalian, sepuluh takar enggak overdosis, kok!

Indikasi : Rasanya asem banget.

Produksi : Uchiha Corp.

Halah, sok lugas nih yang bikin. Karena merasa si Sasuke ini nama cowok *yaiyalah, aku langsung ngeloyor ke kosan White Bird I.

"Sakura, ngapain di sini?" tanya Mbak Nunung, pembantu kosan sebelah.

"Eh, mau ngasih ini ke Sasuke, Mbak... Bisa kasiin gak?" jawab gue sambil nyodorin tuh madu.

"Enak aje! Kasih sendiri! Situ punya tangan dikemanain?" jawab Mbak songong.

Begitulah pembantu kosan sebelah. Sifatnya kayak Pak Kabuto, "Tak ada uang, stress nian!". Atau karena gue dianggap rajin ya? *plakk.

"Ayolah, Mbak. Kukasih Cadburry 1 biji, deh!"

"No, no, no! Selain duit, enggak usah nyogok!"

DASAR MATRE!

Ahkirnya, gue masuk ke dalam. Ternyata, di dalam sejuk dan bersih juga, sama kayak di kosan gue *ya iyalah, wong diseleksinya aja make nyapu dulu!. Tapi, ada 2 orang lagi ngobrol di dalem kamar deket tangga lantai 2. Suaranya gedee banget.

"Sabar, Sas. Lagipula, elo kayak gini sampai bolos sekolah. Mending, ambil gih madunya ke taman. Kesian mamih lo, nungguin. Apalagi terik gini. Mamih lo kan suka lupa make SPF 50 ke sekujur tubuhnya."

"Ih, najong! Bibir gue doer nan jontor gini elo masih nekad nyuruh-nyuruh gue mo ngambil madu asem itu."

Madu asem? Yuuuuck!

"Daripada elo jontor selamanya!"

"Hiks, ketampanan gue terancam, Dobe!"

Dobe? Itu kan, panggilan Uzumaki Naruto! Langsung deh, gue ketuk pintu kamar si Uchiha Sasuke *gue tau namanya dari name tag di depan pintunya.

TOK! TOK! TOK!

"Tuh, Naruto! Bukain! Gue ngumpet dulu!"

"Iya deh, Teme."

Krieeeeet.

"Weeesss! Sakura-chan!" sahut si Naruto.

"Nih, ada madu dari maminya Uchiha Sasuke, kalau enggak salah. Katanya, ngomong makasihnya via twitter aja," jawab gue asal.

"Yo'a. Thanks ya," jawabnya.

Phuh.. lega. Gue pulang dengan bodi utuh ke kosan. Mbak Karin udah berangkat kuliah. Anak kosan lantai 2 alias anak-anak SMA-SMK belom ada yang pulang juga. Hasilnya, gue cuman bertiga di kosan sama Pak Kabuto dan Mbak , Pak Kabuto lagi nangkring di warungnya Mbak Tsunade, jadi cuman gue sendiri yang ada di dalem kosan cewek. Oh, iya. Ngomong-ngomong, gimana ya nasib tuh makluk jontor? Kecian, mesti diolesin sama madu yang rasanya asem itu. Karena bener-bener gak ada kerjaan, gue main game di laptop pinkie gue sambil ngemil ikan teri di sofa ruang tamu. Gak tau, deh, tuh toples punya siapa, ya? Tabungnya bening tapi warna tutupnya ungu. Jangan-jangan... punya...

"JANGAAAAAAAAAN! HENTIKAAAAAAAAAAAAN!"

Ya ampun. Gak sopan banget sih si Ino ini. Motong-motong alur cerita gue *plakkk.

"Lha, Ino? Dah pulang? Sekolah kan belom bubar!" tanya gue biar mengalihkan obrolan teri. Eh, malah balik lagi ke alur teri.

"Iya! Alarm toples teri gue bunyi, tanda kalau ada yang makan teri gue lebih dari 5 bijong!" kata Ino.

Weh? Yang nemuin sapa tuh alarm toples? Albert Einston? *dicincang para penemu dan ilmuwan sedunia berjamaah.

"Ngomong-ngomong, elo makan berapa bijong?" tanya Ino sambil ngambil es batu dari freezer, terus ditaruh di jidatnya sambil duduk di kasur gue.

"Er... 30 biji atau lebih, gitu..." jawab gue boong. Padahal, baru makan 6 biji. Cuman pengen bikin konflik. Abis, gue enggak pernah bikin skenario berantem, sih *Ino : Asem kowee!.

"Dan kau tau, apa akibat dari perbuatanmu, sayang?" tutur mamih Ino *salah deng, maksud gue Ino sambil bawa golok yang cuma segede ibu jarinya. Tapi, karena gue kepikiran tuh golok mainan punya Ino kayaknya ada sihir, gue langsung lari-larian. Si Ino malah nambahin senjatanya.

"Take it or leave it, girl..." kata Ino sok tehe sambil bawa pisau daging mainan punya Shion kalau lagi main masak-masakan sama Naruto kalau lagi hari libur.

"GYAAAA~! Eniwan, help meee!" teriakku sambil keluar pintu kosan.

Kami main kucing-kucingan. Dan akhirnya... DUAKK!

Sepertinya, Christiano Ronaldo benjol parah, readers! *dodol. Eh, salah deng, maksudnya gara-gara gue lari-lari, akhirnya gue jatuh dan menimpa...

"Duh... Sakura! Ati-ati donk!" teriak Mbak Karin.

HE? MBAK KARIN? Jadi... gue nabrak Mbak Karin donk! Aduhh... semoga benjolnya nggak parah ya... *sokk.

Akhirnya, kami menuntun Mbak Karin ke jalan yang benar, eh ke kamarnya yang rapih. Kocak deh pinggiran balkonnya. Masa banyak pot kaktus mini. Dasar anak Agro. Oh, iya, si Mbak Karin sekarang lagi nempelin kapas full betadine di lututnya. Sorry sorry sorry sorry... *lhaaa... kok malah jadi lagu Super Junior yak?.

"Mbak, sori dori mori biri biri stroberi basi ya... Nih semua tuh gara-gara ulah si babi ungu itu!" teriakku sambil menunjuk hidung Ino.

"He? Salahmu, donk! Kau yang nabrak Mbak!" sambar Ino.

"Woi! Udah salah ngaku aja kek!" –Pink.

"Hei Pinky! Nyalahin orang melulu! Terima kek!" –Purple.

"Eh... tidak bisa!" –Pink.

"ELO GUE END!" –Purple.

"BODO! Gue juga ogah lesbi ama lo!" –Pink.

"SIAPA YANG LESBI?" –Purple.

"Elo lah! Sembarangan pilih solmet!" –Pink.

"Kan elo yang mau!" –Purple.

"SUDAH-SUDAH! DIEM DONK!" –Merah dodol *plakk bugh! Eh, Mbak Karin sukses menghentikan nge-dumel battle antara Pink dan Purple. Abis, ini pertama kalinya Mbak Karin teriak.

"Maaf, mbak..." jawab kami.

"Ayo! Maafan! Kalian tuh kayak anak bayi, ya!" suruh Mbak Karin sambil nempelin handsaplast di lututnya.

Kami pun maafan. Duh, malu banget.

"Anyway busway, kok Mbak balik lagi? Ngebolos ya?" tanyaku buat memulai obralan.

"Enak aja! Aku tuh enggak ngebolos, tau! Mbak mau ngambil lappie, tadi ketinggalan," sahut Mbak sambil ngambil lappie-nya yang berada di atas ranjang.

"Pergi duluan, yak!" kata Mbak.

"Dadaaaaah... " sahut gue plus Ino.

Abis itu, aku menaiki tangga putar, terus mau ke kamar Ino. Ino yang ngeliat aksi gue pun langsung nanya.

"Ngapain lo mau ke kamar gue?"

"Selama gue di kos, suka-suka gue donk. Mau ngapel ke kamar temen kek, apa kek..."

"Tapi..."

BRAKK!

Love me, love me, say that you love me

Fool me, fool me, oh how you do me

Kiss me, kiss me, say that you miss me

BUSEEEET! Pas gue dateng ke kamar Ino, lagu Justin Bieber Love Me terputar kenceng bangett!

"Tapi, kalo masuk mesti gue duluan dulu, Sak. Soalnya, ya yang kayak tadi... Alarm lagu JB otomatis keputer pas ada orang yang masuk ke kamar gue..." kata Ino sambil cengengesan ngeliat gue.

ASEMMMM! Langsung kucincang orang itu hingga tewas...

NB : Tidak ada hewan yang tersakiti di fic abal ini... hehe

N/A:

Gimana? Lucu kah? Dodol kah? Jayus kah?

Oh iya, ngomong-ngomong ini fict pertama saiia! Makanya dengan bangganya saiia bawa ke arah ffn yang sebelumnya saiia pengen publish di Facebook saja.

So, I'm very happy if u give me a review or critics *sok Inggris, bahkan plem pun sah-sah saja, asal jangan sampe simpang siur ke arah terminal Jakarta. Makanya, kalo enggak suka tapi sudah terlanjur baca, berikan saja review yang bersifat membangun supaya bisa lebih bagus lagi.

Sip deh, daku usahain bisa dilanjutin, soalnya aku udah bikin Chappie 2-nyaa yang tentu lebih berbeda!

Oh iya, jangan lupa. Before you leave this fict, tinggalkan pesan riviuw anda, oke? ^_+