Disclaimer : Naruto milik Masahi Kishimoto
Disuatu Negara bernama Negara Konoha, terdapat sekolah militer yang sangat megah dan berisikan murid-murid yang belajar di sekolah itu untuk menuntut ilmu, baik dari segi ilmu martial art, sampai sihir sekalipun, mereka yang memulai tahun pertamanya akan di tes masuk hanya ujian lisan, tapi ketika mulai naik ke level 2, mereka harus menjalankan suatu misi, misinya pun bermacam-macam, dari yang menaklukan moster terjinak sampai terganas sampai membunuh orang-orang yang jahat sebagai pembunuh bayaran. Murid-murid di konoha sangat dispilin, dan mereka mempunyai prestasi yang sangat tinggi, dan kebanyakan dari mereka yang tinggal di asrama Konoha adalah seorang yatim piatu.
Seorang wanita berambut pirang berjalan menuju kamar seorang laki-laki yang sangat berpotensi tapi juga terkenal sangat dingin, bahkan dia sangat jarang berbicara, dan saking dinginnya sifat laki-laki itu, dia sangat tidak peduli dengan rekan timnya pada saat menjalani misi. Ketika sampai dikamar laki-laki itu, wanita itu membangunkan laki-laki itu.
"Sasuke." Panggil wanita cantik berambut pirang panjang itu, wanita yang cerdas dan juga dewasa, bahkan di Konoha sampai membuat fan's clubnya. "Hei, ayo bangun, lihat dirimu, itu Karena semalaman kau berlatih bersama Naruto, awalnya memang latihan, tapi kenapa bias memanas begitu keadaanya?" Tanya wanita itu. Tapi tidak ada respon dari Sasuke.
"Ino, mau apa kau kesini." Tanya Sasuke yang merasa terganggu.
"Kau lupa yah, sekarang kan perkenalanmu dengan tim barumu, kau akan menjalani misi ke Negara Suna, ayo cepat bergegas." Ucap ino.
Sasukepun mengganti pakaiannya yang serba hitam itu, dia memakai jaket hitam dan kaos putih lalu celana hitam panjang, dia mengganti pakaiannya dengan seragam konoha yang juga serba hitam, ketika dia selesai menggantinya, dia keluar mengikuti Ino menuju tempat satu timnya. Ketika sampai di lobby sekolah, Sasuke melihat seorang laki-laki yang sedang pemanasan dengan menendang-nendangkan kakinya keudara dan memakai seragam yang sama dengan Sasuke, lalu laki-laki itu menoleh kearah Sasuke dan menghampirinya.
"Hai, kau pasti Sasuke kan, perkenalkan, aku Lee." Ucap Lee sambil menjulurkan tangannya tapi tindakannya itu diabaikan oleh Sasuke, dia malah menoleh kearah lain.
"Ehm, Lee, kau pasti sudah tahu tentangnya kan? Kalau begitu ayo kita berangkat ke kapal." Letak Suna dan konoha lumayan jauh dan terpisah oleh lautan, sehingga mereka harus menggunakan kapal.
"Kemana wanita yang satu lagi?" Tanya Lee kepada Ino.
"Ah, karena dia murid pindahan, jadi kita akan menemuinya disana." Jawab Ino.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita berangkaaaat!" teriak Lee dengan semangat.
Mereka berangkat dengan Sasuke yang menjadi kaptennya, ketika berada di kapal, Sasuke memandang langit yang bulannya menjadi merah, lalu tidak lama kemudian dia melihat pulau Suna yang jaraknya sudah tidak jauh, akhirnya dia memerintahkan semuanya untuk bersiap-siap untuk terjun langsung ke medan misi.
Ketika sampai disana, Ino yang umurnya lebih tua setahun dari mereka menjelaskan misinya pada mereka.
"Baiklah, misi kalian kali ini adalah menghentikan professor gila yang telah menciptakan moster robot yang akan menghancurkan Suna, kita harus menyelamatkan Suna dari moster itu, begitu kalian melihat moster itu, segera hancurkan dengan kemampuan yang kalian punya." Jelas Ino.
"Heeeiii…Sasukeee…" panggil seseorang dari belakang, ketika Sasuke menoleh kebelakang.
"Aku yakin akulah yang akan memenangkan misi ini." Ejek laki-laki itu.
"Naruto, kenapa kau tidak pakai seragammu?" Tanya Lee yang melihat Naruto hanya memekai pakaian yang serba putih ditambah coat putih panjang.
"Sesukaku, kau kaum lemah diam saja." Ejek Naruto.
"Apa kau bilang!" sewot Lee.
"Hahahaha…sampai jumpa yah, pecundang." Ucap Naruto.
"Hhh…Naruto, rival sejatimu, jangan sampai kalah dengannya, kalian pergilah, aku akan mengawasi dari sini." Ujar Ino pada Sasuke.
"Ayo berangkat." Ucap Sasuke dengan tenang.
"Yosh!" jawab Lee dengan semangat.
Mereka berlari menuju tempat penelitian professor gila itu,disepanjang perjalanan Sasuke menatap langit lagi, bulannya kini benar-benar merah, dipertengahan, mereka bertemu Naruto dan kedua timnya.
"Heii…heii…heiii..mau kemana? Sepertinya buru-buru sekali." Ucap Naruto. "bagaimana klau kita selesaikan yang tadi malam, Sasuke."
"Tidak ada waktu." Jawab Sasuke dengan singkat dan beralari bersama Lee melewati Naruto.
"Tunggu!" bentak Naruto dan seketika tubuh Sasuke dan Lee terhenti.
"S…sial…dia memakai freeze." Ujar Lee.
"Aku tidak punya waktu untuk meladenimu sekarang." Ucap Sasuke dan dari tangan Sasuke terlihat sinar berwarna ungu. "Heal." Ucap Sasuke, tubuhnya dan tubuh Lee pun dapat bergerak lagi, lalu mereka melanjutkan pencarian lab professor gila itu.
"Heh!, kau tidak akan bias mengalahkanku" ucap Naruto dengan sinis.
Ketika Sasuke dan Lee berhenti di suatu tempat, seorang wanita memanggil nama mereka dengan lencang dan ceria.
"Sasukeee, Leeeee." Ucap wanita itu sambil berlari, ketika berlari wanita itu tersanding batu yang ada didepannya, dan itu sukses membuat dengkulnya terluka besar. "Aduududuuuh.." rintih wanita itu. "Cure." Ucap wanita itu yang mengeluarkan cahaya putih dari tangannya, dalam wkatu cepat, luka itu sembuh dengan sendirinya.
"Haiii..kalian pasti Sasuke dan Lee, perkenalkan aku Hinata." Salam wanita itu dengan ceria yang memekai seragam Konoha, blazer hitam dan rok hitam yang agak mini.
"Ayo kita lanjutkan pencarian." Ujar Sasuke.
"Heei..dia dingin sekali yah, dia bahkan tidak mempedulikanku yang terluka." Ucap Hinata pada Lee.
"Hahahaha…kau akan terbiasa dengan sifatnya." Jawab Lee dengan cengengesan.
Lalu mereka bertiga berlari mencari lab tempat penelitian professor gila itu, ketika Sasuke berlari, dia melihat ada parabola raksasa yang menuju kearah bulan, dia merasakan firasat buruk, akhirnya dia memutuskan untu memasuki tempat tersebut, dan ternyata tempat itulah lab penelitian professor gila itu. Sasuke memasuki tempat itu dan diikuti oleh kedua rekannya itu.
"Ya, ampuun, tempat ini kacau sekali." Ucap Lee yang melihat tempatnya sudah berantakan seperti ada perang sebelum mereka dating kesini.
"Kyaaaaa." Teriak Hinata, Lee dan Sasuke mengahmpirinya, mereka ternyata melihat dokter itu sudah tewas dengan perut yang tercabik-cabik dengan benda tajam, sehingga isi perutnya terlihat semua dan berantakan.
"Gila…siapa yang melakukan ini?" ucap Lee.
Sasuke menoleh kanan-kiri untuk mencari sebuah petunjuk, dan dia melihat ada sebuah tombil yang berkelap-kelip berwarna merah, lalu Sasuke mengahampiri tombol tersebut lalu memencetnya.
Neeeet Neeeeet Neeeet.
Tiba-tiba alarm berbunyi, dan itu membuat mereka bertiga panic, Lee yang melihat sesuatu yang besar dan bergerak langsung melihat keluar.
"Astagaaa! Sasuke…lihat!" teriak Lee keluar. Sasuke dan Hinata melihat kearah yang Lee tunjuk, itu adalah monster raksasa berbentuk laba-laba besar, dan diujung salah satu jarinya terdapat bercak darah, sepertinya monster itulah yang membunuh professor yang mati itu.
"Dia menuju arah pelabuhan! Disitu ada Ino!" teriak Lee.
"Ayo kita kesana." Ucap Sasuke bergegas keluar dari ruangan itu.
Mereka bertiga berlari menuju pelabuhan dimana kapal mereka mendarat, dalam perjalan menuju pelabuhan meteka bertemu kembali dengan Naruto, dan sekali lagi Naruto menghambat gerakan mereka.
"Heii..tunggu dulu, mau kemana kalian?" ucap Naruto.
"Naruto! Sekarang bukan saatnya bercanda, monster itu, dia menuju pelabuhan!" bentak Lee.
"Monster itu maksudmu?" Tanya Naruto menunjuk monster laba-laba raksasa itu yang sedang berjalan. "FIRE!" teriak Naruto yang menyerang laba-laba itu dengan magic fire nya. Monster laba-laba itu menoleh kearah mereka dan berpindah tujuan menjadi ingin menyerang mereka.
"Sepertinya dia menuju kemari, kalian selesaikanlah, byeee." Ucap Naruto yang pergi.
"Sialaan kau!" bentak Lee.
Sasuke, Lee dan Hinata beralri kearah pelabuhan, monster laba-laba raksasa itu terus mengejar mereka, dan mereka beralari sambil menyerang laba-laba itu dengan magic mereka masing-masing.
"Blizzard!" teriak Hinata sambil menghadap belakang sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh. "Kyaaaa."
Melihat Hinata terjatuh, Sasuke dan Lee menghentikan langkahnya, dan monster laba-laba itu bersiap untuk menginjak Hinata.
"Protect!" teriak Lee, tiba-tiba terlihat lingkaran biru mengelilingi Hinata sehingga kaki laba-laba itu tidak dapat menembus pertahanan dari Lee untuk Hinata.
"Terima kasih." Ucap Hinata.
"Ayo, kita harus pergi, monster ini kuat sekali." Ucap Lee sambil menolong Hinata.
Mereka bertiga terus berali sambil menyerang, hingga sampai akhirnya pada dipelabuhan, Lee dan Hinata sampai duluan di kapal, tapi kapalnya belum membukakan pintu untuk mereka, lalu ketika Lee memukul-mukul pintu kapal tersebut, pintupun terbuka sehingga Lee dan Hinata dapat masukm tapi, Sasuke, dia tetap kekeh untuk melawan monster itu, dia berdiri ditengah-tengah untuk menyerang monster itu, dia mengeluarkan lingkaran magic dari bawah dan bersiap menyerang monster itu, ketika lingkaran magic itu telah sempurna.
"FIRA!" teriak Sasuke yang menyerang monster itu dengan magic api yang levelnya diatas fire, dan monster itu sedikt lumpuh karena serangan Sasuke, Sasuke berlari mejunu kapalnya, dan Ino dari atas kapal menembakkan tembakan api pada monster itu, dan menyelesaikan semuanya sampai monster itu mati.
"Huaah..hah…hah…hah…hamper saja." Kata Lee.
"IYa..hah..hah…kau nekat sekali Sasuke." Ucap Hinata.
Sasuke hanya terdiam, dia melihat monster tersebut yang telah mati karena serangannya dan ditambah oleh bantuan Ino, lalu dia memandang kelangit, bulan kembali berwarna putih.
"Good job guy's" kata Ino yang truun dari atas.
"Hah…good job! Kami hampir mati tahu gara-gara monster itu!" bentak Lee.
"Tapi kalian mendapatkan nilai tertinggi diantara yang lain, aku penasaran, kepala sekolah akan member kalian ranking apa yah." Ucap Ino
"Aaahh…mudah-mudahan B, aku tidak pernah mendapatkan B." ucap Lee.
"heii…seharusnya kau meminta A." kata Hinata.
"Hahaha…dapat B saja sudah untung." Jawab Lee.
"Dengan begini, kalian akan naik ke level 3, dan misi selanjutnya akan lebih sulit dari sekarang, kita sekarang adalah tim inti, dan oh iya, ada pesta kenaikan level nanti malam, kalian siap-siap membawa pasangan masing-masing untuk berdansa yah." Ujar Ino mengedipkan matanya.
"Oh ya? Banyak makanan doong?" teriak Lee.
"Aku tidak sabaaar." Ucap Hinata. "Kau akan dating kan ke pesta dansanya, Sasuke?"
"Tidak tertarik." Jawab Sasuke.
Ketika sampai di sekolah mereka, mereka langsung menemui kepala sekolah, karena Ino sudah melaporkan misinya dalam perjalanan tadi, jadi hasil rankingnya sudah keluar.
"Selamat, tim kalian mendapat ranking A." ucap kepala sekolah yang bernama Asuma.
"Horeeeee…horeeeeeeee…horeeeeee." Teriak Lee yang kegirangan.
"Lee, kau berisik sekali!" sewot Hinata.
"Ini pertama kalinya aku mendapatkan A, ibuku pasti bangga." Ucap Lee, memang tidak semuanya anak-anak yang bersekolah di konoha itu yatim piatu ada juga beberapa orang yang mempunyai orang tua.
"Aku kembali ke kamar." Ucap Sasuke dingin.
Ketika Lee sedang lompat-lompat karena kegirangan dan menangis karena bahagia dengan Ino, Hinata melihat kearah Sasuke, dan dia mengikuti Sasuke ke kamarnya, Sasuke berbaring di kasurnya dan memejamkan matanya, lalu Hinata tiba-tiba masuk ke kamar Sasuke.
"Jangan bilang kau benar-benar tidak datang." Ucap Hinata, dan tidak diberikan respon dari Sasuke.
"Kau harus datang ke pesta dansa itu! Ayo ganti bajumu!" tarik Hinata pada Sasuke.
"Aahhh…aku tidak punya baju resmi." Gerutu Sasuke.
"Tidak apa, kau bias memakai seragam sekolah yang lain." Kata Hinata dengan cerewet sambil menggoyang-goyangkan lengan Sasuke.
"Aahh..baiklah, baiklah, kau keluar sana!" sewot Sasuke.
"Yeeeaayyy…kami tunggu yaah di ballroom." Ucap Hinata.
Ketika Sasuke mengganti pakaiannya dengan seragam yang lebih rapih, dia keluar kamarnya, tai dia tidak menemukan Hinata, akhirnya dia memutuskan utnuk pergi ke ballroom sendiri, dia berjalan melewati orang-orang yang baru selesai misi, dan orang-orang yang bersiap-siap untuk pergi menuju ballroom, ada yang bersama pasangannya ada juga yang bersama sahabatnya, Sasuke itu tipe orang yang tidak percaya pada suatu ikatan, karena menurutnya, kalau ada pertemuan disitu pasti ada perpisahan, dan dia tidak mau merasakan perpisahan, makanya dia tidak peduli dengan siapa dia bertemu.
Ketika sampai di ballroom, dia mengambil minuman dan meminumnya, lalu dia melihat orang-orang yang sedang berdansa dengan bahagianya, tapi dia menemukan keanehan, terlihat seorang wanita berambut pink memakai dress putih sedengkul dan memakai high heels sedang berdiri sendiri ditengah-tengah pesta dansa, dia sedang menatapi langit sendiri.
Sasuke POV.
'Sedang apa dia disitu sendiri? Aneh sekali.' Aku bertanya pada diriku sendiri, karena sangat aneh bagiku, dia terlihat sendiri dan tidak bersama siapa-siapa, tapi dia tersenyum memandangi langit, ketika aku memandanginya, tiba-tiba dia menyadarinya lalu dia memandangku kembali, dia tersenyum padaku, aku sebenarnya ragu, apakah dia tersenyum padaku atau pada orang sekitarku, lalu aku melihat kearah kanan dan kiriku, dan tidak ada siapa-siapa disana, lalu aku melihat dia memutarkan bola matanya dan menghampiriku.
"Hei kamu." Ucapnya sambil menunjuk kearah mataku. "Lihatlah mataku…kau akan terpesona dan jatuh cinta padaku." Ucapnya dengan nada usil.
"A..apa?" tentu saja aku kebingungan dengan sikapnya.
"Ahahaha..aku bercanda, kau sendirian disini?" tanyanya dengan riang kepadaku, tapi aku hanya diam tidak menjawab pertanyaanya.
"kalau ada yang bertanya padamu, aku wajib menjawabnya." Katanya menceramahiku.
"Kalau kau tidak dengan siapa-siapa, ayo berdansa denganku." Tiba-tiba dia menarik tanganku.
"Hei…t…tunggu." Kataku gugup karena aku baru pertama kali berhadapan dengan wanita, apalagi berdansa.
"Kenapa? Kau tidak bias berdansa? Akan kuajari tenang saja, ayo." Dia menarikku dengan paksa ketengah-tengah lantai dansa. Lalu tiba-tiba dia berhenti, dan dia meletakkan tangan kiriku di pinggangnya dan dia meletakkan tangan kanannya di bahuku, lalu tangan kirinya menggenggam tangan kiriku.
"Ikuti langkahku yah." Ucapnya sambil mengajariku berdansa. "ke kanan, ke kiri, kedepan dan kebela..aduh." dengan tidak sengaja aku menginjak kakinya, karena aku memang tidak bias, jadi aku memutuskan untuk pergi meninggalkannya.
", tunggu…kita ulangi lagi." Dia menahanku dan meletakkan tanganku di posisi tadi. Lalu dengan alaminya tiba-tiba aku sudah bias mengikutinya berdansa, ketika kami sedang asik menikmati pelajaran dansa itu, kami menubruk sepasang pedansa.
"Heii..kalau tidak bias dansa, jangan berada disini!" bentaknya, aku hanya terbengong melihat dia membentakku yang sedang belajar dansa.
"Weee…memangnya sekolah ini punyamu." Ejek wanita itu, kelakuannya seperti anak kecil, tapi entah kenapa aku sangat nyaman bersamanya padahal kami baru ketika aku sudah lencar dengan gerakannya, kami berdansa sesuai dengan iringan irama, sampai lagunya selesai, dan kamipun menghentikan gerakan kami.
Normal POV
ketika mereka sedang menikmati posisi mereka, tiba-tiba fire works muncul tak terduga dan itu emmbuat suasana menadi sangat indah, Wanita itu memandangi Sasuke dengan tatapan lembut, dan dia melihat seseorang yang dia kenal. Ketika Sasuke mengajaknya dansa lagi.
"Ah, maaf aku harus menemui seseorang, sampai jumpa." Ucap wanita itu.
Sasuke hanya terdiam ketika wanita itu meninggalkannya ditengah-tengah pesta, sekali lagi dia berfikir, dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan, dia sedikit menyesal telah bertemu dengan wanita itu, karena dia tidak bisa menghilangkan bayangan wajahnya dari dalam pikirannya.
Haaaaiii...ini fict action pertamakuuuu...maaf yah kalo jelek, ada unsur magic magicnya juga...dan sedikit thriler di capter selanjutnya...
mohon dukungannya yaaaaah...
(sepertinya bakal sulit bikin fict action)...=_=
