Maximum love

Disclaimer: James Pattersson and Narae Lee

Pairing : Max, Fang, Ella, Nudge, dan Iggy

Saya tidak mendapatkan keuntungan apapun dari menulis FanFict ini...

Warning: GaJe, abal, pasaran, typo, dan kesalahan-kesalahan lainnya...

Pagi yang cerah di rumah Max, terdengar burung berkicau bersahut-sahutan di luar kamar Max, sinar mentari masuk ke kamar Max melalui jendela kamarnya. Max tinggal sendirian di rumahnya ayahnya sedang ke luar negri, ibunya sudah meniggal sejak Max berumur 3 tahun. Max anak tunggal jadi rumahnya langsung terasa sepi bergitu ayahnya tidak dirumah, meskipun rumahnya bertingkat 3 tetapi ayahnya berusaha agar Max terbiasa untuk menjadi mandiri. Hari ini seperti hari-hari yang lalu, pagi bangun tidur, mandi, sarapan, berangkat ke sekolah dengan kereta ya bisa dibilang sama saja seperti anak yang lain. Padahal, sebenarnya ada satu hal yang membuat Max berbeda, dia dapat terbang. Dia memiliki sepasang sayap berwarna putih di punggungnya, itu karena percobaan gila seseoarang yang terobsesi dengan manusia terbang (tanpa menggunakan alat). Ayahnya sendiri baru menyadari sayap Max, segera saat usia Max mencapai 3 tahun, saat sayap Max hampir mencapai 1 meter, ayah Max sendiri segera mencari cara untuk membuat sayap iru berhenti tumbuh karena ayahnya sendiri tau sayap itu sudah ditutupi dengan sempurna oleh jaringan-jaringan tubuh Max kecil, jadi kalau dicabut sakitnya akan tidak terkira. Karena itulah ayah Max sekarang menekuni dunia kedokteran, namun, malah tidak ingat dengan Max. Sejak menjadi dokter ayah Max suka pergi ke luar negeri, entah untuk apa. Di sekolah Max sekarang ini, yaitu: 'School' International High School (?), Max duduk di kelas XI tetapi, lekuk tubuhnya sudah sangat nampak, pinggangnya lebar, perutnya rata, kakinya berbentuk, dan dadanya sudah tumbuh dengan sempurna. Membuatnya dijauhi sebagian anak perempuan karena banya yang iri dengan tubuhnya, tetapi bagi para lelaki Max adalah wanita sempurna, selain tubuhnya yang sempurna oatknya juga encer, Max sudah biasa menjadi juara kelas. Biasanya saat sudah sampai di kelasnya Max akan membaca buku- buku pelajaran yang akan dipelajari nantinya.

Max hanya punya 2 orang teman dan keduanya laki-laki, jadi tidak terlalu sering bersama. 2 orang sahabtnya yaitu Fang dan Iggy, Fang adalah laki-laki tertampan di pantarannya sedangkan Iggy adalah lelaki ter- populer di kalangan wanita karena Iggy suka sekali menggoda gadis-gadis dan Iggy punya banyak pacar dan juga punya banyak mantan. Fang adalah 'Raja' di sekolahnya. Kriiiiiingg... bel tanda masuk berbunyi menghentikan kegiatan Max, guru Max segera memasuki kelas. Diiringi dengan Fang dan Iggy yang segera duduk di sebelah Max, Fang di sebelah kirinya dan Iggy di sebelah kanannya. Diiringi dengan Mrs. Martinez sebagai guru dibidang IPA, sekaligus tante Max (bibi). 2 jam sudah Mrs. Martinez mengajar di kelas Max, bel istirahat berbunyi menandakan akhir dari pelajaran Mrs. Martinez. Fang segera menggeser tempat duduknya ke arah Max, sementara Iggy turun untuk menghampiri pacar barunya. Kalau Fang dia lebih memilih nge-jomblo, daripada sibuk mengurusi hal-hal yang tidak penting saat pacaran. Begitu juga dengan Max, sejauh ini Max sudah berkali-kali ditembak, sudah sering Max mendengar kata "aku mencintaimu" atau "aku menyukaimu" atau yang to the point "mau gak kamu jadi pacarku", kata-kata itu adalah kata-kata basi menurut Max. Max sendiri sudah berkali-kali nolak cinta orang, sering. Biasanya setiap hari Sabtu malam, Max akan menginap di rumah Fang, karena Fang selalu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi Max. Tibalah hari itu (hari Sabtu malam). Ting... tong... bel rumah Fang berbunyi, terlihatlah bayangan samar-samar seseorang sedang berjalan mendekati Max, tetapi itu adalah pembantu Fang. Dia segera membukakan pagar untuk Max dan segera mempersilahkan Max duduk di ruang tamu sembari menunggu Fang. Praaang... Max mendengar sesuatu pecah suaranya berasal dari atas, kamar Fang. Max yang penasaran segera menaiki tangga untukmelihat apa yang sebenarnya terjadi di kamar Fang. Pintunya memang tidak pernah dikunci Max segera membuka pintu kamar Fang, krieeet...

Akhirnya selesai deh, part I maximum love, lega... ditunggu ya part II-nya, ayo review-review, review sebanyak-banyaknya...

Cheerma... =_=