In The Morn'

Wiell Present

Disclaimer :

Cerita ini milik saya, jika ada kesamaan bukan suatu kesengajaan. Nama-nama yang ada dalam fanfic ini milik mereka sendiri.

.

Aktivitas Chanyeol dan Baekhyun dipagi hari sebelum sekolah.

Warning!

Typo bertebaran. Bahasa campuran.

If you Don't Like Don't Read . Please! RnR!

[CHANBAEK AREA]

Happy Reading Say!

.

Mereka tinggal diatap yang sama.

Tidur diranjang yang sama.

Sarapan dalam meja yang sama.

Mereka sama.

Baekhyun tidak tahu bagaimana bisa dirinya di sini. Terjebak selama hampir dua tahun dengan si brengsek Park. Si brengsek yang saat ini tengah bertelanjang dada dan memeluk tubuh kecilnya erat dengan sembarangan.

"Park, lepaskan aku." Ucap Baekhyun penuh penekanan. Ia masih fokus dengan telur yang digorengnya, memeriksa apakah bagian belakangan gosong.

Bukannya di lepas, pelukan malah semakin erat ditambah dengan tumpuan berat dibahu kanannya. "Selamat pagi." Balasnya kemudian, lalu mengecup sudut bibir Baekhyun.

"Selamat pagi." Jawab Baekhyun seadanya. Ia telah selesai dengan telurnya, lalu mengambil roti tawar yang telah dipanggang sebelumnya. Menaruh telur diatas roti lalu mengambil selembar keju dan menumpuknya dengan roti sebagai penutup.

"Sarapan siap. Cepat cuci mukamu, Chanyeol."

Kekehan terdengar dibelakangnya, dan Baekhyun hanya mendengus mendengarnya. Ia kemudian berbalik, mengalungkan lengannya pada leher yang lebih tinggi. Lalu tersenyum manis, sedikit berjinjit dan mengecup kening si tinggi agak lama.

"Ya Tuhan, kau manis sekali."

Pelukan dilepas, Chanyeol menunjukkan cengiran polosnya. Beranjak menjauh sekedar mencuci muka dan memakai baju yang lebih layak.

Tak sampai 15 menit, Chanyeol telah kembali dengan lebih layak. Tubuhnya telah harum dengan pakaian bersih namun rambutnya belum disisir rapi. Baekhyun telah duduk dimeja makan, fokus pada ponselnya dan mengabaikan Chanyeol yang datang.

"Ini meja makan ngomong-ngomong."

"Siapa bilang ini tempat tidur?" balas Baekhyun datar, ia telah meletakkan ponselnya. Melipat tangan menatap Chanyeol agak kesal.

Baekhyun lalu berdiri, berjalan kearah Chanyeol yang menatapnya intens, merapikan rambut berantakan itu dengan jari lentiknya.

"Oh, ingin kutiduri? Kenapa bawa-bawa tempat tidur?"

"Sialan!"

"Dilarang mengumpat sweetheart." Ucap Chanyeol manis. Ia lalu menatap piring didepannya, "Sejujurnya aku agak bosan dengan telur, susu, keju, plus roti. Tapi karena kau yang memasaknya aku tak akan bosan."

"Cih, aku tidak akan menolak kalau kau yang memasak."

"Kau tahu kan aku sulit bangun pagi."

"Ya sudah, terima apa saja yang aku berikan, sayang."

"Siap."

Disela makannya Baekhyun menatap Chanyeol yang makan dengan lahap, "Kali ini tolong jangan masuk ruang BK lagi."

"Huh?"

"Aku bosan melihatmu." Ucap Baekhyun datar, ia menghembuskan napasnya berat. "Lagipula apa kau tidak bosan dihukum terus? Dalam bulan ini kau telah 7 kali masuk ruang BK. Kau tak ingat?"

Chanyeol mengangguk paham, ia telah selesai dengan makannya. "Itu karena aku merindukanmu." Ia meminum susunya hingga habis, "kau hanya masuk kelasku sekali dalam seminggu, aku sangat rindu sampai aku nyaris mati rasanya."

"Omong kosong."

"Aku jujur."

"Kita setiap hari bertemu."

"Aku masih rindu."

"Pembohong. Terserah, pokoknya aku tidak mau kau terlibat masalah lagi. Sudah banyak poin pelanggaran yang kau dapat."

Baekhyun berdiri, ia menggulung kemejanya hingga siku, mengambil piringnya juga Chanyeol lalu menjauh ke tempat cuci piring.

"Aku akan mengusahakannya."

Baekhyun menoleh, "Mana –"

Bibirnya dikecup lama, lalu kecupan beruntung yang membuat Baekhyun gemas.

"Aku usahakan mengurangi rinduku."

"Aku sangat senang kau merindukanku."

Si mungil membalikkan badannya melingkarkan tangan dileher untuk menarik mendekat kepala lain kearahnya. Kembali mempertemukan bibir tipisnya dengan tebal milik Chanyeol. Pinggangnya dipeluk erat, Baekhyun memekik saat tubuhnya terangkat halus, ia didudukan di samping bak cuci yang kering dengan Chanyeol diantara kakinya.

"Ini masih pagi dan kita harus kesekolah." Bisik Baekhyun, matanya terbuka pelan. Menatap netra Chanyeol dalam jarak sangat dekat.

"Rasanya aku tidak ingin kesekolah."

Kening mereka menempel, saling bertukar napas untuk sesaat sebelum Chanyeol kembali melumat bibir tipis itu lembut. Menyesap rasa manis bekas susu dari mulut Baekhyun. Ia menjauh ketika Baekhyun menepuk bahunya keras, merengut saat Baekhyun menghentikan ciuman mereka.

"Kita kesekolah. Aku tidak mau kau terlambat dan masuk BK."

"Aku belum selesai Baekhyun."

"Aku sudah selesai."

"Hei!"

"Ayo Chanyeol."

Chanyeol mendengus, mengikuti Baekhyun yang berjalan menuju tas nya dimeja makan. Sebelum bercermin disamping lemari pendingin.

"Ya Tuhan bibirku bengkak." Gumam Baekhyun, Chanyeol yang mendengarnya menyeringai. Ia mendekat pada Baekhyun kemudian berbisik,"Lihat saja, akan aku buat bukan hanya bibirmu tapi seluruh tubuhmu nanti malam."

"SIALAN!"

END

a/n :

Hehe, ini apa ya. Drabble kah? Atau masuk oneshot ya? Pokonya ini lah buat kalian yang minggunya dirumah aja, santai. selamat menikmati~

Thank ya.