NINE MONTHS OF HELL
Phi : Hi! Saya bangkit dari kubur (?) setelah sekian lama menghilang~ (?) *wave*
Flower : Lalu, apa yang terjadi dengan fanfic-fanfic mu?
Phi : Etto, Discontinued?
Princess : *tembak Phi*
Phi : *pingsan*
Flower : Ah, dia mati...
Princess : Enjoy!
Summary : Para istri dari Guardian of Vongola sedang hamil, dan para Guardian-pun harus mengalami sembilan bulan 'penyiksaan' yang diberikan oleh istri mereka. Sanggupkah mereka bertahan dari 'penyiksaan' itu?
Warning : Typo, a lot of OOCs berkat kehamilan dan ide Author yang gila, humor garing, dan silahkan blame the plot bunnies...
Rating : T
Genre(s): (failed) Humor, Family, (bad) Romance
Pairing(s) : Tsuna/Kyoko, Kyoya/Minako, Mukuro/Chrome, Takeshi/Fuuka, Hayato/Haru, Ryohei/Hana, Lambo/I-Pin
Disclaimer(s) : Katekyo Hitman Reborn! © Amano Akira, Arisato Minako (Female Protagonist of Persona 3 Portable) & Yamagishi Fuuka (one of players at Persona 3 series) © Atlus, Nine Months of Hell © Phi Flower Princess
Author Note : Untuk pairing Kyoya dan Takeshi, saya mengambil dari karakter Persona 3 series. Akan saya sedikit jelaskan seperti apa mereka :
Nama : Arisato Minako (Female Protagonist of Persona 3 Portable)
Rambut : Coklat kemerahan, pendek dan diikat keatas, seakan menimbulkan kesan seperti di sanggul, memakai hairpin XXII
Mata : Merah
Kepribadian : Terkadang bisa diam tanpa suara, suka sekali makan, terutama hamburger, sekali ngomong, cerewetnya minta ampun, tipe orang yang semangat (bertolak belakang dengan Kyoya, kecuali hamburger)
Nama : Yamagishi Fuuka (one of players at Persona 3 series)
Rambut : Hijau jamrud, pendek
Mata : Hitam
Kepribadian : Pemalu, suka sekali dengan mesin, tidak bisa masak (bertolak belakang dengan Takeshi yang bisa 'senyum setiap saat')
Chapter I : I'm Pregnant! Part I
Tsuna and Kyoko's Episode : First Month
By : Phi Flower Princess
Oct. 07th, 202X
Morning
Vongola Mansion, Italia
"Kyoko? Kau tidak apa-apa?" tanya Tsuna cemas kepada istrinya, Sawada (ex Sasagawa) Kyoko, yang saat ini sedang muntah dikamar mandi. Kyoko hanya mengangguk pelan setelah selesai muntah.
"Kau yakin?" tanya Tsuna lagi.
"Yup, aku baik-baik saja kok, Tsuna." jawab Kyoko sambil tersenyum.
"Apakah kamu perlu dokter?" tanya Tsuna lagi.
"Tidak. Tidak perlu. Aku sudah tahu penyebabnya kok. Dan kemarin aku sudah mengunjungi dokter. Jadi, kau tidak perlu khawatir." jawab Kyoko sambil mengelus perutnya tanpa ia sadari.
"Baiklah kalau begitu. Kalau kau perlu sesuatu, aku akan ada diruang kerjaku." kata Tsuna sebelum pergi. Beberapa menit kemudian, ada orang yang datang.
TOK TOK
"Masuk."
"Kau tidak memberitahukannya?" tanya Hana setelah masuk.
"Aku masih belum tahu waktu yang tepat untuk memberitahunya..." kata Kyoko sambil menghela nafas.
"Terserah kamu, deh. Mau jalan-jalan dikebun?" ajak Hana.
"Tentu!" jawab Kyoko antusias.
Lunch
Diruang meja makan itu, yang ada hanyalah Tsuna dan Kyoko, yang lainnya belum pulang dari misi, sedangkan para Ladies, shopping...
"Etto... Tsuna?" panggil Kyoko tiba-tiba.
"Hm? Ada apa?" tanya Tsuna. 'Entah kenapa, Kyoko terlihat sangat...ragu-ragu? Takut? Sedih?' batin Tsuna saat melihat wajahnya Kyoko.
"Um... aku...aku..."
"Ya?"
"...!"
"Um... Kyoko? Bisakah kau ulangi lagi? Aku tidak mendengarnya..." pinta Tsuna.
"...mil..."
"Hm?"
"A-Aku... ha-hamil... dan kehamilanku hampir satu bulan..."
THUD
"Tsuna?"
Dilantai, terdapat Vongola Decimo pingsan begitu mendengar bahwa istrinya, Kyoko, hamil.
Oct. 21th, 202X
Midnight
"...ngun...Tsuna...bangun!"
"..ung... Ada apa, Kyoko?" tanya Tsuna sambil mengucek matanya dan menguap kecil. Matanya melirik kearah jam weker yang ada disebelahnya. 'Jam dua pagi? Kali ini apa yang ia inginkan ya? Terakhir dia minta..dia ingin makan telur dadar buaya dicampur jamu...' batin Tsuna sambil sweat-drop.
"Tsuna, kami ingin mendaki Gunung Everest sekarang..." jawab Kyoko polos. Mata Tsuna membesar, kalau bisa, kedua matanya mungkin sudah keluar...
"...Kau yakin, Kyoko...?" tanya Tsuna dengan nada tidak percaya.
"Tentu saja kami yakin, Tsuna." jawab Kyoko sambil memperlihatkan pisau daging yang biasa dipakai oleh tukang daging yang ada dipasar Indonesia untuk memotong daging. Tsuna langsung merinding begitu ia melihat pisau daging yang ada dihadapannya sekarang. Terakhir kali ia ingat, ia dilempari lebih dari lima pisau daging oleh istrinya karena ia gagal mendapatkan telur buaya.
"Sekarang?" tanya Tsuna sambil menelan air ludahnya. Kyoko mengangguk antusias.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menyiapkan semuanya. Jadi, kau tunggu saja, ya?" Sebelum Kyoko dapat menjawab, Tsuna sudah keluar dari kamar.
"Yaah, Tsuna sudah pergi deh... Tak apa deh~" gumam Kyoko senang sambil mengasah pisau dagingnya, untuk berjaga-jaga kalau Tsuna gagal lagi, jadi Kyoko tinggal melemparnya kearah Tsuna.
Morning
"YIE-HA~!" teriak Kyoko senang sambil mendaki Gunung Everest.
"Kyoko! Hati-hati!" teriak Tsuna khawatir.
"Bos! Kita harus cepat menyingkir! Kita dapat berita bahwa akan ada segera salju longsor!" teriak salah satu anak buah Tsuna. Begitu mendengarnya, Tsuna langsung pucat.
"Kyoko! Kembali! Kita harus kembali! Karena akan ada segera salju longsor!" teriak Tsuna. Tidak ada jawaban.
"Eh?" Tsuna melihat sekelilingnya.
"Kyoko! Kau dimana! Jawab aku!" teriak Tsuna panik begitu Kyoko menghilang.
"Cepat cari Kyoko!" perintah Tsuna kepada anak buahnya.
"Si, signore!" jawab mereka semua. (Translate : Yes, sir!)
JDUAR!
Suara salju longsor terdengar dan sekarang menuju kearah Tsuna.
'Kyoko...kau dimana?' batin Tsuna khawatir plus panik (karena salju longsornya sudah terjadi) sambil melihat sekelilingnya.
"TSU~NA~" panggil seseorang dari arah salju longsor itu. Tsuna melihat kerahnya. Tsuna hampir pingsan ditempat, tetapi berkat latihan selama ini dengan Reborn, ia tidak jadi pingsan. Kenapa? Karena saat ini istrinya, Kyoko, sedang meluncur di salju longsor itu dengan menggunakan batang pohon yang patah. Sedangkan yang bersangkutan, hanya tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya seolah-olah itu adalah hal yang mengasyikkan dan normal baginya.
"Kyoko!"
Tsuna langsung menggunakan Hyper Dying Will Mode dan membawa Kyoko pergi ketempat yang aman. Setelah sampai ditempat yang aman...
"Kyoko? Kau tidak apa-apa?" tanya Tsuna khawatir setelah kembali normal. Kyoko langsung mengeluarkan aura pembunuh dan -tentu saja- pisau dagingnya, dan melemparnya kearah Tsuna.
"Malam ini kau akan tidur diluar. DAN dilantai. Mengerti?" tanya (baca: perintah) Kyoko sambil memberikan death glare kearah Tsuna. Tsuna mengangguk cepat.
"Aku mau pulang, Cepat bangun!" perintah Kyoko yang sekarang lagi bad mood. Tsuna segera bangun dan meminta anak buahnya untuk segera mengantar mereka kembali ke Mansion.
Wah, wah, sungguh malang nasibmu, Tsuna. Good luck dalam menangani istrimu ya!
End
Chapter I : I'm Pregnant! Part I
Tsuna and Kyoko's Episode : First Month
Phi : *bangun* Uwaa, pendeknya... T.T udah gitu gak ada humornya sama sekali... *darah segar mengucur dari kepala*
Flower : Loh kok~? Kamu belum mati?
Princess : Tch...
Phi : Hiks, hiks, kalian kejyam~ bukannya menghibur, eh, malah doain aku...aku...HUA~ *nangis darah + mojok diruangan* T.T
Flower : *gak meduliin Phi* Thank you for reading! Mohon di review, criticsm, flame, apa sajalah, terserah para Reader semua...
Princess : Dan kalau ada Reader yang mau beri ide, gak apa-apa kok! Kami justru senang!
Phi : See you next chapter~ *wave* *sudah berhenti nangis darah + mojok diruangan* XD
Next chapter :
Chapter I : I'm Pregnant! Part II
Kyoya and Minako's Episode : First Month
Regards,
Phi Flower Princess
Publish : September 25th, 2011, Indonesia
