-Complicated Irony-
*Prolog*
Story by: Kiriko Alicia
Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp
Rating: T
Pairing (Main): Kagamine Rin X Kagamine Len
Genre: Romance, Drama, Hurt/Comfort, (slight) Mystery
Warning: Typo(s), slight LenNeru (awal), slight MikuoRin, alur lambat/ngebut, all in Normal PoV
Summary: Pembalasan dendam merupakan tujuan awal Rin masuk ke Vocaloid Academy. Namun seiring berjalannya waktu, ia justru kebinggungan dengan perasaan serta memori lama yang menghantui dirinya.
"Walaupun begitu, maaf..."
Gadis berambut honeyblonde itu tertawa pahit mendengar respon dari pemuda tampan dihadapannya. Hatinya seakan tercabik-cabik mendengar jawaban sang pemuda. Tanpa memedulikan suara hujan yang terdengar jelas, gadis itu bertanya.
"Itu karena kau menyukainya, kan? Kau menyukai Neru, iya kan?!"
Pemuda dihadapannya terlihat ragu untuk menjawab, namun kemudian mengangguk pelan. Gadis berambut honeyblonde itu mengalihkan pandangannya dari sang pemuda, membuatnya menatap halaman sekolah yang kini telah basah akibat rintik-rintik air hujan.
"Kenapa? Neru bahkan tidak pernah menyukaimu! Aku yang selalu menyukaimu! Dan ke-kenapa... hiks... kau... hiks..." Melihat gadis itu menangis, pemuda itu pun mulai panik.
"Maaf, Rin..aku benar-benar minta maaf," pemuda itu benar-benar merasa bersalah sekarang.
"Untuk apa kau minta maaf, hah? Aku yang seharusnya merasa bersalah!" gadis bernama Rin itu menjerit frustasi disela-sela tangannya terkepal erat, rasa sedih yang sedari tadi ditahannya kini meluncur bebas dalam bentuk air mata.
"Maaf... hiks... karena aku sudah menjadi penghalang diantara kisah cintamu dan Neru-nee... hiks..."
"R-Rin..."
"Mungkin seharusnya aku jatuh cinta pada Teiru saja ya?Tapi kenapa... harus kau?" gadis itu menundukkan kepalanya, membuat kedua iris biru safirnya menatap lantai keramik yang berada disebelah kakinya dengan mata berkaca-kaca dan wajah yang kacau akibat air mata.
Pemuda dihadapannya tidak tahu apa yang harus dikatakan, dan hanya diam. Rin pun menggigit bagian bawah bibirnya lalu berlari pergi—meninggalkan tempat tersebut tanpa memedulikan tetes air yang terus berjatuhan dari langit dan membasahi seragamnya.
Pemuda itu berusaha mencegahnya, namun tidak—ia tidak bisa. Hingga gadis itu pun menghilang dari sudut pandangnya, ia menggumam.
"Suatu hari nanti kau pasti akan bertemu dengan orang yang ditakdirkan untukmu, Rin."
.
.
.
"HAH!" suara jeritan yang merupakan ciri khas orang terkejut pun terdengar dalam kamar yang cukup besar tersebut. Seorang pemuda tampak tegang terduduk di tempat tidurnya, tak menyangka bahwa alam mimpi membawanya mengingat masa lalunya bersama gadis itu.
"Lagi-lagi mimpi itu... sudah ketiga kalinya aku bermimpi hal ini dua minggu ini," gumamnya sambil mengacak-acak rambutnya dengan kedua sempat berpikir bahwa hal tersebut merupakan pertanda akan kehadiran sang gadis.
"Tapi... tidak mungkin kan?" lelaki berumur lima belasan itu membatin, "tidak mungkin gadis itu berada disini... ia kan berada di Prancis."
Lalu ia tersenyum kecut, "kalaupun ia berada disini... itu pun takkan mengubah fakta bahwa baginya, aku bukanlah siapapun."
Setidaknya itulah yang ia pikirkan. Namun realita berkata lain, gadis itu berada disini. Berkeliaran kesana kemari, tanpa tujuan yang pasti -demi mencari serpihan memori.
.
Halo, Alice disini. Cowok itu akan jadi jelas siapa identitasnya pada ch 2 (mungkin #nak) Dan Len akan muncul di chapter depan, bersama dengan Neru~
Terima kasih buat semua yang mau membaca fict ini. Update selanjutnya akan diusahakan cepat, namun bersama dengan fict-fict lainnya dan sebuah fict request yang sedang diusahakan dibuat secepat mungkin (pair LukaGaku)...
Maaf karena banyak kekurangannya! Sekali lagi, maaf!
Sekian, jaa ne!
~Kiriko Alicia
