Summary : Naruto Uzumaki Namikaze baru saja kembali ke Jepang dan dia masuk ke Konoha Gakuen. Bagaimanakah kehidupannya selama di sekolah ketika murid paling popular menyukainya dan dia menjadi orang yang paling di benci oleh seluruh murid perempuan? AU, OOC, Yaoi. Don't like BL, don't read!

Disclaimer: I don't own the series Naruto.

Title: Lost in Love

Pairing: Sasunaru, NejiGaa, KibaHina, ShikaTema, dan yang lainnya

Ranting : T for now

Genre : Romance dan Drama

Here The Story:

"Naruto" – Bicara

'Naruto' – Pikiran

Naruto – Flashback

Chapter 1 "Proloug"

Seorang pemuda berambut pirang yang liar dan mata biru serta bentuk wajah yang feminim duduk termenung di taman rumahnya. Ia baru saja kembali dari England setelah menyelesaikan sekolahnya disana selama 3 tahun di bidang teknologi dan fotografi. Nama pemuda itu adalah Naruto Uzumaki Namikaze.

"Hah…" Ia menghela nafas panjang, mengingat pembicaraannya dengan kedua orang tuanya yang menyuruhnya bersekolah di Konoha Gakuen, soalnya ia baru berumur 16 tahun.

Flashback

"APA!" kata Naruto tak percaya pada apa yang ia dengar dari kedua orang tuanya, Minato Namikaze dan Kushina Uzumaki. Minato memiliki fisik yang sama dengan Naruto kecuali bentuk wajahnya lebih maskulin. Sedangkan Kushina memiliki rambut merah panjang dan mata hijau yang indah.

"Kau dengar dengan jelas, Naruto. Sesampainya kau di Jepang, kau akan masuk Konoha Gakuen." Kata Minato.

"Kenapa? Aku berencana ke Jepang untuk kerja, bukan sekolah." Tanya Naruto yang bingung.

"Naru-chan, kami ingin kau memiliki teman sebaya, yang seumuran denganmu. Dan lagi, aku ingin kau segera mencari pacar. Di Konoha Gakuen, kau pasti akan menemukannya." Kata Kushina.

"Ayah?" Naruto memandang ayahnya dengan ekspresi yang bingung.

Minato tersenyum lembut. "Naruto, kami ingin kau segera mencari pasangan hidup. Seseorang yang kau cintai dan akan selalu mendampingimu. Dan kau hanya perlu sekolah selama 1 tahun." Jelas Minato.

Naruto terdiam selama beberapa menit berpikir sebelum akhirnya menyerah. "Aku mengerti. Aku akan coba, tapi jangan banyak berharap." Kata Naruto. Ia tahu bahwa ia takkan bisa kabur.

Kedua orang tuanya hanya tersenyum mendengar keputusan Naruto.

Flashback End

'Apa yang harus kulakukan?' pikir Naruto. Ia sama sekali tak tahu harus berbuat apa supaya ia tak ingin sekolah lagi, soalnya membosankan.

Tanpa Naruto sadari, Iruka, salah satu pengasuhnya menghampiri dirinya. "Naruto-Sama!" Panggil Iruka. Pria berambut coklat dan memiliki bekas luka di wajahnya memasang ekspresi marah.

Mendengar namanya dipanggil, Naruto memalingkan wajahnya dan melihat Iruka. "Oh, helo, Iruka." Sapanya dengan santai.

"Naruto-sama! Apa yang anda lakukan disini?" Tanya Iruka.

"Eh! Bersantai?"

Iruka hanya mengelengkan kepalanya. "Terserah anda saja. Saya kemari mencari anda karena ada tamu, katanya ia dari Konoha Gakuen." Kata Iruka.

"Oh, aku akan menemuinya." Kata Naruto. Ia bangkit dan berjalan menuju ruang tamu, Iruka mengikutinya. Disana telah menunggu seorang pria berambut silver yang memakai topeng yang menutupi sebagian wajahnya kecuali matanya. Dan pria itu memiliki warna mata yang beda, yang kiri berwarna merah dan kanannya berwarna hitam. Ia sedang membaca sebuah buku orange berjudul icha-icha paradise.

"Maaf, anda siapa?" Tanya Naruto, mengambil tempat duduk dihadapan pria itu.

Pria itu mengangkat wajahnya dan memandang Naruto dihadapannya dengan ekspresi bosan. "Oh, saya adalah Kakashi Hatake. Saya kemari membawa surat yang anda butuhkan mengenai kepindahan anda ke sekolah kami." Katanya.

Kakashi mengeluarkan beberapa berkas dari tasnya dan menyerahkan berkat itu pada Naruto. "Ini berkasnya. Berkas-berkas ini sudah harus dimasukkan secepatnya." Kata Kakashi.

Naruto menerima berkas itu dari Kakashi dan membacanya sekilas. "Terima kasih. Apakah anda akan segera pulang?" Tanya Naruto saat melihat Kakashi berdiri.

"Yeah. Saya masih ada keperluan yang lain." Kata Kakashi.

"Kirae, tolong antar Hatake-san keluar." Perintah Naruto pada pelayannya.

Seorang gadis muda datang dan menyuruh Kakashi untuk mengikutinya. Sebelum Kakashi mengikuti Kirae, ia sempat bertukas pandang dengan Iruka.

'Wow, he's cute.' Itulah pikiran Kakashi sebelum ia pergi meninggalkan kediaman Namikaze.

Naruto segera bangkit dan berjalan menuju ruang kerjanya. Melihat hal itu, Iruka menahannya.

"Anda mau kemana, tuan muda?" Tanya Iruka dengan nada tegas.

"Emm, ke kantor?" jawab Naruto tak yakin. 'Damn, kukira aku bisa kabur darinya dan mencetak foto-foto baru.' Pikirnya.

"Oh, no. Anda harus istirahat sekarang, tuan muda. Wajah anda pucat dan tak akan kubiarkan anda kerja sampai kondisi anda prima." Kata Iruka. Nada suaranya tak memberi celah bagi Naruto untuk membantah.

Dengan kekalahan, Naruto berjalan menuju kamarnya, diikuti oleh Iruka seperti biasanya.

Saat mengikuti Naruto, pikiran Iruka dipenuhi oleh pria bernama Kakashi itu. 'Apa mungkin aku jatuh hati padanya? Itu… tak mungkin kan?' pikir Iruka.

%-%-%

Kediaman Senju…

"Apa kau yakin, Tsunade? Our Godson sudah kembali?" Tanya seorang pria setengah baya yang sangat norak. Ia adalah Jiraiya, seorang penulis novel dewasa.

"Ya. Kushina baru saja telepon memberitahu." Jawab seorang wanita yang cukup muda. Ia adalah Tsunade Senju, istri dari Jiraiya. Walaupun ia kelihatan muda, usianya sama seperti Jiraiya.

"Akhirnya, aku bisa menemui Naru-chan yang lucu. Mungkin aku bisa meminta bantuannya." Kata Jiraiya lirih.

"Meminta bantuan?" Tanya Tsunade dengan nada tajam dan secara perlaha-lahan. Ia memandang Jiraiya dengan pandangan membunuh.

"Hahaha, buka apa-apa, kok." Kata Jiraia. Nada suaranya gugup dan ia berkeringat dingin, mengecil dalam pandangan membunuh Tsunade.

"Baguslah. Aku tak ingin kau mencuci otak Naruto!" Kata Tsunade dengan tegas. Ia berdiri dan pergi meninggalkan Jiraia yang ketakutan.

'Uh… Hampir saja. Aku harus lebih hati-hati lagi.' Pikir Jiraiya. Ia bangkit dan segera keluar dariu ruangan, menghilang entah dimana.

%-%-%

Amerika…

"Kushina-honey, dimana kau?" cari Minato. Ia memasuki dapur dan menemukkan istrinya sedang membaca majalah. Ia menghampiri Kushina dan memeluknya dari belakang. "Apa yang sedang kau lakukan?" tanyanya.

Kushina langsung terbangun dari lamunannya dan memangdang Minato dengan pandangan penuh arti. "Kapan kau pulang, Minato?" tanyanya lembut, balas memeluk Minato.

"Baru saja, Honey. Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Minato.

"Well, aku kepikiran dengan Naruto. Dia sedang apa sekarang, ya?"

Minato tersenyum dan berkata, "Ia akan baik-baik saja, Kushina. Kau tak perlu khawatir. Aku sangat yakin, ia pasti akan menemukan pasangannya."

"Semoga saja." Kata Kushina, membalas senyuman Minato. "oh ya, aku sudah memberi kabar pada Tsunade kalau Naruto sudah kembali ke Jepang."

"Sigh… Semoga saja ia tak terpengaruh dengan Jiraiya. Aku tak ingin anak laki-lakiku menjadi mesum."

Kushina tertawa mendengar perkataan Minato. "Haha.. Aku yakin Tsunade takkan membiarkan hal itu terjadi. Jadi, kau tak perlu khawatir. Jangan lupa, kita akan segera menyusuk Naruto ke Jepoang setelah semua urusan disini sudah beres."

"Benar juga."

"Oh ya, kamu sudah menghubungi Mikoto dan Fugaku mengenai rencana kita?"

"Kau tak perlu khawatir. Aku sudah menghubungi mereka. Apa kau tahu kalau Naruto akan masuk sekolah bersama-sama dengan anak mereka, Sasuke?" Tanya Kushina.

"Benarkah?"

"Yup. Aku yakin kehidupan Naruto di sana akan menjadi sangat menarik." Kata Kushina.

%-%-%

Tbc…

Author Note: YEAH! My Fanfic keuda selesia juga! YES! Kalau kalian mau fic ini di lanjutin, please Review! Semua ku trima kok.^^