My Way of Destiny

I have choose to life on all of this hatred

All characters Masashi Kishimoto

My Way of Destiny Ryuuta

Aku benci pilihan. Pilihan membuatku kehilangan sesuatu. Pilihan membuatku terpaksa menerima sesuatu. Tapi pilihan tetap harus diputuskan.

Ya. Aku telah memutuskan. Dan akan ku lakukan.

Aku gagal. Aku tak dapat melakukannya. Dia terlalu berharga untukku. Dia terlalu berharga untuk… untuk… Tolong, jangan paksa aku melakukannya!

Hatiku tak keruan saat matanya bertemu tatap dengan mataku. Dari matanya tersirat beribu macam pertanyaan. Dan dari matanya aku bisa lihat masa depan.

Tapi aku harus perbaiki kesalahanku. Dia tak harus lenyap. Setidaknya, biarkan dia menjauh dariku. Tapi, bagaimana?

Aku telah memutuskan. Dia harus membenciku. Aku harus menanamkan rasa benci yang luar biasa padanya. Walaupun itu akan membuat hatiku sangat sakit. Aku harus.

Aku mengaku padanya bahwa ini semua perbuatanku. Aku mengatakan padanya bahwa dia sangat bodoh. Aku membakar amarahnya agar suatu saat dia bisa datang kepadaku dan membunuhku.

Dan aku berhasil. Aku bisa melihat sorot kebencian yang dahsyat dari bola matanya. Aku bisa bernafas lega karena dia akan terhindar dari diriku. Aku bersyukur.

Setelah kupastikan bahwa dia akan baik-baik saja, aku pergi jauh dari kehidupannya. Menyisakan dendam dan rasa benci dalam hatinya. Karena aku tahu, hanya dengan cara itu dia bisa menjadi lebih kuat.

Aku juga berharap banyak pada orang yang ada di sekitarnya. Aku harap mereka dapat menjaga dan menjadikan dia lebih hebat. Hingga suatu saat, ketika dia datang padaku, aku bisa tersenyum bahagia. Karena dia berhasil mengalahkanku.

Sekarang. Aku di sini. Di hadapannya. Tanpa nyawa. Dan aku merasa amat sangat bahagia. Dia benar-benar kuat.

Semua pengorbanan yang ku lakukan tak sia-sia. Semua pengorbanan yang ku lakukan membuahkan hasil. Ya. Hasil. Dialah hasilnya. Dia yang sekarang. Dia yang tak cengeng. Dia yang tegar. Dan dia yang kuat. Aku bahagia.

Apakah caraku salah? Apakah cara yang ku tempuh untuk mendidiknya agar dia lebih kuat salah? Memang kenapa kalau aku salah? Karena inilah jalan takdirku. Aku sendiri yang menentukan jalan takdirku. Dan aku tak akan pernah menyesal akan hal itu.

Hey, apapun akan ku lakukan agar dia—orang yang teramat sangat aku sayangi—menjadi lebih hebat dariku. Meskipun yang ku lakukan akan menyiksa jiwa dan ragaku seumur hidup. Karena melihatnya berhasil sudah seperti obat bagi semua rasa sakitku selama ini.

Aku bersumpah…

Sometimes, success is too hurt to felt although that success always bring happiness

Ryuuta,

06.47 P.M