# IT'S YOU?#

Chapter1:

It's Not Kidding

Disclaimer:

Kuroshitsuji©Yana Toboso

It's You?©Fans Kuroshitsuji

Genre:

Romance, Tragedy, Angst

Rating: T

.

.

.

Don't Like? Don't Read!

.

.

.

A/N: Hai! Untuk chapter awal ini ada saya author Kim yeee! Disini saya memulai fic ini, awalnya saya iseng-iseng ingin membuat akun ini eh ternyata ada ada yang mendukung dan ber-partisipasi. Maaf saya banyak bacot mari kita langsung beralih ke ceritanya. Happy reading lady/lord.


.

.

.

Sumary:

"Hah? Kau kira aku tidak bisa melakukan hal itu? Aku pasti bisa! Itu hal mudah kau tau?" Ciel mendelik tajam kearah Alois. "Benarkah? Serius? Sumpah apa?" balas Alois sengit tak mau kalah. "Aku yakin kau tidak akan bisa melakukannya." Terlihat percikan-percikan kilat di kedua mata mereka. "Kau lihat saja nanti aku akan menaklukkan senior Sebastian."


.

.

.

Normal Pov

Seorang pemuda mungil berjalan santai di pinggir jalan raya London. Matanya tak berhenti menjelajahi pemandangan musim gugur saat ini dengan pandangan gusar. Kini pemuda itu tengah merutuki kata-katanya sejam lalu pada temannya Alois tanpa berfikir panjang. Ternyata pepatah mulutmu harimaumu itu benar adanya.

Dirinya sungguh bodoh sampai-sampai terpancing perkataan Alois. Hah, ingin rasanya pemuda itu mendorong Alois ke jurang terdalam agar tak usah menepati janjinya.

Tapi itu tidak mungkin.

"Hah..." mengehala nafas pemuda itu kembali mengingat-ingat kejadian sejam lalu saat menerima tantangan temanya itu.


.

.

.

FlashBack

Saat ini Pemuda itu dan temanya sedang berada di kampusnya yang bernama Seventh Heaven University. Universitas ini adalah universitas yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang berada atau memiliki IQ tinggi. Jadi jangan heran melihat keangkuhan orang-orang dalam universitas ini.

Di dalam kelas jurusan Hukum terlihat seorang pemuda bersurai kelabu dengan iris shappire-nya tengah merapikan barang-barangnya. Badannya sangat mungil untuk ukuran seorang mahasiswa maka dari itu pemuda ini tidak suka terlalu mencolok di depan orang banyak.

Berbeda dengan temannya pemuda bersurai pirang yang tengah duduk diatas meja menunggunya membereskan barang-barangnya. Mata ocean blue pemuda itu memperhatikan gerak-gerik pemuda bersurai kelabu dengan malas. "Ayolah bisa cepat sedikit Ciel?" tanya pemuda bersurai pirang itu mulai bosan.

"Sebentar lagi Alois." Jawab pemuda bersurai kelabuyang diketahui bernama Ciel itu datar. "Huh..." dengus pemuda bersurai pirangyang diketahui bernama Alois itu.

"Hey Ciel sekarang aku sudah menaklukkan 100 orang dalam waktu sebulan, hahaha, aku hebat bukan?" tanya Alois dengan bangganya pada Ciel.

"Ya, kau hebat." Balas Ciel cepat, padat dan tepat lalu kembali melakukan aktifitasnya. "Cih, apa kau tidak bisa memberikan aku ucapan yang lebih MERIAH dari itu?" delik Alois tajam pada Ciel.

"Lalu aku harus bilang WOW dan jungkir balik didepanmu?" balas Ciel tak kalah sengit. "Boleh lah jika kau bisa." Alois tersenyum licik melihat perubahan air muka Ciel. "Oh ya? Tapi tetap saja kau belum bisa menaklukkan incaranmu utamamu kan? Jadi aku tidak bisa memberikan ucapan selamat seperti yang kau inginkan itu." Ciel menyeringai tak mau kalah dengan Alois.

"Lihat saja aku akan mendapatkan senior Michaelis!" semangat Alois dikepalkannya tanganya menjunjung keatas. "Aku tak yakin." Ciel yang telah selesai membereskan barang-barangnya beranjak dari tempatnya menuju tempat Alois.

"Huh?"

"Pasalnya selama ini kau sudah berusaha untuk menaklukannya tapi selalu tak berhasil." Sindir Ciel, diperlihatkanya rauh wajah meremehkan yang sangat-sangat membuat Alois jengkel.

"Hey! Kau tau tidak? Menahklukan Sebastian-san itu tidaklah mudah!" bela Alois. "Benarkah? Ku rasa hal itu sangatlah mudah!" ucap Ciel tak mau kalah.

Tiba-tiba raut wajah Alois berubah, dia menyeringai sejanak lalu menatap lekam-lekam Ciel. "Oh Ya? Kalau begitu buktikan."

"Ap-"

"Buktikan kalau itu hal yang mudah bagimu." Kali ini Alois tersenyum penuh kemenangan. "Cih, baiklah siapa takut!" bentak Ciel. oh ternyata Ciel berhasil termakan oleh hasutan Alois.

"Baiklah, kita lihat sebulan lagi, siapa yang benar. Aku atau kau!" bentak Alois sambil mengebrak meja, kembali menyeringai di hadapan Ciel. "Ok, aku pasti akan menaklukan Sebastian-san!" ucap Ciel gatar namun terselip kilatan rasa percaya diri yang begitu besar.


"Hahh…." Ciel kembali menghela nafas. 'Bodohnya diriku sampai terhasut omongan Alois!' rutuk Cil dalam hatinya. Kenapa juga dia sampai bisa berbicara ngawur begitu mudah di depan Alois, dan lagi satu bulan?! Arrgghhh! Bodohnya!

Mustahil!

'Kau tau Ciel bodoh! Sebastian-san itu adalah orang yang paling populer di kampus! Tidak hanya fans wanita, fans laki-lakinya juga banyak! Ditambah paras, kekayaan dan kekuasaan itu sudah melewati kata sempurna!' rutuk Ciel lagi dalam hatinya.

"Arrghhhhh! Bodoh, bodoh! Kenapa kau sebodoh ini Ciel!" teriaknya frustasi, tidak dihiraukannya pandangan-pandangan aneh dari pejalan kaki disekitarnya. Dilanjutkannya lagi perjalannya yang terhambat karena teriakan frustasinya.

"Sialan kau Alois." Rutuknya tajam. Karena terlalu berkonsentrasi merutuki Alois, Ciel sampai tidak memperhatikan langkahnya. Tidak dilihatnya seseorang tengah berlari terburu-buru di lain arah. Dan…

BRUUKKKK….

"Aww!" rintih Ciel, diusapnya bagian tubuhnya yang dengan indahnya berciuman dengan trotoar jalan. "Maaf, kau tidak apa-apa?" Tanya si penabrak, diulurkan tangannya untuk membantu Ciel berdiri. "Ya aku ti-" kata-kata Ciel seperti tersumbat saat dilihatnya siapa yang menabraknya.

"Sebastian-san!"

.

.

.

To Be Continue_

.

.

.

A/N: Hyahahaha, maaf chap ini pendek. Salahkan appa saya yang meruskan keyboard kompi saya. Untuk chap selanjutnya saya beri tanggung jawab pada Ayumi~ hahaha, sekian dari saya. Met to REVIEW minna-san?!