KIM's Problem
.
.
.
Kim Minseok
Oh Sehun
Kim Jongin
.
.
.
Yaoi
Romance
Comedy
.
.
.
HunKai
HunMin
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
"Ya! Kalian berdua" panggil seorang wanita paruh baya pada dua orang namja yang melewatinya. Dua namja itu yang merasa dipanggil menghentikan langkahnya lalu menengok ke wanita paruh baya itu.
"Ada apa eomma?" tanya si tinggi.
"Kesini sebentar" suruh wanita paruh baya itu yang ternyata ibu dari dua namja beda tinggi itu.
"Tolong kalian antarkan bakpao ini pada tetangga baru kita disebelah, eomma tidak bisa mengantarkannya karna eomma harus kekantor segera"
"Tapi eomma aku tidak bisa Jongin saja ya aku ada presentasi hari ini" jawab si mungil.
"Ya! Kenapa aku, kau saja hyung aku hari ini ada ulangan di jam pertama" bantah si tinggi -Jongin.
Saat si mungil akan menyahuti bantahan adiknya eomma mereka menggebrak meja.
BRAK
Dua namja itu kaget dan lebih kaget lagi saat melihat ekspresi eomma mereka yang seakan ingin menguliti mereka.
"Eomma tidak mau tau, kalau eomma pulang bakpao ini masih ada dirumah, eomma tidak akan memberi kalian makan selama sebulan mengerti" ucap eomma mereka pelan tapi menusuk.
"I-iya eomma" jawab dua namja itu.
"Baiklah eomma pergi dulu, belajar yang rajin ya Minseok-ie Jongin-ie" kata eomma mereka dengan senyum cerianya, entah hilang kemana aura membunuhnya tadi.
Si tinggi -Jongin yang tersadar duluan melihat hyungnya masih loading dengan wajah bengongnya menyeringai.
"Hyung kau yang mengantar bakpao itu ya, aku pergi" teriak Jongin sambil berlari menuju pintu.
Si mungil -Minseok yang baru tersadar karena teriakan adiknya tadi langsung melotot horor menatap punggung adiknya yang berlari menjauh.
"Ya! Jongin jangan kabur kau, lalu siapa yang akan mengantar bakpao ini!! aissh" Minseok mengusak rambutnya.
Akhirnya Minseok mengambil bakpao itu, ya lebih baik dia mendengar rentetan ocehan Baekhyun -temannya dari pada tidak dapat jatah makan sebulan.
"Hemm wangi sekali bakpaonya, ku makan satu tak apa kan? hehe" Minseok mengambil satu bakpao dan memakannya sekaligus dalam satu suapan.
Minseok berjalan riang menuju rumah disampingnya sambil masih mengunyah bakpao dimulutnya.
Ting tong
Minseok masih mengunyah bakpao dimulutnya tapi saat dia akan menelannya dia tersesak isian bakpao.
"Uhuk uhuk a-air uhuk!"
CKLEK
Melihat pintu terbuka Minseok menyerahkan kotak berisi bakpao pada seorang namja yang membuka pintu itu lalu menerobos masuk rumah namja itu untuk mencari air.
Minseok berlari kedalam rumah dan menemukan kulkas, langsung saja dia membuka kulkas itu dan meminum air yang ada disana.
"Uhuk uhuk" Minseok memukul-pukul dadanya lalu meminum lagi air yang diambilnya tadi.
Tapi saat akan meminumnya ada tangan yang mengambil botol munuman itu.
"Ya! Aku masih mau minum"
"Siapa kau seenaknya masuk rumah orang" kata namja itu.
"Maaf aku hanya tidak mau mati konyol karena tersedak bakpao, ayolaaah kemarikan botol minum itu aku masih ingin minum" Minseok menangkupkan kedua tangannya memohon pada namja itu, tenggorokannya masih sakit asal kalian tau.
"Tidak keluar dari rumahku sekarang juga"
"Tapi-"
"Keluar!"
"Iya, aku keluar!" Minseok berjalan melewati namja itu saat berada dibelakang namja itu Minseok berbalik lalu merebut botol dari genggaman namja itu.
"Ya!" namja itu berbalik berniat mengambil botol.
"Kumohon sedikit saja ya" Minseok memelas.
"Tidak!" terjadilah aksi tarik menarik botol minum antara Minseok dan namja itu.
"Ayolaaah aku akan mengganti airmu nanti" Minseok menarik kuat botol minum itu.
"Tidak" namja itu balas menarik kuat juga hingga akhirnya...
TUK
Botol yang menjadi ajang tarik menarik itu pun terlepas dan melayang keatas lalu jatuh menimpa kepala namja itu, hingga kepala namja itu basah terkena air dalam botol itu.
"Mi- mian kau sih me- menariknya terlalu keras, jadinya seperti ini kan" suara Minseok memelan diakhir.
Namja itu menghela nafas panjang lalu mengusap wajahnya yang basah kemudia menatap Minseok tajam. Minseok yang ditatap seperti itu berjengit takut.
"A- aku harus ke sekolah dulu bye" Minseok akan lari tapi tangannya ditarik namja itu kebelakang, karena tarikan namja itu begitu kuat dan Minseok yang kaget membuat tubuhnya oleng dan akan jatuh kelantai jika tangan kekar itu tidak melilit pinggangnya.
Minseok mendongankkan wajahnya menatap sipemilik tangan itu. Minseok terpesona dengan namja itu, lihatlah rambut basah berantakannya yang masih meneteskan air, mata sipit yang tajam, hidung mancung serta bibir tipisnya.
Minseok melihat namja itu mendekatkan wajahnya, Minseok reflek menutup matanya.
'A- apa dia akan menciumku' batin Minseok. Lama Minseok menunggu tapi tidak terjadi apa-apa.
"Mau sampai kapan kau seperti ini" suara namja itu menyadarkan Minseok, Minseok perlahan membuka matanya dan mendapati wajah datar namja itu hingga...
Bruk
"Aw issh ya! bisa tidak kau bicara dulu sebelum melepas tanganmu, sakit tau!" Minseok mengelus pinggangnya yang sakit. Sedangkan namja itu tidak menanggapi Minseok malah meninggalkan Minseok sendirian.
"Dasar muka datar" umpat Minseok lalu pergi dari rumah itu.
Saat namja itu kembali ketempat dia meninggalkan Minseok, Minseok sudah tidak ada disana, dia hanya menemukan stickey note yang tertempel di kulkas.
Maaf karena trlah membuat keributan dirumahmu.
Minseok
.
.
~kaixiuhun~
.
.
"Nde, nde eomma aku akan sampai rumah sebentar lagi" Jongin mengakhiri pangilannya dan mengantongi ponselnya.
Disepanjang jalan Jongin menggerutu merutuki nasibnya yang sial sekali hari ini.
Bagaimana tidak sial disaat dia dihukum membersihkan gudang sekolah -Jongin ketahuan tidur dikelas, Minseok -hyungnya yang kata orang-orang imut itu mengagetkannya saat dia tertidur digudang sampai dia terjatuh dari meja. Lalu saat Jongin akan mengejar Minseok dia terjatuh karena tali sepatunya diikat menjadi satu oleh hyungnya itu.
"Awas saja kau hyung akan ku balas perbuatanmu itu" bersungut-sungut Jongin berjalan menghentak menuju rumahnya tanpa melihat sekelilingnya sampai...
Bruk
"Aissh ya! Kalau jalan itu pake mata" Jongin mengelus pantatnya yang sakit terjatuh di aspal jalan.
"Seharusnya aku yang bicara seperti itu" bantah seorang namja yang ditabrak Jongin.
Jongin dengan kesal berdiri dia sudah sangat kesal sekarang, dia sudah menyiapkan kata-kata makian untuk orang yang menabraknya itu. *heuh sadar bang yang nabrak itu dirimu -_-.
"Kau-" makian yang sudah disiapkan Jongin menguap begitu saja saat meliat wajah namja didepannya.
'Tampan' batin Jongin.
"Hei kau baik-baik saja" tanya namja itu heran melihat Jongin yang menatapnya memuja, mata berkaca-kaca tak lupa mulut lebarnya yang menganga.
"Hei kau mendengarku" namja itu menggoyang-goyangkan tangannya didepan wajah Jongin, tapi tak ada respon bahkan kedipan matapun tidak.
"Dasar aneh" namja itu pergi meninggalkan Jongin lalu masuk kedalam rumah disamping rumah keluarga Kim.
"Ya! Jongin apa yang kau lakukan disana cepat masuk!!" teriakan ibunya menyadarkan Jongin dari lamunannya.
"A-ah iya eomma"
.
.
~kaixiuhun~
.
"Eomma siapa yang pindah disebelah?" tanya Jongin. Eommanya menghentikan acara makannya.
"Keluarga Oh" jawab eomma Kim singkat.
"Mereka punya anak namja?" sekarang Minseok yang bertannya. Eomma Kim hanya mengangguk.
"Namanya?" tanya Jongin dan Minseok bersamaan.
"Kalian ini kenapa sih jadi kompak begitu, tumben sekali"
"Jawab saja eomma" mereka bertannya bersamaan lagi.
"Oh Sehun namanya"
'Oh Sehun' batin Minseok dan Jongin, bahkan batin mereka kompak sekali hari ini hihi.
Kamar Minseok.
Setelah makan malam tadi Minseok langsung kekamarnya berbaring dikasurnya sambil memeluk gulingnya dan memandang langit-langit kamarnya.
"Oh Sehun, nama yang bagus untuk orang tampan sepertinya" Minseok tersenyum lebar mengingat betapa tampannya seorang Oh Sehun.
Tapi langsung menggelengkan kepalanya begitu mengingat kejadian tadi pagi.
"Tampan sih tampan tapi dia itu kejam pelit lagi" Minseok menggembungkan pipinya.
"Tapi tetap saja dia tampan!" teriak Minseok.
Kita geser kekamar sebelah di kamar Jongin.
Tak jauh beda dengan Minseok Jongin juga sedang berbaring diranjangnya, juga memikirkan orang yang sama.
"Kalau aku tau yang tinggal disebelah orang tampan seperti Sehun, lebih baik aku saja yang mengantar bakpaonya tadi" gerutu Jongin.
"Berarti tadi pagi Minseok hyung bertemu Sehun? aish beruntung sekali dia" Jongin mendengus.
Disaat Jongin sedang merutuki nasibnya dia mendengar teriakkan hyungnya dikamar sebelah.
"Dia tampan? apa yang dimaksud Minseok hyung adalah Sehun? apa Minseok hyung menyukai Sehun?"
Jongin memandang sengit tembok pembatas kamarnya dan hyungnya.
"Akan kupastikan hyung tidak akan bisa mendekati Sehun"
Kediaman keluarga Oh
"Eomma orang yang tinggal disebelah rumah kita aneh semua" Sehun.
"Jangan bicara seperti itu, jika ayahmu dengar kau akan dimarahi"
"Memang mereka aneh kok" gumam Sehun.
"Apa?" tanya ibunya.
"Ah tidak eomma aku mau kekamar dulu"
Sehun berjalan menuju kamarnya dilantai dua. Lalu merebahkan tubuhnya dikasur king sizenya.
"Aku merasa hidupku tidak akan tenang disini"
.
.
.
.
TBC
Eotthae? Mau lanjut ato udahan?
review juseyo
