Sight Of Titan

.

Shingeki No Kyojin © Isayama Hajime

.

Drabble – September 2013


Oke, kita mulai darimana ya? Gue mau menceritakan pada kalian soal pengelihatan para Titan yang sungguh buruk. Ini akan menjelaskan kenapa Titan begini dan begitu. Coba kita pahami isi hati Titan yang sesungguhnya, mengerti kenapa manusia yang menjadi makanannya, atau kenapa Titan terus tersenyum.

Titan itu jumlahnya banyak. Ada jutaan di seluruh penjuru dunia. Mukanya juga macam-macam. Bagi Titan, tersenyum adalah jiwanya. Titan selalu hepi. Gak pernah galau kayak author yang mati mengenaskan setelah ulangan Kimianya.

Sementara authornya molor, gue bakalan menceritakan pengalaman menjadi Titan!

.

Menjadi Titan itu… gede sih. Tapi rela bagi-bagi?

Menjadi Titan itu… kayak membelah atmosfir berlapis-lapis, terjun bareng paus akrobatis, teruuuuuuusss sampai ke rasi bintang paling maniiiiisss…

1000 manusia bisa bermimpi, satu Titan bisa mengubah dunia! –Ir. Soesoe (yang ini ambigu)

Menjadi Titan itu… GAK GAMPANG, BRO!

Menjadi Titan itu… SEBUAH TANGGUNG JAWAB BESAR!

Menjadi Titan itu… HARUS SIAP PUNYA BANYAK FANS!

Menjadi Titan itu… NGEBONGKAR KEBIASAAN LAMA! ANAK SEKOTING MINUM TITAN COFFEE!

Sudah malaaamm, Titan Boboo~ —ups. Maap.

Menjadi Titan itu… diputeeeerr, dijilaaaaat, dicelupiiiin...

Menjadi Titan itu… PENUH PERJUANGAN!

Menjadi Titan itu… khusus buat para jomlo. Karena menjadi Titan itu… nggak bisa pacaran. (Aw, sakit)

Jangan pernah ngeremehin Titan! Hati Titan itu serapuh bulu angsa, tapi kulitnya sekuat baja. Makanya Titan selalu senyum, karena nggak ada alasan Titan buat galau! Titan cell4luh H3ppY.

Tau lagu kebangsaannya Titan apa? Ini nih.

Titan, titan, di dinding… Diam-diam merayap… Datang sebuah jahe, HAP! Lalu dimakaaan…

.

Pagi itu, Titan lagi jalan-jalan di sekitar wall Maria, tak lupa senyum ketjehnya ia pasang. Titan ini Titan kecil-kecilan, tingginya cuma sepuluh meter. Ngiri banget sama Titan Ped—ehm—Titan Colossal. Titan yang itu kan tinggi, rajin minum … ya, itu. Tau sendiri kan. (Kode: Reiner ./. Rahasia loh ya)

Tiba-tiba, Titan mendengar suara berat pintu gerbang. Ia sudah hapal suara itu, gerbangnya terbuka. Titan langsung berlari ke arah suara, mengintip di antara sela-sela rumah yang rusak, dan menunggu sesuatu keluar dari sana.

Lalu keluarlah kue-kue jahe berjubah hijau. Mereka menaiki kuda jahe, keluar dari gerbang. Titan jadi gemes sendiri. Lihat kue-kue jahe itu, betapa unyunya! Ada satu kue jahe yang mukanya sedatar papan setrika. (Gue ngekode lagi di sini.)

"Titan mau yang itu! Yang kecil, unyu, dan mukanya sok!" Titan menjerit dalam hati.

Titan selalu suka jalan-jalan di antara dinding-dinding tinggi itu, soalnya di dalamnya banyak kue jahe. Titan suka jahe. Jahe itu sehat! Bikin kita bugar! Kue jahenya punya ekspresi masing-masing. Suka teriak-teriak sebelum sempet digigit, unyu. Titan bahagia.

Kadang kadang, ada kue jahe yang susah digigit, jadi langsung ditelen bulet-bulet, toh khasiatnya sama aja kan? Sama-sama jahe.

Titan terharu, ia menyanyikan lagu kebangsaannya dengan sepenuh daging. Titan, Titan, di dinding… Diam-diam merayap… Datang sebuah jahe, HAP! Lalu dimakaaan…

Titan mengamati rombongan kue jahe yang lewat, lalu ia mulai berlari mengejar mereka. Kue-kue jahe itu melihat ke belakang dan langsung menyerangnya. Ini nih yang melanggar hukum alam. Setahu Titan, kue jahe nggak seharusnya melawan! Kue jahe nakal! Ih, nakal~

Sebelum Titan sempat berpikir, sesuatu menyakiti bagian belakang lehernya. Titan jatuh, tumbang, ngerasa sakit hati. Dan hari itulah hidup sang Titan berakhir.

.

Itu sih yang sejauh gue tau. Titan ngeliat manusia sebagai kue jahe. Berhubung Titan gila jahe, Titan makan deh. Seandainya kita punya hormon yang bisa merekayasa jahe sampai sebesar manusia. Yah, seandainya.

Ditambah orang-orang Scouting Legion dan yang lainnya pake jaket warna cokelat. Makin lengkaplah bayangan kue jahe si Titan. Sebelum mati, Titan selalu dendam. Masa dia dibunuh kue jahe? Nggak etis. Sayang Titan yang lain belum tau.

Di chapter depan, kayaknya yang nyerita tetep gue, soalnya Aningsih masih galau. Topiknya, 'Kenapa Titan nggak suka pake baju?'. Makasih yang udah baca, gue sangat menghargai kalian. Ini cerita gue, apa cerita lo? Oke abaikan aja.

-Budi (Nama kerennya Bertolt)


A/N: Eh? Eh? Ini si Budi yang cerita? Ya udah deh. Makasih ya, yang udah baca. Jangan ketawa-ketawa, dosa ngetawain drabble akyu—EH SOWWY! MAKSUD AKYU DRABBLE ELO, BUD! Maap kalau salah, namanya juga parody. Review akan sangat berarti.

Kalau akyu sih, abis baca drabblenya Budi langsung masang muka =w=". #ditendangBudi Oke, sebelum drabble ini berakhir, ayo kita nyanyi lagu kebangsaan Titan!

Titan, Titan, di dinding… Diam-diam merayap… Datang sebuah jahe, HAP! Lalu dimakaaann…

Salam molor,

.Lorrenzone.

Zzzzzzz…

(NB: MotoGP kemaren si Lorenzo yang menang ya? ;;_;; Ih, akyu sukanya Rossi sama Marc.)