Sasuke yang banyak berubah setelah apa yang terjadi pada dirinya dimasa lulu, berniat membalas dendam kepada seseorang yang telah membuat dirinya harus menderita sebegitu pahitnya. Tapi ketika dendam berubah menjadi cinta.


.

Sasuke-kun No Revenge

.

.

Naruto © Masasi Kishimoto

U. Sasuke and H. Sakura

.

Story by Haekal Uchiha

.


Bagian 1 : Aku Sudah Kembali !


.

.

.

Ada sebuah pepatah yang kemudian menjadi moto hidupku, "Barang siapa yang mau bersungguh-sungguh maka tiada hal yang tidak mungkin baginya".

"…"

"…"

Di ruangan yang cukup besar dan terdapat banyak buku terlihat seorang pria berdiri di depan sebuah cermin yang cukup besar hingga mampu memperlihatkan seluruh tubuhnya terkecuali bagian wajahnya yang terhalangi oleh beberapa sinar sang mentari yang menerobos masuk melalui ventilasi-ventilasi udara di ruangan itu.

"Benarkah tidak apa-apa seperti ini ? Tapi selama ini aku sudah menunggu-nunggu untuk hari ini…" sambil melangkah pergi dari ruangan perpustakan.

"Semua ini untuk melawan seseorang itu, untuk mewujudkan… balas dendam ku !" gumam Sasuke dalam hati.

.

.

Cuaca yang cerah, bunga-bunga taman sekolah yang baru bermekaran dan para siswa-siswi yang berlalu-lang menujua sekolah mereka dengan senyum penuh semangat yang terpantul diwajah mereka pagi itu. Dari banyaknya sekolah di kota itu ada satu sekolah yang selalu menjadi sekolah terfavorit dari semua sekolah yang ada, itu adalah Konoha High School yang hanya dihuni oleh siswa-siswi yang cerdas dan berprestasi.

.

.

Sasuke baru saja melangkahkan kakinya keluar dari ruang perpustakan di Konoha High School.

"Sasuke, pintu perpustakaan ini akan selalu terbuka untukmu" ucap siswa yang bertugas menjaga ruang perpustakaan, seorang pria berambut putih dan menggunakan sebuah kacamata.

"Terima kasih, Kabuto" balasa Sasuke sambil melangkah pergi.

.

.

"Murid pindahan benar-benar jarang di sekolah ini, aku sudah diundang oleh 5 atau 50 orang untuk ikut ke klubnya hari ini" gumam Sasuke dalam hati seraya ingin melihat-lihat sekolah ini sebentar".

.

"HEY, TERIMA INI !" teriak seorang perempuan yang sedang bermain tenis bersama perempuan lainnya. Sasuke yang sedang berada di dekat dengan lapangan tenis sedikit mengalihkan perhatiannya ke para perempuan-perempuan yang sangat asik dengan permainan tenisnya sambil sedikit tersenyum mesum, hinga ia dikejutkan oleh bentakan seorang perempuan yang sepertinya berjalan mendekatinya.

.

"KAU YANG DISANA !" teriaknya sambil melangkah menuju ke arah Sasuke.

"Apa yang sedang kau lihat ! tadi kau tersenyum dengan ekpresi mesum" seraya terus melangkah semakin dekat ke arah Sasuke sambil mengeluarkan aura yang membunuh.

"Sial, aku akan mati, besok aku pasti akan disebut MURID PINDAHAN BUSUK" Sasuke membatin dalam hati dengan ekpresi wajah yang sudah mulai memucat.

"Serahkan handphone mu pada ku !" mendengar itu onyx membulat seketika, ia pun menoleh kebelakang ternyata dan benar saja ada seorang siswa pria yang sedang memegang sebuah handphone.

"A..A..Aku ?" jawab pria itu terkaget.

"Ini sebuah kesalahpahaman, aku hanya memeriksa sebuah pesan masuk" bela pria itu lagi sambil sedikit melangkah mundur namun tertahan oleh kawat-kawat pagar lapangan tennis yang ada tepat di belakangnya.

"Benarkah ? Orang normal tidak akan membaca sebuah pesan dengan sebuah senyum mesum seperti itu, kemungkinannya kau mengambil gambar ketiaka kami sedang bermain tenis" ucap seorang perempuan yang semakin mengeluarkan aura membunuhnya.

"Sudah ku bilang ini hanya kesalahpahaman" pria itu semakin terpojok.

"Meskipun aku tidak begitu mengerti kenapa… tapi ini saatnya untuk kabur" Sasuke membatin dalam hati sambil ingin melangkah menjauh dari tempat itu.

.

"Mungkinkah kau Uchiha Sasuke !" Sasuke sedikit terkejut begitu ada yang memanggil namanya.

"Kelihatannya aku benar-benar akan mati !" gumam Sasuke dalam hati.

"Hai, Ya, itu aku…" Sasuke membalikkan badannya menghadap ke arah sekolompok perempuan yang tadi bermain tennis sambil sedikit tersenyum.

"Jadi ini ?! Kau murid pindahan minggu kemarinkan ? Mungkinkah kau tertarik dengan klub tennis ? Kami juga punya bagian laki-laki juga" ucap sekelompok perempuan dengan pandangan mata yang telah berbinar-binar tanpa memberi jeda pada Sasuke untuk menjawabnya.

"Apakah kau Uchiha Sasuke ? Salah satu yang mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian masuk ? Aku melihatnya memasukkan 3 goal di kelas olahraga ! Apa Sasuke-kun tidak ingin melakukan beberapa olahraga ?" perempuan-perempuan itu semakin membanyak.

"Apa yang terjadi ? Mungkinkah… " gumam Sasuke dalam hati yang semakin terpojok oleh sekolompok perempuan yang sudah menjadi fans fanatiknya.

Sasuke sedikit tersenyum ke arah para perempuan-perempuan yang tiba-tiba menjadi fans fanatiknya.

"Kalian bersikap terlalu baik, aku hanya sedikit berkerja keras tapi kalian sudah mengagumi ku segitunya" dengan nada datar dan sedikit tersenyum ke arah fansnya, dan benar pun para perempuan yang tiba-tiba menjadi fansnya itu semakin terpesona sambil berteriak hysteria.

"Semoga beruntung dengan klub kalian" sedikit tersenyum ia pun menjauh dari para perempuan yang tiba-tiba menjadi fansnya.

"Tidak mungkin… aku sangat bahagia Sasuke-kun tersenyum ke arah kita" perempuan itu mengucapkannya sambil melompat-lompat kegirangan

"Hey, siapa barusan itu ?"

"Kau tidak tau ? Dia Uchiha Sasuke siswa pindahan"

"Dia benar-benar imut dan tampan"

"Yaa, dia juga penerus salah satu perusahaan besar di Konoha"

"Apa yang harus kulakukan, aku pikir aku jatuh cinta padanya"

Sasuke yang mendengar itu hanya terheran-heran dan semakin mempercepat langkahnya menuju ruang kelas yang jaraknya cukup jauh dari posisinya yang sekarang.

"Hey, apa yang terjadi.. ?" pria yang hampir mati ketakutan bingung dengan para perempuan-perempuan yang sedang membicarakan seseorang yang sepertinya orang tersebut orang yang super keren dan tampan.

"Jadi mereka lupa apa yang mereka lakukan pada pria itu tadi ! Terlihat seperti mereka mengatakan penampilan datang duluan.. BENAR ! …." Sasuke membatin dalam hati.

.

.

"Lihat-lihat bukankah dia super tampan" sekolompok perempuan dengan mata berbinar-binar melihat kerah Sasuke. Sasuke yang teroma dengan kejadian barusan ia semakin mempercepat langakahnya, terlihat Sasuke bukanlah berjalan melainkan sedikit berlari.

.

O.o.o.o.O

.

O.o.o.o.O

.

TING NUNNGG !

Tanpa terasa bell sekolah tanda waktu untuk pulang sudah berbunyi. Sasuke yang seharian berada di ruang guru hanya bisa melihat para siswa-siswi yang berhamburan keluar kelas melalui jendela. Yaa Sasuke berisikeras ingin menyelesaikan masalah kepindahan sekolahnya yang tentu saja tidak membutuhkan waktu yang tak sebentar, pada hal hal itu bisa diselesaikan dalam waktu 2 hari ke depan, tapi karena masih teroma dengan kejadian tadi pagi ia memutuskan untuk menyelesaikan masalah kepindahannya dihari pertama masuk ke Konoha High School.

"Akhirnya…" ucapnya sambil sedikit menguap dan melangkah keluar dari ruang guru.

"Mungkin rencana ku bisa sukses setelah semua ini !" ia berjalan dengan santai sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana.

Sasuke menundukkan kepalanya sambil berjalan menuju rumahnya, di dalam pikirannya hanya ingin mengistirahatkan sejenak tubuhnya yang terlalu lama duduk sedari tadi pagi.

.

.

"…Masa laluku yang menyakitkan…sejarah gelap, tentang di mana aku harus berlutut" gumamnya dalam hati sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba sakit jika mengingat masa-masa yang sangat menyakitkan itu, tanpa Sasuke sadari ternyata ia sudah berjalan sampai di depan rumahnya. Tangannya pun terangkat untuk membuka pintu, melangkah masuk ke dalam rumah yang lumayan cukup besar dengan wajah datar.

"Aku pulang" dengan nada malas.

"Sasu-chan selamat datang" Mikoto menyambut Sasuke dengan senyuman yang dapat mencairkan hati.

"Pasti kau cape ? mau ibu buatkan makanan yang manis-manis"

"Tidak ibu, aku sudah tidak suka lagi dengan makanan yang manis-manis dan aku baik-baik saja" dengan nada sidikit malas Sasuke terus melangkah menaiki anak tangga seraya berniat masuk kedalam kamar.

"Ini donat kesukaan Sasu-chan, ibu juga mamasukkan banyak gula kedalam donatnya" Mikoto berdiri di depan pintu kamar Sasuke.

"Ibu aku sudah TIDAK SUKA lagi dengan makanan yang manis-manis" Sasuke menjawab ibunya dengan sedikit penekanan pada kata TIDAK SUKA.

"Baiklah kalau begitu" Mikoto pun melangkah menjauh dari kamar Sasuke.

.

.

"….Ibu seharusnya mengerti apa yang terjadi jika gula dan minyak bisa membuatkku menjadi anak kecil seperti dulu lagi, benar !" gumamnya dalam hati sambil menutup pintu kamarnya.

Ia berjalan mendekati sebuah cermin yang cukup besar hingga mampu memperlihatkan seluruh anggota tubuhnya, ia membuka baju… tubuhnya yang kekar pun tidak bisa dihindari oleh pantulan di cermin.

"Aku tidak pernah berpikir akan mendapatkan perubahan besar" Sasuke berpose ala olahragawan di depan cermin.

"Aku harus menjaga tubuh ini agar tetap seperti ini, makanan ringan tidak akan menjadi ancaman bagi ku" mengangkat satu tangannya hingga membentuk sudut 90° yang otomatis akan semakin memperlihatkan otot-otot tangannya yang kekar.

"Uwwah, sangat menjijikkan…di sini kita punya seseorang yang narsis" dari suaranya Sasuke sudah tau siapa yang baru saja berbicara, Sasuke membalikkan badan dengan memutar bola matanya bosan dan benar saja ia melihat Itachi sedang tidur-tiduran di atas kasurnya sambil membaca sebuah buku.

"Itachi-nii" dengan nada sedikit malas menjawab kakaknya.

"Baru saja tiba langsung berpose ala olahragawan di depan cermin, sombong sekali kau" dengan nada sidikit mengejek sambil melihat kearah Sasuke yang seperti sedang malas berdebat dengannya.

"Ini bukan sombong tetapi ke disiplinan" dengan nada datar ia berbicara sambil melihat ke papan memo yang ada di kamarnya.

Disana terlihat sebuah foto yang memperlihatkan dua orang anak kecil yang berbeda gender, foto yang terlihat sangat kaku tanpa ada senyuman pada dua anak kecil itu, yang satu terlihat seorang perempuan yang cantik dan manis dengan rambut yang secerah bunga sakura dan yang satunya lagi adalah dirinya di masa lalu… seorang anak laki-laki yang sangat gemuk. Dan di bawah foto itu ada sedikit memo yang seperti sangat wajib iya lakukan setiap hari : *Setiap pagi dan sore sit-up 100 kali, mengangkat barbell 20 kali, berlari selama 1 jam, tidak makan setelah 9 jam*. Yaa begitulah isi memonya.

"Aku membuat keputusan kepada diriku yang dulu, yang lemah dan naïf…." gumamnya dalam hati sambil terus memandangi foto yang tertempel di papan memonya.

"Itu benar, aku tidak bisa membuat kesalahan yang sama lagi… ini semua salah wanita yang sangat ku benci" tangannya mengepal sampai membuatnya bergetar.

"Tidak bisa ku percaya, kau menempelkan foto anak kecil di dinding memo mu !". Itachi mengejek Sasuke sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Tidak ada yang lebih buruk selain menjadi LOLICON dari pada orang narsis" Itachi semakin menjadi-jadi mengejek Sasuke dengan memberi penekanan kata pada kata lolicon.

Sasuke yang sudah terbiasa dengan ejekan Itachi hanya menghela nafas malas, kemudian mendorong Itachi keluar dari kamar dan mengunci pintu kamarnya.

"Diam dan turun ke bawah sialan !" Sasuke sedikit naik pitam.

.

O.o.o.o.O

.

O.o.o.o.O

.

Flashback

Terlihat sebuah bingkisan bunga yang sangat indah baru saja di lempar oleh seorang perempuan.

"…Aku tidak akan pernah menjadi seorang seperti mu" ucap perempuan itu dengan nada yang sangat tegas.

"Jangan katakana itu !" gumam pria itu dalam hati yang tadi memberikan bingkisan bunga kepada perempuan yang juga baru saja membuang bingkisan bunganya.

"….." perempuan itu membuka mulutnya sambil mengucapkan sesuatu.

"Jangan katakan itu" gumam pria itu lagi dalam hati.

"Jangan katakan itu lagi … !" gumamnnya dalam hati terus menerus.

.

.

.

"WAHH" Sasuke terbangun dari tidurnya dengan sedikit terkaget dengan apa yang baru saja ia mimpikan.

"Sial… mimpi itu lagi" Sasuke berbicara sangat pelan hingga tidak ada yang mampu mendengarnya.

"Sasuke-kun sudah bangun yaa"

"Kau tidur begitu nyenyak…sangat lucu"

Sapa sekolompok perempuan yang sedari tadi memperhatikannya saat tertidur di dalam kelas. Sasuke hanya membalas sapa mereka dengan sedikit tersenyum yang otomatis membuat perempuan-perempuan itu terpesona bukan main.

"Jadi kau sudah bangun, Sasuke-kun" sapa seorang perempuan yang terlihat seperti Barbie dengan rambut pirangnya yang ia kuncir satu ke belakang mata shapphire yang begitu indah dan tubuh rampingnya yang menambahkan kesan bahwa ia memang benar-benar perempuan yang cantik seperti Barbie.

"Yamanaka Ino" balas Sasuke sambil melihat kea rah Ino.

"Panggil aku Ino saja, ini untuk mu" Ino tersenyum ke arah Sasuke sambil memberikan sebuah roti sandwich.

"…terima kasih banyak" Sasuke sedikit terkaget dengan apa yang Ino berikan kepadanya.

"Sial, aku tidak punya pilihan ! Aku harus menambah 100 kali sit-up sebelum tidur !" Sasuke membatin dalam hati sambil sedikit tersenyum ke arah Ino.

"Kau luar biasa Sasuke-kun". Ino menarik kursi dan mengambil posisi duduk didekat Sasuke.

"Peringkat mu bagus tapi kau tidak sombong, kau juga baik kepada semua orang" ucap Ino panjang lebar sambil terus tersenyum ke arah Sasuke.

"Kalu melebih-lebihkannya Ino, bukankah kau yang paling populer disini" balas sasuke sambil mengigit sedikit roti sandwichnya.

"Aku tidak memujimu" Ino mengucapkan sambil berhenti tersenyum ke arah Sasuke dan itu sedikit membuat Sasuke terkaget.

"Karena di sekolah ini ada seseorang yang selevel dengan mu, Sasuke-kun" Ino mengatakannya sambil menatap Sasuke serius.

"Tidak mungkin.. Seirus ? Ada seseorang seperti ku ?" gumam Sasuke dalam hati sambil menatap balas Ino dengan serius kemudian mengisyaratkannya untuk melanjutkan kata-katanya.

"Benar tapi…orang itu sangat berbeda dengan mu Sasuke-kun" Ino menatap Sasuke ragu-ragu.

.

.

BRAAKK !

Tiba-tiba pintu kelas di buka dengan kasar oleh seorang perempuan.

"Di mana yang namanya Rock Lee ?" dengan nada yang lumayan keras hingga bisa didengar semua orang yang ada di dalam ruang kelas.

Sasuke yang mendengar itu pun menoleh ke arah seseorang yang baru saja meneriaki nama seseorang dan alangkah terkejutnya Sasuke dengan apa yang baru saja ia lihat sekarang, sosok perempuan yang selama ini ia cari-cari.

.

.

.

To Be Continue…


Yaa, minta pendapat tentang tulisan saya yah ^^

Saya pendatang baru di sini, jadi butuh banyak bimbingan dari para senior.

Terima Kasih ^^