"Awas! Awas!" teriak seorang yeoja cantik bernama Luhan sembari berlari menggunakan gaun pengantin tersebut.
Gaun pengatin? Ya.
Dia adalah seorang pengantin yang sedang berada di pesta pernikahannya. Yeoja cantik ini berlari menuju atap gedung sembari terus berteriak 'awas'. Setelah sampai di atap gedung ia berhenti dan berusaha memperileks pernafasannya yang sedang memburu.
Sejenak kemudian, ia mendengar seorang lelaki berbadan gempal berteriak di belakangnya, "Hei nona muda! Berhenti! Kau harus melakukannya demi perusahaan ayahmu!" teriak lelaki tersebut.
"Tidak! Aku tidak mau. Aku tidak akan menikahinya. Meskipun dia tampan ataupun kaya, aku tidak akan pernah mau menikahinya." Teriak Luhan membalas teriakan pria berbadan gempal tersebut.
Luhan menarik nafasnya berat lalu kembali menyambung perkataannya "Bahkan aku belum pernah bertemu dengannya sebelumnya, dan sekarang aku dipaksa untuk menikahinya demi perusahaan ayahku? Apa-apaan ini?" teriak luhan sambil berusaha menggenang air matanya yang sudah berada di pelupuk mata.
"maafkan aku, ayah. Aku mencintaimu" batin Luhan. Ia segera menutup matanya dan melompat dari gedung berlantai 19 tersebut.
#Flashback ON
"Tidak! Aku tidak ingin melakukannya!" teriak Luhan mambalas pernyataan ayahnya. "Tapi kau harus melakukannya Luhan! Apa kau ingin perusahaan ayah hancur? Apa kau ingin menjadi miskin dan tidak mempunyai rumah?" ucap ayah Luhan memohon. Luhan yang mendengarnya langsung terdiam dan merenungkan apa yang baru saja dikatakan oleh ayahnya. "Jika kau tidak ingin semua itu terjadi, maka menikahlah dengan pewaris perusahaan tersebut. Hidup bahagialah dengannya. Ayah, Ibu dan adikmu, Baekhyun akan selalu ada disini jika kau membutuhkan kami" ucap ayah Luhan sembari menitikan air mata.
Luhan yang melihatnya merasa bersalah. Sejenak kemudian ia membalas perkataan ayahnya, "Tapi, aku tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Bagaimana bisa aku menikahi orang yang belum aku kenal?" ucap luhan parau.
Ibunya berusaha menenangkan hati Luhan.
"Cinta bisa datang kapan saja Luhan. Seiring berjalannya waktu, kau pasti akan mencintainnya. Dia adalah pemuda yang baik. Ibu pernah bertemu dengannya sekali."
"Tapi bu,.."
"Ibu mohon padamu. Ini semua demi kepentingan kita" ucap ibu Luhan memotong perkataan Luhan.
Luhan beranjak dari tempat duduknya dan segera berlari menuju kamarnya. Dibantingnya pintu kamar tersebut keras-keras. Ia pun segera merebahkan dirinya di kasur empuknya lalu menenggelamkan wajahnya di bantal yang kini sudah mulai basah karena air matanya.
"Kenapa? /hiks/ Kenapa harus aku? Aku tidak mengenalnya, bahkan bertemu dengannya saja belum pernah /hiks/ Kenapa harus aku?"
Sesaat kemudian ia merubah arah pikirannya, "Tidak /hiks/ Aku harus kuat. Ini semua demi ayah dan ibu. Aku harus bisa membanggakannya." Ucap Luhan sembari mengusap sisa air matanya di pipi kanannya.
"AKU TIDAK BISA! Aku tidak bisa melakukan semua ini! Kenapa harus aku yang menanggungnya?" ucap luhan kembali menangis.
#Flashback OFF
GREPP,..
Terlihat seorang namja yang berperawakan tinggi, berkulit putih dengan rambut coklatnya berusaha mencengkeram tangan Luhan yang kini sedang berada di ujung kematiannya.
Namja tampan ini mengenakan pakaian pengantin yang terlihat serasi jika pakaian tersebut disandingkan dengan gaun yang dikenakan Luhan. Ia menggunakan helikopter pribadinya dan beberapa anak buah di dalamnya sedang memegang badan namja ini agar tak ikut terjatuh. Saat ini luhan sedang berayun di bawah sebuah helikopter dengan tangan kanannya dicengkeram erat oleh seorang namja.
"Diamlah jangan bergerak!" ucap namja tersebut sedikit berteriak. Luhan yang mendengarnya hanya diam dan tak dapat berkata-kata.
"dia pikir siapa dia?" batin Luhan sambil memandang namja itu heran.
"Lepaskan aku! Biarkan aku mati!" bentak Luhan pada namja itu. Namja itu berpura-pura tak mendengarnya dan tetap berusaha menarik tangan Luhan dan menyelamatkannya.
Saat ini Luhan sedang merutuki nasibnya yang telah diselamatkan oleh namja tadi.
"mengenal saja tidak, mengapa dia menolongku? Kurang kerjaan" pikir luhan. Namja yang tadi menyelamatkan Luhan kini sedang duduk di samping luhan dengan tatapan mata yang tak bisa lepas dari Luhan. Luhan sadar bahwa sedari tadi namja itu terus memandanginya, tapi Luhan tidak peduli.
"Hey! Kau sedang apa?" ucap namja itu secara tiba-tiba memecah keheningan. Luhan tak menjawabnya.
"Apa kau tak mendengarku?" sambung namja itu.
"Berhenti meggangguku!" bentak luhan disertai dengan death glarenya.
"Ba- baiklah" jawab namja itu tergagap.
"Kau tak berniat untuk mengucapkan sepatah katapun padaku?" ucap sang namja. Lagi-lagi luhan sama sekali tak mempunyai niat untuk menjawabya.
"Baiklah"
"Kau tau suatu hal yang menarik?" namja itupun dengan diam-diam mendekatkan bibirnya ke telinga Luhan. Luhan mendengar sebuah bisikan yang membuat dirinya kaget.
"Aku adalah pengantinmu, manis"
-TBC-
Annyeonghasseyo~
Ini ff pertama buatan author '-' maaf kalo jelek dan amburadul. maklumlah masih pemula '-'
Review-nya yaps~ See you next chap ^^
