Wizard's Ballad

Sebenarnya cerita ini terinspirasi dari Winter Sonata. Aku suka aja sama drama Korea itu. Makanya aku buka ke dalam versi Dramione. And I don't have Harry Potter! Enjoy!

Hermione berlari menuju sebuah sekolah SD. Ia berteman dengan Ronald Weasley yang sudah ia anggap sebagai kakak. Ron menyimpan rahasia bahwa ia adalah seorang penyihir darah murni. Dan hari ini Hermione terlambat bangun. Lagi. Ron sudah menunggunya daritadi. Hermione berusaha memasuki bus yang kelihatannya sudah penuh itu. Saat Ron dan Hermione berusaha memasuki bus, tiba-tiba bus itu tertutup otomatis saat Hermione memasukinya. Dan wajahnya menempel pada pintu bus itu. Ron khawatir.

"Blimey, hati-hati Hermione! Dan jangan ketiduran! Jangan lupa untuk berhenti di dekat sekolah!" seru Ron, yang tampaknya tidak diperhatikan Hermione.

Beruntung, tersisa satu bangku di belakang. Hermione segera mendudukinya, ia duduk di samping seorang anak yang sebaya dengan dia. Bocah yang tampan, pikir Hermione. Tapi Hermione berhenti berpikir dan segera tertidur. Lama kelamaan kepalanya berada di bahu laki-laki tampan itu. Laki-laki itu tampak tidak nyaman dan kesal dan ia segera mendorong kepala Hermione ke arah jendela bus.

"Aduh!" seru Hermione.

Laki-laki itu bahkan tidak minta maaf. Tapi Hermione terlalu panic untuk memperhatikannya. Ia menoleh kearah bus dan mendapati sekolahnya hampir terlewati. Belum sempat Hermione berkata stop, bocah itu sudah turun duluan. Hermione mengekorinya.

"Hey, apakah kau sekolah di Stad Hampton Primary School juga?"

Bahkan laki-laki itu tidak repot-repot untuk menoleh kearah belakang. Hermione benar-benar kesal.

"Hey, stop!"

Laki-laki itu berhenti dan menoleh kearah Hermione.

"Kau pasti kelas 4 kan seperti aku? Jawab aku!"

"Kalau iya memang kenapa?"

"Ayo cepat sembunyi! Kita telat!"

Hermione menarik tangan laki-laki itu dan segera berlari. Hermione tidak menyadari tangan laki-laki itu telah terlepas. Dan sepertinya laki-laki itu juga sedang merokok. Hermione terkejut! Tapi Hermione segera mengabaikannya dan berlari kearah gerbang sekolah. Ia melihat dua temannya, Ron dan Abilene Rose sedang ditegur oleh Ms. Wellton, guru yang tidak segalak Mr. Smith. Ron, Abilene, Hermione, dan beberapa murid lainnya dihukum hanya untuk berdiri sambil mengangkat kaki selama 30 menit.

"Syukurlah, aku tidak ditangkap si tua Smith," ujar Hermione.

"Ya begitu juga aku."

Kelas dimulai.

"Anak-anak, hari ini kalian akan bertemu teman baru, namanya John Roger," seru Mr. Goodwood.

Anak yang bernama John itu tampak rapuh, dingin, dan tampan. Dan tiba-tiba Hermione mengingat sesuatu. Ia adalah bocah menyebalkan itu, pikir Hermione.

"Walaupun dia seumuran dengan kalian, ia sudah mendapat berbagai medali! Dan bahkan juara 1 berturut-turut selama 4 tahun!"

Banyak orang terkejut. Dan juga Hermione. Pansy Parkinson menatap John dengan penuh rasa nafsu. Hermione sedikit cemas melihatnya.

"Dia adalah bocah menyebalkan yang aku ceritakan kepada kau Abilene," bisik Hermione.

Abilene tampak lebih terkejut.

"Oh ya John, kau akan duduk di belakang, dekat Ron Weasley."

Entah kenapa Hermione tidak bisa berhenti menatap John. Tapi tatapannya berbeda dengan Pansy. Ia menatap John dengan penuh rasa ingin tahu. Rasanya Hermione ingin mengetahui segala sesatu tentang John. Berbeda dengan Pansy yang terlihat seperti ingin 'tidur' dengan John.

"Buka buku pelajaran kalian anak-anak!"

Perintah gurunya segera menyadarkan Hermione. Tapi itu tetap tidak membuat Hermione berhenti menatap John. Sedangkan yang dilihat tidak membalas tatapan itu.

Istirahat dimulai.

"Berdiri, member salam!" seru Ron.

"Selamat Pagi Mr. Smith, terima kasih Mr. Smith!" seru murid-murid serempak. Kecuali John yang tampak tidak bersemangat.

"Ok, pagi!" balas Mr. Smith.

Banyak anak mulai keluar atau membuka kotak bekal. Tapi Ron segera menyapa John.

"Halo Roger, namaku Ronald Weasley. Kau bisa memanggilku Ron. Senang bertemu denganmu. Aku harap kita bisa berteman," sapa Ron sambil mengulurkan tangannya.

Tapi John Roger tidak menanggapi sapaan itu. Bahkan mengabaikan tangan Ron yang terulur. Hermione heran melihatnya, dan Hermione juga tidak suka melihatnya. Sombong sekali dia, pikir Hermione. Ron tampak agak memerah dan kesal karena tidak ditanggapi oleh John. Tapi ia mengabaikan rasa itu.

"Aku harap kau berminat untuk mengikuti setidaknya salah satu ekstrakurikuler-ekstrakurikuler ini. Selamat siang," ujar Ron dingin sambil meletakan sehelai kertas diatas meja John.

Tapi John langsung meninggalkan Ron begitu saja. Hermione geram melihatnya dan ia segera mengejar John.

"Hei kau! Anak baru saja sudha membuat masalah, bagaimana bisa bekerja dengan baik?"

John segera menoleh kearah belakang. Hermione baru menyadari ia mempunyai kulit pucat dan mata abu-abu. Tiba-tiba Ron sudah muncul di belakang Hermione. Well, walaupun ada jarak.

"Dia ikut ekskul apa?" tanya John.

Dia? Hermione menengok kearah belakang dan menemukan Ron sedang berdiri di belakangnya. Apakah yang dimaksudkan Roger Ron?

"Radio," jawab Hermione dengan suara kecil.

"Kalau begitu aku ikut radio juga."

Lalu John segera berlalu. Hermione merasa heran dengan tingkah laku John.

"Aku pikir dia ikut radio karena kau Ron."

"Oh."

Kembali ke kelas

"Halo John, namaku Pansy Parkinson, aku harap kita bisa berteman," sapa Pansy sambil tersenyum.

Namun John hanya melirik dan tidak membalas Pansy. Pansy terlihat malu, kesal, dan marah.

Saat ekskul.

"Sial, sepertinya radio ini rusak!" seru Romeo Polo, teman Hermione.

"Mungkin aku bisa memperbaiknya," ujar Pansy.

"Jangan Pansy, kau akan membuatnya tambah parah!"

"Ya, mungkin kita hanya perlu memberitahu guru saja," guman Ron.

"Dan membiarkan si tua Smith memarahi kita? Kalian gila!"

Tepat saat itu juga, John memberi isyarat pada Pansy untuk mundur dengan kasar. John segera memperbaiki radio itu. Saat John kembali ke tempatnya, John tidak sengaja bertabrakan dengan Pansy dan membuat Pansy terlihat senang. Dan juga membuat wajah Pansy memerah.

"Terima kasih Roger."

John tidak membalas ucapan mereka. Ia segera pergi.

Beberapa jam kemudian, bel berbunyi. Saatnya pulang. Ron dan Hermione pulang bersama-sama, tentu saja. Hermione mencoba untuk berjalan diatas pegangan tangga sekolah mereka.

"Hermione, berhati-hatilah."

"Tidak, kau lihat saja. Hari ini aku akan melangkah lebih dari 10!"

Hermione berjalan dengan pelan. Saat ia hampir jatuh, Ron segera memegang tangannya.

"Ron, jangan pegang tanganku! Tanganku ini hanya boleh dipegang oleh orang yang special, oleh kekasihku!"

Ron agak terkejut dan kecewa, tapi ia menutupinya.

"Lihat! Kau lihat! Aku berhasil lebih dari 10 langkah!"

Hermione segera melompat dan berlari. Ron hanya tersenyum dan ikut berlari juga bersama Hermione.

John Roger pergi ke Wales bukan untuk sembarang alasan. Ibunya adalah seorang darah murni yang berteman dengan dua laki-laki. Atau lebih tepatnya dua dunia. Ibunya berteman dengan seorang penyihir darah murni dan seorang muggle. Satu-satunya petunjuk yang John dapatkan adalah sepotong foto yang memperlihatkan ibunya bersama dua laki-laki. Walaupun ibunya mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal, tapi John yakin ayahnya masih hidup. Dan itu tujuan John datang ke Wales, untuk mencari ayahnya. Dan John memang bukan laki-laki biasa. Karena ia penyihir berdarah campuran.

Keesokannya, lagi-lagi Hermione telat. Tapi kali ini Hermione kurang beruntung karena Smith tua sedang berjaga. Hermione yang tidak ingin ditangkap, melihat John dan meminta bantuannya untuk 'sneak out'.

"Kau bantu aku naik dulu, lalu aku akan membantumu naik," kata Hermione.

John hanya menurut dengan kesal. Ia segera membungkuk dan Hermione naik ke atas badannya.

"Kalau kau bisa naik sedikit lagi..."

"Hey, beratmu berapa?"

Hermione hanya cemberut dan berusaha naik ke tembok. Akhirnya ia berhasil juga. Hermione mengulurkan tangannya untuk membantu John, tapi tanpa bantuan pun John berhasil memanjat tembok itu. Dan menuruninya. John menawarkan bantuan untuk Hermione.

"Pegang tanganku," tawar John.

Hermione tampak ragu-ragu. Sudah prinsipnya untuk...

"Baiklah kalau kau tidak mau," kata John sembari meninggalkan Hermione.

Hermione mulai ketakutan. Ia tidak tahu bagaimana caranya melompat...

"Tunggu!"

Lalu Hermione memberikan tangannya pada John.

Saat makan siang, ia segera menemui John untuk mengingatkan radio sekolah. Dan ini adalah Hermione's Worst Day Ever! Karena kesal menunggu John yang tidak kunjung datang, ia membroadcast sendirian dan memberitahu para pendengear bahwa ia kesal karena temannya tidak datang. Tidak menyadari bahwa John yang mendengar hanya tertawa. Lalu John memergokinya sedang berjoget saat memutar lagu Dancing Queen, dan saking malunya, Hermione dan John jatuh.

Seru? Gaje? Aneh? Jelek? Tauk deh! Review please ^^