Bleach/KuboTite
Dearly Beloved/Me (diambil dari ost kingdom heart 2)
AU, OOC, amatiran, geje, dan segala macam kekurangan lainnya
Perlu diingat! Didalam cerita ini akan banyak scene panas antara Ichigo dengan wanita selain Rukia... ^_^
Dearly Beloved
.
.
I am your...
.
.
"Akhhh… Ku-ro-saki…" sebuah desahan wanita melantun di setiap sudut kamar seorang pria yang dipanggilnya Kurosaki. Wanita cantik berambut panjang yang berantakan karena pertempuran yang terjadi di atas ranjang yang empuk itu begitu menikmati gerakan pria yang tengah asyik menggenjotnya.
Seorang pria muda dengan tubuh sempurna, berhasil memikat seluruh wanita tanpa memandang umur mereka. Rambut jingga membuat kharisma dirinya terlihat begitu bersinar. Bibir tipis yang begitu asyik menjamu setiap tubuh mulus tanpa helai kain menutupinya terus menerus membuatnya begitu bergairah. Kecupan demi kecupan dilayangkan dan membuat tanda bahwa tempat itu sudah dia jelajahi.
"Ahhhh… thereeee… harderrr…!" wanita itu seakan melayang, hentakan yang dia terima memang menyesatkan. Saat dinding kewanitaannya semakin mempersempit laju penis yang tengah menghantam hebat setiap kulitnya.
Semakin cepat, semakin cepat, semakin cepat, dan akhirnya sampai pada… "Aaaaakkkkkhhhhhh~!"
Klimaks yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata…
.
.
.
"Sudah selesai dengan 'pekerjaan'mu, Ichigo?"
Pria yang mempunyai nama lengkap Kurosaki Ichigo yang baru saja keluar dari surga duniawinya menatap tepat kearah seorang gadis mungil yang duduk di sofa hitamnya. Dari gelagat yang dia keluarkan, dia seperti sedang menunggu Ichigo selesai.
"Harus berapa kali aku katakan padamu, Rukia!" ujar Ichigo kepada gadis mungil tersebut, "Selagi aku sedang menerima 'tamu', jangan seenaknya masuk ke dalam apartemenku!"
Gadis dengan rambut hitam pendeknya plus poninya yang selalu dia ikat keatas, Rukia, hanya bisa mendengus tidak terima, "Harusnya aku yang bilang begitu padamu! Seharusnya setengah jam yang lalu aku sudah bertemu dengan Orihime! Apa kau lupa janji akan mengantarku?" sahutnya.
Hening sejenak...
"Ahh, shit…!" desah Ichigo sambil mengacak rambutnya. Dia benar-benar lupa soal janjinya.
Lagipula seusai dirinya janji dengan Rukia kemarin, sebuah panggilan menggiurkan membuatnya lupa dengan tujuannya semula. Diberikan sepasang tubuh seksi plus sejumlah uang yang sangat membutakan mata memang sudah sewajarnya terlena, kan?
Rukia hanya bisa melipat kedua tangannya, menunggu Ichigo yang masih masuk ke dalam dunia ciptaannya. Dia benar-benar tidak terlihat seperti orang yang sudah siap untuk pergi mengantar seseorang. Penampilannya sekarang hanyalah memakai celana training hitam bergaris miring disetiap kedua sisinya tanpa baju ditubuhnya, memperlihatkan lekuk sixpack yang terukir di sisi perutnya.
"Give me one minute, okay? Aku harus ganti baju dan membangunkan Elizabeth!" Ichigo bergegas kembali ke kamarnya. Sedikit membanting pintu kamarnya biar wanita yang masih terlena oleh mimpinya terbangun.
Dari luar Rukia hanya bisa geleng-geleng kepala, "Bukan 'Elizabeth', tapi 'Lisa'," gumamnya pelan. "Kono tawake ga…"
Kurosaki Ichigo dan Kuchiki Rukia, dua insan yang sudah kenal begitu lama. Mereka bertemu saat usia Ichigo baru menginjak 10 tahun, sedangkan Rukia 8 tahun. Saat itu keluarga Rukia baru pindah tepat di samping rumah kediaman Kurosaki. Sejak saat itu mereka berdua pun terikat dalam benang persahabatan.
Yaaa… memangnya siapa yang tidak kenal dengan mereka berdua. Dengan umur masih hisapan jempol itu mereka berhasil mendapatkan gelar sebagai dua anak terkenal yang sanggup mengalahkan geng-geng SMA pada masa itu. Rukia yang begitu tomboy ditambah Ichigo dengan semangat yang tidak pernah mati. Mereka dikenal sebagai 'The weirdos' karena keunikan sifat mereka masing-masing.
Masing-masing keluarga mereka pun menjalin persahabatan yang begitu kental dan erat. Begitu dekatnya sampai-sampai pernah terlintas dipikiran kedua orang tua mereka untuk menjodohkan Ichigo dan Rukia. Namun sayang, saat usia Rukia menginjak 17 tahun, keluarga Kuchiki terpaksa pindah karena bisnis keluarga mereka meningkat pesat dan menjadi salah satu perusahaan paling berpangaruh di Karakura. Hal itu membuat keluarga Kuchiki, beserta Rukia, pindah ke rumah yang lebih besar dari sebelumnya. Meninggalkan Ichigo…
Selang waktu beberapa lama kembali mempertemukan mereka berdua. Saat itu Rukia tidak sengaja kepikiran tentang Ichigo dan juga sanak keluarganya. Akhirnya dia kembali datang untuk mengunjungi mereka semua. Sayangnya, saat kakinya sampai di depan rumah yang dulu sempat membuka klinik kecil-kecilan itu kini terlihat tidak ada tanda-tanda kehidupan. Rupanya keluarga Kurosaki pun pindah mengikuti jejak Kuchiki.
Namun berbeda dengan keluarga Kuchiki, Rukia harus mendengar kenyataan bahwa ternyata Ayah Ichigo, Isshin, dikabarkan menghilang sejak 3 tahun yang lalu, meninggalkan istri yang sakit-sakitan beserta ketiga anaknya, termasuk Ichigo.
Hal ini membuat Ichigo sebagai anak sulung dari Kurosaki terpaksa membanting tulang untuk membiayai keluarga kecilnya. Mereka pindah kerumah yang jauh lebih mengkhawatirkan disbandingkan rumah sebelumnya, segala macam pekerjaan Ichigo lakukan asalkan dengan itu dia bisa mendapatkan uang. Dia tidak melanjutkan kuliahnya dan memutuskan untuk tetap mencari pekerjaan. Apapun pekerjaannya, tidak terkecuali…
"Sampai kapan kau mau berprofesi sebagai 'gigolo', Ichigo?" tanya Rukia kepada Ichigo yang sedang serius menyetir sedan merah –sebenarnya mobil pribadi Rukia—
"Sampai aku bosan," jawab Ichigo santai.
"Memang kau butuh berapa?" tanya Rukia sudah bisa menebak. Matanya melirik bosan jalanan yang banyak dilalui kendaraan yang lain.
"Rahasia, dong!" Ichigo menjulurkan lidahnya kearah Rukia sejenak, lalu kembali fokus pada menyetirnya. Membiarkan sang mungil hanya bisa menarik urat emosi yang menempel di keningnya.
"Ya, terserah kau saja, Ichigo. Sebagai sahabat aku hanya bisa mengawasimu," ucap Rukia menyerah. Tidak ada gunanya berdebat dengan pria disampingnya. Sifat keras kepala Ichigo sudah mendarah daging sejak dia masih kecil. Berdebat dengannya pun hanya buang-buang energinya.
"You know 'I Love you', right?" Ichigo hanya bisa menyumringahkan senyuman manjanya.
"I know that…" sahut Rukia cuek.
Tidak ada perasaan senang ataupun malu. Dia sudah biasa mendengar ucapan kata cinta dari bibir tipis Ichigo. Mereka biasa memakai kata cinta atau sayang untuk meminta tolong. Ungkapan-ungkapan seperti itu bagi mereka hanyalah sekedar mengucapkan salam saja. Tidak terlihat seperti seorang pacar yang mengungkapkan rasa sayangnya kepada seseorang yang dia cintai.
Bagi Ichigo maupun Rukia, mereka hanyalah 'sahabat' yang sudah mengenal lama dan tahu bagaimana rupa asli mereka.
.
.
to be continue
.
.
Ide cerita ini sebenarnya dari Searaki Icchy, dia meminta saya untuk buat cerita seperti ini karena dia bilang dia sudah banyak buat Fic yang menghancurkan image Ichigo dan Rukia ^^; maka dari itu saya akhirnya iseng buat ini dan mengambil judul yang sama dengan Fic Icchy "Dearly Beloved" yang kemarin dipublish.
Semoga pembaca tidak protes dengan tulisan yang sudah saya buat ^^;
Terima kasih buat yang sudah bersedia mampir dan membaca Fic baru yang masih amburadul ini... ^^
Bersediakah kalian meninggalkan review untuk Author?
Merci~ :D
